Tak patut aku disebut Sang Arif, Andai hanya uang yang diharapkan Dari jerih payah mengajarkan ilmu Jika itu yang kulakukan Tak perlu aku menjalankan tirakat, Siapa mengharap imbalan uang Demi ilmu yang ditulisnya Ia hanya memuaskan diri sendiri Dan berpura-pura tahu segala hal Seperti bangau di sungai Diam, bermenung tanpa gerak. Pandangnya tajam, pura-pura suci Di hadapan mangsanya ikan-ikan Ibarat telur, dari luar kelihatan putih Namun isinya berwarna kuning
“Waspadalah! Hidup di dunia ini Jangan ceroboh dan gegabah
Sadarilah dirimu Bukan yang Haqq Dan Yang Haqq bukan dirimu
Orang yang mengenal dirinya Akan mengenal Tuhan Asal usul semua kejadian Inilah jalan makrifat sejati”
Kebajikan utama (seorang Muslim) Ialah mengetahui hakikat salat Hakikat memuja dan memuji Salat yang sebenarnya Tidak hanya pada waktu isya dan maghrib Tetapi juga ketika tafakur Dan salat tahajud dalam keheningan Buahnya ialah mnyerahkan diri senantiasa Dan termasuk akhlaq mulia
Apakah salat yang sebenar-benar salat?
Renungkan ini: Jangan lakukan salat Andai tiada tahu siapa yang dipuja, Bilamana kaulakukan juga Kau seperti memanah burung Tanpa melepas anak panah dari busurnya Jika kaulakukan sia-sia Karena yang dipuja wujud khayalmu semata.
Lalu apa pula zikir yang sebenarnya?
Dengar:
Walau siang malam berzikir Jika tidak dibimbing petunjuk Tuhan Zikirmu tidak sempurna
Zikir sejati tahu
bagaimana Datang dan perginya nafas
Di situlah Yang Ada, memperlihatkan Hayat melalui yang empat
Yang empat ialah tanah atau bumi Lalu api, udara dan air
Ketika Allah mencipta Adam
Ke dalamnya dilengkapi Anasir ruhani yang empat: Kahar, jalal, jamal dan kamal
Di dalamnya delapan sifat-sifat-Nya
Begitulah kaitan ruh dan badan
Dapat dikenal bagaimana Sifat-sifat ini datang dan pergi, serta ke mana Anasir tanah melahirkan Kedewasaan dan keremajaan
Apa dan di mana kedewasaan Dan keremajaan?
Dimana letak Kedewasaan dalam keremajaan?
Api melahirkan kekuatan Juga kelemahan
Namun di mana letak Kekuatan dalam kelemahan?
Ketahuilah ini Sifat udara meliputi ada dan tiada
Di dalam tiada, di mana letak ada?
Di dalam ada, di mana tempat tiada?
Air dua sifatnya: mati dan hidup
Di mana letak mati dalam hidup?
Dan letak hidup dalam mati?
Kemana hidup pergi Ketika mati datang?
Jika kau tidak mengetahuinya Kau akan sesat jalan
Pedoman hidup sejati Ialah mengenal hakikat diri
Tidak boleh melalaikan shalat yang khusyuk
Oleh karena itu ketahuilah
Tempat datangnya yang menyembah
Dan Yang Disembah
Pribadi besar mencari hakikat diri
Dengan tujuan ingin mengetahui
Makna sejati hidup
Dan arti keberadaannya di dunia
Kenalilah hidup sebenar-benar hidup
Tubuh kita sangkar tertutup
Ketahuilah burung yang ada di dalamnya
Jika kau tidak mengenalnya
Akan malang jadinya kau
Dan seluruh amal perbuatanmu, Sia-sia semata
Jika kau tak mengenalnya.
