Syaikh Yahya at-Tikriti berkata, “Ketika Syaikh Musa bin Hamman az-Zuli singgah di baghdad dalam perjalanan hajinya, aku bersama ayahku menemani beliau bertemu Syaikh Abdul Qodir al-Jiili. Dihadapan sang Syaikh, Syaikh Musa menunjukkan penghormatan dan ada yg belum pernah aku lihat beliau lakukan kepada orang lain. Setelah kami selesai dan keluar, ayahku berkata kepada beliau, “Belum pernah aku melihat Anda memberikan penghormatan sedemikian besar sebagaimana yang Anda lakukan kepada Syaikh Abdul Qodir”. Beliau menjawab, “Syaikh Abdul Qodir adalah manusia terbaik pada saat ini. Saat ini beliau adalah sultan para wali dan pemimpin para aarif. Bagaimana mungkin aku tidak bersopan santun kepada orang yg disantuni oleh para malaikat langit””
Pemimpin para Syaikh, Syaikh Abdul Latif bin Syaikh Abil Barakat Ismail bin Ahmad an-Naisaburi berkata, “Tahun 590 H di damaskus, aku mendengar Syaikh Arsalan berkata, “Telah dikatakan bahwa Syaikh Abdul Qodir merupakan pancaran Ilahi dan salah seorang afrad. Beliau berbicara dengan hikmah dan diserahkan kepadanya otoritas atas semesta untuk mengambil, menolak, memberi, dan menerima. Beliau adalah wakil Rosulullah saw””
Syaikh sufi, Syaikh Syihabuddin Umar as-Sahrawardi berkata, “Pada tahun 506 H, aku bersama pamanku Syaikh Abi Najib Abdul Qahir as-Sahrawardi menghadap Syaikh Abdul Qodir Jailani. Aku melihat pamanku bersikap sangat santun dan penuh hormat, duduk diam dihadapannya tanpa suara. Ketika kami pulang, aku bertanya kepadanya tentang kelakuannya itu. Beliau berkata, “Bagaimana mungkin aku tidak bersikap seperti itu kepada orang yg sempurna, satu-satunya di semesta pada saat ini. Kemudian, bagaimana aku tidak bersikap seperti itu kepada dia yg diberikan otoritas untuk memegang dan melepaskan kalbu dan kondisi spiritualku serta kalbu dan kondisi spiritual para wali”
Syaikh Abu Muhammad (sumber lain menyatakan beliau adalah Syaikh Muhammad asy-Syambaki) berkata, “Syaikh kami Syaikh Abu Bakara al-Hawwar sering menyebut2 Syaikh Abdul Qodir dan berkata, “Akan muncul di iraq di pertengahan abad ke lima. Dan orang2 menceritakan keistimewaan2nya. Bukan berarti ilmuku mendahului apa yg aku dengar. Kemudian tersingkap di hadapanku maqam2 para wali dan beliau berada di tingkat pertama. Setelah itu disingkapkan kepadaku maqam2 para muqarrab (orang2 yg dekat) dan aku mendapati beliau berada di puncaknya. Akhirnya disingkapkan kepadaku tingkatan golongan kasyf dan mendapati beliau paling agung diantara mereka. ALLAH akan menampakkan kepadanya gambaran yg tidak akan ditampakkan kecuali kepada golongan shiddiq dan para ulama ALLAH. Beliaulah yg perkataan dan perbuatannya dijadikan panutan. Dengan berkahnya ALLAH berkenan mengangkat banyak hamba-NYA kederajad yg tinggi. Dialah yg akan dibanggakan oleh ALLAH kepada seluruh umat pada hari kiamat. Ridha ALLAH atas dirinya dan semoga berkahnya mendatangkan manfaat bagi kita semua di dunia dan di akhirat.
Mari Kita Hadiahkan Bacaan Surat Al-Fatihah Untuk Beliau.. ALFATIHAH... ------
0 comments:
Posting Komentar