Mantrawedha adalah sebuah kidung yang merupakan karya dari Kangjeng Sunan Kalijaga. Kidung ini berisi doa atau mantra dan terdiri dari 10 pupuh dhandhang gula. Bagian inti dari Mantrawedha terdapat pada 5 pupuh pertama yang merupakan doa kepada Allah SWT. Biasanya kidung ini dilantunkan dengan suara lembut dan hening, tanpa diiringi oleh gamelan.
Berikut ini contoh sajian macapat pada 10 pupuh Mantrawedha beserta pengucapannya dan terjemahannya:
Pupuh 1:
Ana kidung rumeksa ing wengi, teguh ayu luputa ing lelara, luputa bilahi kabèh, jin sètan datan purun, peneluhan tan ana wani, miwah panggawé ala, gunaning wong luput, geni atemahan tirta, maling adoh tan ana ngarah mring mami, guna duduk pan sirna.
Artinya: Ini doa penjaga malam, semoga semua aman, luput dari penyakit, dan luput dari petaka, jin dan setan tidak akan (mengganggu), teluh (santet) tak akan berani (beraksi), sekalian niat jahat, (dan) tipu daya luput, api akan tertangkis air, maling menjauh tak berani menyatroni ku, (dan) segala bentuk santet sirna.
Pupuh 2 dan 3:
Sakabèhing lara pan samya bali, kèhing ama pan sami miruda, welas asih panduluné, sakèhing braja luput, kadi kapuk tibaning wesi, sakèhing wisa tawa, sato galak lulut, kayu aèng lemah sangar, songing landhak guwaning mong lemah miring, myang pakiponing merak.
Pagupakaning warak sakalir, nadyan arka myang segara asat, temahan rahayu kabèh, apan sarira ayu, ingideran mring widadari, rineksa malaikat, sakathahing rasul, pan dadi sarira tunggal, ati Adam uteku Baginda Èsis, pangucapku ya Musa.
Artinya: Semua penyakit akan kembali (ke asalnya), semua hama akan menyingkir, semua melihatku penuh kasih, semua serangan senjata (yang tertuju padaku) akan luput, bak kapuk jatuh di atas besi, semua racun (bisa) akan netral (bagiku), (semua) binatang buas akan tunduk (padaku), pohon angker, tanah gersang – bulu landak, goa di tebing miring – maupun sarang merak (kawasan perburuan harimau) –
(dan) kubangan badak dan sebangsanya (kawasan jorok sumber penyakit) – termasuk teriknya matahari (arka) yang sedemikian hebatnya sehingga mampu mengeringkan laut (kemarau panjang), semua segera menjadi nyaman, dan membahagiakan, bak diiringi bidadari, dijaga malaikat, dan segenap para rasul, semua bak manunggal sejiwa (denganku), perasaan(ku) (adalah Nabi) Adam, pemikiranku (adalah Nabi) Sis, (dan) ucapanku (adalah Nabi) Musa.
Pupuh 4 dan 5:
Napasingun Nabi Isa luwih, Nabi Yakub pamiyarsaningwang, Yusuf ing rupaku mangké, Nabi Dawud swaraku, Hyang Suléman kasektèn mami, Ibrahim nyawaningwang, Idris ing rambutku, BagéndAli kulitingwang, Abu Bakar getih daging Umar singgih, balung Bagénda Usman.
Sungsum ingsun Patimah linuwih, Siti Aminah banyuning angga, Ayub ing ususku mangké, Nabi Nuh ing jejantung, Nabi Yunus ing otot mami, Nétraku ya Muhammad, panduluku rasul, pinayungan Adam Sarak, sampun pepak sakhathahing para Nabi, dadya sarira tunggal.
Artinya: Napasku Nabi Isa penampilanku Nabi Yakub, wajahku Nabi Yusuf, suaraku Nabi Dawud, kesaktianku Nabi Sauleman, nyawaku Nabi Ibrahim, rambutku Nabi Idris, kulitku (sahabat) Ali, darahku (sahabat) Abu Bakar, dagingku (sahabat) Umar, tulangku (sahabat) Usman,
Sumsumku Fatimah, cairan tubuhkan Siti Aminah, ususku Nabi Ayub, jantungku Nabi Nuh, ototku Nabi Yunus, mataku Nabi Muhammad, penglihatanku bak rasul, diteduhi oleh Nabi Adam dan Siti Sarah, sudah lengkap semua nabi, manunggal dalam jiwaku.
Pupuh 6-7 merupakan wejang (penjelasan) dari Sunan Kalijaga tentang Mantrawedha, yang lebih menekankan pada khasiat dan manfaat dari kidung ini serta cara untuk memperolehnya. Pupuh 8 sampai 10 juga memberikan petunjuk dan syarat untuk mendapatkan manfaat dari Mantrawedha, seperti melakukan puasa dan menjalankan tindakan tertentu.
Kidung Mantrawedha ini merupakan salah satu karya Kangjeng Sunan Kalijaga yang memiliki keistimewaan dalam memohon perlindungan dan keselamatan, baik dari gangguan kejahatan, penyakit, maupun ancaman lainnya. Penting untuk diingat bahwa penggunaan kidung ini harus dilakukan dengan niat yang baik dan sesuai dengan ajaran agama Islam.
===========
0 comments:
Posting Komentar