Kivandanu adalah blog yang menyajikan perpaduan unik antara teknologi modern dan kearifan lokal. Dapatkan informasi terkini seputar perkembangan teknologi dan AI, analisis tajam mengenai dinamika geopolitik global, serta wawasan mendalam tentang spiritualitas Jawa, termasuk primbon, weton, dan koleksi pribadi lainnya. Selain itu, temukan berbagai tips dan trik menarik untuk kehidupan sehari-hari.
Kamis
Rabu
IJASAH AMALAN TUNTAS SEGALA MASALAH MENYAMBUT MILAD KWA DI GEDONGSONGO UNGARAN JAWA TENGAH
IJASAH AMALAN TUNTAS SEGALA MASALAH MENYAMBUT MILAD KWA DI GEDONGSONGO UNGARAN JAWA TENGAH by wongalus
Assalamualaikum wr wb. Semoga sedulur semua dalam limpahan kasih sayang Allah SWT. Sehat sejahtera, senantiasa bersyukur apapun yang diberikan NYA dan tidak kekurangan suatu apapun. Amin. Sebelum menjelaskan amalannya, berikut ada sebuah riwayat yang dituturkan ulama Abu Abdullah Al-Makanisi.
Abdullah menuturkan, “Saya pernah berada di sisi Al-Junaid (Sufi besar dari jaman kuno), lalu datanglah seorang wanita dan minta doa kepadanya, “Doakanlah saya kepada Allah. Putera saya telah hilang.” “Pulang dan bersabarlah,” saran Al-Junaid. Wanita itu kembali pulang kemudian datang lagi kepadanya dengan mengatakan seperti sebelumnya berkali-kali. “Bersabarlah!” “Kesabaran saya sudah habis. Tidak tersisa sedikitpun,” kata wanita itu. “Jika begitu, pulanglah. Puteramu sudah kembali.” Wanita itu akhirnya pulang dan segera kembali menemui Al-Junaid untuk mengucapkan terima kasih atas doanya yang terkabul. “Bagaimana Tuan bisa tahu hal itu?” tanyanya heran. Jawab Al-Junaid.”Allah telah berfirman: ‘Atau siapakah yang telah memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan jika berdoa kepada-Nya dan yang menghilangkan kesusahan’”.
Doa adalah ibadah sebagaimana yang disabdakan Rasulullah SAW., “Doa itu otak ibadah.” Karena itu, melaksanakan ibadah lebih utama daripada meninggalkannya. Berdoa adalah hak Allah yang harus dipenuhi. Jika doa itu belum dikabulkan dan belum tercapai apa yang diinginkannya, maka dia telah melaksanakan hak Allah karena hakikat doa adalah ungkapan kebutuhan ibadah. Abu Hazim Al-A’raj mengatakan, “Melarang berdoa lebih berat bagi saya daripada tidak dikabulkan-Nya suatu doa.”
Terkait dengan risalah yang termuat dalam Risalah Qusyairiyah di atas, kita mendapatkan petunjuk bila ayat yang dibaca Al Junaid tersebut mengandung berkah yang luar biasa untuk menuntaskan masalah-masalah hidup yang menyusahkan. Doa tersebut termuat dalam QS An Naml ayat 62. Berikut doa tersebut:
AMMAN YUJIIBU ALMUDTHARRA IDZAA DA’AAHU WAYAKSYIFU ALSSUU- AWAYAJ’ALUKUM KHULAFAA-A AL-ARDHI A-ILAAHUN MA’A ALLAAHI QALIILAN MAA TADZAKKARUUN
(1000 x) selama 7 hari.
Silahkan dibaca usai sholat lail/sholat malam sebanyak 1000 x selama 7 hari. Insya allah akan terkabul doa kita atas ijin Allah SWT, KUN FAYAKUN. Salam takzim. @@@
wongalus | 3 Maret 2015 pukul 14:23 | Kategori: >>PERPUSTAKAAN UTAMA | URL: http://wp.me/pvpTT-4Ez
Assalamualaikum wr wb. Semoga sedulur semua dalam limpahan kasih sayang Allah SWT. Sehat sejahtera, senantiasa bersyukur apapun yang diberikan NYA dan tidak kekurangan suatu apapun. Amin. Sebelum menjelaskan amalannya, berikut ada sebuah riwayat yang dituturkan ulama Abu Abdullah Al-Makanisi.
Abdullah menuturkan, “Saya pernah berada di sisi Al-Junaid (Sufi besar dari jaman kuno), lalu datanglah seorang wanita dan minta doa kepadanya, “Doakanlah saya kepada Allah. Putera saya telah hilang.” “Pulang dan bersabarlah,” saran Al-Junaid. Wanita itu kembali pulang kemudian datang lagi kepadanya dengan mengatakan seperti sebelumnya berkali-kali. “Bersabarlah!” “Kesabaran saya sudah habis. Tidak tersisa sedikitpun,” kata wanita itu. “Jika begitu, pulanglah. Puteramu sudah kembali.” Wanita itu akhirnya pulang dan segera kembali menemui Al-Junaid untuk mengucapkan terima kasih atas doanya yang terkabul. “Bagaimana Tuan bisa tahu hal itu?” tanyanya heran. Jawab Al-Junaid.”Allah telah berfirman: ‘Atau siapakah yang telah memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan jika berdoa kepada-Nya dan yang menghilangkan kesusahan’”.
Doa adalah ibadah sebagaimana yang disabdakan Rasulullah SAW., “Doa itu otak ibadah.” Karena itu, melaksanakan ibadah lebih utama daripada meninggalkannya. Berdoa adalah hak Allah yang harus dipenuhi. Jika doa itu belum dikabulkan dan belum tercapai apa yang diinginkannya, maka dia telah melaksanakan hak Allah karena hakikat doa adalah ungkapan kebutuhan ibadah. Abu Hazim Al-A’raj mengatakan, “Melarang berdoa lebih berat bagi saya daripada tidak dikabulkan-Nya suatu doa.”
Terkait dengan risalah yang termuat dalam Risalah Qusyairiyah di atas, kita mendapatkan petunjuk bila ayat yang dibaca Al Junaid tersebut mengandung berkah yang luar biasa untuk menuntaskan masalah-masalah hidup yang menyusahkan. Doa tersebut termuat dalam QS An Naml ayat 62. Berikut doa tersebut:
AMMAN YUJIIBU ALMUDTHARRA IDZAA DA’AAHU WAYAKSYIFU ALSSUU- AWAYAJ’ALUKUM KHULAFAA-A AL-ARDHI A-ILAAHUN MA’A ALLAAHI QALIILAN MAA TADZAKKARUUN
(1000 x) selama 7 hari.
Silahkan dibaca usai sholat lail/sholat malam sebanyak 1000 x selama 7 hari. Insya allah akan terkabul doa kita atas ijin Allah SWT, KUN FAYAKUN. Salam takzim. @@@
wongalus | 3 Maret 2015 pukul 14:23 | Kategori: >>PERPUSTAKAAN UTAMA | URL: http://wp.me/pvpTT-4Ez
Itighotsah
Itighotsah (istighasah) dalam bahasa Arab berarti meminta tolong. Istilah istighotsah berasal dari kata astagits (أستغيث) dari bacaan doa Ya Hayyu ya Qoyyum birohmatika astaghits! (يا حي يا قيوم برحمك أستغيث) Wahai Dzat Yang Mahahidup dan Maha Mandiri, dengan rahmatMu aku memohon pertolongan.
PENGERTIAN DAN DEFINISI ISTIGHOTSAH
Bacaan dan dzikir istigotsah dalam tradisi masyarakat Islam Indonesia yang NU (bukan Muhammadiyah atau Wahabi) sering dibaca bersamaan dengan tahlil atau dibaca tersendiri pada saat acara riyadhoh (wiridan) yang diadakan oleh pengikut tarekat (ejaan lain: tarikat, thoriqot) seperti tarekat Naqshabandiyah, Qodiriyah, Syadziliyah dan Tijaniyah, dll. Pada perkembangan berikutnya, istighatsah sering diadakan secara massal di lapangan terbuka dalam event-event keagamaan yang diadakan oleh organisasi NU (Nahdlatul Ulama).
TATA CARA ISTIGHOTSAH
Istighotsah biasanya dipimpin oleh mursyid tarekat atau yang ditunjuk atau oleh ulama/kyai. Lafadz/dzikir yang dibaca sbb:
1. Istighfar (astagfirullahal adzim) meminta ampun kepada Allah
2. Hauqolah (la haula wala quwwata illa billahil aliyyil adzim) meminta kekuatan kepada Allah
3. Sholawat atau doa untuk Nabi Muhammad SAW dan keluarganya
4. Lafadz tahlil panjang yang berbunyi “La ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minadzolimin” sebagai pengakuan bahwa tiada Tuhan selain Allah dan bahwa hamba yang sedang berdoa telah melakukan perbuatan dzolim.
5. Memuji asma Allah dengan lafadz “Ya Allah ya Qodim, ya Sami’u ya Basyir, ya Mubdi’u ya Kholiq, ya Hafidz ya Nasir ya Wakilu ya Allah, ya Lathif”
6. Kemudian bacaan istighotsah “Ya Hayyu ya Qoyyum birohmatika astaghits”
BACAAN LAFADZ ISTIGHOTSAH DALAM TEKS ARAB
Bacaan lafadz dan khususon untuk istighatsah memiliki beberapa perbedaan dari suatu tarekat dengan tarikat yang lain. Berikut salah satu contoh:
الفاتحة
1. أَسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ 11×
2. لاَحَوْلَ وَلاَقُوَّةَ اِلاَّ بِاللهِ العَلِيِّ العَظِيْمِ 11×
3. لاَحَوْلَ وَلاَمَلْجَأَ وَلاَمَنْجَى مِنَ اللهِ اِلاَّ اِلَيْهِ 11×
4. اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ 11×
5. يَا اللهُ يَاقَدِيْمُ 11×
6. يَا سَمِيْعُ يَا بَصِيْرُ يَابَاسِطُ يَاجَلِيْلُ 11×
7. يَامُبْدِئُ يَاخَالِقُ 11×
8. يَاحَفِيْظُ يَانَصِيْرُ يَاوَكِيْلُ يَا أَللهُ 11×
9. يَاحَيُّ يَاقَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ 11×
10. يَالَطِيْفُ 25×
11. أَسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا 11×
12. اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ قَدْ ضَاقَتْ حِيْلَتِىْ أَدْرِكْنِيْ يَارَسُوْلَ اللهِ 11×
13. اللَّهُمَّ صَلِّ صَلاَةً كَامِلَةً وَسَلِّمْ سَلاَمًا تَامًّا عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ نِالَّذِيْ تَنْحَلُّ بِهِ العُقَدُ وَتَنْفَرِجُ بِهِ الْكُرَبُ وَتُقْضَى بِهِ الْحَوَائِجُ وَتُنَالُ بِهِ الرَّغَائِبُ وَحُسْنُ اْلخَوَاتِمِ وَيُسْتَسْقَى الغَمَامُ بِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ وَعَلَى أَلِهِ وَصَحْبِهِ فِيْ كُلِّ لَمْحَةٍ وَنَفَسٍ بِعَدَدِ كُلِّ مَعْلُوْمٍ لَكَ 3×
14. اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلاَةً تُنْجِيْنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ اْلأَهْوَالِ وَاْلأَفَاتِ وَتَقْضِى لَناَ بِهَا جَمِيْعَ الحَاجَاتِ وَتُطَهِّرُنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ السَّيِّئَاتِ وَتَرْفَعُنَا بِهَا عِنْدَكَ اَعْلَى الدَّرَجَاتِ وَتُبَلِّغُنَا بِهَا اَقْصَى اْلغَايَاتِ مِنْ جَمِيْعِ الخَيْرَاتِ فِى الحَيَاةِ وَبَعْدَ الْمَمَاتِ 3×
15. يَابَدِيْعُ 25×
16. يس . الواقعة
17. اللهُ أَكْبَرُ (۳×) يَارَبَّنَا وَإِلَـهَنَا وَسَيِّدَنَا أَنْتَ مَوْلاَنَا فَانْصُرْنَا عَلَى القَوْمِ الكَافِرِيْنَ ۳×
18. حَصَّنْتُكُمْ بِالْحَيِّ القَيُّوْمِ الَّذِى لاَيَمُوْتُ أَبَدًا وَدَفَعْتُ عَنْكُمُ السُّوءَ بِأَلْفِ أَلْفِ لاَحَوْلَ وَلاَقُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ العَلِيِّ اْلعَظِيْمِ ۳×
19. الْحَمْدُ ِللهِ الَّذِى أَنْعَمَ عَلَيْنَا وَهَدَانَا عَلَى دِيْنِ الإِسْلاَمِ 3×
20. بِسْـمِ اللهِ مَا شَآءَ اللهُ لاَيَسُوْقُ الْخَيْرَ اِلاَّ اللهُ 1×
ِبسْـمِ اللهِ مَا شَآءَ اللهُ لاَيَصْرِفُ السُّوءَ اِلاَّ اللهُ 1×
بِسْـمِ اللهِ مَا شَآءَ اللهُ مَا كَانَ مِنْ نِعْمَةٍ فَمِنَ اللهِ 1×
بِسْـمِ اللهِ مَا شَآءَ اللهُ لاَحَوْلَ وَلاَقُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ اْلعَلِيِّ العَظِيْمِ 1×
21. سَأَلْتُكَ يَاغَفَّـارُ عَفْـوًا وَتَوْبَةً & وَبِالقَهْرِ يَاقَهَّارُ خُذْ مَنْ تَحَيَّلاً ۳×
فَهَبْ لِيْ يَاوَهَّابُ عِلْمًا وَحِكْمَةً & وَلِلرِّزْقِ يَارَزَّاقُ كُنْ لِيْ مُسَهِّلاً ۳×
22. يَاجَبَّارُ يَاقَهَّارُ يَاذَا البَطْشِ الشَّدِيْدِ، خُذْ حَقَّنَا وَحَقَّ المُسْلِمِيْنَ مِمَّنْ ظَلَمَنَا وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَتَعَدَّى عَلَيْنَا وَعَلَى اْلمُسْلِمِيْنَ ۳×
23. الفاتحة
24. التهليل بالإختصار
Acara istighotsah ditutup dengan tahlil dan doa bersama.
