Jumat

Hizib Maghrobi Manfaat serta cara mengamalkannya

Hizib adalah rangkaian dari do'a-do'a yang dirangkum oleh para Imam dan para Ulama untuk kepentingan penjagaan diri dan kepentingan-kepentingan lainnya.
Pada umumnya, Hizib memiliki aturan yang ketat dan memerlukan laku (tirakat/wirid) yang cukup berat. Amalan do'anya juga cukup panjang dan harus dibaca berulang-ulang dengan jumlah bacaan yang cukup banyak untuk mengamalkannya.
Oleh karena itu, dijaman sekarang yang sudah serba modern dengan aktivitas orang-orangnya yang begitu padat, tentunya sangat sulit untuk bisa mengamalkan Hizib dengan sempurna.
Hizib Maghrobi adalah salah satu ilmu kebatinan yang cukup terkenal dikalangan penganut ilmu hikmah. Ilmu langka tingkat tinggi yang setara dengan Asma' Sunge Rajeh dan Asma' Suryani ini memiliki kekuatan yang dahsyat dan memiliki banyak sekali manfaat.
Tidak sembarangan orang yang dapat memiliki Hizib Maghrobi karena ilmu ini hanya diturunkan secara turun temurun secara lisan kepada anak cucu dan murid-murid pilihan saja. Pengijazahannya dilakukan secara rahasia dan biasanya dilakukan pada malam jumat manis, sehingga hanya orang-orang tertentu saja yang dapat memiliki ilmu ini.
Jika Hizib Maghrobi telah terpatri dalam ingatan dan menyatu dalam diri seseorang, maka pengamal ilmu ini akan mendapatkan banyak sekali manfaat karena Hizib Maghrobi memiliki khasiat multifungsi untuk membantu mewujudkan segala cita-cita dan tujuan pengamalnya.
Berikut ini bacaan Hizib Maghrobi tingkat-1 dan tingkat-2:

• Hizib Maghrobi tingkat-1

Bismillahirrahmanirrahim
"Allahumma sukma balhum fii sakiyyal abun fartaqib innahum murtaqibun"

• Hizib Maghrobi tingkat-2

Bismillahirrahmanirrahim
"Robbi adkhilnii mudkhola shidqin wa akhrijnii
mukhroja shidqin waj'allii min ladunka sulthonan nashiiron"

Tawassul:


• Kepada Kanjeng Nabi Muhammad SAW (Al-Fatiha 100x)
• Kepada Syekh Abdul Qodir Al-Jaelani (Al-Fatiha 100x)
• Kepada Kyai Jauhari Umar Pasuruan (Al-fatiha 100x)
• Kepada Kyai Muhammad Ishaq Al-Hafidz Selojari Klambu Grobogan (Al-fatiha 3x)
• Kepada kedua orang tua (Al-fatiha 13x)
Untuk mengamalkan Hizib Maghrobi sebaiknya harus melalui baiat atau ijazah langsung dari orang yang telah menguasai Hizib Maghrobi karena hal itu sudah menjadi tradisi turun temurun dari para leluhur.
Tradisi tersebut sebetulnya hanya bertujuan untuk menjaga Hizib Maghrobi agar tidak dimiliki oleh orang-orang yang memiliki sifat tidak baik, dan agar tidak disalah gunakan untuk melakukan hal-hal yang merugikan orang lain jika ilmu ini sampai dikuasai oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
Tata cara untuk mengamalkan Hizib Maghrobi:

• Di awali dengan melakukan mandi besar, kemudian lakukan sholat taubat dan dilanjutkan dengan melakukan sholat malam (tahajud atau hajat).
• Setelah selesai melakukan sholat malam, kemudian wirid dengan bacaan Hizib Maghrobi sebanyak 1111 kali.
• Untuk Hizib Maghrobi tingkat 1, wirid dilakukan diluar rumah tanpa melakukan puasa.
• Untuk Hizib Maghrobi tingkat 2 harus melakukan puasa bilaruh dulu selama 3 hari di mulai pada hari selasa atau hari kelahiran (weton). Wirid dilakukan diluar rumah sebanyak 1111 kali setelah selesai melakukan sholat malam.
Setelah mengamalkan Hizib Maghrobi dengan segala tata caranya, untuk menjaga kekuatannya cukup dibaca setiap sholat fardhu sebanyak 3x, minimal setelah sholat maghrib dan setelah sholat subuh.
Manfaat Hizib Maghrobi:

• Untuk mengobati orang kesurupan.
• Dapat digunakan untuk mengambil ilmu kesaktian orang lain.
• Untuk proteksi diri/pagar badan, dll.
Selain manfaat-manfaat tersebut, Hizib Maghrobi bisa juga digunakan untuk berbagai keperluan lain sesuai niat pengamalnya. Bisa dikatakan jika Hizib ini memiliki khasiat multifungsi.
Baca juga:

Demikian sedikit informasi tentang "Manfaat Hizib Maghrobi dan cara mengamalkannya". Untuk informasi lain seputar Dunia Spiritual dan Supranatural, dapat dibaca pada artikel Harta Langit yang lain.
Semoga bermanfaat
Terima kasih

Hizib Maghrobi
disalin dari : hartalangit.blogspot.com
 
ini hanya membagikan postingan , untuk yang sudah ijazah dan mau menghapal silahkan, kami tidak bertanggung jawab atas keilmuan ini, karena petunjuk dari sang guru, hizib maghrobi Tidak Boleh ditulis.
terima kasih.
karena 

Asma Qurun

Asma qurun

YAA KHAYYU,YAA ‘ALIYYU,YAA MALIYYU,YAA WAFIYYU,YAA WAQIYYU YAA QOWIYYU,YAA GHONIYYU,YAA WALIYYU,YAA BAQIYYU


يا حى يا على يا ملى يا وفى يا وقى يا قوى يا غنى يا ولى يا بقى
 
Amalkan habis sholat fardlu 11x,khusus habis isyak 300x
Istiqomahkan tiap hari

asma qurun ini saya dapat ijazah dari guru manaqib, jika mau mengamalkan harus ada guru yang mengijazahkan.
terima kasih.

Kamis

Doa Kuat Perkasa Agar Suami Kuat Memberi Nafkah Batin pada Istri


Amalan Antiejakulasi Dini / Doa Kuat Perkasa Agar Suami Kuat Memberi Nafkah Batin pada Istri
Amalan Antiejakulasi Dini / Doa Kuat Perkasa Agar Suami Kuat Memberi Nafkah Batin pada Istri (gambar hanya sebagai illustrasi).

Seorang isteri sudah semestinya menaati suaminya. Namun suami juga harus memenuhi hak-hak isterinya termasuk juga di dalamnya hak untuk mendapatkan kenikmatan seksual. Dalam hubungan intim dengan isteri suami jangan hanya mencari kepuasan diri sendiri, tetapi harus sama-sama saling menikmati.

