Kamis

Bait-Bait SyairWali Tanah Jawa
Sepatah kata pengantarSekarang banyak diberbagai masjid/langgar berpuji-pujian „baru‟,yang
lagunya seru dan rame, tapi tidak menyentuh hati, karena memang
maknanya relatif sulit dipahami. Seperti gaya sholawatan yang baru,
trend/booming. Kesemua sholawat itu baik, tapi untuk pujian sebelum
sholat (bagi yang terbiasa) ada kriteria yang harus dipenuhi.
Lagunya kalem, syukur ada makna jawanyaLantunan lirik sesuai budayaIsinya materi ringan dan dasar beragama
Kita diwarisi Syair-syair yang penuh makna dan lirik lantunya sangat
cocok dengan kultur jawa. Para wali, ulama dan kyai Jawa telah
menciptakan dan mewariskan puji-pujian itu. Syair itulah yang cocok
untuk puji pujian sebelum Sholat.
Terima kasih kepada para kyai, teman-teman dan penerbit yang telah
membantu terbukukanya syair-syair ini. Semoga amal kita pada buku
ini berpahala serta tercatat sebagai upaya “nguri-uri” Budaya Jawa
yang sama sekali tidak menganggu lingkungan dan suasana.
Agar lengkap dengan lantun lagunya, buku ini dilengkapi kaset Mp3.
Bagi Anda para pembaca, selain syair di buku ini, masih ada ribuan
pujian lagi. Koreksi dan sumbangsih dalam upaya perbaikan sangat
saya harapkan.
Penyusun, Ilzamul Wafiq
Santri Assalafiyyah Mlangi Yogyakarta

Permohonan
Kepada Habib Shech, Emha, Wafiq Azizah
juga para pelantun dakwah kesenian
Saya salut dan bangga kepada Anda-anda semua dalam berdakwah
melalui syair/kesenian. Saya sudah melihat efek-efek positif di
masyarakat, sehingga syiar Islam dengan syair begitu semarak.
Melalui tulisan ini saya memohon Anda semua untuk bersedia merilis
Album syair-syair wali tanah jawa terutama yang berirama
menentramkan dan medidik spiritualitas kaum muslimin di Jawa
khususnya dan Indonesia umumnya.
Saya yakin Anda semua mampu merasakan originalitas/nuansa
keaslian lantun dan liriklagu karya ulama jawa yang luar biasa, akan
tetapi sedikit sekali saudara kita yang melestarikanya. Seperti yang
terjadi dalam puji-pujian sebelum sholat.
Besar harapan saya, Anda semua dapat melestarikan dan meneruskan
estafet yang telah dilakukan oleh Walisongo dalam syiar Islam dengan
syair dan kesenian.
Tentu saya khawatir apabila syair yang dilantunkan di masjid-masjid
maupun mushola ternyata tidak memiliki esesnsi dalam menghibur
jiwa, mendidik dan memupuk spiritual. Hal inilah yang menjadi inti
permohonan ini.
Banyak kata seindah do‟a. Ada kekhilafan pada tulisan ini saya
mohon maaf sebesar-besarnya.
Pemohon, Ilzamul Wafiq
Santri Assalafiyyah Mlangi Yogyakarta

PersembahanSungguh!
Sebagai upaya menghibur jiwa, mendidik tata krama, dan memupuk
jiwa spiritual. Hadirnya buku ini tulus aku persembahkan kepada;
1. Ibu, Bapak dan keluarga tercinta.
2. Juga teman-teman, adik-adik yang kelak akan mengawal
generasi negeri
ini di madrasah dan pesantren.
Secercah argumentasi
dalam puji-pujian
Membaca sholawatan, dzikir dan syair sebelum pelaksanaan shalat
berjama'ah, adalah perbuatan yang baik dan dianjurkan. Anjuran ini bisa
ditinjau dari beberapa sisi :
Pertama, dari sisi dalil, membaca syair di dalam masjid bukan merupakan
sesuatu yang dilarang oleh agama. Pada masa Rasuluhah SAW/, para
sahabat juga membaca syair di masjid. Dalam sebuah hadits
Dari Said bin Musayyab, ia berkata, "Suatu ketika Umar berjalan
kemudian bertemu dengan Hassan bin Tsabit yang sedang melantunkan syair
di masjid. Umar menegur Hassan, namun Hassan menjawab, `aku telah
melantunkan syair di masjid yang di dalamnya ada seorangyang lebih mulia
darimu(Nabi). Kemudian ia menoleh kepada Abu Hurairah. Hassan
melanjutkan perkataannya. Bukankah engkau telah mendengarkan sabda
Rasulullah SAW, jawablah pertanyaanku, ya Allah mudah-mudahan
Engkau menguatkannya dengan Ruh al-Qudus. Abu Hurairah lalu
menjawab, Ya Allah, benar (aku telah medengarnya).' (HR Abu Dawud
[4360] anNasa'i [709] dan Ahmad [209281).
Mengomentari hadits ini, Syaikh Ismail Az-Zain menjelaskan adanya
kebolehan melantunkan syair yang berisi puji-pujian, nasihat, pelajaran tata
krama dan ilmu yang bermanfaat di dalam masjid. (Irsyadul mu‟minin ila
Fadha'ili Dzikri Rabbil 'Alamin, hlm. 16). Hal senada juga disampaikan
dalam buku Dr. Said bin „Ali bin Wahf al-Qoahthani berjudul “Ensiklopdi
Shalat menurut al-Qur‟an dan as-Sunnah” jilid 2, halaman 24.

Kedua, dari sisi syiar dan penanaman akidah umat. Selain menambah syiar
agama, amaliah ini merupakan strategi sangat jitu untuk menyebarkan
ajaran Islam di tengah masyarakat. Karen di dalamnya terkandung beberapa
pujian kepada Allah SWT, dzikir dan nasihat.
Ketiga, dari aspek psikologis, lantunan syair yang indah itu dapat menambah
semangat dan mengkondisikan suasana. Dalam hal ini, tradisi yang telah
berjalan di masyarakat tersebut dapat menjadi semacam warming up
(persiapan) sebelum masuk ke tujuan inti yakni shalat lima waktu.
Manfaat lain adalah, untuk mengobati rasa jemu sembari menunggu waktu
shalat jama'ah dilaksanakan. juga agar para jamaah tidak membicarakan
hal-hal yang tidak perlu ketika menunggu shalat jama'ah dilaksanakan.
Melantunkan syair puji-pujian juga dapat dikatagorikan sebagai dzikir.
Seperti yang dikatakan Al-Ghozali, “dzikrulloh berarti ingatnya seseorang
bahwa Alloh mengamati seluruh tindakan dan pikiranya”. Sehingga dzikir
tidak bermakna sempit hanya melafalkan lafal jalalah atau lafal lainya
meskipun sama-sama membutuhkan kehadiran-hudlurnya hati.
Dengan beberapa alasan inilah maka membaca sholawat, dzikir, nasehat,
puji-pujian secara bersama-sama sebelum melaksanakan shalat jama'ah di
masjid atau di mushalla adalah amaliah yang baik dan dianjurkan. Namun
dengan satu catatan, tidak mengganggu orang yang sedang melaksanakan
shalat. Tentu hal tersebut disesuaikan dengan situasi dan kondisi masingmasing masjid dan mushalla.
Tentunya masih banyak argumen lain, terutama yang masih ada dibenak
para kyai dan ummat muslimin yang memiliki kepekaan hati.

Fungsi Syair/Singir dalam Masyarakat SantriMuzakka dkk. (2002) menemukan tiga fungsi utama syi‟ir, yaitu fungsi
hiburan, fungsi pendidikan dan pengajaran, dan fungsi spiritual.
Fungsi hiburan muncul karena hadirnya syi‟ir dalam khazanah
sastra selalu dinyanyikan baik dengan iringan musik tertentu
maupun tidak.
Fungsi pendidikan dan pengajaran muncul karena di samping syi‟ir
mengekspresikan nilai-nilai dedaktis, yakni pendidikan nilai-nilai
moral Islam dan pengetahuan Islam yang kompleks, syi‟ir juga
digunakan sebagai bahan ajar dan atau media pengajaran di
kalangan masyarakat santri.
Fungsi spiritual muncul karena sebagian besar syi‟ir diberlakukan
penggunaanya semata-mata sebagai upaya penghambaan diri
(ibadah) kepada Tuhan yakni untuk mempertebal rasa keimanan
dan ketakwaan.
Ketiga fungsi tersebut sangat berkait erat, sehingga sulit untuk dipisahkan
satu dengan yang lain, sebab bagi pendukungnya- syi‟ir memberikan spirit
untuk beribadah dan memberikan ilmu pengetahuan dengan cara yang sangat
menyenangkan.
Lihat http://staff.undip.ac.id/sastra/muzakka/2009/08/05/10/

Catatan kearifan dalam Puji-pujianTidak semua puji-pujian bebas untuk dilantunkan sebelum sholat. Pilihan
penulis-walaupun bukan standar- disebutkan dalam buku ini setelah judul
puji-pujian.
Berikut inilah kriteria pilihan waktu;
1. Puji-pujian yang ada makna jawanya bagus dilantunkan pada
Maghrib dan Isya.
Kalau Maghrib, yang sifat pujianya memberi informasi
seperti; no.1.b.rukun iman, rukun islam.
Kalau „Isya , yang sifat pujianya mengingatkan seperti;
no.1Gusdur, solatulloh kematian, he sedulur.
2. Untuk Subuh seyogyanya memilih yang berlirik perasaan mendalam
seperti :no.12.astaghfirulloh, 1.a. Rukun Iman-1.
3. Pada Zduhur dan „Asar sebaiknya syair yang arab saja dan yang
santai seperti ; solatulloh dan solawat pendek-pendek.
4. Perkecualian, adakalaya arab saja tapi tidak cocok di solat-solat
zduhur-„asar seperti allohummarhamni bil qur‟an, itu cocok untuk
Magrib dan „Isya.
Perlu juga menyesuaikan suasana, semisal baru ada sripah kematian, maka
yang cocok dimagrib adalah yang arab saja dengan perasaan mendalam.
Contohnya; no.17.Puji-Pujian Istighfar Khayul Qoyyumu.
Seyogyanya bagi tokoh masyarakat khususnya para takmir masjid/mushola
memperhatikan kriteria tersebut.

Daftar isi Puji-pujian1.Puji-pujian Syi‟ir Tanpo Waton(Gusdur), 1.a.Puji-pujian Rukun Iman-1,
1.b.Puji-Pujian Rukun Iman-2, 2. rukun islam, 3. ati-ati urip ning alam
dunyo, 4.Laa Khaula, 5. lahir Nabi, 5.a. kehususan Nabi, 6. solat jamaah,
7. ketika azdan, 8. sahabat nabi dan Ngaji cari ilmu, 9. sahabat Ngaji awit
cilik(Isya),
10. Puji-pujian Sayyidul istighfar, 11. Istighfar Minkulli Zdambi, 12.
Istighfar Lagu Cina, 13. istighfar robbal baroya, 14. Istighfar Masayikhina,
15. Istighfar Robbana Zdolamna, 16. Istighfar Allohhummaghfirli, 17.
Istighfar Khayul Qoyyumu, 18. Istighfar Ya Khayyu yaQoyyumu, 19.
Istighfar Asyhadu alla, 20. Istighfar Afuwwun Karim, 21. Istighfar
Birohmatikal Wasinga, 22. Istighfar Subhanaka Inni
23. Puji-pujian Khusnul Khotimah, 24. Anta Salam, 25. Sapu Jagat, 26.
Njaluk udan, 27. Tauhid, 28. Rojab jelang Romadhon-1, 29. Romadhon-
2, 30. Romadhon-3, 31. solli wasallimda, 32. allohumarhamni bilqour‟an,
33. hasbunalloh, 34. Allohul kafi, 35. urip neng alam ndunyo
36. Puji-pujian solawat nariyah , 37. Solawat Nuril Anwar, 38. solawat
tibbil qulub, 38.a. solawat Nurizdati, 38.b. solawat Jalbur rizqi
39. Puji-pujian do Elingo, 40. Mujahadah Mbah Damsuqi, 41. Eling-Eling
Siro Menungso, 42. Ayo Ngibadah, 43. Sandangane Diganti Putih, 44.
Toto Kromo
45. Puji-pujian Zakat, 45. Haji, 46. Saben malem jum‟at, 47. gusti kulo
nyuwun udan, 48. Amin ya amin, 49. koyo urip sa‟lawase, 50. Ojo
dumeh, 50. Sollallohu „alayasin
67. Sluku-Sluku Bathok, 68. Lir-ilir, 69. Cublak-cublak suweng, 70.
Gotri Alagotri, 71. Jamimur, 72. , antra Tuturutu
Pepeling, Referensi Tambahan, Font yang digunakan, Seputar Penyusun

Puji pujian Syair Wali Tanah Jawa


1 Abadikan karya yang terbukti baiknya
1.Puji-pujian Syi‟ir Tanpo Waton(Gusdur)
(„Isya)
َيا َر ُس ْو َل ا ّ َ ْلل- َسلا َ ٌم َعلَي ْكYa rofii’asysyaani waddaroji
‘Athfata yaa jiirotal’alami
Ya uhailaljuudi walkaromi
Ngawiti ingsun nglara syi’iran
Kelawan muji marang Pengeran
Kang paring rahmat lan kenikmatan
Rino wengi tanpo pitungan
Duh poro konco priyo wanito
Ojo mung ngaji syari’at bloko
Gur pinter dongeng nulis lan moco
Tembe mburine bakal sangsoro
Akeh kang apal Qur’an Haditse
Seneng ngafirke marang liyane
Kafire dhewe gak digatekke
Yen iseh kotor ati akale
Gampang kabujuk nafsu angkoro
Ing pepaese gebyare dunyo
Iri lan meri sugihe tonggo
Mulo atine peteng lan nisto
Ayo sedulur jo ngelalek ake
Wajibe ngaji sak pranatane
Nggo ngandelake iman tauhide
Baguse sangu mulyo matine
Kang aran sholeh bagus atine
Kerono mapan sari ngelmune
Laku thoriqot lan ma’rifate
Ugo hakeqot manjing rasane

Puji pujian Syair Wali Tanah Jawa
2 Abadikan karya yang terbukti baiknya
Al Qur’an Qodim wahyu minulyo
Tanpo tinulis iso diwoco
Iku wejangane guru waskito
Den tancepake ing njero dodo
Gumantil ati lan pikiran
Rasuking padang kabeh jerohan
Mukjizat rasul dadi pedoman
Minongko dalan manjinge iman
Kelawan Allah kang Maha Suci
Kudu rangkulan rino lan wengi
Ditirakati diriyadhohi
Dzikir lan suluk jo nganti lali
Uripe anyem rumongso aman
Dununge roso tondo yen iman
Sabar narimo najan pas-pasan
Kabeh tinakdir sangking Pengeran
Kelawan konco dulur lan tonggo
Kang podo rukun ojo ngesiyo
Iku sunnahe rasul kang mulyo
Nabi Muhammad panutan kito
Ayo nglakoni sekabehane
Allah kang bakal ngangkat drajate
Senajan asor toto dhohire
ananging mulyo maqom drajate
Lamun palastro ing pungkasane
Ora kesasar roh lan sukmane
Den gadang Allah suwargo manggone
Utuh mayite ugo ulese
Kata mutiara :
Goresan tinta para ulama lebih utama, dibanding tetesan darah
para syuhada.

