Aksara Jawa Hanacaraka yang sering dianggap sakral oleh masyarakat Jawa menyimpan berbagai filosofi kehidupan dan ajaran moral. Saat "dibalik," filosofi ini tetap memperlihatkan nilai-nilai mendalam terkait kehidupan, hubungan manusia dengan Tuhan, dan harmoni semesta.
Berikut rangkuman dari inti makna filosofi aksara Jawa:
1. Makna Kisah "Hanacaraka" dalam Legenda Ajisaka
- Ha-Na-Ca-Ra-Ka: Dikisahkan ada dua abdi yang setia.
- Da-Ta-Sa-Wa-La: Kedua abdi tersebut berselisih karena kesetiaan pada amanat masing-masing.
- Pa-Dha-Ja-Ya-Nya: Keduanya sama kuat sehingga tidak ada yang kalah.
- Ma-Ga-Ba-Tha-Nga: Akhirnya, kedua abdi tersebut gugur bersama.
Cerita ini mengajarkan bahwa kesetiaan yang buta tanpa dialog dapat membawa kehancuran. Harmoni hanya bisa dicapai melalui pemahaman dan komunikasi.
2. Makna Filosofis Tiap Aksara Jawa
- Ha: Hidup adalah anugerah dari Tuhan.
- Na: Harapan manusia selalu menuju cahaya Ilahi.
- Ca: Arahkan cipta pada tujuan yang suci.
- Ra: Rasakan cinta kasih sejati.
- Ka: Kehendak untuk mewujudkan kesejahteraan alam semesta.
- Da-Ta-Sa-Wa-La: Mengingatkan manusia untuk tunduk pada kehendak Tuhan dan menerima takdir.
- Pa-Dha-Ja-Ya-Nya: Menyatukan kehendak manusia dengan Tuhan dalam harmoni.
- Ma-Ga-Ba-Tha-Nga: Mengajarkan pasrah dan ikhlas terhadap garis hidup yang sudah digariskan.
3. Pembelajaran Kehidupan dari Aksara (Piwulang Urip)
Aksara Jawa juga diinterpretasikan sebagai siklus kehidupan:
- HO-NO: Awal hidup manusia lahir suci.
- CO-RO: Mulai menggunakan akal dan rasa untuk hidup.
- KO-DO-TO: Menjalankan tugas hidup dengan tata cara dan keteguhan hati.
- SO-WO-LO: Memahami laku hidup dengan kejernihan dan keteguhan.
- PO-DHO-DHO: Berbuat adil dalam hidup.
- JO-YO-NYO-MO-GO-BO-THO-NGO: Melalui perjalanan hidup hingga akhir, kembali kepada Tuhan.
4. Pelajaran Spiritual Aksara Jawa
Huruf Jawa tidak hanya berfungsi sebagai sistem tulisan, tetapi juga sebagai medium spiritual:
- Melambangkan hubungan antara manusia, Tuhan, dan alam.
- Mengandung petunjuk moral seperti pasrah (sumarah), sabar, dan kebijaksanaan.
- Meningkatkan kesadaran untuk selalu menjalani hidup dengan keharmonisan dan ketaatan kepada Tuhan.
Kisah Hanacaraka dan ajaran yang terkandung di dalamnya mengingatkan kita untuk senantiasa menjaga keseimbangan antara tugas sebagai manusia, kehendak Tuhan, dan upaya menjaga harmoni alam semesta. Filosofi ini tidak hanya relevan di masa lalu tetapi juga menjadi pelajaran yang mendalam di era modern ini.
0 comments:
Posting Komentar