Jika kemudian ada masalah dalam hubungan intim seperti pihak suami kurang bisa memuaskan isterinya karena mengalami ejakulasi dini, hal ini harus dikonsultasikan baik-baik dengan isteri dan dicari jalan keluarnya. Misalnya dengan melakukan konsultasi kepada dokter spesialis dan melakukan pengobatan. Dalam hal ini dukungan isteri mutlak diperlukan.
"Sedangkan doa khusus yang diajarkan Nabi Muhammad SAW mengenai kasus ejakulasi dini sepanjang penelusuran kami dalam pelbagai literatur Islam klasik tidak ditemukan.
Kami melihat, penanya sudah melakukan upaya-upaya serius untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi. Dalam kasus ini berobat menjadi keharusan, tetapi berdoa juga tidak kalah pentingnya. Berobat dan berdo’a sudah semestinya berjalan beriringan.
Sedangkan doa khusus yang diajarkan Nabi Muhammad SAW mengenai kasus ejakulasi dini sepanjang penelusuran kami dalam pelbagai literatur Islam klasik tidak ditemukan. Tetapi kami hanya menemukan doa yang dipanjatkan oleh Ibnul Mukadir, salah seorang tabi’in. Doanya sebagai berikut.
اَللَّهُمَّ قَوِّ ذَكَرِي فَإِنَّهُ مَنْفَعَةٌ لِأَهْلِي
Allahumma qawwi dzakarî fa innahû manfa’atun li ahlî. Artinya, “Ya Allah, kuatkan dzakarku karena sesungguhnya hal itu bermanfaat buat isteriku.”
Menurut keterangan yang terdapat dalam kitab Faidlul Qadir karya Abdurra’uf al-Munawi, Ibnul Munkadir memanjatkan do’a agar dikuatkan dzakarnya semata-mata untuk memenuhi apa yang menjadi hak isterinya. Dengan kata lain untuk memenuhi birahi isterinya. Sebab, syahwat-birahi perempuan itu ada pada laki-laki. Jika dibiarkan atau tidak “disentuh”, dikhawatirkan perempuan akan terjerumus ke dalam perzinahan.
وَكَانَ ابْنُ الْمُنْكَدِرِ يَقُولُ :
 اَللَّهُمَّ قَوِّ ذَكَرِي فَإِنَّهُ مَنْفَعَةٌ لِأَهْلِي.
 وَإِنَّمَا سَأَلَ قُوَّتَهُ لِيَخْرُجَ مِنْ حَقِّ زَوْجَتِهِ لَا لِقَضَاءِ النَّهْمَةِ لِأَنَّ الْمَرْأَةَ نَهْمَتُهَا فِي الرِّجَالِ فَإِذَا عَطَلهَا خِيفَ عَلَيْهَا الزِّنَا.
Artinya, “Ibnul Munkadir berdo’a,
‘Ya Allah, kuatkan dzakarku karena sesungguhnya hal itu bermanfaat buat isteriku’.
Doa itu dipanjatkan agar Allah menguatkan dzakar Ibnul Munkadir semata-mata untuk memenuhi kewajibannya sebagai suami yang menjadi hak isterinya, bukan untuk mengumbar syahwatnya. Sebab, birahi perempuan itu ada pada laki-laki. Apabila dibiarkan, dikhawatirkan perempuan akan terjerumus ke dalam perzinahan,”
 (Lihat Aburra’uf al-Munawi, Faidlul Qadir, Darul Kutub al-Ilmiyyah, Beirut, cet ke-1, 1415 H/1994 M, juz, IV, h 145).
Penjelasan yang terdapat dalam kitab Faidlul Qadir di atas sangat menarik untuk dicermati dan diperhatikan terutama bagi para suami. Sebab,  سرينڬ kita mendengar berita di pelbagai media massa perselingkuhan perempuan yang sudah bersuami dengan alasan suaminya tidak bisa memuaskan atau membahagiakannya di ranjang.  Tapi harus dicatat bahwa kekurangan suami itu bukan alasan pembenaran atas praktik zina dan menurunnya sikap harmonis.
Untuk para suami yang sedang mengalami masalah seperti di atas kami sarankan terbuka kepada isteri dan segera berkonsultasi dengan dokter spesialis agar cepat mendapat penangangan. Mereka yang mengalami masalah ini tidak perlu frustasi. Insya Allah ada jalan keluarnya.
Sambil berobat jangan lupa berdoa. Doa Ibnul Munkadir bisa dijadikan alternartif di samping doa-doa lain. Sedangkan para isteri sudah semestinya bersikap sabar dan mendukung suami dalam menyelesaikan problem yang dihadapi. Kami selalu terbuka untuk menerima saran dan kritik dari para pembaca.
#malamJum’at   
 #qiquqkikuk 
#mahabbah

Rabu

Doa Asmaul Husna Lengkap

Do’a Asma’ul Husna

1.  Al Fatihah
2.  Al Ikhlas
3.  Al Falaq
4.  An Naas 

Subhanallahi walhamdulillahuallahu akbar, wa lahaula walaquwata ilabilahil aliyul adziim
Allahuma sholi ala muhammad wa ala ali sayidina muhammad
Allahumma lakal asma’ul husna nad  ‘uwaka bihaa 