Puji pujian Syair Wali Tanah Jawa
3 Abadikan karya yang terbukti baiknya
1.a.Puji-pujian Rukun Iman-1
(qobla subuh)
ُس ْب َحا َن ا ّ َللِ َوالْ َح ْم ُد ِ ّ َللِ..َو َل ِإ َ َل ِإ ّلَ ا ّ َلل ُ َوا ّ َلل ُ أ َ ْك َ ْب..َل َح ْو َل َو َل ق ُ ّ َو َة ِإ ّلَ.. ِبا ّ َللِ الْ َع ِ ِ ّل الْ َع ِظ ْي.ُْنت
آ َم

ِبا ّ َللِ َو لا َئِ َك ِت ِه (ا ّلل) ِب ِه
َكُت ُ
َموَو ُر ُس ِلِ..، َوالْ َي ْو ِم
ِر
ِخ
ْلْ
ا
ِر
َو ِبالْ َق َد َخ ْ ِيْ ِه
.. َو َش ِ ّر ِه ِم َن ا ّ َللِ َت َعا َل..ِة
َعالِ ِم الْ َغ ْي ِب َوال ّ َش َها َد فَي ُنَ ِّبئ ُ ُك ْم ِب َما كُنْ ُتُْ َت ْع َمل ُ ْو َن

Puji pujian Syair Wali Tanah Jawa
4 Abadikan karya yang terbukti baiknya
1.b.Puji-Pujian Rukun Iman-2
(„Magrib)
ْو
َيا َر ُس
.. َل ا ّ َ ْلل-اَ ّ َ ْلل- َسلا َ ٌم َعلَي ْك
َيا َرفِ ْي َع ال ّ َشا ِن َو
- ِن َوا ّ َل َرج ِRukunipun iman wajib den weruhi
Nenem cacahe bejo wong kang meruhi
(1)Siji ngandel wujude Alloh tan mamang
Dzat kang gawe kabeh mahluq tanpo rewang
Kabeh mahluq bakal sowan mring pengeran
Kaprikso olo becik lakuning badan
Panca ndriyo limo matur ijen-ijen
Datan biso gorohake ing pendangon
(2)Loro ngimanaken malaekate Alloh
Den titahake ngibadah mring dzate Alloh
Malaekat tanpo romo ibu sami
Moho nuce-ake Alloh rino wengi
Lan kang ngrekso kabeh mahluq langit bumi
Nyuwunake kabejan mring jalmo sami
Lan kang dadi duta nurunke rejeqi
Sekehe leloro sepadane gonta-ganti

Puji pujian Syair Wali Tanah Jawa
5 Abadikan karya yang terbukti baiknya
(3)Telu ngimanake mring kitabe Alloh
Den turunke mring utusane Alloh
Nabi dawud katurunan kitab Zabur
Musa katurunan Toret nggo pitutur
Nabi Isa ngasto Injil keparingan
Njeng nabi Muhamad keparingan Qur’an
Kitab Qur’an mujizat kang dantan lawan
Nyapengati mring jin serto insan
Supangate Rosul kaungkulan Qur’an
Mulo bejo wong kang nderek dawuh Qur’an
Moco Qur’an toto kromo bener mapan
Supangate Qur’an ngunggahake izinan
Poro mahluq biso seneng sarto mapan
Biso mangan ngumbe ugo berkah Qur’an
(4)Papat ngimanaken mring utusane Alloh
Rosul temen neka-ake dawuhe Alloh
Alloh ngutus mring utusan kanggo conto
Mring kito poro menungso kelawan nyoto
Lan kang dadi obor jagat ingkang roto
Sirnane utusan kito rusak lampah kito
(5)Limo ngimanake dinone Qiyamat
Dinone pungkasan ingkang lamat-lamat
Bintang-rembulan bumi langit ajur bentusan
Sirno ilang datan katon manungso kewan
Poro mahluq sirno datan urip katon
Sa’liyane Alloh dzat kang noto lelakon
Sa’ banjure bumi ngetoke simpenan
Metu saking kubur koyo wong kranjingan
Tangi saking kubur bingung pating blulung

Puji pujian Syair Wali Tanah Jawa
6 Abadikan karya yang terbukti baiknya
Sambat njaluk tulung tan ono wongkang biso nulung
Bapak biyung lali anak lali kadang
Lali ngorat banget susah-e lan wirang
Wotsirotol mustaqim lembut landep (rumbil) gonjang ganjingYen ra-oleh pitulung nyemplung neroko manjing(6)Nenem ngimanake pestene pengeran
Neroko suwargo pugkasan ono tenan
Pesten wongkang angas mampang mring-da wuh Qur’an
Den ancam neroko langgeng tan pungkasan
Pesten wongkang nderek dawuh(e) Alloh lan utusan
Den ebang suwargo widodari wildan
Nyuwun kulo mring Alloh kang sifat Rohman
Nitipno ing kito telogo poan
Mugi ngrekso ing.. kito duh.. pengeran
Sikso neroo..ko kubur-pitakonan
Mugi nglebet..no.. ingkito kempal mu’min
Lumebet ing suwargo Amin ya Amin
Kata mutiara 1
Perumpamaan manusia itu seakan-akan dikepung oleh sembilan puluh
macam sebab kematian. Dan bilamana ia mampu lolos dari semuanya,
ia pasti tidak bisa mengelak dari kepikunan. [HR. At-Tirmidzi]

Puji pujian Syair Wali Tanah Jawa
7 Abadikan karya yang terbukti baiknya
2.Puji-pujian rukun islam
(maghrib)

اَل ّل ُهـ ّ َم ص ّ ِل ِّل ْم
ََو َس َع َل..، َس ِ ّي ِد َنا َو َم ْولَنَا مُ َح ّ َم ٍد ، َع َد َد َما
ِف
ِم
ْل
ِع
ا
ّ َللِ َصلا َ ًة
..، َدائِ َم ًة ِب َد َوا ِم مُ ْل ِك ا ّ َللِ..Eling –eling wong urip bakale mati..
Ojo bungah maring dunyo mulyo mukti
Luru ngelmu wong ngibadah ingkang ngerti..
Murih ngamal wiwit urip tumeko mati
Wajib pasrah wong ngandel maring pengeran
Sarto nderek marang nabi kang pungkasan
Rukune islam iku limang perkoro.
(1) Ingkang dingin ngucapaken sahadat loro
(2) Kaping pindo manjing wektu kudu solat
(3) Kaping telu lamon sugih aweh zakat
(4) Kaping papat puoso wulan romadhon
(5) Kaping limo munggah haji lamon kuwoso.
Kata mutiara :
“ Tergelincirnya kaki itu lebih selamat dari pada tergelincirnya lidah “

Puji pujian Syair Wali Tanah Jawa
8 Abadikan karya yang terbukti baiknya
3.Puji-pujian ati-ati urip ning alam dunyo
(Isya)
اَل ّل ُهـ ّ َم َص ّ ِل.. َص ّ ِل َو َس ِّل ْم َع َل ..، َس ِ ّي ِد َنا َو َم ْولَنَا مُ َح ّ َم ٍد ،
َع َد َد َما ِف ِع ْل ِم ا ّ َللِ َصلا َ ًة
..، َدائِ َم ًة ِب َد َوا ِم مُ ْل ِك ا ّ َللِ..Sopo wonge wani ninggalake solat
Titenono yen siro lagi sekarat
Lara banget nganti ora biso sambat
Ditekani pirang – pirang malaikat
Sa’ wuse mati di.. kubur ditinggal lungo
Ditekani malaikat ingkang loro
Malaikat teko nggowo alat sikso
Mulo ngati – ati urip ning alam ndunyo
4.Puji-pujian Laa Khaula
(maghrib)
َل َح ْو َل َو َل ق ُ ّ َو َة ِإ ّلَ..َل َح ْو َل َو َل ق ُ ّ َو َة ِإ ّلَ..
Puji pujian Syair Wali Tanah Jawa
9 Abadikan karya yang terbukti baiknya
ّ َ ل
ِإ
ا
ِب
ّ َللِ
ِّ
َع ِل
ْل
ا الْ َع ِظ ْي
....، ِإ ّلَ ِبا ّ َللِ الْ َع ِ ِ ّل الْ َع ِظ ْيMboten wonten doyo lan mboten kiyat
Mboten wonten doyo lan mboten kiyat
Kejawi angsal pitu..lunge ..Alloh
Kejawi angsal pitu..lunge ..Alloh
Sifate Alloh kang moho luhur
Sifate Alloh kang moho luhur
Sifate Alloh kang moho Agung
Sifate Alloh kang moho Agung
5.Puji-pujian lahir Nabi
(magrib)
اَل ّل ُهـ ّ َم َص ّ ِل َع َل مُ َح ّ َم ْد ، َيا َر ِّب َص ّ ِل َعلَ ْي ِه َو َس ِّل ْمGusti kanjeng nabi, lahire ono ing mekkah..,
dinten isnen tanggal rolas tahun gajah..,
ingkang ibu asmane siti aminah ..,
ingkang romo asmane sayyid Ngabdulloh.

Puji pujian Syair Wali Tanah Jawa
10 Abadikan karya yang terbukti baiknya
5.a.Puji-pujian kehususan Nabi
(habis wiridan solat)
َْلم
ِْلم
َي ْح َت َق ّ ُط َط َه مُ ْطلَ ًقا أ َ َب َدا
Kanjeng Nabi Muhammad ora tahu ingimpi oloَو َما َتثَائَـ َب أ َ ْصلا ً ِ ْف َم َدى ال ّ َز َم ِنLan ugo o-ra tahu angob sa’lawase mongsoُْنه
ِم
ا ّ َل َوا ُب ف َلَ ْم َ ْت َر ْب َو َما َو َق َع ْت
Gegremetan ora podo mlayu maring njeng nabiٌة
ذ ُ َبا َب أ َ َب ًدا ِف ِج ْس ِم ِه الْ َح َس ِن
Saking baguse badan laler menclok ora waniِه
ِف
ْل
ِب َخ َكأ َ َما ٍم ُر ْؤ َي ًة َث َب َتا
Podo wae priksaan mburi karo ngarepanَو َلي ُ َرى أ َ ْث ُر َب ْو ٍل ِمنْه ُ ِ ْفِ َعلَ ِن
Puji pujian Syair Wali Tanah Jawa
11 Abadikan karya yang terbukti baiknya
Lan ora ono labete uyuh ingda-lem klahiranَو َق ْلب ُه ُلَ ْم َي َ ْنَ َوا ْل َع ْيْ ُ َق ْد َن َع َس ْتLan penggalihe ora sa-re tapi peningaleَو َلي ُ َرى ِظ ّ ُل ُ ِف ال ّ َش ْم ِس ذ ُ ْوف َطَ ِنLan lamon pepanasan tanpo o-no layangeَك ْت
َفاه ُ َق ْو ًما ِإذَا َجلَ ُس ْوا
َق ْد َعلَ َتا Lan pundak lorone ngunggu-li wong le-lenggahanَل
ِْلو
ِعنْ َدا َد ِة ِص ْف َيا ذَا ِب ُم ْح َت َت ِن
Lan naliko den putro-a-ken wus den sunatiه
ِذ
َه الَ َخ َصا ِئ ُص ف َا ْح َف ْظ َها َت ُك ْن أ َ ِم َن
Iki khosi-at rolas ayo podo den apalnoْن
ِم
ٍر
َش ِ ّر َنا َو ُس َر ٍق َو ِم ْن ِم َح ِن
Supoyo sla-met soko geni maling lan cubo
Puji pujian Syair Wali Tanah Jawa
12 Abadikan karya yang terbukti baiknya
6.Puji-pujian solat jamaahاَل ّل َ ُهـ ّ َم َص ّ ِل َع َل مُ َح ّ َم ْد ، َيا َر ِّب َص ّ ِل َعلَ ْي ِه َو َس ِّل ْمHe poro konco Kabeh wae berjamangah,
Berjamangah nyembah marang Gusti Alloh
Sing sopo wonge ora gelem jamangah solat,
mengko ora ulih pitulikur drajat.
6.a.Puji-Pujian Ngajjilu
(„Isya)

َع ِ ّجل ُ ْوا.. َع ِ ّجل ُ ْوا.. َف ْوت
ِبال ّ َصلا َ ِة َق ْب َل الْ
َو َع ِ ّجل ُ ْوا.. َو َع ِ ّجل ُ ْوا.. َم ْوت
ِبال ّتَ ْو َب ِة َق ْب َل الْ Age age ayo Sholat.. mumpung durung ente'k wektune..
Age age ayo Taubat.. mumpung durung ke'tekan patine..
Kata mutiara: Zikir adalah salah satu ibadah yang paling ringan,
dapat dilaksanakan dalam keadaan suci (berwudhu') atau pun
tidak, pahalanyapun sangat banyak.[Amru Khalid]

Puji pujian Syair Wali Tanah Jawa
13 Abadikan karya yang terbukti baiknya
7.Puji-pujian ketika azdan
(Magrib)
اَل ّل َ ُهـ ّ َم َص ّ ِل َع َل مُ َح ّ َم ْد ، َيا َر ِّب َص ّ ِل َعلَ ْي ِه َو َس ِّل ْمHe sedulur sa uwise ono azdan
ojo podo katungkul omong-omongan,
enggal enggal podo wudu terus dandan,
mlebu mesjid lakonono kesunatan,
solat sunat ojo nganti ketinggalan
nunggu imam sinambi puji-pujian,
imam teko dikomati terus sembayang,
bar sembayang ojogiri bubar durung wiridan.
8.Puji-pujian sahabat nabi diwulang Ngaji
(magrib)
اَل ّل َ ُهـ ّ َم َص ّ ِل َع َل ..، َس ِ ّي ِد َنا َو َم ْولَنَا مُ َح ّ َم ٍد
Puji pujian Syair Wali Tanah Jawa
14 Abadikan karya yang terbukti baiknya
Abu bakar sohabat nabi
Umar usman sayyidina ngali .
Poro putro diwulang ngaji yen mboten saged pasrah pak
kyai
Ngaji qur’an, kitab, berzanji yen mboten saged tentune
rugi..
Rugi ndunyo ora dadi opo rugi akherat bakal ciliko
Ono ing kubur bakal disikso
Mungkar nakir kang bakal nyikso…
9.Puji-pujian sahabat Ngaji awit cilik
(Isya)
ِع َبا َدا ّ َ ْلل.. ِر َجا َل ا ّ َ ْلل..أ َ ِغ ْيث ُنَا ِ َلِ ْج ِل ا ّ َ ْلل
َوكُن ُ ْوا َع ْو َننَا ِ ّ َ ْلل
.. َع َسى َن ْحظَى ِبأ َ ْج ِل ا ّ َ ْللWiwit cilik diwulang ngaji
Besuk gede dadi wong aji
Ngaji iku okeh ragade
Ojo eman marang sangune
Bocah cilik ayo podo ngaji
Besuk gede supoyo ngerti

Puji pujian Syair Wali Tanah Jawa
15 Abadikan karya yang terbukti baiknya
Ngaji iku suwe mangsane
Ojo wegah marang angele
Senejan angel koyo ngopo
Suwe suwe mesti biso
Ayo konco neng madrasah
Papan ngaji Bocah –bocah
Ojo ngaji semoyo tuwo
Durung karuan umurmu dowo
Ojo ngaji sumoyo sugih
During sugih nyowo wis mulih
10.Puji-pujian Sayyidul istighfar
(ashar)
أ َل ّل َ ُهـ ّ َم أ َ ْن َت َر ِ ّ ْب.. َل ِإ َ َل ِإ ّلَ أ َ ْن َت َخلَ ْق َتنِ ْي َواَ َنا َع ْب ُد َك
َواَ َنا َع َل َع ْه ِد َك
.. َو َو ْع ِد َك َما ا ْس َتطَ ْع ُت أ َ ُع ْوذ ُ ِب َك ِم ْن
َش ِ ّر َما َصنَ ْع ُت أ َب ُ ُؤ لَ َك ِبنِ ْع َم ِت َك َع َ ّ َل َوأ َب ُ ُؤ ِب َذ ْن ِب ْي
ْ
ف َا ْغ ِف ْر ِل

فَ ِإ ّنَه ُ َل ِف ُر
َي ْغ ا ّلُن ُ ْو َب ِإ ّلَ أ َ ْن َت .
Puji pujian Syair Wali Tanah Jawa
16 Abadikan karya yang terbukti baiknya
11.Puji-Pujian Istighfar Minkulli Zdambiاَ ْس َت ْغ ِف ُرا ّللَ الْ َع ِظ ْي..، ِم ْن كُ ّ ِل ذَ ْن ِب الْ َع ِظ ْي
َل َي ْغ ِف ُر ا ّلُن ُ ْو َب ِإ ّلَ َر ّ ُب الْعا َلَ ِم ْيْ
12.Puji-Pujian Istighfar Mugi Muwuhi Rohmat
(cocok subuh)
اَ ْس َت ْغ ِف ُرا ّ َللَ الْ َع ِظ ْي.. اَ ْس َت ْغ ِف ُرا ّ َللَ الْ َع ِظ ْي..اَ ْس َت ْغ ِف ُرا ّ َللَ الْ َع ِظ ْي ِا ّ َن ا ّ َللَ َغفُو ٌر َر ِح ْيGusti alloh kulo nyuwun ngapuro 2x
Sekathahe duso kulo
Duso agung kelawan ingkang alit
Mboten wonten ingkang saged ngapuro 2x
Sanesipun Tuhan kang moho agung
Kang ngratoni sekathahe poro ratu
Nggih meniko Alloh asmane 2x
Kang kagungan sifat Rohman
Kang kagungan sifat Rokhim

