Bagas adalah seorang pemuda tajir melintir yang terlahir dengan sendok perak di mulutnya. Ia memiliki segalanya - harta, ketampanan, dan popularitas. Namun, di balik kekayaannya, Bagas menyimpan rasa kesepian. Ia tak pernah merasakan cinta sejati dan selalu dikelilingi oleh orang-orang yang hanya menginginkan hartanya.

Clara adalah kebalikan dari Bagas. Ia adalah seorang gadis cupu yang sederhana dan tidak peduli dengan materi. Clara lebih tertarik pada buku dan ilmu pengetahuan daripada pesta dan kemewahan.

Suatu hari, takdir mempertemukan Bagas dan Clara secara tak terduga. Bagas yang terkesan dengan kepribadian Clara yang polos dan tulus mulai jatuh cinta padanya. Di sisi lain, Clara terpesona oleh kebaikan hati Bagas yang tersembunyi di balik kekayaannya.

Namun, hubungan mereka tidak berjalan mulus. Banyak rintangan yang harus mereka lalui, mulai dari perbedaan status sosial, kesalahpahaman, hingga orang-orang yang ingin menghancurkan hubungan mereka.

Kisah JOMBLO MILIONER dan Cewe Cupu adalah tentang cinta sejati yang mampu menembus batas-batas sosial dan ekonomi. Cinta mereka penuh dengan lika-liku dan perjuangan, namun pada akhirnya mereka berhasil membuktikan bahwa cinta sejati dapat mengalahkan segalanya.

Beberapa poin penting dari sinopsis:

    Bagas adalah seorang pemuda kaya yang kesepian.
    Clara adalah seorang gadis cupu yang sederhana.
    Bagas dan Clara jatuh cinta.
    Hubungan mereka diwarnai rintangan.
    Cinta mereka pada akhirnya berhasil mengalahkan segalanya.

Genre: Roman, Komedi

Tema: Cinta sejati, perbedaan status sosial, perjuangan

Pesan moral: Cinta sejati dapat mengalahkan segalanya.
gambar profil
buat skrip novel
Bab 1: Pertemuan yang Tidak Biasa

[INT. PERPUSTAKAAN - SIANG]

Cahaya matahari masuk melalui jendela, menerangi rak-rak buku yang menjulang tinggi. CLARA (17 tahun), gadis berkacamata dengan kuncir kuda, asyik membaca di sebuah meja pojok. Ia begitu fokus hingga tidak menyadari sosok BAGAS (18 tahun) yang tengah mengamatinya dari kejauhan.

BAGAS (dalam hati)
Wah, baru kali ini lihat cewek betah berlama-lama di perpustakaan selain ngerjain tugas.

Bagas, pemuda dengan pakaian bermerk dan gaya necis, berjalan mendekati Clara. Penampilannya kontras dengan Clara yang bersahaja.

SUARA BAGAS (sedikit menggoda)
Nyasar ya?

Clara tersentak kaget dan mendongak.

CLARA
Eh? Nggak kok. Memang suka baca aja.

BAGAS
Serius? Biasanya yang ke perpus cuma pas ujian.

CLARA
Nggak semua orang gitu. Baca itu kan hobi dan bisa menambah ilmu.

Bagas terkejut. Jarang ia bertemu dengan cewek yang berpikiran seperti itu. Biasanya mereka terpesona dengan penampilan dan kekayaannya.

BAGAS
Gue Bagas.

CLARA
Clara.

BAGAS
Baca apaan tuh?

Clara menunjukkan buku yang dipegangnya, sebuah buku astrofisika.

BAGAS (mengernyitkan dahi)
Astrofisika? Berat amat.

CLARA
Nggak juga. Menarik kok, ngebahas tentang luar angkasa.

BAGAS
Hmm... gue nggak ngerti.

CLARA
Nggak apa-apa. Beda orang beda minat.

Suasana hening sejenak.

BAGAS
Emangnya, di luar baca buku, kamu suka ngapain?

CLARA
Suka ngelukis, ngelihatin bintang di malam hari, kadang bantu di kafe nenek.

BAGAS (penasaran)
Kafe nenek? Emang nenekmu punya kafe?