1.  Yaa Allahu  anta robbuna laailaha illa anta
Yaa Allah Engkau Tuhan kami,  tiada Tuhan yang berhak di sembah kecuali Engkau
2.  Yaa Rohmaanu  narjuu rohmatak
Yaa Tuhan Yang Maha Pengasih, kami mengharap kasih sayang – Mu
3.  Yaa Rohiimu  irhamna
Yaa Tuhan Yang Maha Penyayang, kasih dan sayangilah kami
4.  Yaa maaliku  a’ thinaa min mulkika
Yaa Tuhan yang Maha Raja (yang mempunyai kekuasaan) berilahkanlah kami kekuasaan-Mu
5.  Yaa Quddusu   Qodis fitrotanaa
Yaa Tuhan yang Maha Suci, sucikanlah fitrah kejadian kami
6.  Yaa Sallamu salimnaa min aafatiddunnya wa azabil akhiroh
Yaa Tuhan Pemberi Selamat, selamatkanlah kami dari fitnah bencana dunia dan siksa akhirat
7.  Yaa Mu’minu  aaminnaa  wa aamin ahlana wabaladana
Yaa Tuhan yang Memberi Keamanan, berikanlah kami keamanan keluarga dan negeri kami
8.  Yaa Muhaiminu  haimin ‘auratinaa wa aj sadana
Yaa Tuhan yang Maha Melindungi, lindungilah cacat dan jasad kami
9.  Yaa Azzizzu  azziznaa  bil ilmi wal karoomah 
Yaa Tuhan yang Maha Mulia, Muliakanlah kami dengan ilmu pengetahuan dan kemuliaan
10. Yaa Jabbaru  hablanaa min jabaruutika
Yaa Tuhan yang Maha Perkasa, berikanlah kepada kami dari keperkasaan-Mu
11. Yaa Mutakabbiru  bifadlika ij ‘alna kubaroo’
Yaa Tuhan yang Maha Megah, dengan anugerahMu jadikanlah kami orang yang megah
12. Yaa Kholiqu  Hassin Kholkona wa hassin khulukonaa
Yaa Tuham yang Maha menciptakan, baguskanlah kejadian kami dan ahlaq kami
13. Yaa Barii’u  abrinaa minassyirki wal maradi wal fitnati
Yaa Tuhan yang Maha membebaskan, bebaskanlah kami dari syirik, penyakit dan fitnah
14. Yaa Mushowiru   showirnaa ilaa ahsanil kholqi wal haali
Yaa Tuhan Yang Maha Membentuk, bentuklah kami menjadi sebaik-baik mahluk dan sebaik-baik keadaan
15. Yaa Ghofaru  ighfirlanaa dzunuubanaa
Yaa Tuhan Yang Maha Pengampun , ampunilah dosa-dosa kami
16. Yaa Qohharu  ikhar  ‘aduwana ilal  istislami
Yaa Tuhan Yang Maha Memaksa, paksalah musuh kami untuk menyerah
17. Yaa Wahabu  hablana duriyatan thoyibah
Yaa Tuhan Yang Maha Memberi, berikanlah kepada kami anak  keturunan yang baik-baik
18. Yaa Rozzaqu  urzuknaa halaalan  thoyibaan wasii ‘aa
Yaa Tuhan Yang Maha Memberi Rizki, berikanlah kepada kami rizki yang halal, bergizi dan banyak
19. Yaa Fattahu  iftah lana abwabal khoiri
Yaa Tuhan Yang Maha Membuka, bukakanlah buat kami semua pintu kebaikan
20. Yaa Aliimu  alimnaa malaa na’lam
Yaa Tuhan Yang Maha Mengetahuai, berikanlah kepada kami apa yang kami tidak ketahui
21. Yaa Qoobidhu   idazaa a aj ‘aluuna faqbid ruuhana fii husnil khotimah
Yaa Tuhan Yang Maha Mencabut, jika telah sampai ajalkami, cabutlahruh kami dalam keadaan khusnul khotimah
22. Yaa Bassitu  ubsutyadaka ‘alaina bil athiyah
Yaa Tuhan Yang Maha Meluaskan, luaskan kekuasaan-Mu kepada kami dengan penuh pemberian
23. Yaa Khofidu ikhfidi  man dzolamanaa
Yaa Tuhan Yang Maha Menjatuhkan, jatuhkanlah orang yang mendholimi kami
24. Yaa Roofi ‘u  irfa darojatina
Yaa Tuhan Yang Maha Mengangkat, angkatlah derajat kami
25. Yaa Mu ‘izzu   aatinaa ‘ijataka
Yaa Tuhan Yang Maha Memberi Kemuliaan limpahkanlah kemuliaan-Mu kepada kami
26. Yaa Mudzilu  dzalilman adzalanaa
Yaa Tuhan Yang Maha Menghinakan, hinakanlah orang yang menghina kami
27. Yaa Sammi’u  isma’  syakwatana
Yaa Tuhan Yang Maha Mendengar, dengarkanlah pengaduan kami
28. Yaa Bashiiru   abshir hasanatina
Yaa Tuhan Yang Maha Melihat, lihatlah semua amal kebaikan kami
29. Yaa Hakamu uhkum  man hasada ‘alaina  wagossyana
Yaa Tuhan Yang Maha Menetapkan Hukum, hukumlah orang-orang yang dengki dan curang kepada kami
30. Yaa ‘Adlu  I ‘ dil  man rohimana
Yaa Tuhan Yang Maha Menetapka Keadilan, berikan keadilan kepada orang yang sayang kami
31. Yaa Khobiru ihyina hayatal  khubaro
Yaa Tuhan Yang Maha Waspada, jadikanlah hidup kami seperti kehidupan orang-orang yang selalu waspada
32. Yaa Haliimu   Bil hilmi  jayyinna
Yaa Tuhan Yang Maha Penyantun, hiasilah hidup kami dengan sikap penyantun
33. Yaa Latiifu ultuf binaa
Yaa Tuhan Yang Maha Halus, bersikaplah halus kepada kami
34. Yaa Adhimu ahyina hayatal udomaa ‘a
Yaa Tuhan Yang maha Agung, hidupkanlah kami sebagaimana orang-orang yang agung
35. Yaa Gofuru igfirlana wa isrofana
Yaa Tuhan Yang Maha Pengampun, ampunilah dosa dan keteledoran kami
36. Yaa Syakuru a ‘inna  ‘ala  syukrika
Yaa Tuhan Yang Maha Menerima Syukur, berikanlah kepada akami kemampuan untuk selalu bersyukur kepada-Mu
