Pengertian Ilmu Hikmah
Ilmu Hikmah adalah suatu amalan spiritual yang berupa ayat
Alqur’an, doa-doa tertentu, hizib atau mantra-mantra suci yang
berbahasa Arab dan diimbangi dengan laku batin untuk
mendekatkan kepada Allah dan membersihkan jiwa dari berbagai
penyakit hati. Yang disebut mantra suci adalah mantra yang isi
kandungannya tidak melanggar syariat islam. Ilmu Hikmah bisa
dipelajari dengan amalan berupa dzikir, tabarruk, menyendiri,
membersihkan hati, bersikap bijaksana atau riyadhoh tertentu
sesuai ajaran para guru / ulama.
Syarat belajar ilmu hikmah
1. Beragama Islam
Karena Ilmu Hikmah adalah ilmu spiritual yang berkembang di
kalangan umat islam, maka amalan-amalan Ilmu Hikmah hanya
cocok untuk orang yang beragama Islam. Seseorang disebut
beragama Islam adalah orang yang meyakini rukun iman dan
rukun islam. Rukun iman termasuk adalah Iman kepada Allah,
Iman kepada malaikat-malaikat Allah, Iman kepada kitab-kitab
Allah, Iman kepada rasul-rasul Allah, Iman kepada hari kiamat dan
Iman kepada Qada dan Qadar. Sedangkan rukun islam adalah
mengucapkan kalimat Syahadat dengan penuh keyakinan,
menjalankan salat lima waktu, berpuasa di bulan Ramadhan,
membayar zakat dan menunaikan ibadah haji bagi yang mampu.
2. Mendapat Restu Dari Guru
Anda bisa saja belajar ilmu hikmah dari berbagai buku yang
beredar bebas di toko buku, atau dari artikel-artikel di internet yang
tidak jelas siapa pembuatnya. Namun perlu diingat, bahwa belajar
ilmu hikmah tidak sama seperti belajar ilmu pengetahuan yang
diajarkan di sekolah. Dalam ilmu hikmah diperlukan keberkahan
agar amalan ilmu bermanfaat. Dan keberkahan itu bisa Anda
dapatkan dari bimbingan seorang guru yang berpengalaman.
Oleh karena itu, dalam ilmu hikmah ada tradisi yang disebut ijazah
atau baiat. Yang tujuannya adalah peresmian bahwa seorang
murid mendapat restu dari seorang guru untuk mulai
mengamalkan suatu ilmu hikmah. Proses ijazah ini bisa macam-
macam caranya sesuai dengan kebijaksanaan guru masing-
masing. Ijazah atau proses penurunan ilmu bisa secara langsung
maupun jarak jauh.
Proses pengijazahan itu penting sebab di situ terletak keberkahan
dari ilmu hikmah yang hendak kita amalkan
3. Bersedia Mengikuti Ajaran Guru
Ketika Anda sudah memutuskan untuk belajar ilmu hikmah
kepada seorang guru, maka ikutilah ajaran guru itu dengan penuh
tawaduk. Dengan catatan, selama ajaran guru itu tidak
bertentangan dengan syariat agama. Dalam belajar ilmu hikmah,
ada ungkapan “samikna wa atokna” yang artinya kami
mendengarkan dan kemudian kami menaati. Tidak wajar apabila
dalam belajar ilmu hikmah ada perdebatan atau adu argumentasi.
Sadarilah bahwa ilmu hikmah adalah ilmu batin, berbeda dengan
ilmu sains yang sesuai logika. Oleh karena itu, ajaran ilmu hikmah
kadang sulit dipikir secara logis. Dalam belajar ilmu hikmah, dinilai
tidak sopan apabila seorang murid bertanya macam-macam
mengenai ajaran yang diberikan. Sikap murid ilmu hikmah yang
baik adalah melakukan dengan sepenuh hati ajaran-ajaran guru
dengan istiqomah.
4. Istiqomah Dalam Mengamalkan Ilmu Hikmah
Istiqomah adalah melakukan suatu amalan secara kontinyu
dengan disertai keimanan dan kesungguhan terhadap apa yang
diamalkannya. Beberapa ulama ahli hikmah berpendapat bahwa
“istiqomah lebih baik dari 1000 karomah”. Hal ini karena Istiqomah
adalah pohonnya, sedangkan karomah hanyalah salah satu buah
daripada istiqomah.
0 comments:
Posting Komentar