CLARA
Iya, kecil aja. Namanya "Aroma Kopi".

BAGAS (dalam hati)
Wah, bisa jadi alasan buat ketemu lagi.

BAGAS
Boleh kapan-kapan gue mampir ke kafe nenekmu?

Clara sedikit ragu, tapi ia tak tega menolak.

CLARA
Boleh aja sih.

BAGAS (tersenyum)
Sip! Senang ketemu kamu, Clara.

Bagas beranjak pergi, meninggalkan Clara yang masih terdiam dengan perasaan campur aduk.

[EXT. KEDAI KOPI "AROMA KOPI" - SENJA]

Clara membereskan meja kafe milik neneknya. Ia teringat pertemuannya dengan Bagas.

CLARA (pada dirinya sendiri)
Cowok kaya gitu kok mau ngobrol sama aku. Aneh.

[INT. PERPUSTAKAAN - BEBERAPA HARI KEMUDIAN]

Clara sedang mencari buku saat tak sengaja bertabrakan dengan seseorang. Buku-bukunya berjatuhan.

CLARA
Aduh! Maaf..

Clara mendongak dan terkejut melihat Bagas berdiri di depannya.

BAGAS
Sorry, gue nggak sengaja.

Keduanya memunguti buku yang berserakan.

BAGAS
Ini punyamu ya?

Bagas menyerahkan buku yang terjatuh paling jauh. Clara menerimanya dan bergumam pelan.

CLARA
Makasih.

BAGAS
Wah, baca novel fantasi juga?

CLARA
Iya. Suka cerita yang penuh imajinasi.

BAGAS
Boleh pinjam nggak pas kamu udah selesai baca?

Clara ragu sejenak, namun ia akhirnya mengangguk setuju.

[INT. KAFE "AROMA KOPI" - MALAM HARI]

Bel kafe berbunyi. Clara mendongak dan melihat Bagas masuk.

CLARA
Eh, Bagas?

BAGAS
Hai. Janji mau mampir kan.

CLARA
Iya, silakan duduk.

Clara melayani Bagas dengan ramah.

BAGAS
Nenekmu mana?

CLARA
Lagi istirahat di belakang.
gambar profil
lanjut
Bab 2: Kedekatan yang Tak Terduga

[INT. KAFE "AROMA KOPI" - MALAM HARI]

CLARA
Nenekmu mana?

BAGAS
Lagi istirahat di belakang. Mau pesen apa?

BAGAS
Kopi susu aja. Oh ya, novelnya udah selesai dibaca?

CLARA
Eh, iya. Ini.

Clara menyerahkan novel yang dipinjam Bagas.

BAGAS
Makasih ya. Gimana ceritanya?

CLARA
Seru banget! Penuh petualangan dan fantasi.

BAGAS
Wah, jadi makin penasaran nih.

CLARA
Nanti kamu baca aja sendiri.

BAGAS
Oke. Btw, kafe ini nyaman ya.

CLARA
Iya, nenek yang desain sendiri.

BAGAS
Terlihat penuh kasih sayang.

Clara tersenyum.

CLARA
Iya, nenek emang sayang banget sama kafe ini.

BAGAS
Ngomong-ngomong, kamu suka nonton film nggak?

CLARA
Suka. Genre apa?

BAGAS
Sci-fi.

CLARA
Wah, sama! Ada film baru yang mau rilis lho, tentang alien.

BAGAS
Wah, seru tuh. Nonton bareng yuk?

Clara terdiam sejenak. Ia tak yakin apakah Bagas benar-benar ingin berteman dengannya.

CLARA
Boleh?

BAGAS
Kenapa nggak?

CLARA
Ya... aku kira kamu...

BAGAS
Kira aku gimana?

CLARA
Kira kamu bakalan lebih milih nonton sama temen-temen yang...

BAGAS
Yang kaya raya dan populer?

Clara mengangguk pelan.

BAGAS
Temen bukan berarti harus sama persis. Aku justru suka ngobrol sama orang yang beda denganku.

CLARA
Beneran?

BAGAS
Iya. Lagian, kamu seru kok.

Clara tersenyum malu.

CLARA
Oke, deal!

BAGAS
Sip!