Puji pujian Syair Wali Tanah Jawa
17 Abadikan karya yang terbukti baiknya

اَل ّل َ ُهـ ّ َم ص ّ ِل ِّل ْم
ََو َس َع َل.. اَل ّل َ
ُهـ ّ َم ص ّ ِل ِّل ْم
ََو َس َع َل..َس ِ ّي ِد َنا مُ َح ّ َم ٍد ّ َو َع َل آ ِ ِل مُ َح ّ َم ْدGusti Alloh mugi muwuhi Rohmat 2x
Dumateng kanjeng nabi Muhammad
Soho dateng kawulo warganipun
َل َح ْو َل َو َل ق ُ ّ َو َة.. َل َح ْو َل َو َل ق ُ ّ َو َة
َل َح ْو َل َو َل ق ُ ّ َو َة
.. ِإ ّلَ ِبا ّ َللِ الْ َع ِ ِ ّل الْ َع ِظ ْي
َل ِإ َ َل ِإ ّلَ ا ّ َ ْلل
.. َل ِإ َ َل ِإ ّلَ ا ّ َ ْلل..ٌد
مُ َح ّ َم ّ َر ُس ْو ُل ا ّ َ ْلل
.. َص ّ َل ا ّ َلل ُ َعلَ ْي ِه َو َس ّل َ ْم13.Puji-pujian istighfar robbal baroya
(cocok di subuh)
أ َ ْس َت ْغ ِف ُرا ّ َ ْلل.. َر ّ َب الْ َ َبا َيا
أ َ ْس َت ْغ ِف ُرا ّ َ ْلل
.. ِم َن الْ َخطَا َيا
Puji pujian Syair Wali Tanah Jawa
18 Abadikan karya yang terbukti baiknya
ِْـي
َر ّب ِز ْد ِ ْن ِع ْل ًما َنافِ َعا
..ِْني
ِْفق
َو َوا َع َملا ً َصالِ َحا
..ِْني
َْأغ
َو ِر ْز ًقا َحلَلا َ
..
ُْتبَت ْو ب
َوأ ْك َعلَ ْينَا ًَة َن ُص ْو َحا..ُْتب
َوأ ْك َعلَ ْينَا َت ْو َب ًة َن ُص ْو َحا
..َيا َحنّ َانُ َيا َمنّ َانُ َيا َد ّ َيانُ َيا ُس ْلطَا ْنKata mutiara: "Barang siapa memiliki enam kelebihan, akan
masuk surga dan jauh dari neraka, yaitu: 1. Yang mengenal Allah
dan mentaati-Nya. 2. Yang mengenal setan dan menjauhinya. 3.
Yang mengetahui kebenaran dan mengikutinya. 4. Yang mengetahui
dosa dan menjauhinya. 5. Yang mengetahui dunia dan
menghindarinya. 6. Yang mengetahui akhirat dan mencarinya. "
[Sayyidina „Ali]

Puji pujian Syair Wali Tanah Jawa
19 Abadikan karya yang terbukti baiknya
14.Puji-Pujian Istighfar Masayikhinaأ َل ّل َ ُهـ ّ َم ا ْغ ِف ْرلَنَا ذ ُن ُ ْو َبنَا َولِ َوا ِ ِل َنا َو لِ َم َشا ِي ْي ِحنَا َولِ َجم ْي ِع
ْيْ
ِِلم
ْس
ُْلم
ا َوالْ ُم ْس ِل َما ْت
Duh gusti kulo nyuwun ngapuro
Sekathahe duso kulo…
Lan dosane tiang sepah kalih kulo
Lan dosane guru(guru) kulo
Lan dosane tiang islam lanang wadon
Lan dosane mukmin lanang lan mukmin wadon
15.Puji-Pujian Istighfar Robbana Zdolamnaَر ّ َبنَا َيا َر ّ َبنَا..، َر ّ َبنَا َظلَ ْمنَا أ َ ْنفُ َسنَا
ْن
ِإ
َو لَ ْم َت ْغ ِف ْر لَنَا

... َت ْر َ ْحَا
َو نَلَنَ ُكو َننّ َا ِم َن الْ َخا ِس ِري ْنKata mutiara : "Dunia adalah tempat segala urusan yang menyibukkan,
sedangkan akhirat adalah tempat segala ketakutan. Manusia masih sibuk
sementara ketakutan itu menantinya, sehingga suatu saat selesailah
urusannya dan berakhir entah di surga atau neraka. [Yahya bin Mu'adz]

Puji pujian Syair Wali Tanah Jawa
20 Abadikan karya yang terbukti baiknya
16.Puji-Pujian Istighfar Allohhummaghfirli
(Isya)
أ َل ّل َ ُهـ ّ َم ا ْغ ِف ْر ِ ْل ذ ُ ن ُ ْو ِ ْب َولِ َوا ِل ّ َي
ْر
َوا َ ْحَ ُه َما
.. َوا ْر َ ْحَ ُه َما.. َك َما َر َب َيا ِ ْن َص ِغ ْ َيْاYa Alloh kulo nyuwun ngapuro
Sekathahe duso kulo…
Lan dosane bapak ibu kulo
Ugi umat islam sedoyo 2x
17.Puji-Pujian Istighfar Khayul Qoyyumu
(„Asar/magrib/Isya)
اَ ْس َت ْغ ِف ُرا ّ َللَ الْ َع ِظ ْي..أ َ ّ َ ِلي َل ِإ َ َل... ِإ ّلَ ُه َوالْ َ ّ ُح ا ْل َق ّي ُ ْوم ُ..َوأ َت ُ ْو ُب ِإلَ ْي ِهKata mutiara 2
Bersabarlah dan berusahalah terus dengan harapan memperoleh petunjuk
jalan (hidayah). Kuasailah dirimu dan jangan biarkan kehidupan lahiriah
dan jasmaniah menawan serta menyesatkanmu! [Fariduddin Attar]

Puji pujian Syair Wali Tanah Jawa
21 Abadikan karya yang terbukti baiknya
18.Puji-Pujian Istighfar Ya Khayyu yaQoyyumu
(„Asar/subuh)
َيا َ ّ ُح َيا َق ّي ُو ْم.. َل ِإ َ َل ِإ ّلَ أ َ ْن َت
َيا َ ّ ُح َيا َق ّي ُو ْم
.. َل ِإ َ َل ِإ ّلَ أ َ ْن َت
ُس ْب َحا َن َك ِإ ِ ّ ْن
.. ُس ْب َحا َن َك ِإ ِ ّ ْن كُنْ ُت ِم َن ال ّظا َلِ ِم ْيْ19.Puji-Pujian Istighfar Asyhadu alla
(waktu sahur)
أ َ ْش َه ُد أ َ ْن َلإ َ َل ِإ ّلَا ّ َ ْلل...اَ ْس َت ْغ ِف ُرا ّ َلل..أ َ ْسأَل ُ َك الْ َجنّ َ َة-َوأ َ ُع ْوذ ُ ِب َك ِم َن النّ َا ْر..أ َل ّل َ ُهـ ّ َم ِإ ّنَ َك َعفُ ّ ٌو..ت ُ ِح ّ ُب الْ َع ْف َو ف َا ْع ُف َعنِّ ْي..
Puji pujian Syair Wali Tanah Jawa
22 Abadikan karya yang terbukti baiknya
20.Puji-Pujian Istighfar Afuwwun Karim
(maghrib)
أ َل ّل َ ُهـ ّ َم ِإ ّنَ َك َعفُ ّ ٌو َك ِر ْي..ت ُ ِح ّ ُب الْ َع ْف َو ف َا ْع ُف َعنِّ ْي َيا َك ِر ْي..Duh gusti alloh kulo nyuwun dipun ngapunten
Sekathahe duso kulo enjang sonten
Menawi mboten ya Alloh dipun ngapunten
Ingkang bade paring maghfiroh puniko sinten
21.Puji-Pujian Istighfar Birohmatikal Wasinga
(subuh)
َل ِإ َ َل ِإ ّلَ أ َ ْن َت َيا.. أ َ ْر َح َم ال ّ َرا ِحَِ ْيْ.. ِإ ْر َ ْحَنَا..ََِتك
ْحَ
ِب َر
ْة
َوا ِس َع
ْل
ا
.. َيا َ ّ ُح َيا َق ّي ُو ْم.. َيا َغ ّ َفارا ّلُن ُو ْب..َ
يَجلا ِل
اذَا الْ َوا ْ ِلِ ْك َرا ْم..آ ِم ْتنَا َعل ا ِّل ْي ِن ا ْ ِلْ ْسلا َ ْم
Puji pujian Syair Wali Tanah Jawa
23 Abadikan karya yang terbukti baiknya
22.Puji-Pujian Istighfar Subhanaka Inni
(subuh)
َل ِإ َ َل ِإ ّلَ أ َ ْن َت.. ُس ْب َحا َن َك ِإ ِ ّ ْن..كُنْ ُت ِم َن ال ّظ َالِ ِم ْيْ23.Puji-Pujian Khusnul Khotimahاَل ّل َ ُهـ ّ َم َص ّ ِل َع َل... مُ َح ّ َم ْد َشافِـ ِع ا ْلْ َنا ْم
ِ ِ
َوآل َو َص ْح ِب ِه
... َو َس ِّل ْم َع َل َد َوا ْم
َل ِإ َ َل ِإ ّلَ ا ّ َ ْلل
...أ َلْ َم ِل ُك ا ْل َح ّ ُق الْ ُم ِب ْيْ
ٌد
مُ َح ّ َم َر ُس ْو ُل ا ّ َ ْلل
... َصا ِد ُق الْ َو ْع ِد ا ْلْ ِم ْيْYa Alloh kulo nyuwun umur panjang ingkang berkah
Ya Alloh i kulo nyuwun benjang pejah husnul khotimah
Kata mutiara 3
Alam dunia seisinya, zdohirnya adalah tipuan. Sedangkan
inti/batinya adalah berisi hikmah dan pelajaran.
[Mutiara Kitab Hikam]

Puji pujian Syair Wali Tanah Jawa
24 Abadikan karya yang terbukti baiknya
24.Puji-Pujian Anta Salamاَل ّل َ ُهـ ّ َم أ َ ْن َت ال ّ َس َلا ْم ، َو ِمنْ َك ال ّ َسلا َ ْم ، َو ِإلَ ْي َك َي ُع ْود ُ
َْلام
ال ّ َس
، ا
ف َ َح ِ ّينَ
َر ّ َبنَا ِبال ّ َسلا َ ْم ، َوأ َ ْد ِخ ْلنَا الْ َجنّ َ َة َدا َرال ّ َسلا َ ْم25.Puji-pujian Sapu Jagatَر ّ َبنَا آ ِتنَا ِفِ ا ّلُ ْنيا َح َسنَ ْة َو ِفِ الْ ِخ َر ِة َح َسن ًة ّ َو ِقنَا
َع َذا َب النّ َا ْر
Duh gusti Duh gusti paring rohmat kesahenan
kesahenan wonten ing dunyo
Keslametan wonten akherat.. [ubd]
Kata mutiara 4:
Silahkan bermaksiat sekadar kekuatanmu masuk neraka,
padahal siapapun enggan memasukinya.

Puji pujian Syair Wali Tanah Jawa
25 Abadikan karya yang terbukti baiknya
26.Puji-pujian Njaluk udan
(Maghrib saat kemarau)
اَل ّل َ ُهـ ّ َم أ َ ْس ِقنَا َغ ْيثَا مُ ِغ ْيثَا َو َل
َت ج َع ِم َن
ْْلنَا الْ َقا ِن ِط ْيْDuh gusti Alloh mugi nyiram kulo
Kelawan udan ingkang nylametaken
ِإ ْس َت ْغ ِف ُروا َر ّ َب ُك ْم ِإ ّنَه ُ َكا َن َغ ّ َفاراَ
ِل
ِس
ُْير
ال ّ َس َماءَ َعلَ ْي ُك ْم ِم ْد َراراَ
ُْكم
ْد
ِد
ُْيم
َو ِبأ َ ْم َوا ٍل ّ َو َبنِيَْ

َو لَ ُك ْم َجنّ َا ٍت
َي ْج َع ْل ْل
ّ َو َي ْج َع لَ ُك ْم أ َ ْ َنْاراَ
َر ّ َبنَا آ ِتنَا ِفِ ا ّلُ ْنيا َح َسن ْة َو ِفِ الْ ِخ َر ِة َح َسن ًة ّ َو ِقنَا
َع َذا َب النّ َا ْر
27.Puji-pujian Tauhid
(Isya)

Puji pujian Syair Wali Tanah Jawa
26 Abadikan karya yang terbukti baiknya
َل ِإ َ َل ِإ ّلَ ا ّ َ ْلل.. ُه َو ا ّ َ ْلل َخالِ ُق الْ ِع َبا ْد..ِم َن الْ َع َدا ْم َو ِإ َل الْ ُو ُجو ْد.. ُثّ َا ْل َع َدا ْم َب ْع َد الْ ُو ُجو ْد
َصلا َة ُا ّ َ ْلل َسلا َم ُا ّ َ ْلل َع َل َط َه َر ُس ْو ِل ا ّ َ ْلل
َصلا َة ُا ّ َ ْلل َسلا َم ُا ّ َ ْلل َع َل ي َس
~ َح ِب ْي ِب ا ّ َ ْللAku biyen ora ono
Lan Saiki dadi ono
Besok meneh ora ono
Podho bali maring Rahmatulloh
Ayo-ayo podho ngibadah
Mumpung isih ono uripe
Badan siji digowo mati
Ojo koyo kebo sapi
Luwih eco luwih Mulyo
Rasane wong ning suwargo
widodari Patang puluh loro
Kasur babut mendhut-mendut
Kursi gading ranjang kencono
Klambu sutro ditetes Inten
Cawisane wong kang bekti
Maring pengeran kang Moho suci
Luwih loro luwih susah
Rasane wong ning neroko

Puji pujian Syair Wali Tanah Jawa
27 Abadikan karya yang terbukti baiknya
Klabang geni Ulo geni
Rantai geni Godho geni
Cawisane wong kang dosa
Gumampang dawuh pengeran
Ojo gumampang
Tinggal sembahyang
Ono tangis Kelayu-layu
Tangise wong wedi mati
Digedongono dikuncenono
Wong mati mongso wurungo
28.Puji-pujian Rojab jelang Romadhon-1
(„Asar)
أ َل ّل َ ُهـ ّ َم َ
بلَنَا ِ
ا ِر ْك ف َر َج َب َو َش ْع َبا َن..أ َل ّل َ ُهـ ّ َم َ
بلَنَا ِ
ا ِر ْك ف َر َج َب َو َش ْع َبا َن..أ َل ّل َ ُهـ ّ َم َبا ِر ْك لَنَا َو َب ِّلـ ْغنَا َر َم َضا َن
أ َل ّل َ ُهـ ّ َم َبا ِر ْك لَنَا َو َب ِّلـ ْغنَا َر َم َضا َن
Yalloh gusti kito nyuwun berkahipun wulan rojab
Yalloh gusti kito nyuwun berkahipun wulan sa’ban

Puji pujian Syair Wali Tanah Jawa
28 Abadikan karya yang terbukti baiknya
Yalloh gusti kito nyuwun berkahipun wulan romadhon
Yalloh gusti kito nyuwun menangi wulan romadhon
29.Puji-pujian Romadhon-2
(Isya-tarwih)
َم
ْر َح ًبا ْر ح

َيا َش ه َر َم َضا ْن..
ُْر َم ًَبا َش ْه ُر ال ِ ّص َيا ِم
َم ْر َح ًبا َش ْه ُرالْ ِع َبا َد ْة
.. َم ْر َح ًبا َيا َخ ْ َيْ َخ ْل ِق ا ّ َ ْلل
ُِالم
َ

ع ِس ٍ ّر
ّ َوأ َ ْخ َفى..مُ ْس َت ِج ْي ُب ا ّ َل َع َوا ِت
َر ِّب ف َا ْر َ ْحَنَا َجَِ ْي َعا
.. َوا ْم ُح َعنّ َا ال ّ َس ِ ّيئا َ ِت
َر ِّب ف َا ْر َ ْحَنَا َجَِ ْي َعا
..
ِب َج ال ّ َصالِ َحا ِت
ِم ْيـ ِع Kata mutiara 5 :
Ulurkan tanganmu pada tetanggamu yang membutuhkan.
Hiasi hidupmu dengan ringan tangan.

Puji pujian Syair Wali Tanah Jawa
29 Abadikan karya yang terbukti baiknya
30.Puji-pujian Romadhon-3
Magrib & Isya
َر َم َضانُ َق ْد َجاءَ َنا ف َ ِب َجا ِء َر َم َضا َن
َر ِّب لَ َق ْد َحا َزالْ ُمنَا َم ْن ُه َو أ َ ْح َيى َش ْه َر َنا
ِْفي
ِه
لَ ْي َل ُ َق ْد ِر َنا َر ِّب آ ِتـ ْ َيْا إ ّيا َ َنا
ِ ْفِ َق ْد َع َل َث َوا َبنَا َث َوا َب اَلْ ِف َش ْه َر َنا
ِبا ّ َ ِل ْي ي ُ ِج ْي ُب ِبنَا ِف َع ِظ ْ ِي َس ِ ّي ِد َنا
َس ِ ّي ِد َنا أ َ ْحََ ِد َنا َص ّ َل َعلَ ْي ِه َر ّبُنَا
Qito Syukur mring pengeran datenge wulan romadhon
Bejo sekabehe insan kang miturut dedawuhan
Sampun nampeni ganjaran laelatul qodri minna syahr
peparingan mring ganjaran lir ganjaran sewu wulan
Duh gusti mugi kasihan welasan mring abdi Tuan
Mring agunge kasih Tuan jeng Muhammad kang –
pungkasan.

