Langgeng (Sasmitaning Jagad)

Cipt: kivandanu

 

[Pupuh 1:]

Ing sasana langit biru, wiyar tanpa wates
Katulis asih Hyang Agung, suci tanpa noda
Angin seger ndudut pipi, alus lan tentrem
Nyawiji ing tresna kang langgeng

 

[Pupuh 2:]

Ing pangkuan Pertiwi, suci lan mulya
Muncah urip ing sih katah, rukun lan tentrem
Toya bening, mili suci
Nggawa asih Hyang Agung

 

[Antar Wirang:]

Ing sandhing alam semesta, kita siji
Alam, sih Hyang Agung, ayo kita rawat
Tresna marang alam, cermin tresna marang Hyang
Saking alam, kita sinau urip langgeng

 

[Wirang:]

Ingkang Maha Kawasa, asih-Mu nyakup jagad raya
Kanthi kawasa-Mu, kawujudan ayu
Sinar surya, pancaran asih-Mu langgeng
Kula gesang, berkat cahya-Mu

 

[Panutup:]

Matur nuwun, asih-Mu tanpa winates
Pituduh kula, ing saben langkah
Kula matur sukma, ingsih sih-Mu
Saben nikmat, karunia saking Hyang

 

=========================

 

Arti dan terjemahan

Pupuh 1:

  • Ing sasana langit biru, wiyar tanpa wates (Di hamparan langit biru, luas tanpa batas): Menggambarkan keindahan langit yang luas dan tak terbatas.
  • Katulis asih Hyang Agung, suci tanpa noda (Tertulis kasih Tuhan Yang Maha Agung, suci tanpa noda): Menunjukkan adanya kasih sayang Tuhan yang sempurna dan murni.
  • Angin seger ndudut pipi, alus lan tentrem (Angin sejuk membelai pipi, lembut dan tenang): Menggambarkan suasana yang damai dan menenangkan.
  • Nyawiji ing tresna kang langgeng (Menyatukan dalam cinta yang abadi): Mengungkapkan keinginan untuk menyatu dalam cinta yang kekal dan tak terhingga.

 

Pupuh 2:

  • Ing pangkuan Pertiwi, suci lan mulya (Dalam dekapan Pertiwi, suci dan mulia): Menggambarkan Bumi sebagai tempat yang suci dan mulia.
  • Muncah urip ing sih katah, rukun lan tentrem (Tumbuh subur kehidupan dalam kasih sayang, rukun dan damai): Menggambarkan kehidupan yang harmonis dan penuh kasih sayang.
  • Toya bening, mili suci (Air jernih, mengalir suci): Menggambarkan kesucian dan kemurnian air sebagai sumber kehidupan.
  • Nggawa asih Hyang Agung (Membawa kasih Tuhan Yang Maha Agung): Menunjukkan bahwa air membawa berkah dan kasih sayang dari Tuhan.

 

Antar Wirang:

  • Ing sandhing alam semesta, kita siji (Dalam pelukan alam semesta, kita satu): Menggambarkan kesatuan manusia dengan alam semesta.
  • Alam, sih Hyang Agung, ayo kita rawat (Alam, anugerah Tuhan Yang Maha Agung, mari kita rawat): Mengimbau untuk menjaga dan merawat alam sebagai anugerah Tuhan.
  • Tresna marang alam, cermin tresna marang Hyang (Cinta terhadap alam, cermin cinta terhadap Tuhan): Menunjukkan bahwa mencintai alam adalah bentuk cinta kepada Tuhan.
  • Saking alam, kita sinau urip langgeng (Dari alam, kita belajar hidup abadi): Mengungkapkan bahwa alam mengajarkan kita tentang kehidupan yang kekal.

 

Wirang:

  • Ingkang Maha Kawasa, asih-Mu nyakup jagad raya (Yang Maha Kuasa, kasih-Mu meliputi jagat raya): Mengagungkan kebesaran Tuhan yang kasih sayangnya meliputi seluruh alam semesta.
  • Kanthi kawasa-Mu, kawujudan ayu (Dengan kuasa-Mu, tercipta keindahan): Mengagumi keindahan alam yang diciptakan oleh Tuhan.
  • Sinar surya, pancaran asih-Mu langgeng (Sinar matahari, pancaran kasih-Mu abadi): Menggambarkan sinar matahari sebagai simbol kasih sayang Tuhan yang tak pernah padam.
  • Kula gesang, berkat cahya-Mu (Aku hidup, berkat cahaya-Mu): Mengungkapkan rasa syukur atas kehidupan yang diberikan oleh Tuhan.

Panutup:

  • Matur nuwun, asih-Mu tanpa winates (Matur nuwun, kasih-Mu tak terhingga): Ucapan terima kasih atas kasih sayang Tuhan yang tak terbatas.
  • Pituduh kula, ing saben langkah (Bimbing aku, dalam setiap langkah): Permohonan bimbingan dari Tuhan dalam setiap langkah kehidupan.
  • Kula matur sukma, ingsih sih-Mu (Aku bersyukur, atas anugerah-Mu): Ungkapan syukur atas segala nikmat yang telah diberikan Tuhan.
  • Saben nikmat, karunia saking Hyang (Segala nikmat, karunia dari Tuhan): Pengakuan bahwa segala nikmat yang ada adalah berasal dari Tuhan.

 

Secara keseluruhan, syair ini mengagungkan keagungan Tuhan, keindahan alam, dan pentingnya menjaga hubungan yang harmonis antara manusia dan alam. Syair ini juga mengandung pesan tentang rasa syukur dan kerendahan hati.

Lagu "Langgeng (Sasmitaning Jagad)" ciptaan Kivandanu ini menggambarkan hubungan harmonis antara manusia, alam, dan Sang Pencipta. Liriknya menyiratkan rasa syukur atas cinta ilahi yang meliputi seluruh semesta, dengan nuansa alam yang sejuk dan damai sebagai simbol keabadian kasih-Nya.

Pada pupuh pertama, digambarkan keindahan langit biru dan hembusan angin yang lembut, menandakan kedamaian yang menyatu dengan cinta yang abadi. Alam menjadi cerminan dari kebesaran dan kasih sayang Tuhan yang tanpa noda.

Pupuh kedua memperlihatkan Pertiwi, atau Ibu Bumi, yang juga suci dan mulia. Di sini, ada kehidupan yang melimpah, penuh kedamaian dan kerukunan. Air yang mengalir bening menjadi simbol kasih suci yang diberikan oleh Tuhan kepada seluruh makhluk.

Antar wirang dan wirang dalam lagu ini memperkuat pesan bahwa manusia dan alam adalah satu kesatuan, dan kita diajak untuk menjaga alam sebagai bentuk cinta kepada Sang Pencipta. Alam menjadi guru bagi manusia, mengajarkan kehidupan yang abadi. Cinta kepada alam merupakan cerminan cinta kepada Tuhan.

Pada penutup, lagu ini adalah bentuk syukur kepada Tuhan atas kasih-Nya yang tiada batas, serta pengakuan bahwa setiap langkah manusia dibimbing oleh-Nya. Setiap nikmat dan karunia yang kita terima berasal dari Sang Maha Kuasa.

Lagu ini menggambarkan rasa harmoni yang mendalam antara manusia, alam, dan Tuhan dengan sentuhan spiritual yang kuat, membawa pesan tentang pentingnya menjaga keseimbangan dan mensyukuri segala yang diberikan oleh alam dan Sang Pencipta.

 

0 comments:

Luncurkan toko Anda hanya dalam 4 detik dengan 
 
Top