Di sebagian daerah, setelah istighosah diikuti dengan baca Surah Yasin (Yasinan), Tahlilan dan doa untuk umat Islam yang hidup dan yang sudah mati.
PENGERTIAN DAN DEFINISI ISTIGHOTSAH
Bacaan dan dzikir istigotsah dalam tradisi masyarakat Islam Indonesia yang NU (bukan Muhammadiyah atau Wahabi) sering dibaca bersamaan dengan tahlil atau dibaca tersendiri pada saat acara riyadhoh (wiridan) yang diadakan oleh pengikut tarekat (ejaan lain: tarikat, thoriqot) seperti tarekat Naqshabandiyah, Qodiriyah, Syadziliyah dan Tijaniyah, dll. Pada perkembangan berikutnya, istighatsah sering diadakan secara massal di lapangan terbuka dalam event-event keagamaan yang diadakan oleh organisasi NU (Nahdlatul Ulama).
TATA CARA ISTIGHOTSAH
Istighotsah biasanya dipimpin oleh mursyid tarekat atau yang ditunjuk atau oleh ulama/kyai. Lafadz/dzikir yang dibaca sbb:
1. Istighfar (astagfirullahal adzim) meminta ampun kepada Allah
2. Hauqolah (la haula wala quwwata illa billahil aliyyil adzim) meminta kekuatan kepada Allah
3. Sholawat atau doa untuk Nabi Muhammad SAW dan keluarganya
4. Lafadz tahlil panjang yang berbunyi “La ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minadzolimin” sebagai pengakuan bahwa tiada Tuhan selain Allah dan bahwa hamba yang sedang berdoa telah melakukan perbuatan dzolim.
5. Memuji asma Allah dengan lafadz “Ya Allah ya Qodim, ya Sami’u ya Basyir, ya Mubdi’u ya Kholiq, ya Hafidz ya Nasir ya Wakilu ya Allah, ya Lathif”
6. Kemudian bacaan istighotsah “Ya Hayyu ya Qoyyum birohmatika astaghits”
BACAAN LAFADZ ISTIGHOTSAH DALAM TEKS ARAB
Bacaan lafadz dan khususon untuk istighatsah memiliki beberapa perbedaan dari suatu tarekat dengan tarikat yang lain. Berikut salah satu contoh:
الفاتحة
1. أَسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ 11×
2. لاَحَوْلَ وَلاَقُوَّةَ اِلاَّ بِاللهِ العَلِيِّ العَظِيْمِ 11×
3. لاَحَوْلَ وَلاَمَلْجَأَ وَلاَمَنْجَى مِنَ اللهِ اِلاَّ اِلَيْهِ 11×
4. اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ 11×
5. يَا اللهُ يَاقَدِيْمُ 11×
6. يَا سَمِيْعُ يَا بَصِيْرُ يَابَاسِطُ يَاجَلِيْلُ 11×
7. يَامُبْدِئُ يَاخَالِقُ 11×
8. يَاحَفِيْظُ يَانَصِيْرُ يَاوَكِيْلُ يَا أَللهُ 11×
9. يَاحَيُّ يَاقَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ 11×
10. يَالَطِيْفُ 25×
11. أَسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا 11×
12. اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ قَدْ ضَاقَتْ حِيْلَتِىْ أَدْرِكْنِيْ يَارَسُوْلَ اللهِ 11×
13. اللَّهُمَّ صَلِّ صَلاَةً كَامِلَةً وَسَلِّمْ سَلاَمًا تَامًّا عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ نِالَّذِيْ تَنْحَلُّ بِهِ العُقَدُ وَتَنْفَرِجُ بِهِ الْكُرَبُ وَتُقْضَى بِهِ الْحَوَائِجُ وَتُنَالُ بِهِ الرَّغَائِبُ وَحُسْنُ اْلخَوَاتِمِ وَيُسْتَسْقَى الغَمَامُ بِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ وَعَلَى أَلِهِ وَصَحْبِهِ فِيْ كُلِّ لَمْحَةٍ وَنَفَسٍ بِعَدَدِ كُلِّ مَعْلُوْمٍ لَكَ 3×
14. اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلاَةً تُنْجِيْنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ اْلأَهْوَالِ وَاْلأَفَاتِ وَتَقْضِى لَناَ بِهَا جَمِيْعَ الحَاجَاتِ وَتُطَهِّرُنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ السَّيِّئَاتِ وَتَرْفَعُنَا بِهَا عِنْدَكَ اَعْلَى الدَّرَجَاتِ وَتُبَلِّغُنَا بِهَا اَقْصَى اْلغَايَاتِ مِنْ جَمِيْعِ الخَيْرَاتِ فِى الحَيَاةِ وَبَعْدَ الْمَمَاتِ 3×
15. يَابَدِيْعُ 25×
16. يس . الواقعة
17. اللهُ أَكْبَرُ (۳×) يَارَبَّنَا وَإِلَـهَنَا وَسَيِّدَنَا أَنْتَ مَوْلاَنَا فَانْصُرْنَا عَلَى القَوْمِ الكَافِرِيْنَ ۳×
18. حَصَّنْتُكُمْ بِالْحَيِّ القَيُّوْمِ الَّذِى لاَيَمُوْتُ أَبَدًا وَدَفَعْتُ عَنْكُمُ السُّوءَ بِأَلْفِ أَلْفِ لاَحَوْلَ وَلاَقُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ العَلِيِّ اْلعَظِيْمِ ۳×
19. الْحَمْدُ ِللهِ الَّذِى أَنْعَمَ عَلَيْنَا وَهَدَانَا عَلَى دِيْنِ الإِسْلاَمِ 3×
20. بِسْـمِ اللهِ مَا شَآءَ اللهُ لاَيَسُوْقُ الْخَيْرَ اِلاَّ اللهُ 1×
ِبسْـمِ اللهِ مَا شَآءَ اللهُ لاَيَصْرِفُ السُّوءَ اِلاَّ اللهُ 1×
بِسْـمِ اللهِ مَا شَآءَ اللهُ مَا كَانَ مِنْ نِعْمَةٍ فَمِنَ اللهِ 1×
بِسْـمِ اللهِ مَا شَآءَ اللهُ لاَحَوْلَ وَلاَقُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ اْلعَلِيِّ العَظِيْمِ 1×
21. سَأَلْتُكَ يَاغَفَّـارُ عَفْـوًا وَتَوْبَةً & وَبِالقَهْرِ يَاقَهَّارُ خُذْ مَنْ تَحَيَّلاً ۳×
فَهَبْ لِيْ يَاوَهَّابُ عِلْمًا وَحِكْمَةً & وَلِلرِّزْقِ يَارَزَّاقُ كُنْ لِيْ مُسَهِّلاً ۳×
22. يَاجَبَّارُ يَاقَهَّارُ يَاذَا البَطْشِ الشَّدِيْدِ، خُذْ حَقَّنَا وَحَقَّ المُسْلِمِيْنَ مِمَّنْ ظَلَمَنَا وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَتَعَدَّى عَلَيْنَا وَعَلَى اْلمُسْلِمِيْنَ ۳×
23. الفاتحة
24. التهليل بالإختصار
Acara istighotsah ditutup dengan tahlil dan doa bersama.
Di sebagian daerah, setelah istighosah diikuti dengan baca Surah Yasin (Yasinan), Tahlilan dan doa untuk umat Islam yang hidup dan yang sudah mati.
Bacaan Tahlil
APA ITU TAHLIL
Tahlil secara etimolOgis (pengertian bahasa) adalah membaca lafadz la ilaha ill-Allah (لاإله إلا الله). Dalam istilah sosio-kultural di Indonesia, tahlil adalah suatu acara seremoni sosial keagamaan untuk memperingati dan sekaligus mendoakan orang yang meninggal. Disebut acara sosial-budaya karena tahlil hanya dikenal dan dilakukan oleh sebagian umat Islam Indonesia. Disebut acara keagamaan karena sebagian besar bacaan-bacaan dalam tahlil diambil dari Al Quran dan Al Hadits.
KHUSUSAN FATIHAH TAHLIL
إلَى حَضْرَةِ النَّبِيِّ الْمُصْطَفَى مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اَلْفَاتِحَةْ
ثُمَّ إلَى حَضْرَةِ إِخْوَانِهِ مِنَ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَاْلأَوْلِيَاءِ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَالصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَاْلعُلَمَاءِ وَاْلمُصَنِّفِيْنَ وَجَمِيْعِ اْلمَلاَئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ اَلْفَاتِحَةْ
ثُمَّ إليَ جَمِيْعِ أَهْلِ اْلقُبُوْرِ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ مِنْ مَشَارِقِ اْلاَرْضِ وَمَغَارِبِهَا بَرِّهَا وَبَحْرِهَا خُصُوْصًا اَبَاءَنَا وَأُمَّهَاتِنَا وَأَجْدَادَنَا وَجَدَّاتِنَا وَمَشَايِخَنَا وَمَشَايِخَ مَشَايِخِنَا
وَلِمَنِ اجْتَمَعْنَا هَهُنَا بِسَبَبِهِ وَخُصُوْصًا......... اَلْفَاتِحَةْ
BACAAN TAHLIL
Bacaan-bacaan detail tahlhl ada sedikit perbedaan antara satu daerah dengan daerah yang lain walaupun tidak begitu prinsip. Bacaan di bawah merupakan standar umum bacaan tahlil.
Catatan: Surat Al-Ikhlas dibaca 3x. Sedang surat Al Falaq dan An Nas masing-masing dibaca sekali.
سْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ اللَّهُ الصَّمَدُ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَد
لاَ إِلهَ إِلَّا اللهُ اَللهُ أَكْبَرْ وَلِلّهِ اْلحَمْدُ
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ * مِن شَرِّ مَا خَلَقَ * وَمِن شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ *
وَمِن شَرِّ النَّفَّـثَـتِ فِى الْعُقَدِ * وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ
لاَ إِلهَ إِلَّا اللهُ اَللهُ أَكْبَرْ وَلِلّهِ اْلحَمْدُ
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ مَلِكِ النَّاسِ إِلَهِ النَّاسِ مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ
لاَ إِلهَ إِلَّا اللهُ اَللهُ أَكْبَرْ وَلِلّهِ اْلحَمْدُ
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّين أمِينْ
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ. الم ذَلِكَ اْلكِتَابُ لاَرَيْبَ فِيْهِ هُدًى لِلْمُتَّقِيْنَ. اَلَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيْمُوْنَ الصَّلاَةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُوْنَ.وَالَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ وَمَا أُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ وَبِالْاخِرَةِ هُمْ يُوْقِنُوْنَ. اُولئِكَ عَلَى هُدًى مِنْ رَبِّهِمْ وَاُولئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ. وَإِلهُكُمْ إِلهُ وَاحِدٌ لاَإِلهَ إِلاَّ هُوَ الرَّحْمنُ الرَّحِيْمُ اللهُ لاَ إِلَهَ اِلاَّ هُوَ اْلحَيُّ الْقَيُّوْمُ لاَتَأْخُذُه سِنَةٌ وَلاَنَوْمٌ. لَهُ مَافِى السَّمَاوَاتِ وَمَافِى اْلأَرْضِ مَنْ ذَالَّذِى يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَابَيْنَ أَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلاَيُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَا شَاءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَلاَ يَؤدُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ. لِلّهِ مَافِى السَّمَاوَاتِ وَمَا في اْلأَرْضِ وَإِنْ تُبْدُوْا مَافِى أَنْفُسِكُمْ أَوْ تُخْفُوْهُ
يُحَاسِبْكُمْ بِهِ اللهِ فَيُغْفِرُ لِمَنْ يَشَاءُ وَيُعَذِّبُ مَنْ يَشَاءُ. وَاللهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ. امَنَ الرَّسُوْلُ بِمَا أُنْزِلَ اِلَيْهِ مِنْ رَبَّهِ وَالْمُؤْمِنُوْنَ. كُلٌّ امَنَ بِاللهِ وَمَلاَئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لاَنُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ وَقَالُوْا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيْرُ. لاَيُكَلِّفُ نَفْسًا إِلاَّ وُسْعَهَا لَهَا مَاكَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَااكْتَسَبَتْ رَبَّنَا لاَتُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِيْنَ أَوْ أَخْطَعْنَا رَبَّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلاَ تُحَمِّلْنَا مَالاَطَاقَةَ لَنَا بِهِ
وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا 7
أَنْتَ مَوْلاَنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ. إِرْحَمْنَا يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ 7
أللّهمّ اصْرِفْ عَنَّا السُّوْءَ بِمَا شِئْتَ وَكَيْفَ شِئْتَ إِنَّكَ عَلَى مَاتَشَاءُ قَدِيْرُ 3
وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الْبَيْتِ إِنَّهُ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. إِنَّمَا يُرِيْدُ اللهُ لِيُذْهِبَ عَنْكُمُ الرِّجْسَ أَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيْرًا. إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِي يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ أمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمَا.
أَللّهُمَّ صَلِّ أَفْضَلَ الصَّلاَةِ عَلَى أَسْعَدِ مَخْلُوْقَاتِكَ نُوْرِ الْهُدَى سَيِّدِنَا وَمَوْلاَناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدْ. عَدَدَ مَعْلُوْمَاتِكَ وَمِدَادَ كَلِمَاتِكَ كُلَّمَا ذَكَرَكَ الذَّاكِرُوْنَ. وَغَفَلَ عَنْ ذِكْرِكَ الْغَافِلُوْنَ.
أَللّهُمَّ صَلِّ أَفْضَلَ الصَّلاَةِ عَلَى أَسْعَدِ مَخْلُوْقَاتِكَ شَمْسِ الضُّحَى سَيِّدِنَا وَمَوْلاَناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدْعَدَدَ
مَعْلُوْمَاتِكَ وَمِدَادَ كَلِمَاتِكَ كُلَّمَا ذَكَرَكَ الذَّاكِرُوْنَ. وَغَفَلَ عَنْ ذِكْرِكَ الْغَافِلُوْنَ
أَللّهُمَّ صَلِّ أَفْضَلَ*الصَّلاَةِ عَلَى أَسْعَدِ مَخْلُوْقَاتِكَ بَدْرِ الدُّجَى سَيِّدِنَا وَمَوْلاَناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدْ. عَدَدَ مَعْلُوْمَاتِكَ وَمِدَادَ كَلِمَاتِكَ كُلَّمَا ذَكَرَكَ الذَّاكِرُوْنَ. وَغَفَلَ عَنْ ذِكْرِكَ الْغَافِلُوْنَ.
وَسَلِّمْ وَرَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْ سَادَتِنَا أَصْحَابِ رَسُوْلِ اللهِ أَجْمَعِيْنَ. وَحَسْبُنَا الله وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ. وَلاَحَوْلَ وَلاَقُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ
أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْم 3
أَفْضَلُ الذِّكْرِ فَاعْلَمْ أَنَّهُ لاَإِلهَ إِلاَّ اللهُ حَيٌّ مَوْجُوْدٌ لاَإِلهَ إِلاَّ اللهُ حَيٌّ مَعْبُوْدٌ لاَإِلهَ إِلاَّ اللهُ حَيٌّ بَاقٍ ,
اَإِلهَ إِلاَّ اللهُ 100
لاَإِلهَ إِلاَّ اللهُ لاَإِلهَ إِلاَّ اللهُ
لاَإِلهَ إِلاَّ اللهُ مُحَمَّدٌ نَبِيُّ الله
لاَإِلهَ إِلاَّ اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ الله
أَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدْ أَللّهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ
أَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدْ يَارَبِّ صَلِّ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ
صَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّدْ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ
بْحَانَ الله وَبِحَمْدِهِ سُبْحَانَ اللهِ الْعَظِيْمِ 33
أَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى حَبِيْبِكَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدْ وَعَلَى الِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ
أَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى حَبِيْبِكَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدْ وَعَلَى الِهِ وَصَحْبِهِ وَبَارِكْ وَسَلِّمْ
أَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى حَبِيْبِكَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدْ وَعَلَى الِهِ وَصَحْبِهِ وَبَارِكْ وَسَلِّمْ أَجْمَعِيْنَ. الفاتحة
DOA SETELAH TAHLIL
Bacaan doa setelah tahlil selesai adalah sebagai berikut (pilih salah satu):
DOA TAHLIL I:
أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. بِسْمِ اللهِ الرَّحْمن الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ. أَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ فِى اْلأَوَّلِيْنَ وَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ فِى اْلأخِرِيْنَ وَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ فِى كُلِّ وَقْتٍ وَحِيْنٍ وَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ فِى اْلمَلَإِ اْلأَعْلَى إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ . أَللّهُمَّ اجْعَلْ وَأَوْصِلْ ثَوَابَ مَا قَرَأْنَاهُ مِنَ اْلقُرْأنِ الْعَظِيْمِ . وَمَا هَلَّلْنَاهُ مِنْ قَوْلِ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَقَوْلِ سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ وَمَا صَلَّيْنَاهُ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ فِى هذَااْلمَجْلِسِ اْلمُبَارَكِ هَدِيَّةً وَاصِلَةً إِلَى حَضْرَةِ سَيِّدِناَ وَنَبِيِّناَ وَمَوْلَناَ مُحَمَّدٍ ثُمَّ إِلَى أَرْوَاحِ أباَئِهِ وَإِخْوَانِهِ مِنَ اْلأَنْبِيَاءِ وَاْلمُرْسَلِيْنَ وَأَلِهِ وَ أَصْحَابِهِ وَأَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّاتِهِ وَأَهْلِ بَيْتِهِ أَجْمَعِيْنَ
وَاْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ وَالأَئِمَّةِ اْلمُجْتَهِدِيْنَ وَاْلعُلَمَاءِ اْلعَامِلِيْنَ وَأَهْلِ طَاعَتِكَ أَجْمَعِيْنَ . وَخُصُوْصًا إِلى رُوْحِ ( فُلَانْ إِبْنُ فُلَانْ ) أَللّهُمَّ اجْعَلْهُ فِدَاءً لَهُ مِنَ النَّارِ وَفِكَاكاً لَهُمْ مِنَ النَّارِ . أَللّهُمَّ اغْفِرْلَهُمْ وَعَافِهِمْ وَاعْفُ عَنْهُمْ وَوَالِدِيْنَا وَوَالِدِيْهِمْ وَلِجَمِيْعِ اْلمُسْلِمِيْنَ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ . أَللّهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلَامَ وَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَأَهْلِكِ اْلكَفَرَةَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ , وَدَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَأَعْلِ كَلِمَتَكَ إِلى يَوْمِ الدِّيْنِ , أَللّهُمَّ أَمِنَّا فِىْ دُوْرِنَا , وَأَصْلِحْ وَلَاةَ أُمُوْرِنَا وَاجْعَلِ اللّهُمَّ وِلَايَتَنَا فِيْمَنْ خَافَ وَاتَّقَاكَ . أَللّهُمَّ انْصُرْ سُلْطَانَنَا سُلْطَانَ اْلمُسْلِمِيْنَ , وَانْصُرْ وُزَرَاءَهُ وَوُكَلاَءَهُ وَعَسَاكِرَهُ وَعُلَمَاءَهُ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. وَاكْتُبِ السَّلاَمَةَ وَاْلعَافِيَةَ عَلَيْنَا وَعَلَى اْلحُجَّاجِ
وَاْلغُزَاةِ وَاْلمُسَافِرِيْنَ وَاْلمُقِيْمِيْنَ فِى إِنْدُوْنَيْسِيَّا وَغَيْرِهِمْ مِنَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَصَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ عَلَى سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَألِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ وَاْلحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ
أمين
DOA TAHLIL 2
أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. حَمْدَ الشَّاكِرِيْنَ حَمْدَ النَّاعِمِيْنَ، حَمْدًا يُوَافِيْ نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ. يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِيْ لِجَلَالِ وَجْهِكَ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ.
اللهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فِى اْلاَوَّلِيْنَ.
وَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فِى اْلآخِرِيْنَ.
وَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فِيْ كُلِّ وَقْتٍ وَحِيْنٍ.
وَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فِى الْملاَءِ اْلاَعْلَى اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَللهُمَّ اجْعَلْ وَاَوْصِلْ وَتَقَبَّلْ مَا قَرَأْنَاهُ مِنَ الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَمَا قُلْنَاهُ مِنْ قَوْلِ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَمَا سَبَّحْنَا اللهَ وَبِحَمْدِهِ.
وَمَا صَلَّيْنَاهُ عَلَى النَّبِيِّ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِئْ هَاذَا الْمَجْلِسِ الْمُبَارَكِ هَدِيَّةً وَّاصِلَةً وَّرَحْمَةً نَّازِلَةً وَّبَربكَةً شَامِلَةً وَصَدَقَةً مُتَقَبَّلَةً نُقَدِّمٌ ذَالِكَ وَنُهْدِئهِ اِلَى حَضْرَةِ سَيِّدِنَا وَحَبِيْبِنَا وَشَفِيْعِنَا وَقُرَّةِ اَعْيُنِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. وَاِلَى جَمِيْعِ اِخْوَانِهِ مِنَ اْلاَنْبِيَاءِ وَالْمُرَْلِيْنَ، وَاْلاَوْلِيَاءِ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَالصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَالْعُلَمَاِءِ الْعَامِلِيْنَ وَالْمُصَنِّفِيْنَ الْمُخْلَصِيْنَ وَجَمِيْعِ الْمُجَاهِدِيْنَ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَالْمَلاَئِكَةِ الْمُقَرَّبِيْنَ خُصُوْصًا اِلَى سَيِّدِنَا الشَّيْخِ عَبْدِ الْقَادِرِ الْجَيْلاَنِى.
وَخُصُوْصًا اِلَى حَضْرَةِ رُوْحِ (nama yang meninggal)
ثُمَّ اِلَى جَمِيْعِ اَهْلِ الْقُبُوْرِ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ مِنْ مَشَارِقِ اْلاَرْضِ وَمَغَارِبِهَا بَرِّهَا وَبَحْرِهَا خُصُوْصًا اِلَى آبَائِنَا وَاُمَّهَاتِنَا وَاَجْدَاتِنَا وَجَدَّاتِنَا وَنَخُصُّ خُصُوْصًا اِلَى مَنِ اجْتَمَعْنَا هَاهُنَا بِسَبَبِهِ وَِلاََجْلِهِ. اَللهُمَّ اغْفِرْلَهُمْ وَارْحَمْهُمْ وَعَافِهِمْ وَاعْفُ عَنْهُمْ. اَللهُمَّ اَنْزِلِ الرَّحْمَةَ وَالْمَغْفِرَةَ عَلَى اَهْلِ الْقُبُوْرِ مِنْ اَهْلِ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ مُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ. رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلاَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ. وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اَلْفَاتِحَةُ..