[INT. KAMAR CLARA - MALAM HARI]

Clara berbaring di tempat tidur, menatap langit-langit kamar. Senyumnya tak pudar sejak bertemu Bagas.

CLARA (dalam hati)
Nggak nyangka bakal ketemu cowok kaya dia yang mau ngobrol sama aku. Dia baik dan seru.

Clara teringat janji mereka untuk menonton film bersama.

CLARA (dalam hati)
Semoga persahabatan ini bisa terus berlanjut.

[EXT. BIOSKOP - MALAM HARI]

Clara dan Bagas duduk bersebelahan di kursi bioskop. Lampu dipadamkan, film pun dimulai.

[INT. BIOSKOP - SELAMA FILM]

Clara dan Bagas terhanyut dalam cerita film. Sesekali mereka tertawa bersama, dan di adegan menegangkan, mereka saling menggenggam tangan.

[EXT. BIOSKOP - MALAM HARI]

Usai menonton film, Clara dan Bagas berjalan keluar dari bioskop.

BAGAS
Gimana filmnya?

CLARA
Seru banget! Nggak nyangka bakalan sebagus itu.

BAGAS
Aku juga suka. Makasih ya udah ngajak nonton.

CLARA
Sama-sama.

BAGAS
Udah malam nih. Aku antar kamu pulang ya?

CLARA
Oke.

Bagas mengantar Clara pulang dengan motornya. Sesampainya di rumah Clara,

BAGAS
Ya udah, sampai sini aja.

CLARA
Makasih ya buat hari ini.

BAGAS
Sama-sama. Aku senang kok.

CLARA
Aku juga.

Keduanya terdiam sejenak, saling menatap.

BAGAS
Clara...

CLARA
Ya?

BAGAS
Aku...

Bagas terhenti. Ia tak berani melanjutkan kalimatnya.

CLARA
Ya, kamu kenapa?

BAGAS
Aku... aku suka sama kamu.

Jantung Clara berdetak kencang. Ia tak menyangka Bagas akan mengatakan hal itu.

CLARA
Aku...

BAGAS
Nggak apa-apa kalo kamu nggak ngerasa sama.

CLARA
Bukan begitu. Aku... aku juga suka sama kamu.

Bagas tersenyum. Ia mendekatkan diri dan mendaratkan ci
gambar profil
lanjut
Bab 3: Cinta yang Bersemi

[EXT. JALAN RAYA - SORE HARI]

Bagas dan Clara berjalan bergandengan tangan, menikmati suasana sore hari.

BAGAS
Seneng ya bisa jalan-jalan bareng kamu.

CLARA
Aku juga.

BAGAS
Nggak nyangka kita bisa jadi sedekat ini.

CLARA
Iya. Dulu aku kira kamu bakalan beda banget sama aku.

BAGAS
Emang kenapa?

CLARA
Ya... kamu kan kaya dan populer. Aku kira kamu bakalan lebih milih bergaul sama orang-orang yang sama kaya kamu.

BAGAS
Uang dan popularitas bukan segalanya. Yang terpenting itu kebahagiaan.

CLARA
Dan kamu merasa bahagia bersama aku?

BAGAS
Tentu saja. Kamu orang yang baik, seru, dan pintar. Aku suka ngobrol sama kamu.

Clara tersenyum bahagia.

CLARA
Aku juga senang bisa ngobrol sama kamu. Kamu selalu bisa bikin aku ketawa.

BAGAS
Berarti kita cocok ya?

CLARA
Kayaknya begitu.

BAGAS
Mau jadi pacar aku?

Clara terdiam sejenak, menimbang pertanyaan Bagas.

CLARA
Iya, aku mau.

Bagas tersenyum lebar dan memeluk Clara erat.

BAGAS
Aku senang banget.

CLARA
Aku juga.

[INT. RUMAH CLARA - MALAM HARI]

Clara duduk di kamarnya, menatap foto Bagas di layar ponselnya. Senyumnya tak pudar sejak mereka resmi menjadi sepasang kekasih.

CLARA (dalam hati)
Nggak nyangka aku bisa pacaran sama cowok kaya dia. Dia baik, perhatian, dan selalu bisa bikin aku bahagia.