Puji pujian Syair Wali Tanah Jawa
30 Abadikan karya yang terbukti baiknya
31.Puji-pujian solli wasallimda
(Isya)
ِّل
َص َو َو َس ِّل ْم َدائِ ًما َع َل ا ْحََ َد
...2xِل
ْلْ
َوا َوا ْ َلِ ْص َحا ِب َم ْن َق ْد َو ّ َح َد
..ِل
ْلْ
َوا َوا ْ َلِ ْص َحا ِب َم ْن َق ْد َو ّ َح َد
..Eman eman temen wong bagus ora sembayang
Eman eman temen wong bagus ora sembayang
Nabi yusuf luwih bagus yo sembayang 2x
Eman eman temen wong ayu ora sembayang
Eman eman temen wong ayu ora sembayang
Siti Fatimah luwih ayu yo sembayang 2x
32.Puji-pujian allohumarhamni bilqour‟an
(magrib/isya)
أ َل ّل َ ُهـ ّ َم ا ْر َ ْحَنِ ْي ِبالْ ُق ْرآ ْن.. َوا ْج َع ْل ُ ِ ْل ِإ َما ًما َون ُ ْو ًرا
َو ُه ًدى ّ َو َر ْحََ ْة
.أ َل ّلَ ُهـ ّ َم ذَ ّ ِك ْر ِ ْن.. ِمنْه ُ َما ن َ ِس ْي ُت َو َع ِّل ْمنِ ْي
Puji pujian Syair Wali Tanah Jawa
31 Abadikan karya yang terbukti baiknya
ُْنه
ِم
ُْلت
ِه
َما َج
.. َوا ْر ُز ْقنِ ْي ِتلا َ َو َته ُآ َناءَ
الّ َ َرا َف
ْي ِل َوأ َ ْط ْر
ال ّ َ َنّا
.. َوا ْج َع ْل ُ..ح ُ ّ َج ًة ِ ْل.. َيا َر ّ َب الْ َعالَ ِم ْيْ.33.Puji-pujian hasbunalloh
(Dzuhur)
َح ْسب ُنَا ّ َ ْلل َو ِن ْع َم الْ َو ِكي ْل.. ِن ْع َم الْ َم ْو َل َو ِن ْع َم النّ َ ِص ْيْ34.Puji-pujian Allohul kafi
(Dzuhur)
ا ّ َلل ُ الْ َكا ِف َر ّبُنَا الْ َكا ِف َق َص ْدنَا الْ َكا ِف
َو َج ْد َنا الْ َكا ِف لِ ُك ّ ِل الْ َكا ِف َكاف َنَا
ِف
الْ َكا َو ِن ْع َم الْ َكا ِف
ـ اَلْ َح ْم ُد ِ ّ َ ْلل
Puji pujian Syair Wali Tanah Jawa
32 Abadikan karya yang terbukti baiknya
35.Puji-pujian urip neng alam ndunyo
(„Isya)
اَل ّل َ ُهـ ّ َم َص ّ ِل َع َل مُ َح ّ َم ٍد .. َو َع َل آ ِ ِل َو َص ْح ِب ِه أ َ ْجَ َ ِع ْيْUrip neng alam ndunyo ora sa’lawase
Koyo wong lelungan ono dalan mampir ngombe
Omah gedung suwargo kanggo wong kang podo iman
Utawa neroko kanggo wong kang nurut setan
36.Puji-pujian solawat nariyah
(cocok maghrib)

Puji pujian Syair Wali Tanah Jawa
33 Abadikan karya yang terbukti baiknya
37.Puji-pujian Solawat Nuril Anwar
(Magrib)
اَل ّل َ ُهـ ّ َم َص ّ ِل َع َل ن ُ ْو ِر ا ْ َلِ ْن َوا ْر..
َو ِس ر َرا ْر
ِ ّا ْ َلِ ْس َو ِت ْر َيا ِق
ْر
ا ْ َلِ ْغ َيا
.. َو ِم ْف َتا ِح َبا ِب الْيَ َسا ْر.. َس ِ ّي ِد َنا َو َم ْولَنَا..ِن
ِد
مُ َح ّ َم الْ ُم ْخ َتا ْر
.. َو آ ِ ِل ا ْ َلِ ْط َها ْر َوأ َ ْص َحا ِب ِه ا ْ َلِ ْخ َيا ْر..
َع َد َد ِن َع ِم
ا ّ َللِ َو ِإفْ َضا ِ ْل38.Puji-pujian solawat tibbil qulub
اَل ّل َ ُهـ ّ َم َص ّ ِل.. ع ََس ِ ّي ِد َنا.. مُ َح ّ َم ٍد ِط ّ ِب قُل ُ ْو ِب َو ..
َل ا ْلَد َوا ِ َئِاَِِفية
َو َعا ا ْ َلِ ْب َدا ِن َو ِش َفا ِ َئِا
.. َون ُ ْو ِرا ْ َلِ ْب َصا ِر َو ِض َي ِا َئها..َو َع َل آ ِ ِل َو َص ْح ِب ِه َو َس ِّل ْم38.a.Puji-pujian solawat Nurizdati
Puji pujian Syair Wali Tanah Jawa
34 Abadikan karya yang terbukti baiknya
اَل ّل ُهـ ّ َم َص ّ ِل َو َس ِّل ْم َو َبا ِر ْك َع َل َس ِ ّي ِد َنا( َو َم ْولَنَا)مُ َح ّ َم ِد ِن
النّ ُو ِر ا ّ َلا ِ ْت َوال ِّ ِّس ال ّ َسا ِر ْى ِف َسا ِئرا ْ َل ْ َسْا ِء َوال ِ ّص َفا ِت
ـ َو َع َل آ ِ ِل َو َص ْح ِب ِه َو َس ّلَ ْم
38.b.Puji-pujian solawat Jalbur rizqi
اَل ّل ُهـ ّ َم ّ ِل َصت ُ َو ِ ّس ُع ِ َبِا َعلَ ْينَا
َص ع َل.. َس ِ ّي ِد َنا مُ َح ّ َم ٍد.. َلا َ ًة ْق
ا ْ َل ْر َز
.. َوت ُ َح ِّسن ُ ِ َبِا لَنَا ا ْ َل ْخلا َ ْق َو َع َل آ ِ ِل َو َص ْح ِب ِه
ِّْلم
َو َس
38.c.Puji-Pujian Maula yasol
(„Isya)
َم ْولَ َي َص ّ ِل َوس ِّل ْم َدا ِئ ًما أ َ َب َدا * َع َل َح ِب ْي ِب َك َخ ْ ِيْ َخ ْل ِق كُ ِّل ِ ِه
ُه َوالْ َح ِب ْي ُب ا ّ َ ِل ْي ت ُ ْر َجَ َش َف َعت ُهُ
* لِ ُك ّ ِل َه ْو ٍل ِّم َن اْلَ ْه َوا ِل مُ ْق َت ِح ِم
َيا َر ِّب ِبالْ ُم ْصطَ َفى َب ِّل ْغ َم َقا ِص َدنَا
* َوا ْغ ِف ْر لَنَا َما َم َضى َيا َوا ِس َع ا ْل َك َر ِم
Puji pujian Syair Wali Tanah Jawa
35 Abadikan karya yang terbukti baiknya
39.Puji-pujian do Elingo
(„Asar)

اَل ّل ُهـ ّ َم ص ّ ِل ِّل ْم
ََو َس َع َل..، َس ِ ّي ِد َنا َو َم ْولَنَا مُ َح ّ َم ٍد ، َع َد َد َما
ِف
ِم
ْل
ِع
ا
ّ َللِ َصلا َ ًة
..، َدائِ َم ًة ِب َد َوا ِم مُ ْل ِك ا ّ َللِ..Do elingo iki zamane wis tuwo
Tuntunan agomo do dianggep kuno
Lakonono ajarane wali songo
Sing ra kerso ojo nyacad ojo ngino
Ajarane wali songo werno-werno
Dzikir tahlil kirim dungo lakonono
Moco qur’an lan sholawat kuli’ noho
Ziaroh kubur ojo nganti dilale’no
Ono carane dakwah klawan budoyo
Umpamane koyo sunan kali jogo
Pituture mlebu ati ora kroso
Tuntunan Agomo biso di amalno
Wis kabukten rikolo zaman sa’mono
Akeh poro manungso nyembah braholo
Banjur sadar laku musyrik ditinggalno
Podo nderek ajarane wali songo
40.Puji-Pujian Mujahadah Mbah Damsuqi
(Acara Mujahadah)

Puji pujian Syair Wali Tanah Jawa
36 Abadikan karya yang terbukti baiknya
اَل ّلَ ُهـ ّ َم َص ّ ِل َع َل... مُ َح ّ َم ْد َشافِـ ِع ا ْلْ َنا ْم
ِ ِ
َوآل َو َص ْح ِب ِه
... َو َس ِّل ْم َع َل َد َوا ْمOno gajah mangani roti
Ono pitik mangan krupuk
Mujahadah nentremke ati
Nyatane ratahu umuk
41.Puji-pujian Eling-Eling Siro Menungso
(„Isya)
َصلا َة ُا ّ َ ْلل َسلا َم ُا ّ َ ْلل َع َل َط َه َر ُس ْو ِل ا ّ َ ْلل
َصلا َة ُا ّ َ ْلل َسلا َم ُا ّ َ ْلل َع َل ي َس
~ َح ِب ْي ِب ا ّ َ ْللEling-eling siro manungso
Temenono anggonmu ngaji
mumpung durung ketekanan
Malaikat juru pati
Luwih susah luwih loro
Rasane wong nang neroko
Klabang kores ketunggeng kolojengking

Puji pujian Syair Wali Tanah Jawa
37 Abadikan karya yang terbukti baiknya
Klabang geni ulo geni
Alah rante geni gada geni
Cawisane wongkang duroko
Wongkang mampang dawuh pangeran
Gumampang dawuh pangeran
Luwih mulyo luwih mukti
Rasane wong ono suwargo
Patang puluh loro widodari
Kasur babut gari ngenggoni
Cawisane wongkang bekti
dawuh pengeran kang moho suci
42.Puji-pujian Ayo Ngibadah
(“Isya)

اَل ّلَ ُهـ ّ َم ص ّ ِل ِّل ْم
ََو َس َع َل..، َس ِ ّي ِد َنا َو َم ْولَنَا مُ َح ّ َم ٍد ،
َع َد َد َما ِف ِع ْل ِم ا ّ َللِ َصلا َ ًة
..، َدا ِئ َم ًة ِب َد َوا ِم مُ ْل ِك ا ّ َللِ..Sdoyo dulur mumpung isih waras
Ayo ngibadah sartane ikhlas
Tuwo enom podo mikiro
Jeneng manungso mesti le loro
Yen wis loro banget susahe
Badan apes eling salahe
Dek ngrasani ora berduli
Ngamal bagus den-lali lali

Puji pujian Syair Wali Tanah Jawa
38 Abadikan karya yang terbukti baiknya
Sdoyo dulur monggo dho ngaji
Gawe sangu besuk yen mati
Perkoro repot kudu den bagi
Godhane setan ojo dituruti
Sebab wong mati iku wis mesti
Lamon ra ngaji bakale rugi
Ono kubur setengah mati
Mungkar lan nakir podho nggebugi
Wong tuwo loro wajib nuturi
Marang anake den wulang ngaji
Yen raiso pasrah mbah kyai
Supoyo mbesuk biso manfangati
43.Puji-Pujian Sandangane Diganti Putih
(„Asar)

َصلا َة َُط ه ْو ِل
ا ّ َ ْلل َسلا َم ُا ّ َ ْلل َع َل ََر ُس ا ّ َ ْلل
َصلا َة ُا ّ َ ْلل َسلا َم ُا ّ َ ْلل َع َل ي َس
~ َح ِب ْي ِب ا ّ َ ْللSandangane diganti putih
Mertanda’no raiso mulih, raiso mulih
Tumpakane kereto jowo
rodo papat rupo menungso
ditutupi anjang-anjang
diurugi disiram kembang
tonggo-tonggo podo nyawang
podo nangis koyo wong nembang

Puji pujian Syair Wali Tanah Jawa
39 Abadikan karya yang terbukti baiknya
44.a.Puji-pujian wanita surga
(“Isya)
ِ
ِا َل ْى لَ ْس ُت لِ ْل ِف ْر َد ْو ِس اَ ْهلا َ
.. َو َل اَ ْق َوى َع َل النّ َا ِر الْ َج ِح ْ ِي
ْب
ف َ َه ِ ْل َت ْو َب ًة ّ َوا ْغ ِف ْرذ ُن ُ ْو ِب
..ف َ ِا ّنَ َك َغافِ ُر ا ّ َل ْن ِب الْ َع ِظ ْ ِيDene wanita papat kang mlebu surgo
Ya iku wong wadon kang bisa ngereksa
Maring awake saka nglakoni dosa
Lan ta'at maring Allah Kang Maha Kuasa
Nomer loro wadon kang ta'at bojone
Perintahe wong lanang ditindakake
Ora gelem mbantah, klawan prengat-prengut
Uga ora gara kanti sliyat-sliyut
Nomer telune wong wadon ingkang sabar
Ngatasi perkara kanti dada jembar
Ora gampang mindakake morang-maring
Kaya nuding-nuding Ian mecahi piring
Nomer papat ya iku wadon kang nerima
Saking paringe bojo ra gelem ngina
Diparingi akeh den terima bungah
Diparingi sethitik Alhamdulillah

Puji pujian Syair Wali Tanah Jawa
40 Abadikan karya yang terbukti baiknya
44.b.Puji-Pujian Repote dadi wong
(„Asar)
َصلا َة ُا ّ َ ْلل َسلا َم ُا ّ َ ْلل َع َل َط َه َر ُس ْو ِل ا ّ َ ْلل
َصلا َة ُا ّ َ ْلل َسلا َم ُا ّ َ ْلل َع َل ي َس
~ َح ِب ْي ِب ا ّ َ ْللRepote dadi wong dagang
Sholate digawe gampang
Opo maneh dagangane laris
Durung sholat ngakune uwis
Repote dadi wong tani
Sholate kadang lali
Opo maneh wayahe tandur
Sholate djundur-under
Repote wong nggarap sawah
Sholate sa wayah-wayah
Opo maneh wayahe panen
Sholate ora tau kopen
Repote wong dadi sopir
Sholate mondar-mandir
Opo maneh mburu penumpang
Sholate digawe gampang

Puji pujian Syair Wali Tanah Jawa
41 Abadikan karya yang terbukti baiknya
44.Puji-Pujian Toto Kromoاَل ّلَ ُهـ ّ َم َص ّ ِل َع َل... مُ َح ّ َم ْد َشافِـ ِع ا ْلْ َنا ْم
ِ ِ
َوآل َو َص ْح ِب ِه
... َو َس ِّل ْم َع َل َد َوا ْمWajib anak neng wong tuwo
Kudu nganggo toto kromo
Tindak tanduk kang prayogo
Una uni ojo sembrono
Kon sekolah kudu mangkat
Dikon ngaji kudu ngerti
Saben wektu kon sembayang
Siro kabeh wajib tumandang
Ayo poro konco-konco
Saben sore mangkat ngaji
Lamon siro ora ngaji
Nganti tuwo ora ngerti
Kata mutiara 8 :
Barang siapa menghendaki kuat daya ingatnya, lakukanlah;
Satu sering bersiwak
Dua sering berpuasa sunnah
Tiga sering membaca Al-qur‟an
[kitab nashoikhul „ibad]

Puji pujian Syair Wali Tanah Jawa
42 Abadikan karya yang terbukti baiknya
45.Puji-Pujian Zakatاَل ّلَ ُهـ ّ َم َص ّ ِل َع َل... مُ َح ّ َم ْد َشافِـ ِع ا ْلْ َنا ْم
ِ ِ
َوآل َو َص ْح ِب ِه
... َو َس ِّل ْم َع َل َد َوا ْمWong Islam kang menangi
Surupe wulan romadhon
Kewajiban zakat fitrah
Patang mud bahan pikuat
Zakat pari sepuluh persen
Lamon ora ragad banyu
Yen ragad banyu Limang persen
Kang liyo neng kitab lan guru
Kata mutiara 9:
Sekarang dengan pena kita mampu mencoret berlembar-lembar kertas.
Kelak di alam kubur kita akan menulis dengan kuku bertinta darah
pada beberapa lembar kain kafan.
[kitab dasuqi]

Puji pujian Syair Wali Tanah Jawa
43 Abadikan karya yang terbukti baiknya
45.a.Puji-Pujian Hajiَل ِإ َ َل ِإ ّلَ ا ّ َ ْلل...اَلْ َم ِل ُك الْ َح ّ ُق الْ ُم ِب ْيْ
ٌد
مُ َح ّ َم ّ َر ُس ْو ُل ا ّ َ ْلل
... َصا ِد ُق الْ َو ْع ِد ا ْ َل ِم ْيْLamon kuoso lungo haji
Ojo lali sing dinafkahi
Kaji iku cukup mung siji
Maslahat tonggo jo nganti lali
Ihrom wukuf towaf lan sangi
Tahallul ngetho’ rambut tlungiji
Yen wukuf ra dilakoni
Tahun sa’ bare wajib mbaleni
Kata mutiara 7 :
Kewajiban orang tua terhadap anak adalah menafkahi, mendidik
Agama dengan pasrah Kyai atau ustazd, kemudian menikahkan
pada saatnya.