DOA TAHLIL 3
أَسْتَغْفِرُاللهَ الْعَظِيْمَ ۳ xيَا مَوْلَنَا يَا مَعْبُوُد اَللّهُمَّ صَلِّ عَلى حَبِيْبِكَ سَيِّدِنَا وَنَبِيَّنَا وَمَوْلنَاَ مُحَمَّدٍ وَسَلِّمْ وَرِضِيَ اللهُ تَبَارَكَ تَعَالى عَنْ أَصْحَابِ رَسُوْلِلّهِ اَجْمَعِيْنَ
اَلْحَمْدُِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ حَمْدًا شَاكِرِيْنَ حَمْدًا نَاعِمِيْنَ حَمْدًا يُعَافِعُهُ وَ يُكَافِئُ مَزِيْدَهُ يَارَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَايَنْبَغِى لِجَلاَلِكَ الْكَرِيْمِ وَلِعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ
اَللّهُمَّ صَلِّ عَلى سّيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ وَالْخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ نَاصِرِ الْحَقِّ بِالْحّقِّ وَالْهَادِيْ إِلى صِرَاطِكَ الْمُسْتَقِيْمِ وَعَلى الِهِ حَقَّ قَدْرِه وَمِقْدَارِهِ الْعَظِيْمِ
اَللّهُمَّ تَقَبَّلْ وَاَوْصِلْ ثَوَابَ مَا قَرَأْنَاهُ مِنَ الْقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَمَا هَلَّلْنَا وَمَا سَبَّحْنَا وَماَ اسْتَغْفَرْنَا وَمَا صَلَّيْناَ عَلى سَيْدِنَا مُحَمَّدٍ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هَدِيَّةً وَاصِلَةً وَرَحْمَةً نَازِلَةً وَبَرَكَةً شَامِلَةً اِلى حَضْرَةِ حَبِيْبِنَا وَشَفِيْعِنَا وَقُرَّةِ اَعْيُنِنَا سَيْدِنَا وَمَوْلَنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَاِلى جَمِيْعِ إِخْوَانِهِ مِنَ اْلأَنْبِيَاءِ وَاْلمُرْسَلِيْنَ وَاْلاَوْلِيَاءِ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَالصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَاْلعُلَمَاءِ اْلعَامِلِيْنَ وَجَمِيْعِ اْلمَلاَئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ ثُمَّ اِلى جَمِيْعِ اَهْلِ الْقُبُوْرِ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ مِنَ مَشَارِقِ اْلاَرْضِ اِلَى مَغَرِّبِهِا بَرِّهَا وَبَحْرِهَا وَاِلى اَرْوَاحِ اَبَائِنَا وَاُمَّهَاتِنَا وَاَجْدَادِنَا وَجَدَّاتِنَا وَمَشَايِخِنَا وَمَشَايِخِ مَشَايِخِنَا وَاَسَاتِذَاتِنَا وَاِلى رُوْحِ خُصُوْصًا .....اَللّهُمَّ اغْفِرْ لَهُمْ وَارْحَمْهُمْ وَعَافِهِمْ وَاعْفُ عَنْهُمْ اَللّهُمَّ لاَ تَحْرِمْنَا اَجْرَهُمْ وَلاَ تَفْتِنَا بَعْدَ هُمْ وَاغْفِرْ لَنَا وَلَهُمْ
رَبَّنَا اَتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى الْاَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عََذَابَ النَّارِ
وصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلاَمٌ عِلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Tahlil secara etimolOgis (pengertian bahasa) adalah membaca lafadz la ilaha ill-Allah (لاإله إلا الله). Dalam istilah sosio-kultural di Indonesia, tahlil adalah suatu acara seremoni sosial keagamaan untuk memperingati dan sekaligus mendoakan orang yang meninggal. Disebut acara sosial-budaya karena tahlil hanya dikenal dan dilakukan oleh sebagian umat Islam Indonesia. Disebut acara keagamaan karena sebagian besar bacaan-bacaan dalam tahlil diambil dari Al Quran dan Al Hadits.
KHUSUSAN FATIHAH TAHLIL
إلَى حَضْرَةِ النَّبِيِّ الْمُصْطَفَى مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اَلْفَاتِحَةْ
ثُمَّ إلَى حَضْرَةِ إِخْوَانِهِ مِنَ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَاْلأَوْلِيَاءِ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَالصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَاْلعُلَمَاءِ وَاْلمُصَنِّفِيْنَ وَجَمِيْعِ اْلمَلاَئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ اَلْفَاتِحَةْ
ثُمَّ إليَ جَمِيْعِ أَهْلِ اْلقُبُوْرِ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ مِنْ مَشَارِقِ اْلاَرْضِ وَمَغَارِبِهَا بَرِّهَا وَبَحْرِهَا خُصُوْصًا اَبَاءَنَا وَأُمَّهَاتِنَا وَأَجْدَادَنَا وَجَدَّاتِنَا وَمَشَايِخَنَا وَمَشَايِخَ مَشَايِخِنَا
وَلِمَنِ اجْتَمَعْنَا هَهُنَا بِسَبَبِهِ وَخُصُوْصًا......... اَلْفَاتِحَةْ
BACAAN TAHLIL
Bacaan-bacaan detail tahlhl ada sedikit perbedaan antara satu daerah dengan daerah yang lain walaupun tidak begitu prinsip. Bacaan di bawah merupakan standar umum bacaan tahlil.
Catatan: Surat Al-Ikhlas dibaca 3x. Sedang surat Al Falaq dan An Nas masing-masing dibaca sekali.
سْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ اللَّهُ الصَّمَدُ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَد
لاَ إِلهَ إِلَّا اللهُ اَللهُ أَكْبَرْ وَلِلّهِ اْلحَمْدُ
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ * مِن شَرِّ مَا خَلَقَ * وَمِن شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ *
وَمِن شَرِّ النَّفَّـثَـتِ فِى الْعُقَدِ * وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ
لاَ إِلهَ إِلَّا اللهُ اَللهُ أَكْبَرْ وَلِلّهِ اْلحَمْدُ
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ مَلِكِ النَّاسِ إِلَهِ النَّاسِ مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ
لاَ إِلهَ إِلَّا اللهُ اَللهُ أَكْبَرْ وَلِلّهِ اْلحَمْدُ
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّين أمِينْ
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ. الم ذَلِكَ اْلكِتَابُ لاَرَيْبَ فِيْهِ هُدًى لِلْمُتَّقِيْنَ. اَلَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيْمُوْنَ الصَّلاَةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُوْنَ.وَالَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ وَمَا أُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ وَبِالْاخِرَةِ هُمْ يُوْقِنُوْنَ. اُولئِكَ عَلَى هُدًى مِنْ رَبِّهِمْ وَاُولئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ. وَإِلهُكُمْ إِلهُ وَاحِدٌ لاَإِلهَ إِلاَّ هُوَ الرَّحْمنُ الرَّحِيْمُ اللهُ لاَ إِلَهَ اِلاَّ هُوَ اْلحَيُّ الْقَيُّوْمُ لاَتَأْخُذُه سِنَةٌ وَلاَنَوْمٌ. لَهُ مَافِى السَّمَاوَاتِ وَمَافِى اْلأَرْضِ مَنْ ذَالَّذِى يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَابَيْنَ أَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلاَيُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَا شَاءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَلاَ يَؤدُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ. لِلّهِ مَافِى السَّمَاوَاتِ وَمَا في اْلأَرْضِ وَإِنْ تُبْدُوْا مَافِى أَنْفُسِكُمْ أَوْ تُخْفُوْهُ
يُحَاسِبْكُمْ بِهِ اللهِ فَيُغْفِرُ لِمَنْ يَشَاءُ وَيُعَذِّبُ مَنْ يَشَاءُ. وَاللهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ. امَنَ الرَّسُوْلُ بِمَا أُنْزِلَ اِلَيْهِ مِنْ رَبَّهِ وَالْمُؤْمِنُوْنَ. كُلٌّ امَنَ بِاللهِ وَمَلاَئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لاَنُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ وَقَالُوْا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيْرُ. لاَيُكَلِّفُ نَفْسًا إِلاَّ وُسْعَهَا لَهَا مَاكَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَااكْتَسَبَتْ رَبَّنَا لاَتُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِيْنَ أَوْ أَخْطَعْنَا رَبَّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلاَ تُحَمِّلْنَا مَالاَطَاقَةَ لَنَا بِهِ
وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا 7
أَنْتَ مَوْلاَنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ. إِرْحَمْنَا يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ 7
أللّهمّ اصْرِفْ عَنَّا السُّوْءَ بِمَا شِئْتَ وَكَيْفَ شِئْتَ إِنَّكَ عَلَى مَاتَشَاءُ قَدِيْرُ 3
وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الْبَيْتِ إِنَّهُ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. إِنَّمَا يُرِيْدُ اللهُ لِيُذْهِبَ عَنْكُمُ الرِّجْسَ أَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيْرًا. إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِي يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ أمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمَا.
أَللّهُمَّ صَلِّ أَفْضَلَ الصَّلاَةِ عَلَى أَسْعَدِ مَخْلُوْقَاتِكَ نُوْرِ الْهُدَى سَيِّدِنَا وَمَوْلاَناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدْ. عَدَدَ مَعْلُوْمَاتِكَ وَمِدَادَ كَلِمَاتِكَ كُلَّمَا ذَكَرَكَ الذَّاكِرُوْنَ. وَغَفَلَ عَنْ ذِكْرِكَ الْغَافِلُوْنَ.
أَللّهُمَّ صَلِّ أَفْضَلَ الصَّلاَةِ عَلَى أَسْعَدِ مَخْلُوْقَاتِكَ شَمْسِ الضُّحَى سَيِّدِنَا وَمَوْلاَناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدْعَدَدَ
مَعْلُوْمَاتِكَ وَمِدَادَ كَلِمَاتِكَ كُلَّمَا ذَكَرَكَ الذَّاكِرُوْنَ. وَغَفَلَ عَنْ ذِكْرِكَ الْغَافِلُوْنَ
أَللّهُمَّ صَلِّ أَفْضَلَ*الصَّلاَةِ عَلَى أَسْعَدِ مَخْلُوْقَاتِكَ بَدْرِ الدُّجَى سَيِّدِنَا وَمَوْلاَناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدْ. عَدَدَ مَعْلُوْمَاتِكَ وَمِدَادَ كَلِمَاتِكَ كُلَّمَا ذَكَرَكَ الذَّاكِرُوْنَ. وَغَفَلَ عَنْ ذِكْرِكَ الْغَافِلُوْنَ.
وَسَلِّمْ وَرَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْ سَادَتِنَا أَصْحَابِ رَسُوْلِ اللهِ أَجْمَعِيْنَ. وَحَسْبُنَا الله وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ. وَلاَحَوْلَ وَلاَقُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ
أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْم 3
أَفْضَلُ الذِّكْرِ فَاعْلَمْ أَنَّهُ لاَإِلهَ إِلاَّ اللهُ حَيٌّ مَوْجُوْدٌ لاَإِلهَ إِلاَّ اللهُ حَيٌّ مَعْبُوْدٌ لاَإِلهَ إِلاَّ اللهُ حَيٌّ بَاقٍ ,
اَإِلهَ إِلاَّ اللهُ 100
لاَإِلهَ إِلاَّ اللهُ لاَإِلهَ إِلاَّ اللهُ
لاَإِلهَ إِلاَّ اللهُ مُحَمَّدٌ نَبِيُّ الله
لاَإِلهَ إِلاَّ اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ الله
أَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدْ أَللّهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ
أَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدْ يَارَبِّ صَلِّ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ
صَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّدْ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ
بْحَانَ الله وَبِحَمْدِهِ سُبْحَانَ اللهِ الْعَظِيْمِ 33
أَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى حَبِيْبِكَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدْ وَعَلَى الِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ
أَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى حَبِيْبِكَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدْ وَعَلَى الِهِ وَصَحْبِهِ وَبَارِكْ وَسَلِّمْ
أَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى حَبِيْبِكَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدْ وَعَلَى الِهِ وَصَحْبِهِ وَبَارِكْ وَسَلِّمْ أَجْمَعِيْنَ. الفاتحة
DOA SETELAH TAHLIL
Bacaan doa setelah tahlil selesai adalah sebagai berikut (pilih salah satu):
DOA TAHLIL I:
أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. بِسْمِ اللهِ الرَّحْمن الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ. أَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ فِى اْلأَوَّلِيْنَ وَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ فِى اْلأخِرِيْنَ وَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ فِى كُلِّ وَقْتٍ وَحِيْنٍ وَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ فِى اْلمَلَإِ اْلأَعْلَى إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ . أَللّهُمَّ اجْعَلْ وَأَوْصِلْ ثَوَابَ مَا قَرَأْنَاهُ مِنَ اْلقُرْأنِ الْعَظِيْمِ . وَمَا هَلَّلْنَاهُ مِنْ قَوْلِ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَقَوْلِ سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ وَمَا صَلَّيْنَاهُ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ فِى هذَااْلمَجْلِسِ اْلمُبَارَكِ هَدِيَّةً وَاصِلَةً إِلَى حَضْرَةِ سَيِّدِناَ وَنَبِيِّناَ وَمَوْلَناَ مُحَمَّدٍ ثُمَّ إِلَى أَرْوَاحِ أباَئِهِ وَإِخْوَانِهِ مِنَ اْلأَنْبِيَاءِ وَاْلمُرْسَلِيْنَ وَأَلِهِ وَ أَصْحَابِهِ وَأَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّاتِهِ وَأَهْلِ بَيْتِهِ أَجْمَعِيْنَ
وَاْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ وَالأَئِمَّةِ اْلمُجْتَهِدِيْنَ وَاْلعُلَمَاءِ اْلعَامِلِيْنَ وَأَهْلِ طَاعَتِكَ أَجْمَعِيْنَ . وَخُصُوْصًا إِلى رُوْحِ ( فُلَانْ إِبْنُ فُلَانْ ) أَللّهُمَّ اجْعَلْهُ فِدَاءً لَهُ مِنَ النَّارِ وَفِكَاكاً لَهُمْ مِنَ النَّارِ . أَللّهُمَّ اغْفِرْلَهُمْ وَعَافِهِمْ وَاعْفُ عَنْهُمْ وَوَالِدِيْنَا وَوَالِدِيْهِمْ وَلِجَمِيْعِ اْلمُسْلِمِيْنَ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ . أَللّهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلَامَ وَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَأَهْلِكِ اْلكَفَرَةَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ , وَدَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَأَعْلِ كَلِمَتَكَ إِلى يَوْمِ الدِّيْنِ , أَللّهُمَّ أَمِنَّا فِىْ دُوْرِنَا , وَأَصْلِحْ وَلَاةَ أُمُوْرِنَا وَاجْعَلِ اللّهُمَّ وِلَايَتَنَا فِيْمَنْ خَافَ وَاتَّقَاكَ . أَللّهُمَّ انْصُرْ سُلْطَانَنَا سُلْطَانَ اْلمُسْلِمِيْنَ , وَانْصُرْ وُزَرَاءَهُ وَوُكَلاَءَهُ وَعَسَاكِرَهُ وَعُلَمَاءَهُ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. وَاكْتُبِ السَّلاَمَةَ وَاْلعَافِيَةَ عَلَيْنَا وَعَلَى اْلحُجَّاجِ
وَاْلغُزَاةِ وَاْلمُسَافِرِيْنَ وَاْلمُقِيْمِيْنَ فِى إِنْدُوْنَيْسِيَّا وَغَيْرِهِمْ مِنَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَصَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ عَلَى سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَألِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ وَاْلحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ
أمين
DOA TAHLIL 2
أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. حَمْدَ الشَّاكِرِيْنَ حَمْدَ النَّاعِمِيْنَ، حَمْدًا يُوَافِيْ نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ. يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِيْ لِجَلَالِ وَجْهِكَ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ.
اللهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فِى اْلاَوَّلِيْنَ.
وَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فِى اْلآخِرِيْنَ.
وَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فِيْ كُلِّ وَقْتٍ وَحِيْنٍ.
وَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فِى الْملاَءِ اْلاَعْلَى اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَللهُمَّ اجْعَلْ وَاَوْصِلْ وَتَقَبَّلْ مَا قَرَأْنَاهُ مِنَ الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَمَا قُلْنَاهُ مِنْ قَوْلِ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَمَا سَبَّحْنَا اللهَ وَبِحَمْدِهِ.
وَمَا صَلَّيْنَاهُ عَلَى النَّبِيِّ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِئْ هَاذَا الْمَجْلِسِ الْمُبَارَكِ هَدِيَّةً وَّاصِلَةً وَّرَحْمَةً نَّازِلَةً وَّبَربكَةً شَامِلَةً وَصَدَقَةً مُتَقَبَّلَةً نُقَدِّمٌ ذَالِكَ وَنُهْدِئهِ اِلَى حَضْرَةِ سَيِّدِنَا وَحَبِيْبِنَا وَشَفِيْعِنَا وَقُرَّةِ اَعْيُنِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. وَاِلَى جَمِيْعِ اِخْوَانِهِ مِنَ اْلاَنْبِيَاءِ وَالْمُرَْلِيْنَ، وَاْلاَوْلِيَاءِ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَالصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَالْعُلَمَاِءِ الْعَامِلِيْنَ وَالْمُصَنِّفِيْنَ الْمُخْلَصِيْنَ وَجَمِيْعِ الْمُجَاهِدِيْنَ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَالْمَلاَئِكَةِ الْمُقَرَّبِيْنَ خُصُوْصًا اِلَى سَيِّدِنَا الشَّيْخِ عَبْدِ الْقَادِرِ الْجَيْلاَنِى.
وَخُصُوْصًا اِلَى حَضْرَةِ رُوْحِ (nama yang meninggal)
ثُمَّ اِلَى جَمِيْعِ اَهْلِ الْقُبُوْرِ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ مِنْ مَشَارِقِ اْلاَرْضِ وَمَغَارِبِهَا بَرِّهَا وَبَحْرِهَا خُصُوْصًا اِلَى آبَائِنَا وَاُمَّهَاتِنَا وَاَجْدَاتِنَا وَجَدَّاتِنَا وَنَخُصُّ خُصُوْصًا اِلَى مَنِ اجْتَمَعْنَا هَاهُنَا بِسَبَبِهِ وَِلاََجْلِهِ. اَللهُمَّ اغْفِرْلَهُمْ وَارْحَمْهُمْ وَعَافِهِمْ وَاعْفُ عَنْهُمْ. اَللهُمَّ اَنْزِلِ الرَّحْمَةَ وَالْمَغْفِرَةَ عَلَى اَهْلِ الْقُبُوْرِ مِنْ اَهْلِ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ مُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ. رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلاَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ. وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اَلْفَاتِحَةُ..
DOA TAHLIL 3
أَسْتَغْفِرُاللهَ الْعَظِيْمَ ۳ xيَا مَوْلَنَا يَا مَعْبُوُد اَللّهُمَّ صَلِّ عَلى حَبِيْبِكَ سَيِّدِنَا وَنَبِيَّنَا وَمَوْلنَاَ مُحَمَّدٍ وَسَلِّمْ وَرِضِيَ اللهُ تَبَارَكَ تَعَالى عَنْ أَصْحَابِ رَسُوْلِلّهِ اَجْمَعِيْنَ
اَلْحَمْدُِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ حَمْدًا شَاكِرِيْنَ حَمْدًا نَاعِمِيْنَ حَمْدًا يُعَافِعُهُ وَ يُكَافِئُ مَزِيْدَهُ يَارَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَايَنْبَغِى لِجَلاَلِكَ الْكَرِيْمِ وَلِعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ
اَللّهُمَّ صَلِّ عَلى سّيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ وَالْخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ نَاصِرِ الْحَقِّ بِالْحّقِّ وَالْهَادِيْ إِلى صِرَاطِكَ الْمُسْتَقِيْمِ وَعَلى الِهِ حَقَّ قَدْرِه وَمِقْدَارِهِ الْعَظِيْمِ
اَللّهُمَّ تَقَبَّلْ وَاَوْصِلْ ثَوَابَ مَا قَرَأْنَاهُ مِنَ الْقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَمَا هَلَّلْنَا وَمَا سَبَّحْنَا وَماَ اسْتَغْفَرْنَا وَمَا صَلَّيْناَ عَلى سَيْدِنَا مُحَمَّدٍ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هَدِيَّةً وَاصِلَةً وَرَحْمَةً نَازِلَةً وَبَرَكَةً شَامِلَةً اِلى حَضْرَةِ حَبِيْبِنَا وَشَفِيْعِنَا وَقُرَّةِ اَعْيُنِنَا سَيْدِنَا وَمَوْلَنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَاِلى جَمِيْعِ إِخْوَانِهِ مِنَ اْلأَنْبِيَاءِ وَاْلمُرْسَلِيْنَ وَاْلاَوْلِيَاءِ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَالصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَاْلعُلَمَاءِ اْلعَامِلِيْنَ وَجَمِيْعِ اْلمَلاَئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ ثُمَّ اِلى جَمِيْعِ اَهْلِ الْقُبُوْرِ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ مِنَ مَشَارِقِ اْلاَرْضِ اِلَى مَغَرِّبِهِا بَرِّهَا وَبَحْرِهَا وَاِلى اَرْوَاحِ اَبَائِنَا وَاُمَّهَاتِنَا وَاَجْدَادِنَا وَجَدَّاتِنَا وَمَشَايِخِنَا وَمَشَايِخِ مَشَايِخِنَا وَاَسَاتِذَاتِنَا وَاِلى رُوْحِ خُصُوْصًا .....اَللّهُمَّ اغْفِرْ لَهُمْ وَارْحَمْهُمْ وَعَافِهِمْ وَاعْفُ عَنْهُمْ اَللّهُمَّ لاَ تَحْرِمْنَا اَجْرَهُمْ وَلاَ تَفْتِنَا بَعْدَ هُمْ وَاغْفِرْ لَنَا وَلَهُمْ
رَبَّنَا اَتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى الْاَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عََذَابَ النَّارِ
وصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلاَمٌ عِلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
TATA CARA ZIARAH KUBUR
ZIARAH KUBUR
A. PENGERTIAN DAN HUKUMNYA
Kata “ziarah” menurut bahasa berarti menengok, jdai ziarah
kubur artinya menengok kubur. Sedang menurut syariat Islam, ziarah kubur
itu bukan hanya sekedar menengok kubur, bukan pula untuk sekedar tahu
dan mengerti keadaan kubur atau makam, akan tetapi kedatangan seseorang
ke kubur adalah dengan maksud untuk mendoakan kepada yang dikubur muslim
dan mengirim pahala untuknya atas bacaan ayat-ayat Al-Quran dan
kalimah-kalimah thayyibah, seperti tahlil, tahmid, tasbih, shalawat dan
lain-lain.Ziarah kubur hukumnya sunah, sebagaimana hadis riwayat Ahmad, Muslim dan Ashhabussunan dari Abdullah bin Buraidah yang diterima dari bapaknya bahwa Nabi Saw. Bersabda:
كُنْتُ نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ الْقَبْرِ فَزُوْرُهَا فَاِنَّهَا تُذَكِّرُكُمُ اْلاٰخِرَةِ ( رواه احمد ومسلم واصحاب السنن)
Artinya : Dahulu saya melarang menziarahi kubur, adapun
sekarang berziarah ke sana, karena yg demikian itu akan mengingatkanmu
akan hari akhirat. (HR. Ahmad, Muslim, dan Ashabus Sunan)Dengan adanya hadis ini, maka ziarah kubur itu hukumnya boleh bagi laki-laki dan perempuan. Namun demikian, bagaimana dengan hadis Nabi Saw. yang secara tegas menyatakan larangan perempuan berziarah kubur:
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَعَنَ زَوِّارَتِ الْقُبُوْرِ (رواه احمد )
Artinya : Dari Abu Hurairah ra. Bahwa sesungguhnya Rasulullah Saw. melaknat wanita yang berziarah kubur.“ (HR. Ahmad)Menyikapi hadis ini ulama menyatakan bahwa larangan itu telah dicabut menjadi sebuah kebolehan berziarah baik bagi laki-laki dan perempuan. Dalam kitab Sunan al-Titmidzi disebutkan:
وَقَدْ رَأَى بَعْضُ أَهْلِ الْعِلْمِ اَنَّ هٰذَاكَانَ
قَبْلَ أَنْ يُرَخِّصَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِيْ
زِيَارَةِ الْقُبُوْرِ فَلَمَّا رَخَّصَ دَخَلَ فِيْ رُخْصَتِهِ الرِّجَالُ
وَالنِّسَآءُ.
Artinya : Sebagian Ahli ilmu mengatakan bahwa hadis itu
diucapkan sebelum Nabi Saw. membolehkan untuk melakukan ziarah kubur.
Setelah Rasulullah Saw. membolehkannya, laki-laki dan perempuan tercakup
dalam kebolehan itu. (Sunan al-Tirmidzi)
B. TATA CARA ZIARAH KUBUR
Adapun tata cara ziarah kubur adalah sebagai berikut :- Hendaknya berwudhu lebih dulu sebelum menuju ke Makam untuk berziarah.
- Setelah sampai di Makam (Kuburan), hendaklah memberi salam serta mendo’akan ahli kubur. Di bawah ini ada beberapa contoh salam kepada ahli kubur, silahkan memilih sendiri mana yang diamalkan dan diperlukan :
اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ اَهْلَ الدِّيَارِ مِنَ
الْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَاِنَّا اِنْ شَآءَاللهُ بِكُمْ
لَاحِقُوْنَ. اَنْتُمْ لَنَا فَرَطٌ وَنَحْنُ لَكُمْ تَبَعٌ اَسْأَلُ اللهَ
لَنَا وَلَكُمُ الْعَافِيَةَ.
Artinya : Semoga kesejahteraan atas kalian, wahai ahli kubur dari
golongan kaum Mukminin dan Muslimin, dan kami insya Allah juga akan
menyusul kalian. Kalian telah mendahului kami dan kami akan mengikuti
kalian. Aku memohon kepada Allah untuk kami dan untuk kalian supaya
diberi kesejahteraan. (HR. Muslim, An-Nasa’I dan Ibnu Majah)
اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ دَارَ قَوْمٍ مُؤْمِنِيْنَ وَاِنَّا اِنْ شَآءَاللهُ بِكُمْ لَاحِقُوْنَ.