Clara teringat momen-momen indah bersama Bagas. Pergi ke bioskop, makan malam bersama, dan bercanda bersama.

CLARA (dalam hati)
Aku harus jaga hubungan ini.

[EXT. TAMAN - SIANG HARI]

Bagas dan Clara duduk di taman, menikmati hangatnya sinar matahari.

BAGAS
Aku mau ngomong sesuatu.

CLARA
Ya, apa?

BAGAS
Aku mau pindah ke luar negeri untuk kuliah.

Clara terdiam, hatinya seketika terasa hampa.

CLARA
Kapan?

BAGAS
Beberapa bulan lagi.

CLARA
Terus gimana hubungan kita?

BAGAS
Aku nggak mau putus. Kita bisa jaga hubungan jarak jauh.

CLARA
Tapi kan... itu susah.

BAGAS
Aku yakin kita bisa. Kita saling sayang kan?

Clara menunduk, air matanya mulai menetes.

CLARA
Iya, aku sayang kamu.

BAGAS
Aku juga sayang kamu. Percayalah, kita pasti bisa lalui ini.

Clara memeluk Bagas erat, berusaha tegar meski hatinya pilu.

[INT. KAMAR CLARA - MALAM HARI]

Clara menatap langit-langit kamarnya, air mata membasahi pipinya.

CLARA (dalam hati)
Aku harus kuat. Demi hubungan ini.

Clara menggenggam erat foto Bagas, berdoa agar hubungan mereka mampu bertahan meski jarak memisahkan.

[BERBAGAI ADEGAN]

[INT. KAMAR CLARA - SIANG HARI]

Clara menelepon Bagas melalui video call.

[INT. KAMAR BAGAS - SIANG HARI]

Bagas tersenyum melihat Clara di layar ponselnya.

BAGAS
Hai, sayang.

CLARA
Hai, Bagas.

BAGAS
Apa kabar?

CLARA
Baik-baik aja. Kamu gimana?

BAGAS
Aku juga baik. Sibuk sama kuliah.

CLARA
Semangat ya.

BAGAS
Makasih. Kamu sendiri gimana?

CLARA
Aku sibuk belajar juga.

BAGAS
Jangan lupa jaga kesehatan ya.

**CL
gambar profil
lanjut
Bab 4: Rintangan Jarak Jauh

[BERBAGAI ADEGAN]

[INT. KAMAR CLARA - SIANG HARI]

Clara termenung di depan laptopnya, menatap foto Bagas. Sudah beberapa bulan mereka menjalani hubungan jarak jauh, dan rasa rindu mulai menggerogoti hatinya.

CLARA (dalam hati)
Kapan ya aku bisa ketemu Bagas lagi?

[INT. KAMAR BAGAS - MALAM HARI]

Bagas juga merasakan hal yang sama. Ia merindukan Clara dan kehangatan kebersamaan mereka.

BAGAS (dalam hati)
Aku harus kuat. Demi Clara.

[EXT. BANDARA - SIANG HARI]

Clara dan Bagas akhirnya bertemu kembali setelah sekian lama. Kebahagiaan terpancar dari raut wajah mereka saat berpelukan erat.

BAGAS
Aku kangen banget sama kamu.

CLARA
Aku juga.

BAGAS
Kamu makin cantik ya.

CLARA
Ah, kamu bisa aja.

BAGAS
Serius. Aku senang bisa ketemu kamu lagi.

CLARA
Aku juga.

[BERBAGAI ADEGAN]

[INT. KAFE - SIANG HARI]

Clara dan Bagas menghabiskan waktu bersama, bercerita tentang pengalaman mereka selama terpisah.

BAGAS
Aku banyak belajar di sana. Tapi, aku lebih senang di sini bersama kamu.

CLARA
Aku juga.

BAGAS
Aku ingin kita selalu bersama.

CLARA
Aku juga.

BAGAS
Aku ingin menikahimu, Clara.

Clara terdiam sejenak, hatinya diliputi kebahagiaan dan keraguan.

CLARA
Aku... aku perlu waktu untuk memikirkannya.

BAGAS
Aku mengerti.