Puji pujian Syair Wali Tanah Jawa
44 Abadikan karya yang terbukti baiknya
46. Puji-Pujian Saben malem jum‟at
(magrib)
ِّل
َص َو َو َس ِّل ْم َدا ِئ ًما َع َل ا ْحََ َد
...ِل
ْلْ
َوا َوا ْ َلِ ْص َحا ِب َم ْن َق ْد َو ّ َح َد
..ِل
ْلْ
َوا َوا ْ َلِ ْص َحا ِب َم ْن َق ْد َو ّ َح َد
..Saben malem jum’ah ahli qubur tilik omah
Saben malem jum’ah ahli qubur tilik omah
Perlu nyuwun ayat qur’an sa’ kalimah
Lamun ora diwenehi banjur bali karo mrebes mili
Bali meng kuburan nyunggi tangan karo tetangisan
[dibawah ini umumnya tidak dibaca][Duh anak putuku ojo lali karo aku
Ora ngrumangsani podo mangan tinggalanku
Ora ngrumangsani podo mangan tinggalanku]

Puji pujian Syair Wali Tanah Jawa
45 Abadikan karya yang terbukti baiknya
46.a.Puji-Pujian ayo sedulur
(„Isya)
َصلا َة ُا ّ َ ْلل َسلا َم ُا ّ َ ْلل َع َل َط َه َر ُس ْو ِل ا ّ َ ْلل
َصلا َة ُا ّ َ ْلل َسلا َم ُا ّ َ ْلل َع َل ي َس
~ َح ِب ْي ِب ا ّ َ ْللAyo sedulur sing sregep Ngaji
Ngaji iku sangune mati
Wong mati iku banget larane
Sebab nyawane ilang saking awake ..... 2x
Wong anom ndunya mung sesaat
Mangka sing age-age anggonmu tobat
Tobat saking sakabehe maksiat
Mumpung durung teka waktune wafat ... 2x
Untung temen wong sing gelem sholat
Lan ngakeh-akehi maca Sholawat
Sholawat maring Nabi Muhammad
Sebab ngajeng-ngajeng angsal safaat .. 2x'
Ya Alloh Gusti kita nyuwun
Pinaringan Istiqomah
Ya Alloh, Gusti kita nyuwun
Mbenjang pejah Khusnul Khotimah 2x
Ya Allah Gusti kita nyuwun
Pinaringan umur berkah
Kangge ibadah kanti ta'at
Lan nebihi laku maksiat .. 2x
Ya Allah Gusti kita nyuwun
Pinaringan rizqi kathah
Saget kangge amai jariyah
Lan ziarah dateng Mekkah . 2x

Puji pujian Syair Wali Tanah Jawa
46 Abadikan karya yang terbukti baiknya
46.a.1. Puji-Pujian pitakonan kubur
(Isya)
ا ّ َلل ُ الْ َكا ِف َر ّبُنَا الْ َكا ِف َق َص ْد َنا الْ َكا ِف
َو َج ْد َنا الْ َكا ِف لِ ُك ّ ِل الْ َكا ِف َكاف َنَا
ِف
الْ َكا َو ِن ْع َم الْ َكا ِف
ـ اَلْ َح ْم ُد ِ ّ َ ْللPara sedulur mangertenana
Yen ing alam kubur bakal ana
Ana pitakonan nem perkara
Kudu bisa'a anjawab sira
Kaping sepisan pitakonane
Gusti Pangeranmu iku sapa ?
Nuli njawabpa kelawan cetha
Yen Gusti Allah Pangeran kula
Kang kaping pindho pitakonane
Sapa iku kanjeng Nabi Niro ?
Enggal njawabpa kelawan cetho
Yen Nabi Muhammad nabi kula
Kaping telune pitakonane
Ya apa iku agama nira ?
Jawabane ora ana liya
Ya iku Islam agama kula
Kang kaping papal pitakonane
Kiblat ira ya iku apa ?

Puji pujian Syair Wali Tanah Jawa
47 Abadikan karya yang terbukti baiknya
Ka'batullah iku kiblat kula
Kaya mengkono njawabpa sira
Kaping limane pitakonane
Ya apa iku panutan sira ?
Kitab Al-Qur'an njawabpa sira
Ya iku kitab panutan kula
Kang kaping enem pitakonane
Ya sapa Iku sedulu iro ?
Kaum muslimin uga muslimat
Ya iku kabeh sedulur ira
47. Puji-Pujian gusti kulo nyuwun udanاَ ّ َلل ُ َيا َك ِر ْي أ َ ْن ِز ْل َعلَ ْينَا ×2ِم َن ال ّ َس َما ِء َماءً ِم ْد َرا َرا×2Gusti kulo nyuwun udan ingkang deres
Gusti kulo nyuwun udan ingkang deres
Supoyo bumi teles supoyo pikiran anyes
Supoyo bumi teles supoyo pikiran anyes

Puji pujian Syair Wali Tanah Jawa
48 Abadikan karya yang terbukti baiknya
48.Puji-Pujian Urip pisan
(cocok „Isya)

اَل ّل َ ُهـ ّ َم ص ّ ِل ِّل ْم
ََو َس َع َل..، َس ِ ّي ِد َنا َو َم ْولَنَا مُ َح ّ َم ٍد ،
َع َد َد َما ِف ِع ْل ِم ا ّ َللِ َصلا َ ًة
..، َدائِ َم ًة ِب َد َوا ِم مُ ْل ِك ا ّ َللِ..Urip pisan ora mung jajal-jajalan
Ngamal iro anekseni tahun wulan
Lawas-lawas siro bakal ketimbalan
Mring ayunaning Alloh Ambal-ambalan
Ojo demen rambut dowo ireng dadi
Mbesuk tuwo uwan mumpluk koyo medi
Menyang langgar menyang mesjid podo ngaji
Sapuh anem mboten dipun wiji-wiji
Kata mutiara:
Carilah ilmu, hiasilah dengan kewibawaan dan kesabaran.
[Pesan sufi;Hasan Basri]
Puji pujian Syair Wali Tanah Jawa
49 Abadikan karya yang terbukti baiknya
49. Puji-Pujian koyo urip sa‟lawaseْل
ِا ْع َم ِل ُ ْن َيا َك َكأ َ ّنَ َك َت ِع ْي ُس أ َ َب ًدا
ْل
َوا ْع َم ِلْ ِخ َر ِت َك َكأ َ ّنَ َك َت ُم ْو ُت َغ ًدا
50. Puji-Pujian Ojo dumeh
(Maghrib)
ِّل
َص َو َو َس ِّل ْم َدائِ ًما َع َل ا ْحََ َد
...ِّل
َص َو َو َس ِّل ْم َدائِ ًما َع َل ا ْحََ َد
...ِل
ْلْ
َوا َوا ْ َلِ ْص َحا ِب َم ْن َق ْد َو ّ َح َد
..ِل
ْلْ
َوا َوا ْ َلِ ْص َحا ِب َم ْن َق ْد َو ّ َح َد
..Ojo dumeh pinter banjur do keminter 2x
Pinter yen ora bener uripe bakal keblinger 2x
Ojo dumeh ayu banjur do kemayu 2x
Elingono tuwomu ompong peyot ora ayu 2x
Ojo dumeh sugih banjur do semugih 2x
Bondo iku mung nyilih mbesuk bakale mulih 2x

Puji pujian Syair Wali Tanah Jawa
50 Abadikan karya yang terbukti baiknya
Ojo dumeh mlarat banjur ragelem sholat 2x
Mlarat yen ora sholat rugi dunyo lan akherat 2x
50. Puji-Pujian Sollallohu „alayasin
(„Asar)

َص ّ َل ا ّ َلل ُ َع َل يـ ٍس... ا ِد
َ
اَ ْحََ َدا ْل ا ْلْ ِم ْيْ
ِ ِ
َوآل الْ ُم َق ّ َر ِب ْيْ
... َو َص ْح ِب ِه اَ ْجَ َ ِع ْيْ51. Puji-Pujian Ilaahilas
(suasana sedih)
ِ
ِا َل ْى لَ ْس ُت لِ ْل ِف ْر َد ْو ِس اَ ْهلا َ
.. َو َل اَ ْق َوى َع َل النّ َا ِر الْ َج ِح ْ ِي
ْب
ف َ َه ِ ْل َت ْو َب ًة ّ َوا ْغ ِف ْرذ ُن ُ ْو ِب
..ف َ ِا ّنَ َك َغافِ ُر ا ّ َل ْن ِب الْ َع ِظ ْ ِي
ِل
ـا
ذ ُن ُ ْو ِ ْب ِم ْث ُل أ َ ْع َدا ِد ال ِ ّر َم ف َ َه ْب ِ ْل َت ْو َب ًة َيا ذَا ْل َجلا َ ِل
ٍم
ْو
َو ُع ِم ِر ْي َنا ِق ٌص ِ ْفِ كُ ّ ِل َي َوذَ ْن ِب ْي َزائِ ٌد َك ْي َف ا ْح ِت َما ِل

Puji pujian Syair Wali Tanah Jawa
51 Abadikan karya yang terbukti baiknya
Duh gusti kulo sanes ahli suwargo
Nanging kulo mboten kiyat wonten neroko
Mugi gusti kerso amaringi taubat
Lan ngapuro dosa lampah ingkang lepat
Duso kulo kados pasir ing segoro
Mugi nampi tobat, Alloh ingkang mulyo
Umur kulo suda ing sak bendintene
Duso kulo tambah dos
-pundi kulo nyanggane52. Puji-Pujian Sifat Alloh wujud
(9Maghrib)
اَ ّ َ ْلل ُو ُجو ْد ِق َدا ْم َب َقا ْء-م ُ َخالَـ َفة ُ لِ ْل َح َوا ِد ِث
ِق َيامُه ُ ِبنَ ْف ِس ِه
َو ْح َدا ِن َي ْة ق ُ ْد َر ْة ِا َرا َد ْة ِع ْل ُم َح ّيَ ْة
َْع
َسْ

َب ْر َكلا َ ْمَقا ِد ًرا مُ ْو ِردًا َعالِ ًما َح ّيًا َسا ِم ًعا
َص َب ِص ْيًْا مُ َت َك ِّل ًماRongpuluh sifat wajibe Alloh
Sifat mukhale ugo rongpuluh
Sifat wenange iku siji
فِ ْع ُل مُ ْم ِك ٍن اَ ْو َت ْركُه ُ.
Puji pujian Syair Wali Tanah Jawa
52 Abadikan karya yang terbukti baiknya
53. Puji-Pujian Pentil Dzikir
(„Asar)

اَل ّل َ ُهـ ّ َم ص ّ ِل ِّل ْم
ََو َس َع َل ..، َس ِ ّي ِد َنا َو َم ْولَنَا مُ َح ّ َم ٍد
َع ْب ُد َك َو َن ِب ّي ُ َك َو َر ُس ْول ُ َك
ِّي
َِّلنب
ا
ِّي
ا ْل ُ ِّم
.Witing iman, godong Syahadat
Kembang Sholawat
Pentil Zdikir wohe Puji-pujian
Ya Alloh .. Amin Amin
ya Alloh Robbal ‘aalamin
54. Pujian Mlangi Sebelum isya bertarwihاَ ّلل.. ُهـ ّ َم َص.. َص ّ ِل َو.. َس ِّل ْم َع َل..، َس.. ِّيــ ِد.. َنا..م ُ.. َح ّ َم.. ٍد ،
Puji pujian Syair Wali Tanah Jawa
53 Abadikan karya yang terbukti baiknya
َع َد.. َد.. َما ِف ِع ْل.. ِم ا ّ َللِ.. َصلا َ ًة َدا ِئ َم.. ًة ِب.. َد.. َوا ِم..ُْمل..ِك
ا ّ َللِ
..55. Pujian Mlangi Setelah isya
Sebelum bertarwih
َل ِإ َ َل ِإ ّلَ ال ّل َــه ُ َو ْح َده ُ َل َش ِر ْي َك َل ُ َل ُالْ ُم ْل ُك َو َل ُ الْ َح ْم ُد
ِ
ُْيح
َوي ُ ِم ْي ُت َو ُه َو َع َل كُ ّ ِل َش ْي ٍئ َق ِد ْير
..َل َح ْو َل َو َل ق ُ ّ َو َة ِإ ّلَ ِبا ّ َللِ الْ َع ِ ِ ّل الْ َع ِظ ْي.اَل ّل َ ُهـ ّ َم َل َما ِن َع لِ َما
ََْللت
ْض
اَ ْعطَ ْي َت َو َل مُ ْع ِط َي لِ َما َمنَ ْع َت َو َل َها ِد َي لِ َما اَ
َُْنفع
َو َل مُ َب ِّد َل لِ َما َح َك ْم َت َو َل َرا ّدَ لِ َما َق َض ْي َت َو َل َي
ذَالْ َج ِّد ِمنْ َك الْ َج ّ ُد َل ِإ َ َل ِإ ّلَ أ َ ْن َت
-اَل ّل َ ُهـ ّ َم.. َص ّ ِل َو َس ِّل ْم
َع َل
.. َس ِ ّي ِد َنامُ َح ّ َم ٍد َع ْب ِد َك َو َر ُس ْولِ َك النّ َ ِب ّ ِي ا ْل ُ ِّم ّ ِي.. َو
ِ ِ
َع َل آل َو َص ْح ِب ِه َو َبا ِر ْك َو َس ِّل ْم
.
Puji pujian Syair Wali Tanah Jawa
54 Abadikan karya yang terbukti baiknya
56. Pujian Mlangi Allhummaso(Jam 12 malam/Setelah hutbah Hari Raya)اَل ّل ُهـ ّ َم َص.. ِل َع َل مُ َح ّ َم ْد.. َيا َر ِّب َص.. ِل َعلَ ْي ِه َو َس ِّل ْم…x...57. Puji-Pujian Sekarat Patiَصلا َة ُا ّ َ ْلل َسلا َم ُا ّ َ ْلل َع َل َط َه َر ُس ْو ِل ا ّ َ ْلل
َصلا َة ُا ّ َ ْلل َسلا َم ُا ّ َ ْلل َع َل ي َس
~ َح ِب ْي ِب ا ّ َ ْللOjo siro banget-banget
Nggonmu bungah ono
ndonyo
Malaikat juru pati
lirak-lirik maring siro
Nggone nglirik Malaikat
Arep njabut nyowo siro
Yen wes teko titi mongso
Kudu budal ra keno semoyo
Larane sekarat pati
Sewu loro dadi siji
Mergo urip podo lali
Maring tuntunan Agami
Ninggal Sholat ninggal ngaji
Mong ma`siat seng dilakuni
Mulo urip seng ati-ati
Tembe mburi ben ora rugi
Sopo wonge gelem iman,
Taat miring dawuh
Pengeran
Uripe tukun semahyang
Ora lali nderes Al-Qur`an
Rino wengi seneng wiridan
Amal sunnah dadi pakulan
Lamun mati sekarate –
gampang.
Ora kroso babar pisan.