Artinya : Semoga keselamatan tercurah kepada kalian, negeri kaum mukminin. Dan kami atas kehendak Allah akan menyusul kalian
اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ يَااَهْلَ الْقُبُوْرِ مِنَ
الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُؤْمِنِيْنَ اَنْتُمْ لَنَا سَلَفٌ وَنَحْنُ لَكُمْ
تَبَعٌ وَاِنَّا اِنْ شَآءَاللهُ بِكُمْ لَاحِقُوْنَ. نَسْأَلُ اللهَ لَنَا
وَلَكُمُ الْعَافِيَةَ وَيَغْفِرُاللهُ لَنَا وَلَكُمُ الذُّنُوْبَ، آنَسَ
اللهُ وَحْشَتَكُمْ وَرَحِمَ اللهُ غُرْبَتَكُمْ وَتَجَاوَزَ اللهُ عَنْ
سَيِّئَاتِكُمْ وَقَبِلَ اللهُ حَسَنَاتِكُمْ.
Artinya : Semoga keselamatan tercurah kepada kalian wahai ahli kubur
dari golongan kaum Muslimin dan Mukminin, kalian mendahului kami dan
kami akan mengikuti kalian, sesungguhnya kami atas kehendak Allah akan
menyusul kalian. Kami mohon kepada Allah untuk kami dan kalian
kesejahteraan, semoga Allah mengampuni dosa-dosa kami dan kalian. Semoga
Allah menghibur kegelisahan kalian dan semoga Allah member kasih sayang
atas keterasingan kalian, semoga Allah melewatkan kesalahan-kesalahan
kalian, dan semoga Allah menerima kebaikan-kebaikan kalian.3. Ketika sampai pada makam yang dituju, kemudian menghadap ke arah muka Jenazah (ke arah timur), seraya mengucapkan salam khusus :
a. Kepada seorang laki-laki :
اَلسَّلَامُ عَلَيْكَ يَا………………(فُلَانْ بِنْ فُلَانْ)
اَسْأَلُ اللهَ لِيْ وَلَكَ الْعَافِيَةَ وَيَغْفِرُاللهُ لِيْ وَلَكَ
الذُّنُوْبَ.
Artinya : Semoga keselamatan tetap tercurah kepadamu wahai……………(Fulan
bin Fulan). Saya mohon kepada Allah untuk aku dan untuk kamu
kesejahteraan dan semoga Allah mengampuni dosa-dosaku dan dosa-dosamu.b. Kepada seorang perempuan.
اَلسَّلَامُ عَلَيْكِ يَا………………( فُلَانَةْ بِنْتِ فُلَانْ )
اَسْأَلُ اللهَ لِيْ وَلَكِ الْعَافِيَةَ وَيَغْفِرُاللهُ لِيْ وَلَكِ
الذُّنُوْبَ.
Artinya : Semoga keselamatan tetap tercurah kepadamu
wahai……………(Fulanah binti Fulan). Saya mohon kepada Allah untuk aku dan
untuk kamu kesejahteraan dan semoga Allah mengampuni dosa-dosaku dan
dosa-dosamu.c. Kepada Bapak sendiri.
اَلسَّلَامُ عَلَيْكَ يَااَبِيْ، اَسْأَلُ اللهَ لِيْ وَلَكَ الْعَافِيَةَ وَيَغْفِرُاللهُ لِيْ وَلَكَ الذُّنُوْبَ.
Artinya : Semoga keselamatan tetap tercurah kepadamu wahai ayahku.
Saya mohon kepada Allah untuk aku dan untuk kamu kesejahteraan dan
semoga Allah mengampuni dosa-dosaku dan dosa-dosamu.d. Kepada Ibu sendiri.
اَلسَّلَامُ عَلَيْكَ يَااُمِيْ، اَسْأَلُ اللهَ لِيْ وَلَكِ الْعَافِيَةَ وَيَغْفِرُاللهُ لِيْ وَلَكِ الذُّنُوْبَ.
Artinya : Semoga keselamatan tetap tercurah kepadamu wahai ayahku.
Saya mohon kepada Allah untuk aku dan untuk kamu kesejahteraan dan
semoga Allah mengampuni dosa-dosaku dan dosa-dosamu.e. Kepada Bapak dan Ibu.
اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمَا يَاوَالِدَيَّ، اَسْأَلُ اللهَ لِيْ وَلَكُمَا الْعَافِيَةَ وَيَغْفِرُاللهُ لِيْ وَلَكُمَا الذُّنُوْبَ.
Artinya : Semoga keselamatan tetap tercurah kepadamu bedua wahai ayah
dan ibu. Saya mohon kepada Allah untuk aku dan untuk kalian berdua
kesejahteraan dan semoga Allah mengampuni dosa-dosaku dan dosa-dosa
kalian berdua.4. Kemudian menghadap ke arah kiblat, lalu bacalah ayat-ayat atau surat-surat Al-Quran seperti surat Yasin, ayat kursi atau bacalah tahlil dan dzikir-dzikir yang lain.
5. Setelah itu membaca do’a. Maksudnya bukan minta kepada kuburan, tetapi memohon kepada Allah untuk dirinya dan orang yang diziarahi. Bila berziarah ke makam para Wali dan Ulama’, berdo’a untuk dirinya dan dengan washilah (perantaraan) para Wali dan Ulama’, dengan harapan do’anya mudah terkabul berkat wasilah kepada Kekasih Allah tersebut.
C. ADAB ZIARAH KUBUR YANG HARUS DIPERHATIKAN.
1. Dalam berziarah hendaknya dilakukan dengan penuh hormat, khidmat dan khusu’(tenang).2. Mengambil Pelajaran dari Ziarah Tersebut.Hal ini tuntutan dari hikmah pensyari’atan ziarah kubur, yaitu untuk mengingatkan peziarah akan kematian yang akan menjemput dan mempersiapkan diri untuk kehidupan akhirat yang akan dijalani serta berlaku zuhud di dunia.
3. Hendaknya tidak duduk di Nisan kubur dan melewati di atasnya, karena hal itu merupakan perbuatan idza’ (menyakitkan) terhadap mayit. Sebagaimana tersebut dalam sebuah hadits dari Amar bin Hazm Al-Alshari, ia berkata :
رَأٰنِيْ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّے اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَاَنَا مُتَّكِئٌ عَلَى قَبْرٍ، فَقَالَ: لَاتُؤْذِصَاحِبَ الْقَبْرِ.
Artinya : “Rasulullah saw. Telah melihat aku sedang bersandar kepada
Kubur (Nisan), maka Beliau bersabda : Janganlah engkau menyakiti pada
yang punya kubur”(Subulus Salam 2/120)4. Menjauhi Perkataan-perkataan Batil seperti Meratap atau Menangis dengan Meraung-raung. Tetapi boleh bagi peziarah untuk menangis jika teringat akan kebaikan mayit.
5. Berpakaian muslim / muslimah yang longgar, tidak ketat, tidak transparan dan yang bisa menutup aurat.
6. Tidak boleh mencela kepada ahli kubur.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,
لَا تَسُبُّوا الْأَمْوَاتَ فَإِنَّهُمْ قَدْ أَفْضُوْا إِلَى مَا قَدَّمُوْا
“Janganlah kalian mencela orang yang telah wafat. Sesungguhnya mereka telah mendapatkan ganjaran atas apa yang telah mereka perbuat.”PROSES PELAKSANAAN IBADAH HAJI (MANASIK HAJI)
Sebelum dijelaskan bagaimana proses pelaksanaan ibadah haji (manasik haji), terlebih dahulu dijelasakan hal-hal yang berkaitan dengan ibadah haji, antara lain :
A. Pengertian Haji
Secara bahasa kata al hajj ( اَلْحَجّ ) sama dengan kata al qashdu (اَلْقَصْدُ ) artinya menyengaja. Sedangkan secara istilah syara haji adalah ibadah yang dilaksanakan dengan sengaja untuk mengunjungi Ka’bah (Baitullah) yang dilakukan dengan ikhlas dan mengharap ridla Allah menurut syarat dan rukun yang telah ditentukan syara’.
B. Hukum Haji
Ibadah haji merupakan pelaksanaan rukun Islam yang ke lima. Ibadah haji hukumnya wajib bagi orang yang sudah mampu, sekali selama hidup.
C. Dalil Naqli Ibadah Haji
1. Al Qur’an Surat Ali Imran : 97
…وَِللهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلاً…(ال عمران:۹۷)
Artinya: “…dan (diantara) kewajiban manusia terhadapAllah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah. Yaitu bagi orang-orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana…”. (Q.S. Ali Imron: 97)
2. Al Qur’an Surat : Al Hajj : 27
وَأَذِّنْ فِي النَّاسِ بِالْحَجِّ يَأْتُوْكَ رِجَالاً وَعَلى كُلِّ ضَامِرٍ يَأْتِيْنَ مِن كُلِّ فَجِّ عَمِيْقٍ. (الحج: ٢٧)
Artinya: “Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segala penjuru yang jauh”. ( Q.S. Al Hajj : 27)
D. Syarat-Syarat Haji
Syarat haji adalah segala sesuatu yang harus terpenuhi sebelum seseorang menunaikan ibadah haji, bila tidak terpenuhi maka ia tidak berkewajiban melaksanakannya. Adapun syarat-syarat haji adalah :
1. Beragama Islam
2. Berakal sehat .
3. Sudah baligh
4. Merdeka
5. Istitha’ah/mampu ( biaya,transportasi, kesehatan,keamanan dll).
E. Rukun Haji
Rukun haji adalah segala sesuatu yang harus dikerjakan pada waktu melaksanakan ibadah haji, dan bila salah satu rukun haji ditinggalkan maka hajinya tidak sah. Adapun rukun haji adalah :
1. Ihram
2. Wukuf di Arafah.
3. Thawaf.
4. Sa’i
5. Tahallul.
6. Tertib.
Penjelasan :
– Ihram adalah memakai pakaian ihram seraya berniat menunaikan ibadah haji. Pakaian ihram bagi laki-laki adalah dua lembar kain tak berjahit. Bagi wanita menutup seluru tubuh kecuali muka dan telapak tangan.
– Wukuf di Arafah adalah hadir dan berhenti di Padang Arafah mulai tergelincir matahari tanggal 9 Dzulhijjah sampai terbit fajar tanggal 10 Dzulhijjah.
– Thawaf ialah mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali.
Thawaf ada lima macam yaitu:
1. Thawaf Qudum ialah thawaf yang dilakukan ketika baru datang di Makah.
2. Thawaf Ifadah thawaf yang merupakan salah satu rukun haji.
3. Thawaf Sunnah ialah thawaf yang dilaksanakan sewaktu-waktu dan hukumnya sunnah.
4. Thawaf Nadzar ialah thawaf yang dilakukan untuk memenuhi nadzar.
5. Thawaf Wada’ ialah thawaf ketika akan meninggalkan kota Mekah
– Sa’i adalah lari-lari kecil dari bukit shofa kebukit marwa sebanyak tujuh kali diawali dari shofa dan diakhiri di marwa.
– Tahallul adalah memotong rambut dan melepas pakaian ihram.
– Tertib yaitu mengerjakan rukun haji dengan urut.
F. Wajib Haji
Wajib haji adalah segala sesuatu yang wajib dilaksanakan pada waktu ibadah haji. Bila wajib ada yang ditinggalkan hajinya tetap sah tetapi harus membayar dam/denda. Adapun wajib itu adalah :
1. Ihram dari miqat dengan membaca niat :
Miqat adalah batas permulaan ihram. Miqat ada dua macam :
a. Miqat Zamani (waktu) yaitu mulai awal bulan Syawal sampai terbit fajar tanggal 10 Dzulhijjah.
b. Miqat makani (tempat). Yaitu tempat mulai ihram. Bagi jamaah dari Indonesia adalah di Bir Ali di Madinah dan Yalamlam (bandara King Abdul Azis).
2. Mabit atau bermalam di Muzdalifah ( tgl 10 Dzulhijjah).
3. Mabit atau bermalam di Mina (tgl 11,12,13 dzulhijjah).
4. Melempar jumrah (Ula , Wustha , Aqabah).
5. Meninggalkan larangan-larangan dalam ihram .
Adapun larangan –larangan dalam ihram adalah :
a. Bagi Laki-laki :
– Memakai pakaian berjahit.
– Memakai sepatu yang menutup mata kaki.
– Memakai tutup kepala yang menempel.
b. Bagi perempuan :
– Menutup muka / cadar.
