Mengambil dari Kitab Kidungan Purwajati tulisannya dimulai dari lagu Dhandanggula yang bunyinya sebagai berikut:

Ana kidung ing kadang Marmati
Amung tuwuh ing kuwasanira
Nganakaken saciptane
Kakang Kawah puniku
Kang rumeksa ing awak mami
Anekakake sedya Ing kuwasanipun
Adhi Ari-Ari ingkang Memayungi laku kuwasanireki
Angenakken pangarah Ponang
Getih ing rahina wengi
Ngrerewangi ulah kang kuwasa
Andadekaken karsane
Puser kuwasanipun
Nguyu-uyu sabawa mami
Nuruti ing panedha
Kuwasanireku
Jangkep kadang ingsun papat
Kalimane wus dadi pancer sawiji
Tunggal sawujud ingwang.

Pada
lagu diatas, disebutkan bahwa “Saudara Empat” itu adalah Marmati,
Kawah, Ari – ari (plasenta/ tembuni) dan Darah yang umumnya disebut
Rahsa. Semua itu berpusat di Pusar yaitu berpusat di Bayi.
Jelasnya
mereka berpusat di setiap manusia. Mengapa disebut Marmati, kakang
Kawah, Adhi Ari – Ari, dan Rahsa? Marmati itu artinya Samar Mati (Takut
Mati)! Umumnya bila seorang ibu mengandung sehari - hari pikirannya
khawatir karena Samar Mati. Rasa khawatir tersebut hadir terlebih dahulu
sebelum keluarnya Kawah (air ketuban), Ari – ari, dan Rahsa. Oleh
karena itu Rasa Samar Mati itu lalu dianggap Sadulur Tuwa (Saudara Tua).
Perempuan yang hamil saat melahirkan, yang keluar terlebih dahulu
adalah Air Kawah (Air Ketuban) sebelum lahir bayinya, dengan demikian
Kawah lantas dianggap Sadulur Tuwa yang biasa disebut Kakang (kakak)
Kawah. Bila kawah sudah lancar keluar, kemudian disusul dengan ahirnya
si bayi, setelah itu barulah keluar Ari – ari (placenta/ tembuni).
Karena Ari – ari keluar setelah bayi lahir, ia disebut sebagai Sedulur
Enom (Saudara Muda) dan disebut Adhi (adik) Ari-Ari. Setiap ada wanita
yang melahirkan, tentu saja juga mengeluarkan Rah (Getih=darah) yang
cukup banyak. Keluarnya Rah (Rahsa) ini juga pada waktu akhir, maka dari
itu Rahsa itu juga dianggap Sedulur Enom. Puser (Tali pusat) itu
umumnya gugur (Pupak) ketika bayi sudah berumur tujuh hari. Tali pusat
yang copot dari pusar juga dianggap saudara si bayi. Pusar ini dianggap
pusatnya Saudara Empat. Dari situlah muncul semboyan ‘Saudara Empat Lima
Pusat’

Keempat nafsu yang digambarkan oleh ke empat hewan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

Amarah
: Bila manusia hanya mengutamakan nafsu amarah saja, tentu akan selalu
merasa ingin menang sendiri dan selalu ribut/ bertengkar dan akhirnya
akan kehilangan kesabaran. Oleh karena itu, sabar adalah alat untuk
mendekatkan diri dengan Allah SWT.

Supiyah / Keindahan : Manusia
itu umumnya senang dengan hal hal yang bersifat keindahan misalnya
wanita (asmara). Maka dari itu manusia yang terbenam dalam nafsu asmara/
berahi diibaratkan bisa membakar dunia.

Aluamah / Serakah :
Manusia itu pada dasarnya memiliki rasa serakah dan aluamah. Maka dari
itu, apabila nafsu tersebut tidak dikendalikan manusia bisa merasa ingin
hidup makmur sampai tujuh turunan.

Mutmainah / Keutamaan :
Walaupun nafsu ini merupakan keutamaan atau kebajikan, namun bila
melebihi batas, tentu saja tetap tidak baik. Contohnya: memberi uang
kepada orang yang kekurangan itu bagus, namun apabila memberikan semua
uangnya sehingga kita sendiri menjadi kekurangan, jelas itu bukan hal
yang baik.

Maka dari itu, saudara empat harus diawasi dan diatur
agar jangan sampai ngelantur. Manusia diuji agar jangan sampai kalah
dengan keempat saudaranya yang lain, yaitu harus selalu menang atas
mereka sehingga bisa mengatasinya. Kalau Manusia bisa dikalahkan oleh
saudara empat ini, berarti hancurlah dunianya. Sebagai Pusat, manusia
harus bisa menjadi pengawas dan menjadi patokan. Benar tidaknya silakan
anda yang menilai.

