UPDATE TERBARU: Starbucks Lakukan PHK 1.100 Karyawan dan Pemangkasan 13 Menu Minuman
Dalam upaya memperbaiki kinerja dan menyesuaikan operasional dengan kondisi pasar yang terus berubah, Starbucks telah mengumumkan dua langkah besar. Perusahaan raksasa kopi asal Seattle ini tidak hanya menghapus 13 item minuman dari menu mereka mulai 4 Maret, tetapi juga memberhentikan 1.100 karyawan di tingkat korporat. Langkah-langkah ini merupakan bagian dari strategi “Back to Starbucks” yang dipimpin oleh CEO baru, Brian Niccol.
Penyederhanaan Menu: Menghapus 13 Item Minuman
Starbucks
melakukan pemangkasan menu dengan menghapus 13 minuman yang dianggap
kurang populer, sulit untuk disiapkan, atau memiliki kemiripan dengan
item lain dalam menu. Di antaranya adalah berbagai varian Frappuccino –
seperti Espresso Frappuccino, Caffè Vanilla Frappuccino, White Chocolate
Mocha Frappuccino, Java Chip Frappuccino, serta minuman seperti Iced
Matcha Lemonade, Royal English Breakfast Latte, White Hot Chocolate, dan
Honey Almondmilk Flat White.
Langkah ini diharapkan dapat:
- Menyederhanakan proses pembuatan minuman
- Mengurangi waktu tunggu pelanggan
- Meningkatkan konsistensi dan kualitas layanan
- Membuka ruang bagi inovasi dengan menghadirkan item-menu baru, termasuk minuman musiman seperti Iced Cherry Chai dan rangkaian lavender pada menu musim semi.
Perusahaan
juga menargetkan pengurangan menu secara keseluruhan hingga sekitar 30%
pada bulan September 2025, sebagai bagian dari upaya menyempurnakan
identitas intinya sebagai perusahaan kopi berkualitas tinggi.
Restrukturisasi dan PHK 1.100 Karyawan Korporat
Sebagai
bagian dari restrukturisasi operasional, Starbucks juga mengumumkan
rencana pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 1.100 karyawan di
tingkat korporat. Langkah ini diambil untuk menyederhanakan struktur
organisasi, menghilangkan duplikasi, dan menciptakan tim yang lebih
kecil serta lebih gesit.
CEO Brian Niccol menjelaskan bahwa keputusan sulit ini diambil agar
perusahaan dapat beroperasi lebih efisien, meningkatkan akuntabilitas,
dan mengurangi kompleksitas. Meski demikian, karyawan yang bekerja di
gerai-gerai Starbucks tidak akan terpengaruh oleh PHK ini.
Selain PHK, perusahaan juga akan menutup beberapa ratus posisi lowongan
yang masih terbuka sebagai bagian dari penyesuaian struktur pendukung
baru. Kebijakan baru juga mewajibkan para eksekutif, terutama dengan
jabatan VP ke atas, untuk hadir di kantor (Seattle atau Toronto) minimal
tiga hari dalam seminggu.
Dampak Terhadap Pelanggan dan Reaksi Pasar
Bagi
pelanggan setia, penghapusan beberapa minuman favorit tentunya
menimbulkan kekecewaan. Media sosial ramai menanggapi, terutama dari
para penggemar Frappuccino yang kini harus mencari alternatif – misalnya
dengan memesan Coffee Frappuccino yang dapat dikustomisasi dengan
tambahan ekstra espresso atau sirup.
Di sisi lain, langkah pemangkasan menu dipandang positif oleh beberapa
analis yang menilai bahwa penyederhanaan tersebut akan meningkatkan
efisiensi operasional, mengurangi kesalahan dalam pembuatan minuman, dan
mempercepat pelayanan di gerai. Bahkan, setelah pengumuman ini, saham
Starbucks sempat menunjukkan peningkatan tipis sebagai respon positif
dari pasar.
Harapan dan Langkah Selanjutnya
Melalui inisiatif “Back to Starbucks”, perusahaan berharap dapat:
- Memperkuat identitas merek sebagai penyedia kopi berkualitas
- Menghadirkan inovasi produk yang lebih relevan dengan kebutuhan dan selera pelanggan
- Meningkatkan efisiensi dan kecepatan pelayanan di toko
- Mengoptimalkan struktur organisasi agar lebih responsif terhadap tantangan pasar global
Meski
langkah ini menimbulkan sejumlah tantangan, terutama terkait reaksi
emosional pelanggan dan dampak sosial bagi karyawan yang terdampak PHK,
pihak manajemen optimis bahwa restrukturisasi ini merupakan fondasi yang
diperlukan untuk memulihkan kinerja perusahaan di tengah persaingan
yang semakin ketat.