Puji pujian Syair Wali Tanah Jawa
55 Abadikan karya yang terbukti baiknya
58.Puji-Pujian Tombo Ati
اَل ّل ُهـ ّ َم ص ّ ِل ِّل ْم
ََو َس َع َل..، َس ِ ّي ِد َنا َو َم ْولَنَا مُ َح ّ َم ٍد ، َع َد َد َما
ِف
ِم
ْل
ِع
ا
ّ َللِ َصلا َ ًة
..، َدائِ َم ًة ِب َد َوا ِم مُ ْل ِك ا ّ َللِ..Tombo ati iku ono limang perkoro
Kaping pisan moco Qur’an sak manane
Kaping pindho sholat wengi lakonono
Kaping telu wong kang sholeh kumpulono
Kaping papat weteng siro ingkang luwe
Kaping limo dzikir wengi ingkang suwe
Salah sawijine sopo biso anglakoni
Insya Alloh gusti pengeran ngijabahi
Kata mutiara:
Inti dari pemikiran adalah kemurah hatian, sedangkan inti dari
tumpukan persoalan adalah kesabaran.
[Pesan; Aktsam bin Shaifi]
Puji pujian Syair Wali Tanah Jawa
56 Abadikan karya yang terbukti baiknya
59.Puji-Pujian Kerèta Jawaَصلا َة ُا ّ َ ْلل َسلا َم ُا ّ َ ْلل َع َل َط َه َر ُس ْو ِل ا ّ َ ْلل
َصلا َة ُا ّ َ ْلل َسلا َم ُا ّ َ ْلل َع َل ي َس
~ َح ِب ْي ِب ا ّ َ ْللAyo kabèh para manungsa,
Mumpung urip ning alam donya,
Mbok ya padha-padha èlinga,
Limang wektu ndang lakonana.
Èlingana yèn wayah panggilan,
Yèn wis budhal (o)ra kena wakilan,
Disalini nganggo kain putih,
Yèn wis budhal ora bisa mulih.
Tumpakané Kerèta Jawa,
Rodha papat rupa manungsa,
Jujugané omah guwa,
Tanpa bantal tanpa k(e)lasa.
Omahé (o)ra ana lawangé,
Turu dhéwé (o)ra ana kancané.
Nyawané wis m(e)layang,
Ragané kecemplung juglang,
Ditutupi anjang-anjang,
Diurug disawur kembang.
Tangga-tangga padha nyawang,
Padha nangis kaya wong nembang,

Puji pujian Syair Wali Tanah Jawa
57 Abadikan karya yang terbukti baiknya
60.Puji-Pujian Getun temen
َصلا َة ُسلا َم َُط ه ْو ِل
ا ّ َ ْلل َا ّ َ ْلل َع َل ََر ُس ا ّ َ ْلل
َصلا َة ُا ّ َ ْلل َسلا َم ُا ّ َ ْلل َع َل ي َس
~ َح ِب ْي ِب ا ّ َ ْللGetun temen ngungun temen
Ngumur siji ora guno
Sebab riya kelawan dengki
Ora Ngabekti kang Moho suci
Gede banget ganjarane
Wong ngibadah netepi jamaah
Karo lungguh nunggu imame
Puji lan dzikir ing panggonane
Eling-eling siro manungso
Sadurung mati Podho tobato
Tobat sakwise mati ojo
Krono ora bakal den tompo
61.Puji-Pujian Naruddu bihal „A‟da
(ketika banyak maling)
َن ُر ّدُ ِب َك ا ْ َلِ ْع َداء ِم ْن كُ ّ ِل ِو ْج َه ٍة
Puji pujian Syair Wali Tanah Jawa
58 Abadikan karya yang terbukti baiknya
َو ِبالِسم ترميْم من البعد بالشتت
ف َأنت رجائي يا إلي وس ّيدي

ّففر
ق
رام ب غلت
لمي الجيش إ ْن فيا خيْ مسئول واكرم من عطى
ويا خيْ مأمول ال امة خلت
62.Puji-Pujian Momong Bayi
(ketika menidurkan)

اَل ّل َ ُهـ ّ َم ص ّ ِل ِّل ْم َع ..، َس ِ ّي ِد َنا َو م لَنَا مُ َح ّ َم ٍد ،
ََو َس َلَْوَع َد َد َما ِف ِع ْل ِم ا ّ َللِ َصلا َ ًة..، َدائِ َم ًة ِب َد َوا ِم مُ ْل ِك ا ّ َللِ..63.Puji-Pujian Tawajuwan
(pada jamaah toriqoh)

اَ
َس ِ ّي ِد َنا ْ
لِّ ْم َع ..
ّ َ ْلل- اَل ّل َ ُهـ ّ َم َصـــ ّ ِل َو َسَلمُ َح ّ َم د . َو َع َل آ ِل مُ َح ّ َم ْد ...... x
Puji pujian Syair Wali Tanah Jawa
59 Abadikan karya yang terbukti baiknya
64.Puji-Pujian Ba‟da tarwih
(sambil pukul bedug)
اَل ّل َ ُهـ ّ َم َصـــ ّ ِل َع َل مُ َح ّ َم ْد .. َيا َر ِّب َصـــ ّ ِل َعلَ ْي ِه َو َس ِّل ْم
ِّْلم
َو َس اَل ّل َ ْهـ
- ـ ُهـ ّ َم َصـــ ّ ِل َع َل مُ َح ّ َم ْد .. َيا ذَالْ َجلا َ ِل
ْم
َر
..
َو نَا
ْ ك
ِلْ
ْا
ِم ْتَع َل ِد ْي ِن ْا ِلْ ْسلا َ ْم
.. َصـــ ّ َل ا ّ َلل ُ َع َل ا ْل َا ِد ْى
َصـــ ّ َل ا ّ َلل ُ َع َل ا ْل َا ِد ْى مُ َح ّ َم ْد
.. َش ِف ْي ِع الْ َخ ْل ِق ِ ْف َي ْو ِم الْ ِق َيا َم ْة65.Puji-pujian Muhammadun Basyar
(Isya/‟asar)
ِّل
َص َو َو َس ِّل ْم َدائِ ًما َع َل ا ْحََ َد
2xِل
ْلْ
َوا َوا ْ َلِ ْص َحا ِب َم ْن َق ْد َو ّ َح َد
2xٌد
مُ َح ّ َم ب َ َشا ٌر ّلَ َكالْبَ َ ِشَ
2xِر
َح َج
ْل

َب َقُ ْو ِت ب 2x
ْل ُه َو َكالْ يَْيَْ ا اَل ّل َ ُهـ ّ َم إ ْه ِد َنا ِص َرا َط الْ ُم ْس َت ِق ْي 2x
Puji pujian Syair Wali Tanah Jawa
60 Abadikan karya yang terbukti baiknya
ِْليْ
ِص َرا َط ا ْ َلِ ْن ِب َيا ِء َوالْ ُم ْر َس
2x65.a.Puji-pujian Ya Alloh
(jelang akhir do‟a maulud syarful anam)
َيا اَ ّ َ ْلل.. َيا اَ ّ َ ْلل َيا َر ِح َم ا ْل ُم ْؤ ِمنِ ْيْ
َص ّ َل ا ّ َلل ُ َر ّبُنَا َع َل النّ ُ ْو ِر الْ ُم ِب ْيْ
ُْلم
اَ ْحََ َدا ْصطَ َفى َس ِ ّي ِد ا ْل ُم ْر َس ِل ْيْ
َو َع َل آ ِ ِل َو َص ْح ِب ِه أ َ ْجَ َ ِع ْيْ
66. Puji-Pujian Amin ya amin
(akhir-do‟a)
Kata mutiara: "orang yang mengerti realitas sejati dari hidup, tidak
akan merasa senang ketika mendapatkan kemudahan dan tidak
akan bersedih ketika menghadapi kesulitan." [Abu Hazim]

Puji pujian Syair Wali Tanah Jawa
61 Abadikan karya yang terbukti baiknya
ْن
ِم
آ َيا آ ِم ْيْ
-آ ِم ْن َيا اَ ّ َ ْلل
ْب
ِج
ِا ْس َت لَنَا
- َر ّ َب الْ َعالَ ِم ْيْMugi mugiyo den sembadani
Panyewun kulo dateng ilahi
Syair bermainMengandung makna
Konon syair-syair berikut ada versi arabnya, dan banyak tafsiran jawa
dengan beragam versi.
67. Sluku-Sluku BathokSluku-sluku bathok
Bathoke ela-elo
Si Rama menyang Solo
Oleh-olehe payung mutho
Pak jenthit lolo lo bah,
Yen obah medeni bocah
Yen urip golekko dhuwit
[makna]
Sluku-sluku bathok, bathok (kepala) kita perlu beristirahat untuk
memaksimalkan kemampuannya. Kalo diforsir terus bisa aus,
stress, hang, macet daya pikirnya.
Bathoke ela-elo, dengan cara berdzikir (ela-elo = Laa Ilaaha
Puji pujian Syair Wali Tanah Jawa
62 Abadikan karya yang terbukti baiknya
Ilallah), mengingat Allah akan mengendurkan syaraf neuron di
otak.
Si Rama menyang Solo, siram (mandilah, bersuci) menyang
(menuju) Solo (Sholat). Lalu bersuci dan dirikanlah sholat.
Oleh-olehe payung mutho, yang sholat akan mendapatkan
perlindungan (payung) dari Allah, Tuhan kita. Kalo Allah sudah
melindungi, tak ada satupun di dunia ini yang kuasa menyakiti
kita. tak satupun.
Pak jenthit lolo lo bah, kematian itu datangnya tiba-tiba, tak ada
yang tahu. Tak bisa dimajukan atau dimundurkan walau sesaat.
Sehingga saat kita hidup, kita harus senantiasa bersiap dan
waspada. Selalu mengumpulkan amal kebaikan sebagai bekal
untuk dibawa mati.
Yen obah medeni bocah. Saat kematian datang, semua sudah
terlambat. Kesempatan beramal hilang. Banyak ingin minta
dihidupkan tapi Allah tidak mengijinkan. Jika mayat hidup lagi
maka bentuknya menakutkan dan mudharat-nya akan lebih
besar.
Yen urip golekko dhuwit. Kesempatan terbaik untuk berkarya
dan beramal adalah saat ini. Saat masih hidup. Pengin kaya,
pengin membantu orang lain, pengin membahagiakan orang tua:
sekaranglah saatnya. Ketika uang dan harta benda masih bisa
menyumbang bagi tegaknya agama Allah. Sebelum terlambat,
sebelum segala pintu kesempatan tertutup.
68. Lir-ilirLir ilir lir ilir tanduré wis sumilir
Tak ijo royo – royo taksengguh temantèn anyar
Bocah angon bocah angon pènèkna blimbing kuwi
Lunyu – lunyu pènèkna kanggo mbasuh dodotira
Dodotira dodotira kumitir bedhahing pinggir

Puji pujian Syair Wali Tanah Jawa
63 Abadikan karya yang terbukti baiknya
Dondomona jlumatana kanggo séba mengko soré
Mumpung padhang rembulané
Mumpung jembar kalangané
Ya suraka surak horé
Lagu ini konon kabarnya merupakan ciptaan sunan Kalijaga, ada
juga yang berpendapat hasil karya sunan Bonang, lirik tembang
atau lagu ini dulunya diciptakan untuk mediasi dan wahana
dakwah Islam oléh para Walisanga, pendekatan budaya seperti
ini dilakukan karena masyarakat Jawa kala itu masih kuat
dengan tradisi Hindu. Maka untuk menyampaikan ajaran Islam di
tengah – tengah masyarakat Jawa, maka dirasa perlu untuk
mendekatinya melalui budaya salah satunya adalah melalui
bahasa Jawa itu sendiri. Sebenarnya yang ingin disampaikan
dalam lirik lagu tersebut adalah ;
1. Memberitahukan bahwa adanya kabar baik, yang sumilir
seperti tunas padi dipematang sawah, sebuah harapan baru.
2. Yang terlihat begitu memikat indah, yang layak untuk
disongsong selayaknya pengantin baru (datangnya wahyu ilahi)
melalui nabi Muhammad.
3. Bocah angon sebagai analogi dan perumpamaan hati para
manusia itu sendiri.
4. Selicin dan sesusah apapun hendaknya ikut memanjat
(meraih) blimbing memiliki lima sisi yang menggambarkan 5
rukun Islam. Untuk membasuh dan sarana penyucian diri dari
segala dosa.
5. Karena pakaian (akhlak) manusia sudah mulai compang
camping tidak karuan.
6. Oleh karena itu hendaknya disucikan dan dibersihkan
dengan Sahadat, Salat, Puasa, Zakat dan Haji, yang intinya
mengajak manusia untuk ber ISLAM.
7. Mumpung masih ada kesempatan, mumpung hayat masih
dikandung badan ayo beramai – ramai menerima ajaran ISLAM.

Puji pujian Syair Wali Tanah Jawa
64 Abadikan karya yang terbukti baiknya
Secara garis besar bisa ditarik kesimpulan begini :
Lirik ini mengabarkan dan mengajak kepada masyarakat Jawa
tentang berita gembira telah datangnya nabi terakhir yaitu
Muhammad dangan membawa ajaran tauhid ISLAM, yang
siapapun berhak dan bisa mengimaninya tanpa ada perbedaan
kasta, kedudukan, kekayaan, karena dalam Islam setiap
manusia sama di hadapan Allah hanya ketaqwaan lah yang
membedakannya, selagi manusia masih bernafas maka pintu
hidayah dan pintu tobat akan selalu terbuka.
69. Cublak-cublak suwengCublak-cublak Suweng
Suwenge ting gelenter
Mambu ketundung gudel
Pak empo lirak-lirik
sapa mau sing ndelekke
sir sir pong
dele gosong
sir-sir pong
dele gosong
70. Gotri AlagotriGotri alagotri
Gotrine nogosari
Riwul awul-awul rokok bentul
Dolan awan-awan
ndelo’ penganten
Tenong tebok, bokok kodok lagi ndekem
71. JamimurJamimur jamimur
Laorio-laorio

Puji pujian Syair Wali Tanah Jawa
65 Abadikan karya yang terbukti baiknya
Jamurane jamur opo
Ndi ndas…. Ndi buntut ..x…
Ndi ndas…. Ndi buntut ..x…
72. Mantra Tuturutu
(sambil nyogok damen)
Sogok empling-mpling
Monine ting nggelinting
Sogok emplong-mplong
Monine ting nggelompong
Cirbong keong mata kancil medodong
72. Cing caripit
(sambil tunjuk telapak tangan)
Cing caripit
Buntut kucing gejepit

Puji pujian Syair Wali Tanah Jawa
66 Abadikan karya yang terbukti baiknya
73. Syair Pepeling”walisanga”Ana Syi'ir iki aku arep matur
Asmane wall sanga ingkang mashur 2x
Maulana Malik Ibrahim syeh Maghribi
Iya iku Sunan Gresik aja lali
Raden Rahmat Sunan Ampel Jawa Timur
Turun sangka purl Cempa ingkang mashur .... 2x
Mandum Ibrahim putrane Raden Rahmad
Sunan Bonang sedereke Sunan Derajad
Sunan Derajad asma Raden Syarifudin
Sunan Giri asma Raden Ainul-Yakin .... 2x
Syeh Ja'far Shadiq ya iku Sunan* kudus
Da'wah agama kanti niat kang Lulus
Raden Syahid iku Sunan Kalijaga
Putrane bupati Tuban Wilatikta .... 2x
Sunan Murya asma Raden Umar Said
Putra Sunan Kalijaga Raden Syahid
Sunan Gunung Jati Raden Fatahilah
Gigih berjuang ngusir penjajah .... 2x
Kang kasebut iki mashur Wali Sanga
Perintis dakwah Islam ing tanah Jawa

Puji pujian Syair Wali Tanah Jawa
67 Abadikan karya yang terbukti baiknya
Semboyan Para WaliPara Walisoongo mempunyai semboyan yang terekam hingga
saat ini adalah :
1.Ngluruk Tanpo Wadyo Bolo / Tanpo pasukan
Berdakwah dan berkeliling kedaerah lain tanpa membawa
pasukan.
2.Mabur Tanpo Lar/Terbang tanpa Sayap
Pergi kedaerah nan jauh walaupun tanpa sebab yang nampak.
3.Mletik Tanpo Sutang/Meloncat Tanpa Kaki
Pergi kedaerah yang sulit dijangkau seperti gunung-gunung
juga tanpa sebab yang kelihatan.
4.Senjoto Kalimosodo
Kemana-mana hanya membawa kebesaran Allah SWT.
(Kalimosodo : Kalimat Shahadat)
5.Digdoyo Tanpo Aji
Walaupun dimarahi, diusir, dicaci maki bahkan dilukai fisik
dan mentalnya namun mereka seakan-akan orang yang tidak
mempan diterjang bermacam-macam senjata.
6.Perang Tanpo tanding
Dalam memerangi nafsunya sendiri dan mengajak orang lain
supaya memerangi nafsunya. Tidak pernah berdebat,
bertengkar atau tidak ada yang menandingi cara kerja dan
hasil kerja daripada mereka ini.

Puji pujian Syair Wali Tanah Jawa
68 Abadikan karya yang terbukti baiknya
7.Menang Tanpo Ngesorake/Merendahkan
Mereka ini walaupun dengan orang yang senang, membenci,
mencibir, dan lain-lain akan tetap mengajak dan akhirnya
yang diajak bisa mengikuti usaha agama dan tidak
merendahkan, mengkritik dan membanding-bandingkan,
mencela orang lain bahkan tetap melihat kebaikannya.
8.Mulyo Tanpo Punggowo
Dimulyakan, disambut, dihargai, diberi hadiah, diperhatikan,
walaupun mereka sebelumnya bukan orang alim ulama,
bukan pejabat, bukan sarjana ahli tetapi da’I yang menjadikan
dakwah maksud dan tujuan.
9.Sugih Tanpo Bondo
Mereka akan merasa kaya dalam hatinya. Keinginan bisa
kesampaian terutama keinginan menghidupkan sunnah Nabi,
bisa terbang kesana kemari dan keliling dunia melebihi orang
terkaya didunia.