SEDULUR PAPAT LIMA PANCER DAN SISTEM KEMALAIKATAN.

Setelah
Islam masuk P.JAWA kepercayaan tentang saudara empat ini dipadukan
dengan 4 malaikat di dunia Islam yaitu Jibril, Mikail , Isrofil,
Ijro'il.
Dan oleh ajaran sufi tertentu di sejajarkan denga ke'empat sifat nafsu yaitu:
Nafsu Amarah, Lawwamah, Sufiah dan Mutmainah.

Pertama Jibril atau dalam bahasa ibrani Gabriel artinya pahlawan tuhan. Jabr' El
kekuatan tuhan fungsinya adalah penyampai informasi, didalam islam dikenal sebagai penyampai wahyu pada para nabi.
Dalam konsep islam Jawa Jibril diposisikan pada kekuatan spiritual pada KETUBAN.
Ada
pandangan yang menyatakan setelah N.Muhammad wafat maka otomatis Jibril
menganggur karena beliaulah orang yang menerima wahyu terakhir.

Tapi tidak demikian dalam pandangan Jawa, setiap orang di sertai Jibrilnya.
hakikatnya
hanya ada satu Jibril di alam raya ini tapi pancaran cahayanya ada
dalam setiap diri. seperti Ruh tidah pernah dinyatakan dalam bentuk
jamak didalam Al-Quran. Tetapi setiap diri mendapat tiupan ruh dari
tuhan dan ruh tersebut menjadi si A, si B, si C Dst.. satu tetapi
terpantul pada setiap cermin sehingga seolah2 setiapm cermin mengandung
Ruh, dan manusia sebenarnya adalah cermin bagi sang diri. setiap diri
menerima limpahan cahayanya.
Diantara limpahan cahayanya adalah Jibril yang menuntun setiap orang.

Jibril akan menuntun manusia kejalan yang benar.., yang telah membersihkan dirinya, membersihkan cerminya, membersihkan hatinya.
Jibril
lah yang menambah daya agar teguh dan tebal keimanan seseorang. dalam
khasanah jawa Jibril berdampingan dengan Guru sejati, bersanding dengan
diri Pribadi.

Jibril tidak mampu mengantarkan diri Nabi ke
Sidratul Muntaha dalam Mij'raj beliau juga diceritakan ketika Jibril
menampakan diri kehadapan rasul selalu ditemani malaikat mulia Lainya
yaitu Mikail isrofil Ijroil...

Jelas kiranya bahwa kahadiran ketuban ketika membungkus janin ternyata disertai saudara2nya yang lain.
Ditinjau dari keddudukannya yang keluar paling awal maka disebut sebagai kakak atau kakang ( saudara tua ) si bayi.
begitu
bayi lahir maka selesailah sudah tugas ketuban secara fisik. tetapi
exsistensi ketuban secara ruhaniah ia tetap menjaga dan membimbing bayi
tersebut sampai akhir hayat.

secara extensi Jibril diciptakan
setelah malaikat Mikail. dan Tali Pusar ada lebih dulu dari pada selaput
yang membungkus janin di pintu rahim (cervix)

Ke Dua Malaikat
Israfil. Menurut hadis malaikat Israfil diciptakan setelah penciptaan
Arsy ( Singgasana Tuhan ) disebut sebagai malaikat penggenggam alam
semesta, ia meniup Terompet Pemusnahan Dan Pembangkitan. Ia digambarkan
menengadah ke atas untuk melihat jadwal kiamat yang ada di Lawh Al
Mahfuzh.
Israfil di sepadankan dengan ari-ari, tembuni atau Placenta,
Ari-Ari adalah yang memayungi sang janin sampai ketempat tujuan dialah
yang memberikan keamanan menyalurkan makanan dan kenyamanan pada janin
dengan ari-ari ini kehidupan berlangsung dalam janin.
Exsistensi
Ari-ari ini disejajarkan dengan malaikat Israfil Dalam kelahiran janin,
Ari-ari diterima sebagai saudara muda ( adik ).
Meskipun jasadnya telah tak ada lagi ari-ari tetap memberikan perlindungan bagi manusia setelah dilahirkan..
dari sisi keberadaanya malaikat Israfil dicipta terlebih dahulu dari pada malaikat Mikail dan Jibril As.
Israfil
diyakini sebagai Pelita Hati Bagi manusia agar hatinya tetap terang,
Itulah sebabnya sejahat-jahatnya manusia masih ada secercah cahaya dalam
hatinya tetap ada kebaikan yang dimilikinya meski hanya sebesar debu...