[INT. KAMAR CLARA - MALAM HARI]

Clara termenung di atas tempat tidurnya, memikirkan lamaran Bagas. Ia mencintai Bagas, namun keraguan tentang masa depan mereka masih membayangi.

CLARA (dalam hati)
Apakah aku siap untuk menikah? Apakah hubungan jarak jauh ini bisa bertahan?

[BERBAGAI ADEGAN]

[INT. RUMAH CLARA - SIANG HARI]

Clara dan Bagas duduk bersama di ruang tamu, membahas tentang lamaran Bagas.

CLARA
Aku sudah memikirkannya matang-matang.

BAGAS
Dan jawabannya?

CLARA
Aku... aku mau menikah denganmu.

Bagas tersenyum lebar dan memeluk Clara erat.

BAGAS
Aku senang banget.

CLARA
Aku juga.

[EXT. GEREJA - SIANG HARI]

Clara dan Bagas melangsungkan pernikahan mereka, disaksikan oleh keluarga dan sahabat. Kebahagiaan terpancar dari raut wajah mereka.

[INT. RUMAH MEREKA - MALAM HARI]

Clara dan Bagas duduk bersebelahan di sofa, menikmati malam pertama mereka sebagai suami istri.

BAGAS
Aku masih nggak percaya kita akhirnya menikah.

CLARA
Aku juga.

BAGAS
Aku janji akan selalu membahagiakanmu.

CLARA
Aku juga janji akan selalu setia padamu.

BAGAS
Aku mencintaimu, Clara.

CLARA
Aku juga mencintaimu, Bagas.

[CIUM]

[FADE OUT]

EPILOG

Clara dan Bagas menjalani kehidupan pernikahan mereka dengan penuh cinta dan kebahagiaan. Jarak yang dulu menjadi rintangan, kini tak lagi mampu memisahkan mereka. Cinta mereka terbukti mampu bertahan dan mengalahkan segala rintangan.
gambar profil
lanjut


Bab 5: Kehidupan Baru

 [INT. RUMAH MEREKA - PAGI HARI]

Clara dan Bagas bangun tidur bersama. Kebahagiaan terpancar dari raut wajah mereka.

BAGAS (tersenyum)
Selamat pagi, istriku.

CLARA (tersenyum)
Selamat pagi, suamiku.

BAGAS
Tidur nyenyak?

CLARA
Tentu saja. Di sampingmu, aku selalu merasa aman dan nyaman.

Bagas mencium Clara dengan penuh kasih sayang.

BAGAS
Aku mencintaimu.

CLARA
Aku juga mencintaimu.

[INT. DAPUR - SIANG HARI]

Clara dan Bagas memasak sarapan bersama. Tawa dan canda mereka mengisi ruangan.

BAGAS
Wah, masakanmu makin enak lho.

CLARA
Ah, kamu bisa aja.

BAGAS
Serius. Aku suka.

CLARA
Aku senang kamu suka.

[INT. RUANG TAMU - MALAM HARI]

Clara dan Bagas duduk bersebelahan di sofa, menonton film bersama.

CLARA
Aku senang akhirnya bisa tinggal bersamamu.

BAGAS
Aku juga. Aku kangen banget sama kamu selama di luar negeri.

CLARA
Aku juga.

BAGAS
Aku ingin kita selalu seperti ini.

CLARA
Aku juga.

BAGAS
Aku ingin membangun keluarga yang bahagia bersamamu.

CLARA
Aku juga.

BAGAS
Aku ingin punya anak-anak denganmu.

CLARA
Aku juga.

BAGAS
Aku ingin menghabiskan sisa hidupku bersamamu.

CLARA
Aku juga.

[CIUM]

[FADE OUT]

[BERBAGAI ADEGAN]

[INT. RUMAH SAKIT - SIANG HARI]

Clara melahirkan anak perempuan mereka yang cantik. Bagas setia menemani Clara di sampingnya.

BAGAS
Selamat ya, Sayang. Kamu hebat.

CLARA
Makasih, Mas.

BAGAS
Cantik sekali anak kita.

CLARA
Iya, mirip kamu.

BAGAS
Syukurlah.

CLARA
Aku ingin dia bernama Kirana.

BAGAS
Kirana? Bagus sekali.