Puji pujian Syair Wali Tanah Jawa
69 Abadikan karya yang terbukti baiknya
Referensi Tambahan:Aku biyen ora ono : //sururudin.wordpress.com/2009/09/21
kereto jowo: http://musya.blogspot.com/
Duh gusti kulo sanes ahli suwargo:http://ningqalbu.blogspot.com/
[Nyanyian bermain]
Sluku : http://my.opera.com/pulaubiroe/blog/sluku-sluku-bathok
ilir-ilir
http://www.rizkyonline.com/Nasional/Nasional-Lir-Ilir.htmlmakna-tembang-ilir-ilir: http://setyawara.webnode.com/news/makna-tembang-ilir-ilir/
http://dolananjawa.blogspot.com/2009/01/cublak-cublak-suweng.html
Memo-lay:
Mulai Sen 5 April 2010
Tambah sel 6 April 2010
Tambah lagi rabu 07 April 2010
Tuesday, January 15, 2013
24 August 2010
8/24/2010 11:19:09 PM
Monday, October 11, 2010
-52تشرين الثاني-01
Friday, July 01, 2011
Tambahan Baru
Takbiran,
Aqidah-kausa edit
Pengalaman Magang dan kerja; BMI Yogyakarta, RRI Programa 1, KOPSA, ASSANET, PKT C
PPAS.
َيا َحنّ َانُ َيا َمنّ َانُ َيا َد ّ َيانُ َيا ُس ْلطَا ْنIbu lan bapa
Rohmat panjenengan mugi sumrembes
Font yang digunakan:
Edwardian Script ITC, me_quran, Calibri (Body), Georgia, Brush Script MT, Monotype Corsiva,
Centaur

Puji pujian Syair Wali Tanah Jawa
70 Abadikan karya yang terbukti baiknya
Seputar Penyusun:Ilzamul Wafik, lahir 05 Juni 1984 di
Cilacap Jawa Tengah. Pendidikan Usia dini
dengan mengikuti Pramuka sebagai “bawang
konthong”. Masuk MI Kalisabuk 0 tahun
1990. Tahun 1999 Tamat SMP Ya BaKII
1 Kesugihan. Lulus Jurusan IPA 1 MAN
CILACAP Tahun 2002. Bisa merakit
Komputer di Universitas Teknologi
Yogyakarta 2004. Selesai Tugas Akhir Teknik Komputer di
Politeknik STENKO Yogyakarta 2005. Belajar Perbankan Syariah
di Universitas Ahmad Dahlan 2006. Menyelesaikan Kuliah bahasa
Arab dan Studi Islam di Ma‟had Ali Bin Abi Thalib Tahun 5117.
Lolos Fastar Prudential Syariah Assurance di Jakarta 2009. Pasca
semester di Ma‟hadussalafiyyah al-Islamy 2010. Ikut mendirikan
Yayasan Bercahaya Nurul Haq Cilacap 2011. Wisuda Periode II
Sarjana Komunikasi dan Penyiaran Islam UMY 2012. Akan
menempuh S2 kemudian S3 Insya Alloh.
Selama Hijrah di Yogyakarta, aktif diberbagai Organisasi Pesantren,
Himpunan Mahasiswa, Komunitas dan Dakwah. Pengalaman paling
terkesan di Pondok Assalafiyyah Mlangi.
Kotak Saran e-mail : pakafiqelzam@yahoo.co.id
facebook : ilzamul wafik

Disertai
Kaset CDMP3

Meneng, Mawas Dhiri Lan Ngalah

Yang waras ngalah” jelas tidak gampang. Kita punya telinga mendengar yang tidak enak, mulut jadi gatal untuk mendebat atau memaki-maki.
“Mulutmu harimau kamu” 
“Berbicara peliharalah lidah, berjalan peliharalah kaki”
mengendalikan mulut ternyata amat sulit.

Daftar pitutur di bawah bersumber dari Butir Butir Budaya Jawa koleksi Prof. Rusdibjono dan Serat Madubasa, Ki Padmasusastra, 1912, dikelompokkan sesuai permasalahannya.

1. SIKAP PENDIAM: MUSTIKA KEHIDUPAN
Aja gumampang ngeculake wicara panacad sarta pangalem, awit wicaramu mau durung mesthi bener, sing mesthi panacadmu: wis gawe serik, pangalemmu aweh wisa, endi kang aran becik, kabeh ala, kang sayoga mung meneng. Wong meneng iku mustikaning urip, katon ngumala pindha sotya sinarawedi, saben muni mung satemene.

Jangan terlalu mudah melepas celaan atau pujian, karena bicaramu belum tentu benar. Yang jelas celaanmu membuat sakit hati, pujianmu merupakan bisa. Mana yang lebih baik, semuanya jelek. Yang benar adalah diam. Orang diam ibarat mustikanya hidup yang bersinar ibarat intan berlian. Apa yang diucapkan hanyalah yang sebenarnya.

2ORANG PENDIAM: UCAPANYA DIPERCAYA
Pangalem utawa panacad marang liyan, uni karo pisan iku padha ora kena diandel. Dene kang kena diandel, unine wong meneng. Saben muni iya temen. Liding dongeng: becik wong meneng tinimbang karo wong juweh.

Baik pujian maupun celaan keduanya tidak bisa dipercaya kebenarannya. Yang bisa dipercaya adalah ucapan orang pendiam. Kalau ia bicara, ia akan bicara benar. Kesimpulan: Orang pendiam lebih baik daripada orang banyak ngomong.

3. ORANG PENDIAM: JAUH DARI MASALAH
 Wong meneng ana ing pajagongan, iku metu saka ing reribed
 TERJEMAHAN: Orang pendiam dalam pergaulan, itu menjauhkan dari masalah

4. TEPA SLIRA DAN MAWAS DIRI
Tepa slira lan mawas dhiri iku dadi oboring laku nggayuh rahayu, minangka jimat paripih tumraping ngaurip. Munggahe bisa nyedhakake rasa asih lan ngedohake watak drengki lan dakwenang marang sapepadhane. Sregep mawas diri ateges bakal weruh marang kekurangan lan cacade dhewe, wusanane tukul greget ndandani murih apike.

Tepa slira dan mawas diri adalah obor dalam mencapai keselamatan, merupakan azimat kehidupan. Mendekatkan rasa asih dan menjauhkan watak iri dan sewenang-wenang kepada sesama manusia. Rajin mawas diri akan mengetahui kekurangan dan cacat diri sendiri sehingga timbul kehendak untuk memperbaiki.

5. TAHU MENEMPATKAN DIRI
Wong kang bisa mawas dhiri yaiku wong kang bisa manjing ajur-ajer, ngerti empan papan laras karo reh swasana sakupenge tanpa ninggalake subasita. Paribasane wong kang baut ngadisarira, aja mung kalimput dening busana bae, nanging bisaa tansah marsudi marang padhanging semu lan manising wicara tanpa nglirwakake marang alus lan luwesing solah bawa.

Orang yang bisa mawas diri yaitu orang yang bisa menyatu, tahu menempatkan diri selaras dengan suasana sekitarnya tanpa menghilangkan sopan santun. Ibarat orang yang pandai berhias, jangan terpaku pada pakaiannya saja tetapi juga pada cerahnya wajah, manisnya tutur kata dan halus serta luwesnya perilaku.

6. MAMPU MELAWAN DIRI-SENDIRI
Sapa kang bisa nelukake musuh-musuhe, dheweke diarani kuwat. Ananging sapa kang bisa nelukake awake dhewe, dheweke iku kang luwih kuwat maneh.

Siapa yang bisa mengalahkan musuh-musuhnya dia disebut kuat. Tetapi siapa yang bisa mengalahkan dirinya sendiri dialah yang lebih kuat

7. MENEMPATKAN KEKUATAN PADA TEMPATNYA
Sipate wong urip iku mesti kesinungan kekuwatan. Kang ngerti bisa ngecakake dene kang ora bisa ngerti kurang digladhi, temahan ora tumanja. Ngempakake kekuwatan mula ora gampang. Buktine ora sethithik kekuwatan kang empane ora mapan. Kawruhana yen rusake bebrayan ing antarane marga saka pakartine wong kang ngerti marang dayaning kekuwatane nanging ora kanggo nggayuh gegayuhan kang mulya, mung kanggo derenging ati angkara.

Sifat manusia pasti mempunyai kekuatan. Yang mengerti akan mampu menerapkannya sedang yang tidak tahu dan tidak pernah dilatih akan tidak bermanfaat. Menggunakan kekuatan memang tidak mudah. Banyak yang penempatannya tidak tepat. Ketahuilah bahwa rusaknya kehidupan salah satu penyebabnya adalahkarena perbuatan dari orang-orang yang mengerti daya dari kekuatan tetapi tidak digunakan untuk mencapai tujuan mulia, hanya untuk memenuhi napsu angkara.

8. MENGALAH: PANGKAL KESELAMATAN
Ngalah basa sakecap laku satindak: ana ing pajagongan, iku dadi witing kaslametan, ananging arang kang bisa nglakoni, kang akeh: milawani golek bener, mangka pancen rampung mung winangsulan: kados inggih leres pamaiben sampeyan, kula ingkang lepat: cuthel, ora susah direwangi pathenthengan, sing ngupahi sapa?

Mengalah “satu patah kata” dan “langkah satu tindak” dalam pergaulan menjadi awal keselamatan, tetapi jarang yang mampu melaksanakannya: Kebanyakan manusia mencari benarnya sendiri, padahal semuanya akan selesai kalau kita jawab dengan: Benar bantahan anda, saya yang salah. Selesailah urusan, tidak perlu bersitegang, apakah ada yang membayar?

9. ORANG MENGALAH, JAUH DARI MASALAH; ORANG DIAM, DI LUAR MASALAH
Wong ngalah clathu sakecap laku satindak, iku wis sumingkir saka ing pakewuh, dene wong meneng ana sajabaning pakewuh, awit wateking manungsa mung golek menang.

Orang yang mengalah ucapan sepatah dan langkah satu tindak, berarti menyingkir dari masalah. Orang yang diam berarti berada di luar masalah, karena watak manusia hanya mencari menang.

10. WONG NGALAH DHUWUR WEKASE
Unèn-unène: wong ngalah dhuwur wêkase, iku nyata, ora ana wong kêduwung gone ngalah: ujar sakêcap laku satindak, ewadene arang sing gêlêm anglakoni, upama dicoba sinau ngalah kêpriye, aja sumêlang yèn bakal ilang êmut-êmutanamu intên, têgêse uni ala kang sumimpên, isa malih dadi bêcik, sumorot kaya cahyaning intên, beda uni ala kang wis kawêdhar, bali angrusak awak tanpa aji.
 
kata-kata “wong ngalah dhuwur wekase” itu benar. Tidak ada orang menyesal di belakang hari akibat mengalah satu patah kata dan satu langkah kaki. Walau demikian jarang yang mau melakukannya. Umpama dicoba belajar mengalah bagaimana? Jangan kawatir akan kehilangan intan yang kamu kulum. Maksudnya, bicara buruk yang disimpan, bisa menjadi baik dan bercahaya laksana intan. Beda dengan bicara buruk yang dikeluarkan, bisa merusakkan badan dan tidak ada harganya sama-sekali. 

Sumber : Pitutur Ala Jawa

Makna Tembang Jawa Gundhul-Gundhul Pacul

Cakepan tembang Jawa "Gundhul-Gundhul Pacul" :

Gundhul-gundhul pacul-cul Gemblelengan
Nyunggi-nyunggi wakul-kul Gemblelengan
Wakul ngglimpang segane dadi sak latar
Wakul ngglimpang segane dadi sak latar 
 
 
 
Makna filosofi :
Gundhul artinya Kepala, melambangkan "Pemimpin".
Pacul artinya alat bertani, melambangkan rakyat kecil
Wakul artinya wadhah sega (tempat nasi), melambangkan kesejahteraan rakyat
Gemblelengan artinya seenaknya sendiri, arogan, semena-mena
Wakul ngglimpang artinya wadhah sega numplak (tempat nasi tumpah)
Segane dadi sak latar artinya nasi yang tumpah pasti berceceran di halaman atau di jalan.

Gundul gundul pacul, gembelengan
Gundhul adalah kepala plontos tanpa rambut. Kepala adalah lambang kehormatan dan kemuliaan seseorang, sementara rambut adalah mahkota lambang keindahan kepala. Dengan demikian, gundhul artinya adalah kehormatan yang tanpa mahkota.
Pacul adalah cangkul, alat pertanian yang terbuat dari lempeng besi segi empat, merupakan lambang rakyat kecil yang kebanyakan adalah petani. Orang Jawa mengatakan bahwa pacul adalah papat kang ucul (lit. "empat yang lepas"), dengan pengertian kemuliaan seseorang sangat tergantung kepada empat hal, yaitu cara orang tersebut menggunakan mata, hidung, telinga, dan mulutnya. Jika empat hal itu lepas, kehormatan orang tersebut juga akan lepas.
  1. Mata digunakan untuk melihat kesulitan rakyat.
  2. Telinga digunakan untuk mendengar nasehat.
  3. Hidung digunakan untuk mencium wewangian kebaikan.
  4. Mulut digunakan untuk berkata-kata yang adil dan bijaksana
Gembelengan artinya "besar kepala, sombong, dan bermain-main" dalam menggunakan kehormatannya.
Dengan demikian, makna kalimat ini adalah bahwa seorang pemimpin sesungguhnya bukan orang yang diberi mahkota, tetapi pembawa pacul untuk mencangkul (mengupayakan kesejahteraan bagi rakyatnya). Namun, orang yang sudah kehilangan empat indera tersebut akan berubah sikapnya menjadi congkak (gembelengan).
Nyungi nyunggi wakul kul, gembelengan
Nyunggi wakul' (membawa bakul di atas kepala) dilambangkan sebagai menjunjung amanah rakyat. Namun, saat membawa bakul, sikapnya sombong hati (gembelengan)
Wakul ngglimpang segane dadi sak latar
Wakul ngglimpang (bakul terguling) melambangkan amanah dari rakyat terjatuh, akibat sikap sombong saat membawa amanah tersebut.
Segane dadi sak latar (nasinya jadi sehalaman) melambangkan hasil yang diperoleh menjadi berantakan dan sia-sia, tidak bisa dimakan lagi (tidak bermanfaat bagi kesejahteraan rakyat).
Gundhul-Gundhul Pacul. “Perhatikan lagu Gundhul-Gundhul Pacul itu, wakul itu “wadhah sega” (wadah nasi), yang maksudnya adalah kesejahteraan rakyat. Sedangkan gundhul (kepala) melambangkan pemimpin yang tugasnya nyunggi wakul (meletakkan kesejahteraan rakyat di tempat paling atas/prioritas utama). Wakul harus dibawa dengan cara disunggi (diletakkan di atas kepala), tidak boleh dicangking (ditenteng/dibawa dengan tangan), dikempit (diletakkan di antara pinggang dan lengan yang dirapatkan) atau dipikul. Kalau gundul (kepala/pemimpin) yang nyunggi wakul (mengurusi kesejahteraan rakyat) itu gembelengan ( seenaknya sendiri, arogan, mbagusi, semena-mena) maka wakul akan tumpah berceceran di jalan. 
Kalau nasi di piring itu dimakan orang/manusia, tapi kalau nasi berceceran di jalanan siapa yang memakan? Tentu ayam dan binatang-binatang lainnya. Kalau demikian, jika petugas penyunggi wakul gembelengan sehingga nasi (kesejahteraan)-nya tumpah, itu artinya engkau semua, kita diposisikan sebagai binatang.