Yang
ketiga adalah Malaikat Mikail, Salah satu malaikat yang menjadi
pembesar para malaikat.. Tugas malaikat Mikail adalah Memelihara
Kehidupan.
Dalam hadis diceritakan bahwa malaikat Mikail mengemban
tugas memelihara pertumbuhan pepohonan, kehidupan Hewan juga Manusia..
Dialah yang mengatur angin dan hujan dan membagi rejeki pada seluruh
mahluk.

Pada konsep sedulur papat yang sudah di sesuaikan dengan
ajaran Islam, Tali Pusar merupakan Lokus, tempat dudukan bagi malaikat
Mikail dia merupakan tali penghubung bagi kehidupan manusia.Zat zat
makanan, Oksigen dan Zat yang perlu dibuang dari tubuh janin agar tidak
meracuni tubuh janin.
Subhanallah.. dia telah mengatur kehidupan manusia dalam rahim melalui malaikat malaikatnya..

Mikail
dipandang orang jawa sebagai saudara yang memberikan sandang, pangan
dan papan, Jika seseorang memohon perlindungan tuhan maka Mikail yang
akan menjalankan perintah Tuhan untuk melindunginya.

Ke Empat
adalah Malaikat Ijroil. Malaikat Maut yang dipercaya sebagai yang
bertanggung jawab akan Kematian. Kehadirannya amat ditakuti Manusia..
Jika ajal telah tiba maka ia akan Me wafatkan manusia sesuai waktunya..

Dalam
konsep sedulur papat Malaikat maut ini ternyata saudara Manusia sendiri
bukan orang lain dan ia tidak akan menyalahi tugasnya.. bila seseorang
belum sampai ajalnya dia tak akan mewafatkannya.. Dia hadir untuk
meringankan penderitaan manusia, saudara sejati pasti melindungi bila
yang bersangkutan selalu dijalan yang benar..
Bayangkan bila manusia tidak bisa mati tetapi hidupnya menderita..?
apa tidak tersiksa..? bayangkan bila ada orang yang maumati aja sulitnya bukan main.. Nauzubillah..

Ijroil
disebut sebagai kekuatan Tuhan yang berada didalam Darah, Dalam
kehidupan sehari hari Ijroil bertugas untuk menjaga hati yang suci, Jika
hati terjaga kesuciannya maka ketakutan akan hidup menderita dan
kematian akan tak ada lagi.

Jika ajal telah sampai maka Ijroil
mengorganisasi malaikat lainnya, mengorganisasi saudara saudara lainnya
untuk mengakhiri hidupnya.
Permana yang memberikan kekuatan pada sang
Jiwa diangkat keluar tubuh, sehingga tubuh tak dapat lagi dikendalikan
oleh jiwa. Ruh penyambung hidup kita lepas.. tubuh menjadi lunglai tidak
berdaya dan ini bentuk umum kematian bagi manusia.. loh kok gitu yaa..?
Nah
yang tidak umum yaaa.. bila Sang Diri Sejati manusia mampu memimpin
saudara-saudaranya untuk melepaskan Jiwa manusia kealam Gaib..
Orang
demikian sudah mempu menyongsong kematiannya dengan benar, dia
memberitahukan pada sanak dan saudaranya kapan kematiannya akan datang..

Semua
saudara gaib ini sudah menjadi satu dengan tubuh kita, ketika dalam
rahim sendiri-sendiri wujudnya. tapi ketika sang Bayi sudah lahir hanya
ada satu wujud. Empat saudara kita tetap menyertai kita dalam wujud
Ruh.. dan Tidak Kasat Mata..