37. Yaa ‘Aliyu uluwaka  nastaghitsu 
Yaa Tuhan Yang Maha Tinggi, kami mengharap ketinggian dari-Mu
38. Yaa Kabbiru ij ‘alan kubaroo ‘a
Yaa Tuhan Yang Maha Besar, jadikanlah kami orang yang besar
39. Yaa Hafidu  ihfadna min fitnatidunnya  wa suu ‘iha
Yaa Allah Yang Maha Memelihara, perihalalah kami dari fitnah dunia dan kejahatannya
40. Yaa Muukitu a’thina quwataka laa haula wala kuwata illa bika
Yaa Allah Yang Maha Memberi Kekuatan, berilah kekuatan tiada daya dan kekuatan kecuali dari Engkau
41. Yaa Hasiibu  haasibna hisaaban yasiiroo 
Yaa Tuhan Yang maha menghisab, hisablah kami nanti dengan hisaban yang ringan
42. Yaa Jalillu   ahyina  hayaatal ajjilaa
Yaa Tuhan Yang Maha Luhur, hidupkanlah kami seperti orang orang yang mempunyai keluhuran
43. Yaa Karimu    akrimnaa bitakwaa
Yaa Tuhan Yang Maha Mulia,  muliakanlah kami dengan ketakwaan
44. Yaa Rokiibu   ahyina tahta  rikoobatik
Yaa Tuhan Yang Maha Mengamati ggerak-gerik, hodupkanlah kami selalu dalam pengamatan-Mu
45. Yaa Mujjibbu  ajib da’watana  waqdi hawa ijanaa
Yaa Tuhan Yang Maha Mengabulkan, kabulkanlah do’a dan ajakan kami, luluskan semua keperluan kami
46. Yaa Waasii‘u   urzuknaa rizqon  waasi’aa  wawashi’ suduroona
Yaa Tuhan Yang Maha Meluaskan, berikanlah kami rizki yang luas dan luaskanlah dada kami
47.  Yaa Hakimu  ahyina hayaatal  mukamaa’I
Yaa Tuhan Yang Maha Bijaksana, hidupkanlah kami sebagaimana kehidupan orang-orang yang bijaksana
48. Yaa Waduudu  wuddaka ista’  tsarna  wa alhimna  mawadatan  warohmah
Yaa Tuhan Yang Maha Mencintai, hanya cintamu kami mementingkan, dan ilhamkanlah kepada kami rasa cinta dan kasih sayang
49. Yaa Majiidu  a’ thina majdaka
Yaa Tuhan Yang Maha Mulia, berikanlah kepada kami kemuliaan
50. Yaa Ba’isu  ib ‘sna  ma asyuhadaai wa sholihiin
Yaa Tuhan Yang Maha Membangkitkan, bangkitkanlah kami bersama orang-orang yang syahid dan orang-orang yang sholeh
 51. Yaa Syahiidu   isyhad bi anna muslimuun
Yaa Tuhan Yang maha menyaksikan, sksikanlah bahwa kami adalah orang-orang yang menyerahkan diri kepada-Mu
52. Yaa Haqqu  dullanaa  haqqon wa ‘thi kulla dzi hakkin haqqo
Yaa Allah Tuhan Yang Maha Haqq, tunjukilah kami kepada yang haq dan berikanlah haq kepada orang yang mempunyai haq
53. Yaa Wakiilu  ‘alaika tawakalna
Yaa Tuhan Yang Menerima Penyerahan, kepada-Mu  kami serahkan urusan Kami
54. Yaa Kowiyu   bikuwatika  fanshurna
Yaa Tuhan Yang Maha Kuat, dengan kekuatan-Mu tolonglah kami
55. Yaa Matiinu   umtun imanana   wasabit aqdamana
Yaa Tuhan Yang maha Kokoh, kokohkanlah iman kami dan mantapkan pendirian kami
56.Yaa Waliyyu   ahyina hayaatal auliyaa
Yaa Tuhan Yang Maha Melindungi, hidupkanlah kami seperti hamba-hamba-Mu yang mendapat perlindungan (para wali)
57. Yaa Hamiduu   urzuqnaa ‘isyatatan hamiidah
Yaa Tuhan Yang Maha Terpuji, limpahkan kepada kami kehidupan yang terpuji
58. Yaa Muhshi   ahsina min zumrotil muwahidiin
Yaa Tuhan Yang Maha Menghitung, hitu nglah kami termasuk bilangan orang-orang  yang  meng – Esakan Engkau
59. Yaa Mubdi ‘u    bismika ibtada’ naa
Yaa Tuhan Yang Maha Memulai, Dengan Nama-Mu kami memulai
60. Yaa Muu ‘idu  a ‘id maghoba  ‘annaa
Yaa Tuhan Yang Maha Mengembalikan, kembalikanlah semua yang hilang dari kami
61. Yaa Muhyii   lakaa nihyii fahayinna bissalaam
Yaa Tuhan Yang Maha Menghidupkan, karena Engkau kami hidup hidupkanlah kami dengan penuh keselamatan
62. Yaa Mummitu   amitna  laa diinil islam
Yaa Tuhan Yang Maha Mematikan, matikanlah kami tetap dalam keadaan Islam
63. Yaa Hayyu   ahyi wanammi sa’ yanaa wasyarikaatana  wajiroo’atanaa
Yaa Tuhan Yang Maha Hidup, hidupkanlah dan kembangkanlah usaha kami dan tanaman kami
64. Yaa Qooyuumu   aqimnaa bil istikomah
Yaa Tuhan Yang Maha Tegak, tegakanlah kami dengan konsisten
65. Yaa Wajiidu  aujid  madhoo’a  annaa
Yaa Tuhan Yang Maha Mewujudkan /Menemukan, ketemukanlah semua yang hilang dari kami
66. Yaa Maajidu  aatinaa majdaka
Yaa Tuhan Yang Maha Mulia, berikanlah kepada kami kemulyaanMu
67. Yaa Waahidu   wahid tafarukma wajma’  syamlana
Yaa Tuhan Yang Maha Esa/Menyatukan, perstukanlah perpecahan kami dan kumpulkanlah keberantakan kami
68. Yaa Shoomadu   ilaika shoomadna
Yaa Tuhan Yang Tergantung kepadaNya sesuatu, hanya kepadaMu kami bergantung
69. Yaa Qoodiru   biqudrotika  anjib  mindohrina  dzuriyatan toyyibah
Yaa Tuhan Yang Maha Kuasa, dengan kekuasaanMu lahirkanlah dari tulang punggung kami anak keturunan yang baik
