Di dalam babagan ilmu gaib, setiap napas kehidupan orang Jawa tak lepas dari japa mantra. Mulai hubungan saresmi, kehamilan, kelahiran, hingga kematian, semua ada matranya.

Dalam kajian bab gaib ini mengulas mantra saat melakukan saresmi (hubungan suami-istri). Mendahului dengan berdoa atau membaca mantra setiap melakukan hubungan intim, merupakan pelajaran luhur manusia utama. Kiranya pelajaran ini bukan hal baru, namun perlu diketahui oleh generasi masa kini bahwa saresmi bukan memburu kenikmatan ragawi semata, tetapi sebuah ritual proses terjadinya manusia baru. Yaitu agar anak yang dihasilkan menjadi manusia utama.

Karena itu, sebelum melakukan hubungan intim, suami dan istri dianjurkan untuk mandi membersihkan tubuh terlebih dahulu. Setelah mandi tak lupa berwudu. Kemudian memakai pakaian yang bersih, memakai wewangian, kemudian melakukan salat sunah 2 rakaat. Selanjutnya keduanya mengheningkan cipta, berdoa kepada Allah memohon diberi kenikmatan dan benih yang diturunkan menjadi anak saleh yang berbakti kepada Tuhan dan kedua orang tuanya.

Pentingnya mandi dan memakai wewangian, menjadikan hasrat dan syahwat menjadi kuat. Berbeda dengan tubuh yang penuh peluh dan berbau, tentunya sangat mengganggu dan menghilangkan gairah. Negatifnya, setan ikut nimbrung sehingga memengaruhi karakter dan tabiat anak yang dihasilkan.

Untuk memulai ritual, yang lelaki mengucapkan uluk salam: Assalamu ‘alaika ya babur rahmah. Salam tersebut menandakan bahwa si lelaki sudah ingin melakukan perang tanding. Maka, si istri menjawab salamnya: “Alaika wa ‘ala ya salamu’. Kemudian dianjurkan untuk bercumbu, dan terus-menerus membaca salawat dan syahadat.

0 comments:

Luncurkan toko Anda hanya dalam 4 detik dengan 
 
Top