Ada kutipan Ayat dalam Al-Quran yang perlu di simak..
" In Kullu nafsin lamma alayha hafizh" > 'Setiap diri niscaya ada penjaganya'
Atau
"
Wa huwa al-qahir fawq iba'dih wa yusril alaykum hafazhah hatta idza
ja'a ahadakum al-mawt tawaffathu rusuluna wahum la yufarrithun" >'
Dialah yang berkuasa atas semua hambanya. Dan dia mengutus kepada kalian
Penjaga-Penjaga untuk melindungimu. Jika seseorang sudah waktunya mati,
maka utusan-utusan kami itu mewafatkannya tanpa keliru"


Simbolisasi sedulur papat limo pancer dalam perwayangan :

Semar
sebagai pamomong keturunan Saptaarga tidak sendirian. Ia ditemani oleh
tiga anaknya, yaitu; Gareng, Petruk, Bagong. Ke empat abdi tersebut
dinamakan Panakawan. Dapat disaksikan, hampir pada setiap pegelaran
wayang kulit purwa, akan muncul seorang ksatria keturunan Saptaarga
diikuti oleh Semar, Gareng, Petruk, Bagong. Cerita apa pun yang
dipagelarkan, ke lima tokoh ini menduduki posisi penting. Kisah Mereka
diawali mulai dari sebuah pertapaan Saptaarga atau pertapaan lainnya.
Setelah mendapat berbagai macam ilmu dan nasihat-nasihat dari Sang
Begawan, mereka turun gunung untuk mengamalkan ilmu yang telah
diperoleh, dengan melakukan tapa ngrame. (menolong tanpa pamrih).

Dikisahkan,
perjalanan sang Ksatria dan ke empat abdinya memasuki hutan. Ini
menggambarkan bahwa sang ksatria mulai memasuki medan kehidupan yang
belum pernah dikenal, gelap, penuh semak belukar, banyak binatang buas,
makhluk jahat yang siap menghadangnya, bahkan jika lengah dapat mengacam
jiwanya. Namun pada akhirnya Ksatria, Semar, Gareng, Petruk, Bagong
berhasil memetik kemenangan dengan mengalahkan kawanan Raksasa, sehingga
berhasil keluar hutan dengan selamat. Di luar hutan, rintangan masih
menghadang, bahaya senantiasa mengancam. Berkat Semar dan anak-anaknya,
sang Ksatria dapat menyingkirkan segala penghalang dan berhasil
menyelesaikan tugas hidupnya dengan selamat.

Mengapa peranan
Semar dan anak-anaknya sangat menentukan keberhasilan suatu kehidupan?
Semar merupakan gambaran penyelenggaraan Illahi yang ikut berproses
dalam kehidupan manusia. Untuk lebih memperjelas peranan Semar, maka
tokoh Semar dilengkapi dengan tiga tokoh lainnya. Ke empat panakawan
tersebut merupakan simbol dari cipta, rasa, karsa dan karya. Semar
mempunyai ciri menonjol yaitu kuncung putih. Kuncung putih di kepala
sebagai simbol dari pikiran, gagasan yang jernih atau cipta. Gareng
mempunyai ciri yang menonjol yaitu bermata kero, bertangan cekot dan
berkaki pincang. Ke tiga cacat fisik tersebut menyimbolkan rasa. Mata
kero, adalah rasa kewaspadaan, tangan cekot adalah rasa ketelitian dan
kaki pincang adalah rasa kehati-hatian. Petruk adalah simbol dari
kehendak, keinginan, karsa yang digambarkan dalam kedua tangannya. Jika
digerakkan, kedua tangan tersebut bagaikan kedua orang yang bekerjasama
dengan baik. Tangan depan menunjuk, memilih apa yang dikehendaki, tangan
belakang menggenggam erat-erat apa yang telah dipilih. Sedangkan karya
disimbolkan Bagong dengan dua tangan yang kelima jarinya terbuka lebar,
artinya selalu bersedia bekerja keras. Cipta, rasa, karsa dan karya
merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Cipta, rasa, karsa
dan karya berada dalam satu wilayah yang bernama pribadi atau jati diri
manusia, disimbolkan tokoh Ksatria. Gambaran manusia ideal adalah
merupakan gambaran pribadi manusia yang utuh, dimana cipta, rasa, karsa
dan karya dapat menempati fungsinya masing-masing dengan harmonis, untuk
kemudian berjalan seiring menuju cita-cita yang luhur. Dengan demikian
menjadi jelas bahwa antara Ksatria dan panakawan mempunyai hubungan
signifikan. Tokoh ksatria akan berhasil dalam hidupnya dan mencapai
cita-cita ideal jika didasari sebuah pikiran jernih (cipta), hati tulus
(rasa), kehendak, tekad bulat (karsa) dan mau bekerja keras (karya).

Simbolisasi
ksatria dan empat abdinya, serupa dengan 'ngelmu' sedulur papat lima
pancer. Sedulur papat adalah panakawan, lima pancer adalah ksatriya

0 comments:

Luncurkan toko Anda hanya dalam 4 detik dengan 
 
Top