(Kami juga telah mengutus) Lut (kepada kaumnya). (Ingatlah) ketika dia berkata kepada kaumnya, “Apakah kamu mengerjakan ... 

al Qur'an Surat : Al-A'raf - Ayat 80.

وَلُوْطًا اِذْ قَالَ لِقَوْمِهٖٓ اَتَأْتُوْنَ الْفَاحِشَةَ مَا سَبَقَكُمْ بِهَا مِنْ اَحَدٍ مِّنَ الْعٰلَمِيْنَ ۝٨٠
 
artinya:
(Kami juga telah mengutus) Lut (kepada kaumnya). (Ingatlah) ketika dia berkata kepada kaumnya, “Apakah kamu mengerjakan perbuatan keji yang belum pernah dikerjakan oleh seorang pun sebelum kamu di dunia ini?


Tafsir Wajiz:

Setelah menuturkan kisah kaum Samud yang binasa disambar petir akibat kedurhakaan mereka, selanjutnya Allah menyebutkan kisah yang lain, yakni Nabi Lut beserta kaumnya. Dan Kami juga telah mengutus Nabi Lut. Ingatlah ketika dia berkata dengan nada keras kepada kaumnya yang ketika itu melakukan kedurhakaan besar, "Mengapa kamu melakukan perbuatan keji, yakni perbuatan teramat buruk, yaitu homoseksual, yang belum pernah dilakukan oleh seorang pun di zaman apa pun sebelum kamu di dunia ini?" Nabi Lut berharap dengan ucapannya, mereka sadar dan meninggalkan perbuatan itu.


Tafsir Tahlili:

Ayat ini menerangkan bahwa Allah mengutus Nabi Lut untuk menyampaikan agama kepada kaumnya agar mereka menyembah Allah, dan Nabi Lut bertanya kepada mereka dengan nada keras, "Mengapa kamu mengerjakan perbuatan keji yang belum pernah dilakukan oleh seorang pun sebelum kamu" dengan harapan mereka sadar untuk meninggalkan prilaku keji itu. 

Kaum Nabi Lut adalah orang yang pertama kali melakukan sodomi (homoseks) maka mereka mendapatkan dosa seperti dosa orang yang menirunya, sebagaimana diterangkan dalam hadis: "Orang yang membuat suatu kebiasaan buruk dalam Islam, lalu kebiasaan buruk itu dikerjakan sesudahnya, maka ia akan menanggung seperti dosa orang yang melakukan kebiasaan buruk itu." (Riwayat Muslim) 

Hadis lain menerangkan: "Orang yang mengajak kepada jalan yang benar maka ia mendapat ganjaran sama banyaknya dengan ganjaran yang diberikan kepada pengikut-pengikutnya dan hal itu tidak sedikit pun mengurangi ganjaran mereka itu, dan orang yang mengajak berbuat kejahatan maka ia mendapat dosa sama banyaknya dengan dosa pengikut-pengikutnya dan hal itu tidak dikurangi sedikit pun dari dosa mereka itu." (Riwayat Muslim) 

Allah menciptakan laki-laki dan perempuan dengan tujuan mengembangkan keturunan manusia guna memakmurkan alam ini. Pada masing-masing jenis memiliki nafsu birahi yang mendorong terwujudnya kebutuhan bertemunya kedua jenis manusia ini sebagai sarana untuk mengembangbiakan manusia. Perempuan dalam bentuk kejadiannya adalah indah, halus dan menarik. Antara laki-laki dan perempuan terjadi saling tarik-menarik laksana tarikan antara positif dan negatif. 

Jika manusia seperti itu, alangkah ganjilnya bila ada golongan manusia yang menyimpang dari ketentuan Allah itu. Alangkah besarnya pelanggaran terhadap kemanusiaan yang dilakukan seseorang laki-laki dengan menggauli laki-laki lain dengan tujuan bukan untuk mengembangkan keturunan. Jika saling membunuh dinilai sebagai sesuatu yang buruk, maka perbuatan kaum Nabi Lut ini dapat dikatakan lebih buruk dan dapat menjatuhkan derajat manusia dan kemanusiaan sehingga lebih rendah dari hewan. Hal ini karena hewan jantan tidak ada yang berhubungan dengan jantan pula sebagaimana yang dilakukan umat Nabi Lut. Ketetapan Allah berkaitan dengan hal ini, adalah laki-laki untuk perempuan dan perempuan untuk laki-laki. 

Kaum Lut bukan saja ingkar kepada Allah dan tidak bersyukur atas nikmat-Nya, tetapi juga melakukan homoseksual yang akhirnya juga mendorong para wanita melakukan lesbian (saling berhubungan sesamanya). Allah mengutus Nabi Lut kepada kaum seperti ini untuk menyampaikan ajaran Allah agar mereka kembali ke jalan yang benar dan meninggalkan kelakuan yang buruk dan bertentangan dengan sunatullah. Karena mereka menolak seruan Lut, maka Allah membinasakan kaum tersebut. 