CLARA
Terima kasih.

[INT. RUMAH MEREKA - TAHUN-TAHUN BERIKUTNYA]

Clara dan Bagas hidup bahagia bersama anak-anak mereka. Cinta mereka semakin kuat seiring berjalannya waktu.

[INT. KAMAR MEREKA - MALAM HARI]

Clara dan Bagas berbaring di tempat tidur, mengenang perjalanan cinta mereka.

CLARA
Nggak nyangka ya, kita bisa sampai di titik ini.

BAGAS
Iya. Dulu aku kira kita nggak akan bisa bersama.

CLARA
Untung saja kita nggak menyerah.

BAGAS
Iya. Aku bersyukur memiliki kamu.

CLARA
Aku juga.

BAGAS
Aku mencintaimu.

CLARA
Aku juga mencintaimu.

[CIUM]

[FADE OUT]



Bab 6: Tantangan Baru

 [INT. RUMAH MEREKA - SIANG HARI]

Kirana, anak perempuan Clara dan Bagas, beranjak dewasa. Ia kini berusia 17 tahun dan bersiap untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi di luar negeri.

CLARA
Mama sedih nih, kamu mau pergi jauh.

KIRANA
Mama, Kirana kan harus sekolah.

BAGAS
Iya, Sayang. Tapi, Papa juga sedih kamu harus tinggal jauh dari kita.

KIRANA
Nanti Kirana sering video call ya.

CLARA
Janji ya?

KIRANA
Janji, Ma.

BAGAS
Papa yakin kamu bisa beradaptasi di sana.

KIRANA
Terima kasih, Pa.

CLARA
Kita doakan yang terbaik ya untuk Kirana.

BAGAS
Aamiin.

[INT. BANDARA - SIANG HARI]

Clara dan Bagas mengantar Kirana ke bandara. Air mata Clara tak terbendung saat memeluk putrinya untuk terakhir kalinya sebelum Kirana berangkat.

CLARA
Jaga diri ya, Sayang.

KIRANA
Iya, Ma. Mama juga jaga kesehatan.

BAGAS
Belajar yang rajin ya, Kirana.

KIRANA
Iya, Pa.

[KIRANA MASUK KE DALAM PESAWAT]

Clara dan Bagas melambaikan tangan kepada Kirana yang semakin menjauh. Kesedihan menyelimuti hati mereka, namun mereka yakin Kirana mampu menjalani kehidupan barunya.

[INT. RUMAH MEREKA - MALAM HARI]

Clara dan Bagas duduk bersebelahan di sofa, merasakan kekosongan rumah tanpa Kirana.

CLARA
Rumah terasa sepi ya.

BAGAS
Iya. Aku masih belum terbiasa.

CLARA
Aku juga.

BAGAS
Tapi, kita harus tetap semangat.

CLARA
Iya. Kita masih punya satu sama lain.

BAGAS
Dan kita akan selalu bersama.

CLARA
Aku mencintaimu.

BAGAS
Aku juga mencintaimu.

[CIUM]

[FADE OUT]

[BERBAGAI ADEGAN]

[INT. RUMAH MEREKA - BEBERAPA TAHUN KEMUDIAN]
 

Clara dan Bagas kini telah memasuki usia senja. Rambut mereka memutih, namun cinta mereka tak pernah pudar.

[INT. KAMAR MEREKA - MALAM HARI]

Clara dan Bagas berbaring di tempat tidur, mengenang perjalanan hidup mereka bersama.

CLARA
Nggak nyangka ya, kita sudah bersama selama ini.

BAGAS
Iya. Rasanya baru kemarin kita menikah.

CLARA
Banyak hal yang kita lalui bersama.

BAGAS
Suka dan duka.

CLARA
Tapi, kita selalu bersama.
 

BAGAS
Iya. Dan aku bersyukur untuk itu.

CLARA
Aku juga.
 

BAGAS
Aku mencintaimu.

CLARA
Aku juga mencintaimu.
 

[CIUM]
 

[FADE OUT]
 

TAMAT

 


Semoga bermanfaat!

0 comments:

Luncurkan toko Anda hanya dalam 4 detik dengan 
 
Top