Prabowo Subianto Tegaskan Indonesia Siap Hormati Tamu, Tapi Siap Bertempur Jika Dijajah
Jakarta, 12 Juni 2025 — Dalam pembukaan Pameran Alutsista Indo Defence 2025 yang digelar di Jiexpo Kemayoran, Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyampaikan pesan tegas mengenai prinsip dasar kedaulatan dan harga diri bangsa Indonesia. Dalam pidatonya yang penuh semangat, Prabowo menegaskan bahwa bangsa Indonesia sangat menghormati tamu, tetapi jika ada pihak yang berniat menjajah kembali, maka rakyat Indonesia tidak akan tinggal diam.
“Kita sangat hormat pada tamu, saking hormatnya ada tamu yang ratusan tahun nggak mau pergi dari Indonesia, terpaksa kita harus bertempur,” ujar Presiden Prabowo yang disambut tepuk tangan hadirin, seperti dikutip dari Breaking News Kompas TV, Rabu (11/6/2025).
Presiden menegaskan bahwa perang bukanlah pilihan utama bangsa Indonesia, melainkan jalan terakhir jika semua opsi damai telah tertutup.
“Saya tegaskan, bagi kita perang itu adalah yang terakhir. Kita perang hanya kalau terpaksa. Tapi kalau terpaksa, kita punya ajaran nenek moyang kita: lebih baik kita mati daripada dijajah kembali,” imbuhnya dengan nada penuh tekad.
Komitmen pada Perdamaian dan Kedaulatan
Prabowo juga menyampaikan bahwa Indonesia akan menjalin hubungan baik dengan semua negara dan tidak ingin disuruh-suruh oleh siapa pun.
“Kita akan hormat semua negara, kita akan kerja sama dengan mereka, dan kita harus beri contoh pada semuanya,” tegas Presiden.
Pernyataan ini mencerminkan arah kebijakan luar negeri Indonesia di bawah kepemimpinannya yang tetap menjunjung tinggi perdamaian, kerja sama internasional, dan sikap nonblok, namun tetap memegang teguh prinsip kedaulatan nasional.
Mengingat Sejarah, Membangun Masa Depan
Dalam sambutannya, Presiden Prabowo juga mengangkat kembali luka sejarah penjajahan dan besarnya kekayaan Indonesia yang dirampas selama era kolonialisme Belanda.
“Kalau dikonversi ke nilai uang sekarang, kekayaan kita yang diambil mencapai USD31 triliun. Saat Belanda menjajah Indonesia, GDP per kapita mereka jadi yang nomor satu di dunia,” ungkapnya.
Pernyataan ini menjadi pengingat bahwa kekayaan alam dan sumber daya Indonesia sangat besar, dan harus dikelola dengan bijak agar tidak kembali dikuasai oleh pihak luar. Ia menekankan pentingnya pengelolaan kekayaan nasional untuk kesejahteraan rakyat.
Optimisme Masa Depan Ekonomi Indonesia
Prabowo juga menyampaikan optimisme terhadap masa depan perekonomian nasional. Menurutnya, hampir semua lembaga ekonomi dunia memperkirakan bahwa Indonesia akan menjadi salah satu kekuatan ekonomi global dalam waktu dekat.
“Hampir semua lembaga ekonomi dunia meramalkan dalam waktu yang tidak lama lagi, ekonomi Indonesia bisa menjadi enam besar atau lima besar dunia,” tuturnya.
Pernyataan ini mencerminkan keyakinan pemerintah bahwa Indonesia tengah berada di jalur yang benar dalam membangun kemandirian ekonomi dan kekuatan pertahanan nasional.
Indo Defence 2025: Simbol Kesiapan Teknologi dan Pertahanan Nasional
Pameran Indo Defence 2025 menjadi salah satu ajang penting yang menunjukkan kesiapan Indonesia dalam penguasaan teknologi pertahanan. Acara ini dihadiri oleh puluhan delegasi dari berbagai negara, pelaku industri militer, serta investor global yang tertarik pada inovasi strategis di bidang pertahanan.
Kehadiran Presiden Prabowo sekaligus memberikan sinyal kuat bahwa pembangunan kekuatan pertahanan Indonesia bukan untuk mengancam, melainkan untuk menjaga perdamaian dan kedaulatan.
Kesimpulan
Pidato Presiden Prabowo Subianto pada Indo Defence 2025 menegaskan kembali jati diri bangsa Indonesia sebagai negara yang cinta damai namun pantang dijajah. Dengan mengingat sejarah, menjaga kekayaan nasional, dan membangun kekuatan ekonomi serta pertahanan, Indonesia terus melangkah menuju masa depan yang mandiri, kuat, dan dihormati dunia.
“Lebih baik mati, daripada dijajah kembali.” — Prabowo Subianto
0 comments:
Posting Komentar