Nabi Lut adalah anak Haran bin Tarikh. Tarikh adalah saudara Nabi Ibrahim. Lut dilahirkan di daerah tepian timur dari selatan Irak yang dahulunya dinamakan Babilon. Atas kehendak Nabi Ibrahim, Lut berdiam di kota Sodom salah satu kota di daerah Yordania. Lut wafat di sekitar Yordan dahulu terkenal dengan nama Laut Lut.


Penjelasan:

Surah Al-A'raf ayat 80 menyajikan kisah Nabi Lut AS dan peringatan yang disampaikan kepada kaumnya atas perbuatan keji yang mereka lakukan, yaitu homoseksual, sebuah tindakan yang belum pernah dilakukan oleh umat sebelumnya. Ayat ini menjadi pengingat tentang bagaimana pelanggaran terhadap fitrah manusia dan hukum Allah membawa kehancuran.

 

Makna Ayat

Allah mengutus Nabi Lut AS untuk menyeru kaumnya agar meninggalkan perbuatan yang melanggar fitrah kemanusiaan. Nabi Lut menegur mereka dengan nada tegas, mempertanyakan alasan di balik tindakan mereka yang sangat menyimpang dan belum pernah terjadi sebelumnya. Allah menciptakan manusia dengan pasangan, laki-laki dan perempuan, untuk saling melengkapi dan mengembangkan keturunan, bukan untuk melanggar aturan-Nya dengan berhubungan sesama jenis.

 

Pelajaran dari Kisah Nabi Lut

  1. Peringatan terhadap Penyimpangan
    Perbuatan homoseksual yang dilakukan oleh kaum Nabi Lut menjadi contoh dari pelanggaran besar terhadap fitrah manusia. Allah menciptakan hubungan antara laki-laki dan perempuan dengan tujuan keberlangsungan umat manusia. Menyimpang dari fitrah ini bukan hanya melanggar aturan agama, tetapi juga merusak kemanusiaan itu sendiri.

  2. Dosa yang Berlanjut
    Dalam hadis, disebutkan bahwa orang yang memulai kebiasaan buruk akan menanggung dosa dirinya dan orang-orang yang mengikutinya. Begitu pula, seseorang yang memulai kebaikan akan mendapat pahala yang terus mengalir dari mereka yang mengikutinya. Kaum Nabi Lut menjadi pelopor dalam perbuatan keji tersebut, sehingga mereka memikul dosa yang sangat besar.

  3. Pentingnya Menjaga Fitrah
    Allah telah menetapkan hukum alam untuk setiap makhluk, termasuk manusia. Ketika manusia menyimpang dari ketentuan tersebut, mereka akan merusak tatanan kehidupan. Kaum Nabi Lut menjadi contoh bagaimana penyimpangan membawa kehancuran moral dan fisik.

  4. Ketegasan Nabi Lut
    Nabi Lut tidak ragu menyampaikan kebenaran meskipun ia menghadapi tantangan besar. Sebagai utusan Allah, ia menyeru dengan penuh keberanian agar kaumnya meninggalkan tindakan keji mereka dan kembali kepada jalan yang benar.

 

Kehancuran Kaum Nabi Lut

Kehancuran Kaum Nabi Lut

Ketika kaum Nabi Lut tetap dalam pembangkangan, Allah memberikan azab yang mengerikan sebagai ... 

Ketika kaum Nabi Lut tetap dalam pembangkangan, Allah memberikan azab yang mengerikan sebagai peringatan bagi umat manusia. Azab tersebut berupa gempa bumi yang dahsyat, disertai hujan batu dari tanah yang terbakar. Kota mereka dibalikkan hingga menjadi tanda kehancuran yang abadi, yang kini dikenal sebagai Laut Mati atau Laut Lut.

 

Pesan Moral

  1. Menghormati Ketetapan Allah
    Perintah dan larangan Allah selalu bertujuan untuk menjaga keseimbangan kehidupan. Melanggar fitrah tidak hanya membawa kerusakan bagi individu, tetapi juga masyarakat secara keseluruhan.

  2. Pentingnya Dakwah
    Kisah Nabi Lut mengajarkan pentingnya menyampaikan kebenaran dengan tegas, meskipun menghadapi resistensi dari masyarakat.

  3. Kehidupan Sesuai Sunnatullah
    Allah menetapkan hubungan antara laki-laki dan perempuan untuk menjaga kelangsungan umat manusia. Menyimpang dari ketentuan ini berarti menentang hukum alam dan perintah Allah.

Ayat ini menjadi peringatan bagi semua umat manusia untuk menjaga fitrah, mematuhi perintah Allah, dan menjauhi perbuatan dosa yang mengundang azab. Kehancuran kaum Nabi Lut menjadi pelajaran abadi tentang bahaya penyimpangan dan pentingnya mengikuti ajaran Allah SWT.

0 comments:

Luncurkan toko Anda hanya dalam 4 detik dengan 
 
Top