Karena itu sucikan dirimu
Tinggalah dalam kesunyian
Hindari kekeruhan hiruk pikuk dunia
Keindahan, jangan di tempat jauh dicari
Ia ada dalam dirimu sendiri
Seluruh isi jagat ada di sana
Agar dunia ini terang bagi pandangmu
Jadikan sepenuh dirimu Cinta
Tumpukan pikiran, heningkan cipta
Jangan bercerai siang malam
Yang kaulihat di sekelilingmu
Pahami, adalah akibat dari laku jiwamu!
Dunia ini, luluh lantak
Disebabkan oleh keinginanmu
Kini, ketahui yang tidak mudah rusak
Inilah yang dikandung pengetahuan sempurna
Di dalamnya kau jumpai Yang Abadi
Bentangan pengetahuan ini luas
Dari lubuk bumi hingga singgasana-Nya
Orang yang mengenal hakikat
Dapat memuja dengan benar
Selain yang mendapat petunjuk ilahi
Sangat sedikit orang mengetahui rahasia ini
Karena itu, kenali dirimu
Kenali dirimu yang sejati
Ingkari benda Agar nafsumu tidur terlena
Dia yang mengenal diri
Nafsunya akan terkendali
Dan terlindung dari jalan Sesat dan kebingungan
Kenal diri, tahu kelemahan diri
Selalu awas terhadap tindak tanduknya
Bila kau mengenal dirimu Kau akan mengenal Tuhanmu
Orang yang mengenal Tuhan
Bicara tidak sembarangan
Ada yang menempuh jalan panjang
Dan penuh kesukaran
Sebelum akhirnya menemukan dirinya
Dia tak pernah membiarkan dirinya
Sesat di jalan kesalahan
Jalan yang ditempuhnya benar
Wujud Tuhan itu nyata
Mahasuci, lihat dalam keheningan
Ia yang mengaku tahu jalan
Sering tindakannya menyimpang
Syariat agama tidak dijalankan
Kesalehan dicampakkan ke samping
Padahal orang yang mengenal Tuhan
Dapat mengendalikan hawa nafsu
Siang malam penglihatannya terang
Tidak disesatkan oleh khayalan
Diam dalam tafakur
Adalah jalan utama (mengenal Tuhan)
Memuja tanpa selang waktu
Yang mengerjakan sempurna (ibadahnya)
Disebabkan oleh makrifat
Tubuhnya akan bersih dari noda
Pelajari kaedah pencerahan kalbu ini
Dari orang arif yang tahu
Agar kau mencapai hakikat
Yang merupakan sumber hayat jangan memuja
Jika tidak menyaksikan Yang Dipuja
Juga sia-sia orang memuja
Tanpa kehadiran Yang Dipuja
Walau Tuhan tidak di depan kita
Pandanglah adamu Sebagai isyarat ada-Nya
Inilah makna diam dalam tafakur
Asal mula segala kejadian menjadi nyata
Renungi pula Hakikat sejati kemauan
Hakikatnya tidak dibatasi pikiran kita
Berpikir dan menyebut suatu perkara
Bukan kemauan murni
Kemauan itu sukar dipahami
Seperti halnya memuja Tuhan
Ia tidak terpaut pada hal-hal yang tampak
Pun tidak membuatmu membenci orang
Yang dihukum dan dizalimi
Serta orang yang berselisih paham
Orang berilmu Beribadah tanpa kenal waktu
Seluruh gerak hidupnya Ialah beribadah
Diamnya, bicaranya Dan tindak tanduknya
Malahan getaran bulu roma tubuhnya
Seluruh anggota badannya Digerakkan untuk beribadah
Inilah kemauan murni
Kemauan itu, Lebih penting dari pikiran
Untuk diungkapkan dalam kata
Dan suara sangatlah sukar
Kemauan bertindak Merupakan ungkapan pikiran
Niat melakukan perbuatan Adalah ungkapan perbuatan
Melakukan shalat atau berbuat kejahatan
Keduanya buah dari kemauan '/.~
0 comments:
Posting Komentar