Berikut daftar lengkap 13 item menu Starbucks yang telah dihapus pada 4 Maret 2025:
- Iced Matcha Lemonade
- Espresso Frappuccino
- Caffè Vanilla Frappuccino
- White Chocolate Mocha Frappuccino
- Java Chip Frappuccino
- Chai Crème Frappuccino
- Caramel Ribbon Crunch Crème Frappuccino
- Double Chocolaty Chip Crème Frappuccino
- Chocolate Cookie Crumble Crème Frappuccino
- White Chocolate Crème Frappuccino
- White Hot Chocolate
- Royal English Breakfast Latte
- Honey Almondmilk Flat White
Langkah
penghapusan ini merupakan bagian dari inisiatif "Back to Starbucks"
yang bertujuan untuk menyederhanakan menu, meningkatkan efisiensi
operasional, dan memberikan ruang bagi inovasi produk baru.
"Back to Starbucks" adalah inisiatif strategis yang ditempuh oleh perusahaan kopi global untuk mengembalikan esensi asli dari brand-nya sekaligus beradaptasi dengan dinamika pasar saat ini. Strategi ini berfokus pada tiga pilar utama:
-
Menyederhanakan Menu
Dengan mengurangi kompleksitas pilihan menu, Starbucks berupaya mengeliminasi item-item yang kurang diminati atau terlalu rumit dalam proses pembuatannya. Hal ini tidak hanya membantu barista menyajikan minuman dengan lebih cepat dan konsisten, tetapi juga mengurangi waktu tunggu pelanggan. Di samping itu, penyederhanaan menu membuka ruang untuk memperkenalkan produk-produk baru yang lebih inovatif dan relevan dengan selera konsumen masa kini. -
Meningkatkan Efisiensi Operasional
Inisiatif ini mencakup perombakan dalam struktur operasional internal, termasuk penggunaan teknologi digital dan algoritma baru untuk mengelola pesanan, baik yang masuk secara langsung di gerai maupun melalui aplikasi mobile. Peningkatan efisiensi operasional membantu Starbucks memastikan bahwa setiap pelanggan mendapatkan pelayanan yang cepat dan tepat, sekaligus mengoptimalkan kinerja tim di belakang layar. -
Memberikan Ruang bagi Inovasi Produk Baru
Dengan mengurangi "kebisingan" dalam menu, Starbucks dapat lebih fokus mengembangkan inovasi produk yang berpotensi menarik minat pasar. Ruang yang tersedia ini memungkinkan perusahaan untuk bereksperimen dengan varian minuman musiman, resep baru, dan teknologi dalam penyajian yang dapat memperkaya pengalaman pelanggan. Inovasi ini adalah kunci untuk mempertahankan relevansi merek dan menciptakan diferensiasi di pasar yang sangat kompetitif.
Secara keseluruhan, inisiatif "Back to Starbucks" merupakan upaya menyeluruh untuk mengembalikan keunggulan operasional serta menyegarkan portofolio produk Starbucks, sehingga mampu meningkatkan kepuasan pelanggan dan memacu pertumbuhan bisnis di masa depan.
Kesimpulan
Hingga
hari ini, update terbaru menunjukkan bahwa Starbucks sedang menjalankan
transformasi besar dengan menyederhanakan menu serta merampingkan
struktur korporatnya. Meskipun penghapusan 13 minuman dan PHK 1.100
karyawan merupakan keputusan yang sulit, langkah ini diharapkan dapat
menempatkan Starbucks pada posisi yang lebih kuat dalam menghadapi
tantangan pasar dan memenuhi ekspektasi pelanggan akan kualitas dan
kecepatan layanan.
Para pemangku kepentingan dan pelanggan kini menantikan inovasi baru
yang akan menggantikan item-item yang telah dihapus, sekaligus berharap
bahwa perbaikan struktural ini akan membawa kinerja perusahaan ke
tingkat yang lebih baik di tahun-tahun mendatang.
Artikel ini merupakan rangkuman dari berbagai sumber berita terkemuka yang mengupas tuntas perubahan dan restrukturisasi Starbucks, serta merupakan update terbaru hingga hari ini. Jika ada informasi lebih lanjut, kami akan terus memperbarui laporan ini.
0 comments:
Posting Komentar