70. Yaa Muqtadiru   iktadiirlana  zauzan  wakhoiron kullahu
Yaa Tuhan Yang Maha Menentukan, tentukanlah untuk kami istri dan semua kebaikan
71. Yaa Mukodimuu   Kodiim hawaijanaa fi-dunnya wal akhiroh
Yaa Tuhan Ynag Maha Mendahulukan, dahulukan keperluan kami dunia dan akhirat
72. Yaa muakhiru  akhir hayatana bihusnil  khotimah
Yaa Tuhan Yang Maha Mengakhirkan, akhirkanlah hidup kami dengan khusnul khotimah
73. Yaa Awaluu  adkhilnal jannata  ma’al awaliin
Yaa Tuhan Yang Maha Pertama, masukanlah kami sedalam syurga bersama orang-orang yang pertama masuk syurga
74. Yaa Akhiruu  ij’al akhiiroo ‘ umrina  khoiroohu
Yaa Tuhan Yang maha Akhir, jadikanlah kebaikan pada akhi umur kami
75. Yaa Dohiiru   adhiril haqqo ‘alaina  warziqna tiba’ah
Yaa Tuhan Yang maha Nyata, tampakanlah kepada kami kebenaran, berikan kami kesanggupan untuk mengikutinya
 76. Yaa Batinu  abtiin  ‘uyubana wastur aurootina
Yaa Tuhan Yang maha Menyembunyikan, sembunyikanlah cacat kami dan tutupkah rahasia kami
77. Yaa Walli  anta waali amrinaa  fasrii  nusrotakalana
Yaa Tuhan Yang Maha Menguasai, Engkau adalah Penguasa urusan kami, maka segerakanlah pertolongan Mu kepada kami
78. Yaa Muutaa’ali    a’li kalimataka  wahdul  man khodalana
Yaa Tuhan Yang Maha Terpelihara dari semua kekurangan (Maha Luhur), luhurkanlah/peliharalah kalimatMu dan hinakanlah orang yang merendahkan kami
79. Yaa Barru   ashib baroka ‘alaina wa ahyinaa  ma’al barorotil  kiroom
Yaa Tuhan Yang Maha Dermawan, limpahkanlah kedermawanan-Mu kepada kami dan hidupkanlah kami bersama dengan yang dermawan pula.
80. Yaa Tawwabu   taqobal taubatana wataqobbal  ma’dirotanaa
Ya Tuhan Yang Maha Menerima Taubat, terimalah Taubat dan uzur kami
81. Yaa ‘Afuwwu  fa’fu  ‘anna  khotoyananaa
Yaa Tuhan Yang Maha Memaafkan, maafkanlah semua kesalahan kami
82. Yaa Rouufu  anzil  ‘alaina  ro’fataka
Yaa Tuhan Yang Maha Pengasih, turunkanlah kepada kami kasih/kelembutan-Mu
83. Yaa Malikal   mulki  aati mulkaka man tasyaa ‘u   minna
Yaa Tuhan Yang Memiliki Kerajaan/Kekuasaan, berikanlah kerajaan/kekuasaanMu kepada siapa yang Engkau kekendaki
84. Yaa Muntaqiimu  laa tantakim  ‘alaina  bidunubina
Yaa Tuhan Yang Maha Menyiksa, janganlah kami disiksa karena dosa-dosa kami
85. Yaa Dzalzala li wal ikrom akrimna bil ij lali wataqwaa
Yaa Tuhan Ynag Mempunyai Keagungan/Kemulyaan, muliakanlah kami dengan keagungan dan ketaqwaan
86. Yaa Muqsithu   syabitlana   qisthon wazil ‘ana dzulman
Yaa Tuhan Yang Maha Mengdili, tetapkanlah kepada kami keadilan dan hilangkanlah dari kami kedzaliman
87. Yaa Jamii’u  ijma’naa  ma’asholihiin
Yaa Tuhan Yang Maha Mengumpulkan, kumpulkan kami bersama orang yang sholeh
88. Yaa Ghoniyyu aghninna  bihalaalika  an haromik
Yaa Tuhan Yang Maha Kaya, berikanlah kepada kami kekayaan yang halal dan jauh dari keharaman
89. Yaa Mugni   bini’matika  aghninaa
Yaa Tuhan Yang Maha Memberi Kekayaan, dengan ni’mat-Mu berikanlah kami kekayaan
90. Yaa Maani’u   ‘imna  dairotas suu ‘I   taduuru  ‘alaina
Yaa Tuhan Yang Maha Menolak, tolaklah putaran kejahatan yang mengancam kami
91. Yaa Dhorru la tushib dorooka wadhoro  mayadhuru ‘laina
Yaa Tuhan Yang Maha Memberi Bahaya, jangan timpakan kepada kami bahaya-Mu dan bahaya orang yang membahayakan  kami
92. Yaa Naafii’u  infa’  lanaa  ma ‘alamtana wamma rozaktana
Yaa Tuhan Yang Maha Memberi Maafat, berikanlah kemanfaatan atas apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami dan kemanfaatan rizki yang Engkau berikan kepada kami
93. Yaa Nuuruu nawir kulubana  bihidayatika
Yaa Tuhan Yang Bercahaya, sinarilah hati kami dengan petunjuk-Mu
94. Yaa Haadi   ihdinasyirotol mustaqiim
Yaa Tuhan Yang Maha Memberi Petujnjuk, tunjukanlah kepada kami jalan yang lurus
95. Yaa Badii’u  ibda’ lana hayatan  badii ‘ah
Yaa Tuhan Yang Maha Pencipta Keindahan, ciptankanlah kepada kami hidup yang indah
96. Yaa Baaqii abqi  ni’matakal lati  an’amta   ‘alaina
Yaa Tuhan Yang Maha Kekal, kekalkanlah ni’mat yang telah Engkau berikan kepada kami
97. Yaa wariisyu ij ‘alna   warosyati  janatinna’iim
Yaa Tuhan Yang Maha Pewaris, jadikanlah kami orang yang akan mewarisi syurga keni’matan
98. Yaa Rasyidu   alhimna rushidaka   wa ahyina roosidiin
Yaa Tuhan Ynag Maha cvendekiawan, limpahkanlah kecendiawan-Mu dan hidupkanlah kami sebagai orang yang cendekia
99. Yaa Shobuuru ij ‘alna shobiriin
Yaa Tuhan Yang Maha Penyabar, jadikanlah kami orang-orang yang selalu bersabar