– Berkaos tangan.
c. Bagi laki-laki maupun perempuan :
– Memakai wangi-wangian.
– Memotong kuku, mencukur atau mencabut bulu badan.
– Memburu atau membunuh binatang.
– Menikah , menikahkan atau meminang.
– Bercumbu atau bersetubuh,
– Mencaci maki, bertengkar atau berkata kotor.
– Memotong atau mencabut pohon di tanah haram.
G. Sunnah Haji
Diantara sunnah haji adalah :
1. Membaca kalimah talbiyah :
لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ. لَبَّيْكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ لَبَّيْكَ. اِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ.
2. Berdo’a setelah membaca talbiyah.
3. Membaca dzikir ketika thawaf.
4. Shalat dua rakaat setelah thawaf.
5. Masuk kedalam Ka’bah .
مَنْ دَخَلَ الْبَيْتَ دَخَلَ فِى حَسَنَةٍ وَخَرَجَ مَغْفُوْرًا. (رواه البيهقى)
Artinya: “Barang siapa yang memasuki Baitullah maka ia telah masuk kedalam kebaikan dan ia keluar mendapat ampunan “. ( H.R. Baihaqi)
A. Pengertian Umrah
Secara bahasa kata umrah (اَلْعُمْرَةُ) sama dengan kata ziyaarah (اَلْزِّيَارَةُ) yang artinya adalah datang, menengok atau berkunjung. Secara istilah umrah adalah mengunjungi Ka’bah (Baitullah) untuk beribadah kepada Allah dengan syarat dan rukun tertentu. Umrah disebut juga haji kecil karena beberapa ketentuan haji hampir sama dengan umrah. Perbedaannya adalah terletak pada waktu pelaksanaannya dan rukun. Pada ibadah haji harus dilaksanakan pada bulan dzulhijjah, sedang umrah waktunya boleh kapan saja sepanjang tahun. Untuk rukunnya pada haji ada wukuf di arafah sedang umrah tidak ada wukuf.
B. Hukum Umrah
Sebagaimana pada ibadah haji, ibadah umrah hukumnya wajib bagi setiap orang muslim yang sudah memenuhi syarat.
C. Dalil naqli ibadah umrah
1. Al Qur’an Surat Al Baqarah ayat : 196,
وَأَتِمُّوا الْحَجَّ وَالْعُمْرَةَ ِللهِ…(البقرة: ١٩٦)
Artinya: “Dan sempurnakanlah haji dan umrah karena Allah.” (Q.S. Al Baqarah: 196)
2. Hadis Nabi SAW :
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْعُمْرَةُ اِلَى عُمْرَةِ كَفَّارَةٌ لِمَا بَيْنَهُمَا وَالْحَجُّ الْمَبْرُوْرُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ اِلاَّ الْجَنَّةُ. (متفق عليه)
Artinya: “Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA , Rasulullah SAW bersabda :” Umrah satu ke umrah yang lain dapat menghapus dosa antara keduanya . Dan tidak ada pahala lain bagi haji mabrur kecuali surga.” (H.R. Muttafaqun ‘Alaihi).
D. Syarat-Syarat Umrah
Syarat umrah sama dengan syarat haji , yaitu :
1. Beragama Islam
2. Berakal sehat
3. Baligh
4. Merdeka
5. Mampu / Istithaah
E. Rukun Umrah
1. Ihram
2. Thawaf
3. Sa’i
4. Tahallul
5. Tertib
F. Wajib Umrah
1. Ihram dari Miqat
2. meninggalkan larangan-larangan ihram
G. Cara Pelaksanaan Haji dan Umrah
Ada tiga macam cara pelaksanaan haji dan umrah :
1. Haji Ifrad yaitu mengerjakan haji lebih dulu kemudian mengerjakan umrah.
2. Haji Tamattu’ yaitu mengerjakan umrah lebih dahulu , kemudian mengerjakan haji.
3. Haji Qiran yaitu haji dan umrah dikerjakan bersama-sama dalam satu niat dan satu perbuatan.
Keterangan : Bagi orang yang mengerjakan haji secara Tamattu’ dan qiran wajib membayar dam/ denda, sedang yang mengerjakan dengan cara ifrad tidak dikenakan dam / denda.
H. Macam-Macam Dam / Denda
1. Dam Tamattu’ dan Qiran. Dikenakan bagi orang yang mengerjakan haji dengan cara tamattu’ dan qiran. Adapun dendanya adalah menyembelih seekor kambing, bila tidak maka berpuasa sepuluh hari , tiga hari sewaktu ihram dan tujuh hari setelah pulang ke tanah air.
2. Dam melanggar larangan. Dikenakan bagi orang yang melanggar larangan haji. Adapun dam dendanya adalah memilih tiga pilihan yaitu menyembelih kambing, berpuasa tiga hari atau bersedekah tiga sha’ (9,5 liter).
3. Suami istri yang bersetubuh pada saat ihram harus membayar dam berupa menyembelih seekor unta atau sapi atau bersedekah senilai harga unta atau sapi.
I. Hikmah Haji dan Umrah
1. Menciptakan ukhuwah islamiyah atau persaudaraan antar umat Islam seluruh dunia.
2. Mengambil pelajaran dan tauladan dari para Nabi dan Rasul.
3. Menanamkan jiwa keikhlasan memenuhi panggilan Alla SWT.
4. Mensyukuri atas nikmat Allah yang diterima.
5. Memperluas wawasan umat Islam.
6. Mengenal tempat-tempat bersejarah peninggalan para Nabi dan Rasul.
7. Haji yang mabrur (terkabulkan ) akan mendapat balasan surga.
PROSES PELAKSANAAN IBADAH HAJI
DENGAN CARA TAMATTU’
Perlu diketahui lebih dahulu cara Pelaksanaan Haji dan Umrah
Adapun cara melaksanakan haji dan umrah ada 3 cara, yaitu :
1. Haji Ifrad yaitu mengerjakan haji lebih dulu kemudian mengerjakan umrah.
2. Haji Tamattu’ yaitu mengerjakan umrah lebih dahulu , kemudian mengerjakan haji.
3. Haji Qiran yaitu haji dan umrah dikerjakan bersama-sama dalam satu niat dan satu perbuatan.
Keterangan : Bagi orang yang mengerjakan haji secara Tamattu’ dan qiran wajib membayar dam/ denda; sedangkan yang mengerjakan dengan cara ifrad tidak dikenakan dam / denda.
Yang diterangkan disini adalah pelaksanaan haji dan umrah secara Tamattu’. Jadi yang dikerjakan pertama kali adalah Umrah.
Prosesnya umrah adalah sebagai berikut :
I. Ihram (Niat Umrah) dari Miqat yaitu tempat memulai ihram. (Rukun Pertama Umrah)
Miqatnya Bir Ali yang ada di Madinah bagi Kelompok terbang (Kloter) awal, dan Bandara Kiang Abdul Aziz yang ada di Jedah bagi Kloter akhir (ini miqat ijtihadi), atau Yalamlam yang ada di Yaman dan ini dilaksanakan di udara karena naik pesawat dan pesawatnya tidak turun di tempat itu. Bagi yang mengambil miqatnya di Yalamlam, persiapan ihrammya seperti mandi, berwudhu, berpakaian ihram dilaksanakan dari Bandara yang ada di Negaranya (Indonesia), nanti setelah sampai di atas kota Yalamlam tinggal membaca niat umrah.
Adapun kegiatan ketika ihram adalah sebagai berikut :
a) Mandi , yaitu membasai seluruh tubuh dengan air dari ujung rambut sampai ujung kaki.
b) Berwudhu.
c) Berpakaian ihram.
d) Shalat sunat ihram 2 rakaat, pada rakaat pertama setelah alfatihah membaca surat al kafirun, sedangkan pada rakaat kedua setelah al fatihah membaca surat al ikhlas. Niatnya ialah : اُصَلِّى سُنَةَ الْاِحْرَامِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ لِلهِ تَعَالَى
e) Niat ihram untuk umrah لَبَّيْكَ الَّلهُمَّ عُمْرَةً : artinya : Ya Allah, aku penuhi panggilan-Mu untuk berumrah.
Keteranagan : Setelah niat ihram kemudian menuju Makkah untuk melaksanakan rukun umrah berikutnya, sambil memperbanyak bacaan talbiyah seperti tersebut di atas.
II. Setelah sampai di Makkah dilanjutkan thawaf. (Rukun kedua Umrah)
Adapun caranya thawaf sebagai berikut :
a) Thawaf adalah mengelilingi Ka’bah 7 kali putaran yang dimulai dari garis yang searah dengan rukun Hajar Aswad, dengan posisi tangan kiri ke arah Ka’bah, Lalu dilanjutkan niat thawaf : بِسْمِ اللهِ اَللهُ اَكْبَرُ sambil melambaikan tangan kanan ke arah Hajar Aswad kemudian tangan dicium, selanjutnya mengililingi Ka’bah 7 kali. Niatnya diulangi setiap kali melewati garis yang mengarah ke Hajar Aswad.
b) Setiap kali melewati Rukun Yamani (berada di barat daya Ka’bah) tangan kanan dilambaikan ke arahnya dengan mengucap بِسْمِ اللهِ اَللهُ اَكْبَرُ tanpa dicium tangannya, lalu berdoa sampai Rukun Hajar Aswad (berada di tenggara Ka’bah), lafadh do’anya ialah :
رَبَّنَا اَتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَّفِى الْاَخِرَةِ حَسَنَةً وَّقِنَا عَذَابَ النَّارِوَاَدْخِلْنَا الْجَنَّة مَعَ الْاَبْرَارِ يَا عَزِيْزُ يَا غَفَّارُ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ
c) Setelah thawaf disunahkan :
a. Berdo’a di Multazam yaitu tempat antara Hajar Aswad dan Pintu Ka’bah.
b. Shalat sunat muthlak 2 raka’at di dekat Maqam Ibrahim yaitu batu tempat berpijaknya Nabi Ibrahim ketika membangun Ka’bah.
c. Shalat sunat muthlak 2 raka’at di Hijir Ismail (Rumah Nabi Ismail as, ketika jaman dahulu yang berada di sebelah utara Ka’bah)
d. Minum air sumur Zamzam yang berada di sebelah timur Ka’bah.
Keterangan : Setelah minum air sumur Zamzam dilanjutkan menuju ke bukit Shafa dan Marwah.
III. : Setelah selesai thawaf dilanjutkan Sa’i. (Rukun ketiga Umrah)
Adapun cara Sa’i sebagai berikut :
Sa’i yaitu lari-lari kecil dari bukit Shafa ke bukit Marwah dengan cara sebagai berikut :
a. Sa’i dimulai dari Bukit Shafa disertai niat بِسْمِ اللهِ اَللهُ اَكْبَرُ sambil melambaikan tangan kanan ke arah Ka’bah lalu tangan dicium. Selanjutnya berjalan menuju Marwah dan setelah sampai di Marwah disunahkan berdo’a.
b. Dari Marwah selanjutnya berjalan menuju Shafa, dan setelah sampai di Shafa niat lagi seperti di atas, terus menuju Marwah. Demikian bolak balik sampai 7 kali putaran yang berakhir di Marwah. Setiap kali melewati Pilar Hijau sampai pilar hijau berikutnya disunahkan lari-lari kecil bagi laki-laki, tetapi bagi perempuan tetap berjalan biasa dan di tempat itu disunahkan berdo’a.
Keterangan : Perjalanan dari bukit Shafa ke bukit Marwah ini dihitung satu kali putaran; demikian pula sebaliknya.
IV. Setelah Sa’i berakhir diteruskan Tahallul. (Rukun Umrah keempat)
Tahallul yaitu memotong rambut minimal 3 helai.
Bagi laki-laki yang paling utama dicukur gundul; tetapi bagi wanita yang paling utama dipotong rata.
V. Rukun yang ke lima adalah tertib, artinya harus berurutan dalam melaksanakan rukun umrah.
Dengan demikian selesailah sudah proses pelaksanaan ibadah umrah, semoga kita bisa melaksanakannya dengan baik dan benar, aamin ya Rabbal ‘aalamin.
Catatan : Bacaan-bacaan / dzikir atau do’a-do’a selama ibadah umrah bisa dilihat dan dibaca pada buku panduan ibadah haji dari Kementrian Agama RI.
SELANJUTNYA PERSIAPAN MELAKSANAKAN HAJI
ADAPUN PROSES IBADAH HAJI SEBAGAI BERIKUT :
A. IHRAM (NIAT HAJI) DARI MIQAT, PADA TANGGAL 8 DZUL HIJJAH.
Adapun miqat ibadah haji adalah dari pondokannya (hotel) masing-masing, karena sudah beberapa hari berada di Makah dan ini sudah dianggap penduduk Makah.
