Aien Suraya, seorang wanita asal Malaysia, telah menjadi sorotan di media sosial setelah ia membagikan pengalamannya tentang memiliki kendaraan pribadi yang mewah, mobil Toyota Vellfire, yang ia beli dengan harga miliaran rupiah meski memiliki gaji sekitar RM10,000 atau sekitar Rp 33,2 juta per bulan. Dalam unggahan viralnya, ia membagikan video momen mobilnya ditarik menggunakan towing dengan caption "belum mampu lagi".
Awalnya, Aien merasa yakin bahwa gajinya yang mencapai Rp 33,2 juta per bulan sudah cukup untuk membeli mobil mewah tersebut. Namun, kenyataannya, ia merasa terbebani oleh pembayaran bulanan sebesar RM3,000 atau sekitar Rp 9,9 juta untuk cicilan mobil. Kondisi ini membuatnya menyadari bahwa memiliki mobil mewah sebenarnya bukanlah kebutuhan yang mendesak.
Dalam wawancara dengan mStar, Aien Suraya mengakui bahwa pada awalnya ia terlalu tergoda oleh keinginan untuk memiliki kendaraan mewah, dan akhirnya ia menghadapi kesulitan untuk memenuhi komitmen pembayaran setiap bulan. Biaya perawatan mobil mewah seperti pengisian bensin sekitar RM50 atau sekitar Rp 166 ribu setiap harinya, serta biaya servis yang kadang-kadang bahkan lebih tinggi, semakin membebani keuangannya.
Sebagai seorang pengusaha hijab yang telah berjualan sejak tahun 2016, Aien Suraya memutuskan untuk merubah pilihannya. Ia kini lebih memilih mobil yang memiliki harga lebih terjangkau. Ia juga memberikan nasihat kepada netizen yang mungkin mengalami situasi serupa: "Jangan mau terjerat utang pakai mobil biasa saja, asal tidak sakit kepala."
Cerita Aien Suraya mencerminkan pengalaman banyak orang yang tergoda oleh impian memiliki kendaraan mewah sebagai simbol status sosial, tetapi akhirnya merasakan beban finansial yang signifikan akibat pembayaran cicilan dan biaya perawatan. Banyak netizen merasa terkait dengan ceritanya dan berbagi pengalaman mereka tentang kesulitan yang sama.
Kisah Aien Suraya menjadi pengingat bahwa penting untuk berpikir matang sebelum membuat keputusan finansial besar seperti membeli kendaraan mewah. Kebutuhan sehari-hari dan kesejahteraan finansial jangka panjang seharusnya menjadi pertimbangan utama sebelum memutuskan untuk membeli barang-barang mahal yang mungkin tidak sejalan dengan situasi keuangan yang sebenarnya.
=====
Seorang wanita bernama Aien Suraya dari Malaysia telah menjadi viral di media sosial setelah berbagi kisahnya tentang kesulitan membayar cicilan dan biaya mobil mewah. Wanita ini menceritakan bagaimana pada awalnya dia memiliki gaji sekitar Rp 33,2 juta per bulan, namun dia merasa mampu membeli mobil mewah dengan harga miliaran. Namun, kenyataannya berbeda.
Dalam unggahan yang viral, Aien memperlihatkan momen mobil Toyota Vellfire miliknya ditarik dengan towing. Ia juga menambahkan caption "belum mampu lagi". Ia mengakui bahwa awalnya dia yakin bahwa gajinya yang besar sudah cukup untuk membeli mobil mewah tersebut. Namun, pada kenyataannya dia merasa terbebani dengan pembayaran bulanan sekitar Rp 9,9 juta untuk cicilan mobil.
Melalui wawancara dengan mStar, Aien mengungkapkan bahwa dia pernah terlalu tergiur untuk memiliki mobil mewah, namun akhirnya merasa kesulitan untuk membayar cicilan setiap bulan. Biaya-biaya seperti pengisian bensin sekitar Rp 166 ribu per hari dan biaya perawatan yang kadang lebih tinggi semakin membuatnya sadar akan beban keuangan yang harus dia tanggung.
Sebagai seorang pengusaha yang berjualan hijab sejak tahun 2016, Aien akhirnya memutuskan untuk mengganti pilihannya. Ia kini lebih memilih mobil yang harganya lebih terjangkau. Ia juga memberikan nasihat kepada netizen yang mungkin mengalami situasi serupa, agar tidak terlalu tergiur untuk memiliki barang mewah yang pada akhirnya bisa menimbulkan masalah keuangan.
Kisah Aien Suraya mengingatkan kita bahwa penting untuk berpikir matang sebelum membuat keputusan finansial besar seperti membeli mobil mewah. Kebutuhan sehari-hari dan kestabilan finansial jangka panjang seharusnya menjadi pertimbangan utama sebelum memutuskan untuk membeli barang-barang mahal yang mungkin tidak sesuai dengan kondisi keuangan sebenarnya.
0 comments:
Posting Komentar