Nadlom Asmaul Husna

Nadlom Asmaul Husna

إِنَّ لِلَّهِ تِسْعَةً وَتِسْعِينَ اسْمًا مِائَةً غَيْرَ وَاحِدٍ مَنْ أَحْصَاهَا دَخَلَ الْجَنَّةَ
Sesungguhnya Allah memiliki 99 Nama, yaitu 100 kurang satu, barang siapa memelihara-Nya (membaca setiap hari) maka ia pasti masuk surga.
(HR. At Tirmidzi Shohifah 411 Juz 11 Hadits ke 3428 Maktabah Syaamilah)



Teks Nadlom Amaul Husna

بِسْـمِ الله بَدَ ئْـنَا - وَالْحَمْدُ لِـرَ بِّـنَا
Bismillaahi bada’na - Wal khamdu lirabbina
Dengan nama Allah, kami memulai (membaca). Segala puji bagi Tuhan kami.
وَالصَّلاَةُ وَالسَّلامُ - لِلنـَّبِيْ حَبِـيْبِـنَا
Wash sholaatu wassalaam - Linnabii khabiibina
Shalawat dan salam untuk Nabi Kekasih kami.
يَا اَللهُ يَارَ بَّــنَـا - اَ نْتَ مَـقْصُـوْدُنَا
Yaa Allah yaa Robbanaa - Anta Maqshuudunaa
Ya Allah ya Tuhan Kami. Engkau Tujuan Kami
رِضَاكَ مَطْـلُوْ بُـنَا - دُنْـيَانَا وَاُخْــرَانَا
Ridhooka math luubunaa - Dun yaana wa uhraanaa
RidhaMu yang Kami Cari. Di Dunia dan Akherat Kami
يَا رَحْمَنُ يَارَحِيْـمُ - يَامَلِـكُ يَاقُـدُّوْسُ
Yaa Rohmaanu ya Rokhiim - Yaa Maliku yaa Qudduus
Wahai Yang Maha Pengasih, Wahai Yang Maha Penyayang.
Wahai Yang Maha Raja, Wahai Yang Yang Maha Suci.
يَاسَلاَمُ يَامُـؤْمـِنُ - يَامُهَيْمِـنُ يَاعَـزِيْزُ
Yaa Salaamu yaa Mukmin - Yaa Muhaiminu yaa Aziiz
Wahai Yang Maha Sejahtera, Wahai Yang Maha Terpercaya.
Wahai Yang Maha Memelihara, Wahai Yang Maha Perkasa.
يَاجَـبَّارُ مُـتَكـَبِّرُ - يَاخَالِـقُ يَا بَـارِئُ
Yaa Jabbar yaa Mutakabbir - Yaa Hooliqu yaa Baarik
Wahai Yang Kehendak-Nya Tak Dapat Diingkari, Yang Memiliki Kebesaran.
Wahai Yang Maha Menciptakan, Wahai Yang Mengadakan dari Tiada.
يَامُصَوِّرُ يَاغَـفَّـارُ - يَا قَـهَّـارُ يَاوَهَّابُ
Yaa Mushowwiru yaa Ghoffaar - Yaa Qohhaaru yaa Wahhaab
Wahai Yang Maha Membentuk, Wahai Yang Maha Pengampun.
Wahai Yang Maha Perkasa, Wahai Yang Maha Pemberi
يَارَزَّاقُ يَا فَــتَّاحُ - يَاعَـلِيْمُ يَا قَابـِضُ
Yaa Rozzaaqu yaa Fattaakh - Yaa Aliimu yaa Qobiidh
Wahai Yang Maha Pemberi Rezeki, Wahai Yang Maha Pembuka.
Wahai Yang Maha Mengetahui, Wahai Yang Maha Menyempitkan.
يَا بَاسِطُ يَاخَافِـضُ - يَارَافِـعُ يَا مُـعِـزُّ
Yaa Baasithu yaa Hofiidh - Yaa Roofi’u ya Mu’izz
Wahai Yang Maha Melapangkan, Wahai Yang Maha Merendahkan.
Wahai Yang Maha Meninggikan, Wahai Yang Maha Memuliakan
يَامُـذِلُّ يَاسَامِـعُ - يَابَصِـيْرُ يَا حَكَـمُ
Yaa Mudzillu yaa Samii’ - Yaa Bashiiru yaa Khakam
Wahai Yang Maha Menghinakan, Yang Maha Mendengar.
Wahai Yang Maha Melihat, Wahai Yang Memutuskan Hukum.
يَاعَدْلُ يَا لَطِـيْفُ - يَا خَبِـيْرُ يَاحَـلِيْمُ
Yaa ‘Adlu yaa Lathiif - Yaa Khobiiru yaa Khaliim
Wahai Yang Maha Adil, Wahai Yang Maha Lembut.
Wahai Yang Maha Mengetahui, Wahai Yang Maha Penyantun
يَاعَـظِيْمُ يَاغَـفُوْرُ - يَا شَكُوْرُ يَا عَلِـيُّ
Yaa ‘Adhiimu yaa Ghofuur - Yaa Syakuuru yaa ‘Aliyy
Wahai Yang Maha Agung, Wahai Yang Maha Pengampun.
Wahai Yang Maha Menerima Syukur, Wahai Yang Maha Tinggi.
يَاكَبِيْرُ يَاحَـفِيْـظُ - يَامُقِيْتُ يَاحَسِيْبُ
Yaa Kabiiru yaa Khafiidh - Yaa Muqiitu yaa Khasiib
Wahai Yang Maha Besar, Wahai Yang Maha Pemelihara.
Wahai Yang Maha Pemberi Kekuatan, Wahai Yang Maha Mencukupi/Maha Pembuat Perhitungan
يَاجَلِيْـلُ يَاكَـرِيْمُ - يَارَقِـيْبُ يَامُجِيْبُ
Yaa Jaliilu yaa Kariim - Yaa Roqiibu yaa Mujiib
Wahai Yang Maha Agung, Wahai Yang Maha Mulia.
Wahai Yang Maha Mengawasi, Wahai Yang Maha Memperkenankan.
يَاوَاسِعُ يَاحَكِـيْمُ - يَاوَدُوْدُ يَامَجِـيْدُ
Yaa Waasi’u yaa Khakiim - Yaa Waduudu yaa Majiid
Wahai Yang Maha Luas, Wahai Yang Maha Bijaksana.
Wahai Yang Maha Membuat Rasa Kasih Sayang, Wahai Yang Maha Luhur.
يَابَاعِثُ يَاشَهِـيْـدُ - يَاحَـقُّ يَاوَكِـيْلُ
Yaa Baa’itsu yaa Syahiid - Yaa Khaqqu yaa Wakiil
Wahai Yang Maha Membangkitkan, Wahai Yang Maha Menyaksikan.
Wahai Yang Maha Benar, Wahai Yang Maha Mengurusi.
يَاقَـوِيُّ يَامَتِـيْنُ - يَاوَلِيُّ يَاحَـمِـيْدُ
Yaa Qowiyyu yaa Matiin - Yaa Waliyyu yaa Khamiid
Wahai Yang Maha Kuat, Wahai Yang Maha Kokoh.
Wahai Yang Maha Melindungi, Wahai Yang Maha Terpuji
يَامُحْصِى يَامُبْدِئُ - يَامُـعِيْدُ يَامُحْـيِى
Yaa Mukhshii yaa Mubdik - Yaa Mu’iidu yaa Mukhyii
Wahai Yang Maha Menghitung, Wahai Yang Maha Memulai.
Wahai Yang Maha Mengembalikan, Wahai Yang Maha Menghidupkan.
يَامُـمـِيْتُ يَاحَيُّ - يَاقَـيُّوْمُ يَاوَاجِـدُ
Yaa Mumiitu yaa Khayyu - Yaa Qoyyumu yaa Waajiid
Wahai Yang Maha Mematikan, Wahai Yang Maha Hidup.
Wahai Yang Maha Berdiri Sendiri, Wahai Yang Maha Menemukan
يَامَاجِـدُ يَاوَاحِدُ - يَااَحَـدُ يَاصَمَـدُ
Yaa Maajidu yaa Waakhiid - Yaa Akhadu yaa Shomad
Wahai Yang Maha Mermiliki Kemuliaan, Wahai Yang Maha Esa.
Wahai Yang Maha Satu, Wahai Yang Maha Dibutuhkan.
يَاقَـدِيْرُ يَامُقْتَـدِرُ - يَامُـقَدِّمُ يَامُؤَخِّـرُ
Yaa Qoodir yaa Muqtadir - Yaa Muqoddim yaa Mu-akhir
Wahai Yang Maha Kuasa, Wahai Yang Maha Menentukan.
Wahai Yang Maha Mendahulukan, Wahai Yang Maha Mengakhirkan
يَااَوَّلُ يَااَخِـــرُ - يَاظَاهِـرُ يَابَاطِـنُ
Yaa Awwalu yaa Aakhir - Yaa dhoohiru yaa Baathin
Wahai Yang Maha Awal, Wahai Yang Maha Akhir.
Wahai Yang Maha Nyata, Wahai Yang Maha Tersembunyi.
يَاوَالِى يَامُتَـعَـالِى - يَا بَـرُّ يَا تَــوَّابُ
Yaa Waalii Muta’alii - Yaa Barru yaa Tawwaab
Wahai Yang Maha Memerintah, Wahai Yang Maha Tinggi.
Wahai Yang Maha Dermawan, Wahai Yang Penerima Tobat
يَامُنْتَـقِمُ يَاعَـفُـوُّ - يَارَؤُوْفُ يَامَالِــكُ
Yaa Muntaqimu yaa ‘Afuww - Yaa Ro-uufu yaa Maalik
Wahai Yang Maha Pembalas, Wahai Yang Maha Pemaaf.
Wahai Yang Maha Pelimpah Kasih, Wahai Pemilik Kerajaan.
مَــلِكَ الْمُـلْكِ - ذَاالجْـَلاَلِ وَالاِكْرَامِ
Maalikal Mulki - Dhal jalaali wal Ikroom
Yang Memiliki Kerajaan
Pemilik Keagungan dan Kemuliaan.
يَامُقْسِطُ يَاجَامِـعُ - يَاغَـنِيُّ يَامُـغْـنِي
Yaa Muqsitu yaa Jaami’ - Yaa Ghoniyyu yaa Mughnii
Wahai Yang Maha Adil, Wahai Yang Maha Penghimpun.
Wahai Yang Maha Kaya, Wahai Yang Maha Pemberi Kekayaan.
يَامَانِــعُ يَاضَـارُّ - يَا نَافِـعُ يَا نُــوْرُ
Yaa Maani’u yaa Dhoor - Yaa Naafi’u yaa Nuur
Wahai Yang Maha Mencegah, Wahai Yang Maha Pemberi Bahaya.
Wahai Yang Maha Pemberi Manfaat, Wahai Yang Maha Menjadikan Cahaya
يَاهَـادِى يَابَدِيْـعُ - يَا بَاقِــى يَا وَارِثُ
Yaa Hadii yaa Badii’ - Yaa Baaqii yaa Waarits
Wahai Yang Maha Pemberi Petunjuk, Wahai Yang Maha Pencipta.
Wahai Yang Maha Kekal, Wahai Yang Maha Mewarisi.
يَارَشِـيْدُ يَاصَبُوْرُ - عَـزَّجَـلَّ ذِكْـرُهُ
Yaa Rosyiidu yaa Shobuur - Azza Jalla Dzikruhu
Wahai Yang Maha Tepat Tindakan-Nya, Wahai Yang Maha Sabar
Yang Maha Perkasa Maha Mulia Sebutannya