Kegiatannya sebagai berikut :
1. Mandi , yaitu membasai seluruh tubuh dengan air dari ujung rambut sampai ujung kaki.
2. Berwudhu.
3. Berpakaian ihram.
4. Shalat sunat ihram 2 rakaat, pada rakaat pertama setelah alfatihah membaca surat al kafirun, sedangkan pada rakaat kedua setelah al fatihah membaca surat al ikhlas. Niatnya ialah : اُصَلِّى سُنَةَ الْاِحْرَامِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ لِلهِ تَعَالَى
5. Niat ihram untuk haji لَبَّيْكَ الَّلهُمَّ حَجًّا: artinya : Ya Allah, aku penuhi panggilan-Mu untuk berhaji.
Keteranagan : Setelah niat ihram kemudian menuju Arofah untuk melaksanakan wukuf, sambil memperbanyak bacaan talbiyah seperti pada tulisan sebelumnya.
B. WUKUF DI ARAFAH TANGGAL 9 DZUL HIJJAH
Kegiatannya ialah :
1. Shalat Dhuhur dijamak qashar dengan shalat Ashar masing-masing 2 rakaat dengan berjamaah, yang didahului dengan adzan daan iqamah.
2. Khutbah Wukuf, sedangkan jamaah yang lain cukup mendengarkan saja.
3. Memperbanyak membaca dzikir, antara lain membaca istighfar, shalawat, tasbih, takbir, tahlil, membaca Al Quran dll.
4. Memperbanyak membaca doa sampai habis waktu Ashar.
Keterangan : Setelah masuk waktu Mahgrib, selanjutnya menuju ke Muzdalifah.
C. KEGIATAN SELAMA DI MUZDALIFAH :
1. Mabit (bermalam), dan bemalam itu harus melewati tengah malam ( jam 00.00).
2. Mencari kerikil untuk melempar jumrah yang berjumlah 49 atau 70 atau lebih dari itu.(untuk cadangan)
Keterngan : Setelah lewat tengah malam selanjutnya menuju daerah Mina.
D. KEGIATAN SELAMA DI MINA :
1. Mabit (bermalam).
2. Pada tgl. 10 Dzul Hijjah melempar Jumrah Aqabah saja sebanyak 7 kali lemparan. Niat melempar jumrah :
بِسْمِ اللهِ اَللهُ اَكْبَرُ
Artinya : Dengan menyebut nama Allah, Allah Maha Besar.
Niat atau do’a yang lebih lengkap ialah :
بِسْمِ اللهِ اَللهُ اَكْبَرُ رَجْمًا لِلشَّيَاطِيْنَ وَرِضًا لِلرَّحْمَنِ. اَللَّهُمَّ اجْعَلْهُ حَجًّا مَبْرُوْرًا وَسَعْيًا مَشْكُوْرًا
Artinya : Dengan menyebut nama Allah, Allah Maha Besar. Ya Allah jadikanlah ibadah hajiku ini yang mabrur (baik) dan sa’I yang diterima.
Keterangan :
Setelah melempar Jumrah Aqabah pada tanggal 10 Dzul Hijjah dilanjutkan tahalul awal yaitu dengan cara memotong rambut minimal 3 helai. Bagi laki-laki yang paling utama dicukur gundul; tetapi bagi wanita yang paling utama dipotong rata.
Setelah Tahalul Awal selesai, semua larangan selama ihram tidak berlaku lagi kecuali hubungan suami istri.
3. Pada tgl. 11 Dhul Hijjah melempar 3 Jumrah yaitu Jumrah Ula, Wustha dan Aqabah, masing-masing 7 kali lemparan. (jumlah lemparan seluruhnya 21 kali)
4. Pada tgl. 12 Dhul Hijjah melempar 3 Jumrah yaitu Jumrah Ula, Wustha dan Aqabah, masing-masing 7 kali lemparan. (jumlah lemparan seluruhnya 21 kali)
Keterangan :
Jama’ah Haji yang sudah melempar Jumrah pada tanggal 12 Dzul Hijjah, dibolehkan meninggalkan Mina untuk selanjutnya menuju Makkah. Jama’ah Haji yang meninggalkan Mina pada tanggal 12 Dzul Hijjah disebut : Nafar Awal.
5. Tanggal 13 Dzul Hijjah. Bagi Jama’ah Haji yang ingin menyempurnakan melempar Jumrah, pada tanggal tersebut melempar jumrah Ula, Wustha dan Aqabah lagi, masing-masing 7 kali lemparan. (jumlah lemparan seluruhnya 21 kali). Selanjutnya menuju ke Makkah. Jama’ah Haji yang baru meninggalkan Mina tanggal 13 Dzul Hijjah, disebut : Nafar Tsani.
E. KEGIATAN SELAMA DI MAKAH :
1. Thawaf Ifadhah, yaitu mengelilingi Ka’bah 7 kali yang dimulai dari garis yang searah dengan rukun Hajar Aswad, dengan posisi tangan kiri ke arah Ka’bah, Lalu dilanjutkan niat thawaf : بِسْمِ اللهِ اَللهُ اَكْبَرُ sambil melambaikan tangan kanan ke arah Hajar Aswad kemudian tangan dicium, selanjutnya mengililingi Ka’bah 7 kali. Niatnya diulangi setiap kali melewati garis yang mengarah ke Hajar Aswad.
2. Setiap kali melewati Rukun Yamani tangan kanan dilambaikan ke arahnya dengan mengucap بِسْمِ اللهِ اَللهُ اَكْبَرُ tanpa dicium tangannya, lalu berdoa sampai rukun Hajar Aswad, lafadh do’anya ialah :
رَبَّنَا اَتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَّفِى الْاَخِرَةِ حَسَنَةً وَّقِنَا عَذَابَ النَّارِوَاَدْخِلْنَا الْجَنَّة مَعَ الْاَبْرَارِ يَا عَزِيْزُ يَا غَفَّارُ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْن
3. Setelah thawaf disunahkan :
a. Berdo’a di Multazam yaitu tempat antara Hajar Aswad dan Pintu Ka’bah.
b. Shalat sunat muthlak 2 raka’at di dekat Maqam Ibrahim yaitu batu tempat berpijaknya Nabi Ibrahim ketika membangun Ka’bah.
c. Shalat sunat muthlak 2 raka’at di Hijir Ismail (Tempat Rumah Nabi Ismail as, ketika jaman dahulu yang berada di sebelah utara Ka’bah)
d. Minum air sumur Zamzam yang berada di sebelah timur Ka’bah.
Keterangan : Setelah minum air sumur Zamzam dilanjutkan menuju ke bukit Shafa dan Marwah.
F. KEGIATAN DI BUKIT SHAFA DAN MARWAH :
1. Sa’i yaitu lari-lari kecil dari bukit Shafa ke bukit Marwah dengan cara sebagai berikut :
c. Sa’i dimulai dari Bukit Shafa disertai niat بِسْمِ اللهِ اَللهُ اَكْبَرُ sambil melambaikan tangan kanan ke arah Ka’bah lalu tangan dicium. Selanjutnya berjalan menuju Marwah dan setelah sampai di Marwah disunahkan berdo’a.
d. Dari Marwah selanjutnya berjalan menuju Shafa, dan setelah sampai di Shafa niat lagi seperti di atas, terus menuju Marwah. Demikian bolak balik sampai 7 kali putaran yang berakhir di Marwah. Setiap kali melewati Pilar Hijau sampai pilar hijau berikutnya disunahkan lari-lari kecil bagi laki-laki, tetapi bagi perempuan tetap berjalan biasa dan di tempat itu disunahkan berdo’a.
Keterangan : Perjalanan dari bukit Shafa ke bukit Marwah ini dihitung satu kali putaran; demikian pula sebaliknya.
2. Tahallul Akhir yaitu memotong rambut yang kedua. Bagi laki-laki yang paling utama dicukur gundul; tetapi bagi wanita yang paling utama dipotong rata.Dengan demikian selesailah sudah proses pelaksanaan ibadah haji, semoga kita bisa melaksanakannya dengan baik dan benar, aamin ya Rabbal ‘aalamin.
Catatan :
Bacaan-bacaan / dzikir atau do’a-do’a selama ibadah haji bisa dilihat dan dibaca pada buku panduan ibadah haji dari Kementria Agama RI.
Selasa
1) Sūrat Al-Fātiĥah 1) سُورَة الفَاتِحَه
1) Sūrat Al-Fātiĥah | Printed format | 1) سُورَة الفَاتِحَه |
Toggle thick letters. Most people make the mistake of thickening thin letters in the words that have other (highlighted) thick letter | Toggle to highlight thick letters خصضغطقظ رَ | |
Bismi Al-Lahi Ar-Raĥmāni Ar-Raĥīmi |
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. (QS. 1:1) | بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ |
Al-Ĥamdu Lillahi Rabbi Al-`Ālamīna |
Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam, (QS. 1:2) | الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ |
Ar-Raĥmāni Ar-Raĥīmi |
Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. (QS. 1:3) | الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ |
Māliki Yawmi Ad-Dīni |
Yang menguasai hari pembalasan. (QS. 1:4) | مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ |
'Īyāka Na`budu Wa 'Īyāka Nasta`īnu |
Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan. (QS. 1:5) | إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ |
Ahdinā Aş-Şirāţa Al-Mustaqīma |
Tunjukilah kami jalan yang lurus, (QS. 1:6) | اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ |
Şirāţa Al-Ladhīna 'An`amta `Alayhim Ghayri Al-Maghđūbi `Alayhim Wa Lā Ađ-Đāllīna |
(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan ni'mat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat. (QS. 1:7) |
صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَّالِّينَ |
Toggle thick letters. Most people make the mistake of thickening thin letters in the words that have other (highlighted) thick letter | Toggle to highlight thick letters خصضغطقظ رَ |
Senin
Free Premium SSH Account 5 Server Singapore
Secure Shell Account 5 Server I Singapore
Here is a secure shell update today :
Host/IP : 128.199.68.115
Username : sshgoogle.com-do5
Password : sshgoogle.com-p
Dropbear : Port 443
OpenSSH : Port 22, 109, 143
Support : UDP
Update : If the account is asking for a password , we’ve updated . Update every day .
Domain : a.buzzmechat.com.server1.sshgoogle.com.vba.nz
We divide the secure shell account in
because to reduce server performance for faster and lighter on CPU
Virtual Private Server . Secure Shell We can be in use for multy login .
However , we suggest to use a single account login . This is because of
to keep the servers remain stable and also keep the server remains
online . Secure shell server is able to accommodate login to hundreds of
people . Download and Upload Speed Secure shell is very high and
stable . Secure Shell we update by replacing Password Secure Shell every
day . So this page will be updated every day . Therefore , continues
every day Visit this page to get the latest free secure shell .
Secure Shell Account 5 Server I Singapore | Free Premium Secure Shell
Free Premium SSH Account 4 Server Singapore
Secure Shell Account 4 Server I Singapore
Here is a secure shell update today :
Host/IP : 128.199.68.115
Username : sshgoogle.com-do4
Password : sshgoogle.com-a
Dropbear : Port 443
OpenSSH : Port 22, 109, 143
Support : UDP
Update : If the account is asking for a password , we’ve updated . Update every day .
Domain : a.buzzmechat.com.server1.sshgoogle.com.vba.nz
We divide the secure shell account in
because to reduce server performance for faster and lighter on CPU
Virtual Private Server . Secure Shell We can be in use for multy login .
However , we suggest to use a single account login . This is because of
to keep the servers remain stable and also keep the server remains
online . Secure shell server is able to accommodate login to hundreds of
people . Download and Upload Speed Secure shell is very high and
stable . Secure Shell we update by replacing Password Secure Shell every
day . So this page will be updated every day . Therefore , continues
every day Visit this page to get the latest free secure shell .
Secure Shell Account 4 Server I Singapore | Free Premium Secure Shell
Langganan:
Postingan (Atom)
Buku Pelajaran Ilmu Nahwu Shorof: Dasar-Dasar Bahasa Arab yang Diperkaya
Buku Pelajaran Ilmu Nahwu Shorof: Dasar-Dasar Bahasa Arab yang Diperkaya Pengantar Selamat datang kembali di buku pelajaran Ilmu Nahwu Shoro...
-
Khasiat ilmu kebatinan sakti huruf hanacaraka dibalik : nga ta ba ga ma = tidak ada kematian | nya ya ja da pa = tidak ada kesaktian...
-
Amalan Caraka Balik / Amalan Ilmu Carakan Walik / Honocoroko Di Balik Sungguh kekayaan bangsa yang luar biasa, diantaranya adalah ber...
-
TIJI TIBEH ( Mukti Siji Mukti Kabeh one for all ).....dalam langkah Tri Dharma : Mulat Sarira Hangrasa Wani, Rumangsa Melu Handarbeni, W...