DOA ASMAUL HUSNA
بِاَسْمَاءِكَ الْحُسْنَىْ - اِغْـفِرْلَنَا ذُنُوْ بَـنَا
Bi ‘asmaa ‘ikal khusnaa - Ighfir lanaa dhunuubanaa
Dengan Asma Ul Khusna - Ampunilah Dosa Kami
وَلِــوَالِــدِنَـا - وَذُ رِّ يَّا تِـــنَا
Waliwalidiinaa - Wa dhurriyaa tinaa
Dan Dosa Kedua Orang Tua Kami - Dan Keturunan Kami
كَفِّـِرْعَنْ سَيِّئَاتِنَا - وَاسْـتُرْعَلَى عُيُوْبِنَا
Kaffir ‘an sayyi’a tinaa - Waastur ‘alaa ‘uyuu binaa
Hapuskanlah Kejelekan Kami - Dan Tutuplah Cacat Kami
وَاجْبُرْعَلَى نُقْصَانِنَا - وَارْفَـعْ دَرَجَاتِـنَا
Waajbur ‘alaa nuq shoo ninaa - Waarfa’ darojaa tinaa
Tambahlah Kekurangan Kami - Naikkanlah Derajat Kami
وَزِدْ نَا عِلْمًا نَافِـعًا - وَرِزْ قاً وَّاسِــعًا
Wa zidnaa ‘ilmaannaa fi’aan - Warizqon Waasi’aan
Dan Tambahilah Kami Ilmu Yang Bermanfaat - Dan Rezki Yang Luas
حَـلاَلاً طَـيِّــبًا - وَعَـمَـلاً صَالِحًا
Khalaalan thoyyiban - Wa’amalan sholikhaan
Yang Halal dan Bagus - Dan Amalan Yang Sholeh
وَنَـوِّرْ قُلُـوْ بَـنَا - وَيَـسِّـرْ اُمُـوْرَنَا
Wanawwir quluu banaa - Wayassir umuu ronaa
Dan Terangkanlah Hati Kami - Dan Mudahkanlah Urusan Kami
وَصَحِّـحْ اَجْسَادَناَ - دَائِـمَ حَـيَاتِــنَا
Wa shokhi’ ajsaa danaa - Daaa’ima khayaatinaa
Dan Sehatkanlah Badan Kami - Selama Hidup Kami
اِلَى الْخَـيْرِقَرِبْـنَا - عَنِ الشَّـرِّ بَاعِـدْنَا
Selama Hidup Kami - ‘Anisy syarri baa’idnaa
Ke Kebaikan Dekatkanlah Kami - Dari Kejelekan Jauhkanlah Kami
قُـرْبَى رَجَـائُنَا - اَخِـرًا نِلْنَا الْمُـنَى
Waalqurbaa rojaaa ‘una - Akhiiroon nilnalmunaa
Dan Dekat Pada Allah Harapan Kami - Akhirnya Kami Memperoleh Kenikmatan
لِـغْ مَـقَاصِـدَنَا - وَاقْـضِ حَوَائِجَـنَا
Balligh maqooshidanaa - Waqdhi khawaa ‘ijanaa
Sampaikanlah Maksud-maksud Kami - Dan Penuhilah Hajat-Hajat Kebutuhan Kami
وَالْحَمْـدُ ِلا ِلَهِـنَا - اَلَّـذِى هَــدَا نا
Walkhamdu li’ilaahinaa - Alladhii hadaanaa
Segala Puji Untuk Tuhan Kami - Yang Telah Menunjukkan Kepada Kami
صَلِّ وَسَلِّمْ عَـلَى - طَهَ خَلِيْلِ الرَّحْمَنْ
Sholli wasalim ‘alaa - Thoohaa kholiilir rokhmaan
Semoga Allah Memberikan Rahmat dan Keselamatan - Atas Thoha/Nabi Muhammad menjadi Kekasih
وَاَلِـهِ وَصَـحْبِـهِ - اِلَى اَخِرِ الزَّمَـانْ
Wa ‘aa lihii washokhbihii - ’Ilaa aakhirizzamaan
Dan Keluarganya dan Sahabatnya - Sampai Akhir Masa


Download Teks Nadhom Asmaul Husna
Nadhom Asmaul Husna PDF
DownloadNadhom Asmaul Husna DOC
Download

Demikian teks Nadlom Asmaul Husna, semoga memberi keberkahan kepada kita semua. Amin.

Sabtu

القارئ الشيخ عبد الباسط عبد الصمد Abdul Basit Abdus Samad


🌀 Lahir: 1 Januari 1927 (Mesir)🌀 Usia 6 tahun mula menghapal Al-Quran
🌀 Usia 10 tahun menamatkan hapalan Al-Quran 30 juz'
🌀 Usia 11 tahun mula mempelajari kesemua tujuh cara bacaan (Qiraat).
🌀 Pakar dalam ilmu tajwid, makhroj huruf, waqof ibtida' dan alunan suara mengikut kesesuaian mafhum ayat.
🌀 Imam dan qori resmi Masjid Imam Syafinge dan Masjid Husein (Mesir).
🌀 Qori terkenal menjadi panutan jutaan penggemar di seluruh dunia dengan keunikan suara yang nyaring dan lembut serta kehebatan memiliki nafas yang landung ketika mengalunkan bacaan Al-Quran.
🌀 Satu-satunya Qari yang menjadi johan tiga pertandingan Qari sedunia pada awal 1970'an.
🌀 Merupakan Hafiz pertama melancarkan rakaman album bacaan Al-Quran.
🌀 Pada tahun 1951, penjualan radio di pasaran meningkat secara mendadak dan terdapat di kebanyakan rumah penduduk kerana mereka meminati alunan bacaan Al-Quran Syeikh Abdul Basit.
🌀 Bacaannya diperdengarkan di masjid-masjid terkenal dunia seperti:
    🔸Masjidil Haram (Mekah)
    🔸Masjid Nabawi (Madinah)
    🔸Masjid Al-Aqsa di Yerusalem (Palestin)
    🔸Masjid Ibrahimi di Hebron (Palestin)
    🔸Masjid Umayyah (Damsyik)
    🔸Masjid paling terkenal di Asia, Afrika, Amerika, Perancis, London dan India.
🌀 Mendapat Pingat penghormatan daripada:
    🔸Perdana Menteri Syria (1959)
    🔸Kerajaan Malaysia (1965)
    🔸Presiden Senegal (1975)
    🔸Kerajaan Pakistan (1980)
    🔸Presiden Pakistan (1984)
    🔸Presiden Mesir (1987)
🌀 Digelar "Suara Mekah" dan "Tekak Emas".
🌀 Berkhidmat dengan Al-Quran sepenuh hidupnya (10 - 61 tahun) dan bacaan terakhirnya pada 18 November 1988.
🌀 Wafat: 30 November 1988 (usia 61 tahun) akibat Kencing Manis.
اللهم اغفر له وارحمه وعافه واعف عنه




</div>

Jumat

CEWEK TOMBOY...

Pakaian atau celana yang dipakai wanita dikategorikan tasyabbuh (menyerupai) lelaki atau tidak  itu tergantung dari modelnya, berikut ini perinciannya:

- Apabila pakaian tersebut memang dirancang untuk dipakai para wanita atau umumnya dipakai oleh wanita, maka hal tersebut bukan termasuk tasyabbuh (penyerupaan) dengan laki-laki yang diharamkan.

- Apabila bentuk Pakaian atau celana tersebut biasa dipakai oleh para wanita dan juga dipakai oleh pria, maka juga tidak dikategorikan tasyabbuh.

- Apabila pakaian atau celana tersebut memang dirancang khusus bagi pria, maka apabila seorang wanita memakainya hal tersebut dikategorikan sebagai tindakan menyerupai laki-laki yang diharamkan, sebagaimana dijelaskan dalam satu hadits yang diriwayatkan Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhu:

لَعَنَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ المُتَشَبِّهِينَ مِنَ الرِّجَالِ بِالنِّسَاءِ، وَالمُتَشَبِّهَاتِ مِنَ النِّسَاءِ بِالرِّجَالِ

"Rasulullah SAW melaknat laki-laki yang menyerupai wanita dan wanita yang meyerupai laki-laki." (Shahih Bukhari, no.5885)



Adapun hukum memakai celana ketat dan baju ketat bagi wanita adalah harom, apabila celana ketat tersebut dipakai didepan orang yang haram melihatnya. Dalilnya adalah sabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam:

صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلاَتٌ مَائِلاَتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لاَ يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلاَ يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا

“Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat: pertama, suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan kedua, para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, padahal baunya dapat tercium dari jarak sekian dan sekian (maksudnya jarak yang sangat jauh).” (Shahih Muslim, no. 2128).

Imam An Nawawi dalam Syarah Muslimnya menjelaskan bahwa hadits ini merupakan salah satu mu'jizat nabi Muhammad, karena apa yang dijelaskan oleh Nabi kala itu telah terjadi pada masa ini. Sedangkan mengenai maksud dari “kasiyatun ‘ariyatun” (berpakaian tapi telanjang) yang disebutkan pada hadits tersebut, beliau menjelaskan beberapa penjelasan, salah satu maksud dari kalimat tersebut adalah wanita yang memakai pakaian tipis sehingga tampak bagian dalam tubuhnya, jadi maksudnya wanita tersebut secara lahiriah memakai pakaian tapi sejatinya tidak.

Keharaman memakai pakaian ketat bagi seorang wanita harus dipahami sebagai aturan yang ditetapkan untuk menjaga kehormatan, mencegah pikiran negatif dari orang yang melihatnya dan terjadinya hal-hal yang buruk yang akan menimpa dirinya.

Kesimpulan dari keterangan diatas adalah memakai celana ketat dikategorikan tasyabbuh yang terlarang atau tidak tergantung dari modelnya, sedangkan hukum menggunakannya adalah haram apabila dipakai didepan orang yang haram melihat aurotnya. Wallahu a’lam.

Referensi:
1. Syarah Shahih Bukhari Li Ibnul Baththol, jilid 9 hal. 140

باب المتشبهين بالنساء والمتشبهات بالرجال
فيه: ابن عباس، لعن النبى، عليه السلام، المتشبهين من الرجال بالنساء، والمتشبهات من النساء بالرجال. قال الطبرى: فيه من الفقه أنه لا يجوز للرجال التشبه بالنساء فى اللباس والزينة التى هى للنساء خاصة، ولا يجوز للنساء التشبه بالرجال فيما كان ذلك للرجال خاصة

2. Bughyah al Mustarsyidin hal. 604

ضابط التشبه المحرم من تشبه الرجال بالنساء وعكسه ما ذكروه في الفتح والتحفة والإمداد وشن الغارة ، وتبعه الرملي في النهاية هو أن يتزيا أحدهما بما يختص بالآخر ، أو يغلب اختصاصه به في ذلك المحل الذي هما فيه  

3. Syarh an Nawawi ala Muslim, jilid 17 hal. 190-191

قوله صلى الله عليه وسلم (صنفان من أهل النار لم أرهما قوم معهم سياط كأذناب البقر يضربون بها الناس ونساء كاسيات عاريات مائلات مميلات رؤوسهن كأسنمة البخت المائلة لايدخلن الجنة ولا يجدن ريحها وإن ريحها لتوجد من مسيرة كذاوكذا) هذا الحديث من معجزات النبوة فقد وقع ما أخبر به صلى الله عليه وسلم فأما أصحاب السياط فهم غلمان والي الشرطة أما الكاسيات ففيه أوجه -إلى أن قال- والرابع يلبسن ثيابا رقاقا تصف ما تحتها كاسيات عاريات في المعنى -إلى أن قال- (لايدخلن الجنة) يتأول التأويلين السابقين في نظائره أحدهما أنه محمول على من استحلت حراما من ذلك مع علمها بتحريمه فتكون كافرة مخلدة فى النار لاتدخل الجنة أبدا والثانى يحمل على أنها لاتدخلها أول الأمر مع الفائزين والله تعالى أعلم


                Ustdz Ariq

HAM Pancasila: Jalan Tengah antara Kebebasan dan Tanggung Jawab Sosial

HAM Pancasila: Jalan Tengah antara Kebebasan dan Tanggung Jawab Sosial   I. Pendahuluan: Mengontekstualisasikan Hak Asasi Manusia di Indones...