Sumber : Wikipedia 

Jumat

BID’AH

*BID’AH*

*Nabi saw memperbolehkan berbuat bid’ah hasanah.*
Nabi saw memperbolehkan kita melakukan Bid’ah hasanah selama hal itu baik dan tidak menentang syariah, sebagaimana sabda beliau saw : *“Barangsiapa membuat buat hal baru yang baik dalam islam, maka baginya pahalanya dan pahala orang yang mengikutinya dan tak berkurang sedikitpun dari pahalanya, dan barangsiapa membuat buat hal baru yang buruk dalam islam, maka baginya dosanya dan dosa orang yang mengikutinya dan tak dikurangkan sedikitpun dari dosanya”* (Shahih Muslim hadits no.1017, demikian pula diriwayatkan pada Shahih Ibn Khuzaimah, Sunan Baihaqi Alkubra, Sunan Addarimiy, Shahih Ibn Hibban dan banyak lagi). *Hadits ini menjelaskan makna Bid’ah hasanah dan Bid’ah dhalalah.*

Perhatikan hadits beliau saw, bukankah beliau saw menganjurkan?, maksudnya bila kalian mempunyai suatu pendapat atau gagasan baru yang membuat kebaikan atas islam maka perbuatlah.., alangkah indahnya bimbingan Nabi saw yang tidak mencekik ummat, beliau saw tahu bahwa ummatnya bukan hidup untuk 10 atau 100 tahun, tapi ribuan tahun akan berlanjut dan akan muncul kemajuan zaman, modernisasi, kematian ulama, merajalela kemaksiatan, maka tentunya pastilah diperlukan hal hal yang baru demi menjaga muslimin lebih terjaga dalam kemuliaan, demikianlah bentuk kesempurnaan agama ini, yang tetap akan bisa dipakai hingga akhir zaman, inilah makna ayat : *“ALYAUMA AKMALTU LAKUM DIINUKUM…”, yang artinya “hari ini Kusempurnakan untuk kalian agama kalian, kusempurnakan pula kenikmatan bagi kalian, dan kuridhoi islam sebagai agama kalian”,*
Maksudnya semua ajaran telah sempurna, tak perlu lagi ada pendapat lain demi memperbaiki agama ini, semua hal yang baru selama itu baik sudah masuk dalam kategori syariah dan sudah direstui oleh Allah dan rasul Nya, alangkah sempurnanya islam,

Bila yang dimaksud adalah tidak ada lagi penambahan, maka pendapat itu salah, karena setelah ayat ini masih ada banyak ayat ayat lain turun, masalah hutang dll, berkata para Mufassirin bahwa ayat ini bermakna Makkah Almukarramah sebelumnya selalu masih dimasuki orang musyrik mengikuti hajinya orang muslim, mulai kejadian turunnya ayat ini maka Musyrikin tidak lagi masuk masjidil haram, maka membuat kebiasaan baru yang baik boleh boleh saja.
Namun tentunya bukan membuat agama baru atau syariat baru yang bertentangan dengan syariah dan sunnah Rasul saw, atau menghalalkan apa apa yang sudah diharamkan oleh Rasul saw atau sebaliknya, inilah makna hadits beliau saw : *“Barangsiapa yang membuat buat hal baru yang berupa keburukan...dst”*, inilah yang disebut Bid’ah Dhalalah.

Beliau saw telah memahami itu semua, bahwa kelak zaman akan berkembang, maka beliau saw memperbolehkannya (hal yang baru berupa kebaikan), menganjurkannya dan menyemangati kita untuk memperbuatnya, agar ummat tidak tercekik dengan hal yang ada dizaman kehidupan beliau saw saja, dan beliau saw telah pula mengingatkan agar jangan membuat buat hal yang buruk (Bid’ah dhalalah).

Mengenai pendapat yang mengatakan bahwa hadits ini adalah khusus untuk sedekah saja, maka tentu ini adalah pendapat mereka yang dangkal dalam pemahaman syariah, karena hadits diatas jelas jelas tak menyebutkan pembatasan hanya untuk sedekah saja, terbukti dengan perbuatan bid’ah hasanah oleh para Sahabat dan Tabi’in.

*Siapakah yang pertama memulai Bid’ah hasanah setelah wafatnya Rasul saw?*
Ketika terjadi pembunuhan besar besaran atas para sahabat (Ahlul yamaamah) yang mereka itu para Huffadh (yang hafal) Alqur’an dan Ahli Alqur’an di zaman Khalifah Abubakar Asshiddiq ra, berkata Abubakar Ashiddiq ra kepada Zeyd bin Tsabit ra :
“Sungguh Umar (ra) telah datang kepadaku dan melaporkan pembunuhan atas ahlulyamaamah dan ditakutkan pembunuhan akan terus terjadi pada para Ahlulqur’an, lalu ia menyarankan agar Aku (Abubakar Asshiddiq ra) mengumpulkan dan menulis Alqur’an, aku berkata : Bagaimana aku berbuat suatu hal yang tidak diperbuat oleh Rasulullah..?, maka Umar berkata padaku bahwa Demi Allah ini adalah demi kebaikan dan merupakan kebaikan, dan ia terus meyakinkanku sampai Allah menjernihkan dadaku dan aku setuju dan kini aku sependapat dengan Umar, dan engkau (zeyd) adalah pemuda, cerdas, dan kami tak menuduhmu (kau tak pernah berbuat jahat), kau telah mencatat wahyu, dan sekarang ikutilah dan kumpulkanlah Alqur’an dan tulislah Alqur’an..!”

Berkata Zeyd : “Demi Allah sungguh bagiku diperintah memindahkan sebuah gunung daripada gunung gunung tidak seberat perintahmu padaku untuk mengumpulkan Alqur’an, bagaimana kalian berdua berbuat sesuatu yang tak diperbuat oleh Rasulullah saw?”, maka Abubakar ra mengatakannya bahwa hal itu adalah kebaikan, hingga iapun meyakinkanku sampai Allah menjernihkan dadaku dan aku setuju dan kini aku sependapat dengan mereka berdua dan aku mulai mengumpulkan Alqur’an”. (Shahih Bukhari hadits no.4402 dan 6768).

Nah saudaraku, bila kita perhatikan konteks diatas Abubakar shiddiq ra mengakui dengan ucapannya : “sampai Allah menjernihkan dadaku dan aku setuju dan kini aku sependapat dengan Umar”, hatinya jernih menerima hal yang baru (bid’ah hasanah) yaitu mengumpulkan Alqur’an, karena sebelumnya alqur’an belum dikumpulkan menjadi satu buku, tapi terpisah pisah di hafalan sahabat, ada yang tertulis di kulit onta, di tembok, dihafal dll, ini adalah Bid’ah hasanah, justru mereka berdualah yang memulainya.

Kita perhatikan hadits yang dijadikan dalil menafikan (menghilangkan) Bid’ah hasanah
mengenai semua bid’ah adalah kesesatan, diriwayatkan bahwa Rasul saw selepas melakukan shalat subuh beliau saw menghadap kami dan menyampaikan ceramah yang membuat hati berguncang, dan membuat airmata mengalir.., maka kami berkata : “Wahai Rasulullah.. seakan akan ini adalah wasiat untuk perpisahan…, maka beri wasiatlah kami..” maka rasul saw bersabda : “Kuwasiatkan kalian untuk bertakwa kepada Allah, mendengarkan dan taatlah walaupun kalian dipimpin oleh seorang Budak afrika, sungguh diantara kalian yang berumur panjang akan melihat sangat banyak ikhtilaf perbedaan pendapat, maka berpegang teguhlah pada sunnahku dan sunnah khulafa’urrasyidin yang mereka itu pembawa petunjuk, gigitlah kuat kuat dengan geraham kalian (suatu kiasan untuk kesungguhan), dan hati hatilah dengan hal - hal yang baru, sungguh semua yang Bid;ah itu adalah kesesatan”. (Mustadrak Alasshahihain hadits no.329).

Jelaslah bahwa Rasul saw menjelaskan pada kita untuk mengikuti sunnah beliau dan sunnah khulafa’urrasyidin, dan sunnah beliau saw telah memperbolehkan hal yang baru selama itu baik dan tak melanggar syariah, dan sunnah khulafa’urrasyidin adalah anda lihat sendiri bagaimana Abubakar shiddiq ra dan Umar bin Khattab ra menyetujui bahkan menganjurkan, bahkan memerintahkan hal yang baru, yang tidak dilakukan oleh Rasul saw yaitu pembukuan Alqur’an, lalu pula selesai penulisannya dimasa Khalifah Utsman bin Affan ra, dengan persetujuan dan kehadiran Ali bin Abi Thalib kw.

Nah.. sempurnalah sudah keempat makhluk termulia di ummat ini, khulafa’urrasyidin melakukan bid’ah hasanah, Abubakar shiddiq ra dimasa kekhalifahannya memerintahkan pengumpulan Alqur’an, lalu kemudian Umar bin Khattab ra pula dimasa kekhalifahannya memerintahkan tarawih berjamaah dan seraya berkata : “Inilah sebaik baik Bid’ah!”(Shahih Bukhari hadits no.1906) lalu pula selesai penulisan Alqur’an dimasa Khalifah Utsman bin Affan ra hingga Alqur’an kini dikenal dengan nama Mushaf Utsmaniy, dan Ali bin Abi Thalib kw menghadiri dan menyetujui hal itu.

Demikian pula hal yang dibuat-buat tanpa perintah Rasul saw adalah dua kali adzan di Shalat Jumat, tidak pernah dilakukan dimasa Rasul saw, tidak dimasa Khalifah Abubakar shiddiq ra, tidak pula dimasa Umar bin khattab ra dan baru dilakukan dimasa Utsman bin Affan ra, dan diteruskan hingga kini (Shahih Bulkhari hadits no.873).

Siapakah yang salah dan tertuduh?, siapakah yang lebih mengerti larangan Bid’ah?, adakah pendapat mengatakan bahwa keempat Khulafa’urrasyidin ini tak faham makna Bid’ah?

*Bid’ah Dhalalah*

Jelaslah sudah bahwa mereka yang menolak bid’ah hasanah inilah yang termasuk pada golongan Bid’ah dhalalah, dan Bid’ah dhalalah ini banyak jenisnya, seperti penafikan sunnah, penolakan ucapan sahabat, penolakan pendapat Khulafa’urrasyidin, nah…diantaranya adalah penolakan atas hal baru selama itu baik dan tak melanggar syariah, karena hal ini sudah diperbolehkan oleh Rasul saw dan dilakukan oleh Khulafa’urrasyidin, dan Rasul saw telah jelas jelas memberitahukan bahwa akan muncul banyak ikhtilaf, berpeganglah pada Sunnahku dan Sunnah Khulafa’urrasyidin, bagaimana Sunnah Rasul saw?, beliau saw membolehkan Bid’ah hasanah, bagaimana sunnah Khulafa’urrasyidin?, mereka melakukan Bid’ah hasanah, maka penolakan atas hal inilah yang merupakan Bid’ah dhalalah, hal yang telah diperingatkan oleh Rasul saw.

Bila kita menafikan (meniadakan) adanya Bid’ah hasanah, maka kita telah menafikan dan membid’ahkan Kitab Al-Quran dan Kitab Hadits yang menjadi panduan ajaran pokok Agama Islam karena kedua kitab tersebut (Al-Quran dan Hadits) tidak ada perintah Rasulullah saw untuk membukukannya dalam satu kitab masing-masing, melainkan hal itu merupakan ijma/kesepakatan pendapat para Sahabat Radhiyallahu’anhum dan hal ini dilakukan setelah Rasulullah saw wafat.

Buku hadits seperti Shahih Bukhari, shahih Muslim dll inipun tak pernah ada perintah Rasul saw untuk membukukannya, tak pula Khulafa’urrasyidin memerintahkan menulisnya, namun para tabi’in mulai menulis hadits Rasul saw.

Begitu pula Ilmu Musthalahulhadits, Nahwu, sharaf, dan lain-lain sehingga kita dapat memahami kedudukan derajat hadits, ini semua adalah perbuatan Bid’ah namun Bid’ah Hasanah.

Demikian pula ucapan “Radhiyallahu’anhu” atas sahabat, tidak pernah diajarkan oleh Rasulullah saw, tidak pula oleh sahabat, walaupun itu di sebut dalam Al-Quran bahwa mereka para sahabat itu diridhoi Allah, namun tak ada dalam Ayat atau hadits Rasul saw memerintahkan untuk mengucapkan ucapan itu untuk sahabatnya, namun karena kecintaan para Tabi’in pada Sahabat, maka mereka menambahinya dengan ucapan tersebut. Dan ini merupakan Bid’ah Hasanah dengan dalil Hadits di atas, Lalu muncul pula kini Al-Quran yang di kasetkan, di CD kan, Program Al-Quran di handphone, AlQuran yang diterjemahkan, ini semua adalah Bid’ah hasanah.

Bid’ah yang baik yang berfaedah dan untuk tujuan kemaslahatan muslimin, karena dengan adanya Bid’ah hasanah di atas maka semakin mudah bagi kita untuk mempelajari Al-Quran, untuk selalu membaca Al-Quran, bahkan untuk menghafal AlQuran dan tidak ada yang memungkirinya.

Sekarang kalau kita menarik mundur kebelakang sejarah Islam, bila Al-Quran tidak dibukukan oleh para Sahabat ra, apa sekiranya yang terjadi pada perkembangan sejarah Islam ?

Al-Quran masih bertebaran di tembok-tembok, di kulit onta, hafalan para Sahabat ra yang hanya sebagian dituliskan, maka akan muncul beribu-ribu Versi Al-Quran di zaman sekarang, karena semua orang akan mengumpulkan dan membukukannya, yang masing-masing dengan riwayatnya sendiri, maka hancurlah Al-Quran dan hancurlah Islam. Namun dengan adanya Bid’ah Hasanah, sekarang kita masih mengenal Al-Quran secara utuh dan dengan adanya Bid’ah Hasanah ini pula kita masih mengenal Hadits-hadits Rasulullah saw, maka jadilah Islam ini kokoh dan Abadi, jelaslah sudah sabda Rasul saw yang telah membolehkannya, beliau saw telah mengetahui dengan jelas bahwa hal hal baru yang berupa kebaikan (Bid’ah hasanah), mesti dimunculkan kelak, dan beliau saw telah melarang hal hal baru yang berupa keburukan (Bid’ah dhalalah).

Saudara saudaraku, jernihkan hatimu menerima ini semua, ingatlah ucapan Amirulmukminin pertama ini, ketahuilah ucapan ucapannya adalah Mutiara Alqur’an, sosok agung Abubakar Ashiddiq ra berkata mengenai Bid’ah hasanah : “sampai Allah menjernihkan dadaku dan aku setuju dan kini aku sependapat dengan Umar”.

Lalu berkata pula Zeyd bin haritsah ra :”..bagaimana kalian berdua (Abubakar dan Umar) berbuat sesuatu yang tak diperbuat oleh Rasulullah saw?, maka Abubakar ra mengatakannya bahwa hal itu adalah kebaikan, hingga iapun(Abubakar ra) meyakinkanku (Zeyd) sampai Allah menjernihkan dadaku dan aku setuju dan kini aku sependapat dengan mereka berdua”.

Maka kuhimbau saudara saudaraku muslimin yang kumuliakan, hati yang jernih menerima hal hal baru yang baik adalah hati yang sehati dengan Abubakar shiddiq ra, hati Umar bin Khattab ra, hati Zeyd bin haritsah ra, hati para sahabat, yaitu hati yang dijernihkan Allah swt,

Dan curigalah pada dirimu bila kau temukan dirimu mengingkari hal ini, maka barangkali hatimu belum dijernihkan Allah, karena tak mau sependapat dengan mereka, belum setuju dengan pendapat mereka, masih menolak bid’ah hasanah, dan Rasul saw sudah mengingatkanmu bahwa akan terjadi banyak ikhtilaf, dan peganglah perbuatanku dan perbuatan khulafa’urrasyidin, gigit dengan geraham yang maksudnya berpeganglah erat erat pada tuntunanku dan tuntunan mereka.

Allah menjernihkan sanubariku dan sanubari kalian hingga sehati dan sependapat dengan Abubakar Asshiddiq ra, Umar bin Khattab ra, Utsman bin Affan ra, Ali bin Abi Thalib kw dan seluruh sahabat.. amiin

*Pendapat para Imam dan Muhadditsin mengenai Bid’ah*
*1. Al Hafidh Al Muhaddits Al Imam Muhammad bin Idris Assyafii rahimahullah (Imam Syafii)*
Berkata Imam Syafii bahwa bid’ah terbagi dua, yaitu bid’ah mahmudah (terpuji) dan bid’ah madzmumah (tercela), maka yang sejalan dengan sunnah maka ia terpuji, dan yang tidak selaras dengan sunnah adalah tercela, beliau berdalil dengan ucapan Umar bin Khattab ra mengenai shalat tarawih : “inilah sebaik baik bid’ah”. (Tafsir Imam Qurtubiy juz 2 hal 86-87)

*2. Al Imam Al Hafidh Muhammad bin Ahmad Al Qurtubiy rahimahullah*
“Menanggapi ucapan ini (ucapan Imam Syafii), maka kukatakan (Imam Qurtubi berkata) bahwa makna hadits Nabi saw yang berbunyi : “seburuk buruk permasalahan adalah hal yang baru, dan semua Bid’ah adalah dhalalah” (wa syarrul umuuri muhdatsaatuha wa kullu bid’atin dhalaalah), yang dimaksud adalah hal hal yang tidak sejalan dengan Alqur’an dan Sunnah Rasul saw, atau perbuatan Sahabat radhiyallahu ‘anhum, sungguh telah diperjelas mengenai hal ini oleh hadits lainnya : “Barangsiapa membuat buat hal baru yang baik dalam islam, maka baginya pahalanya dan pahala orang yang mengikutinya dan tak berkurang sedikitpun dari pahalanya, dan barangsiapa membuat buat hal baru yang buruk dalam islam, maka baginya dosanya dan dosa orang yang mengikutinya” (Shahih Muslim hadits no.1017) dan hadits ini merupakan inti penjelasan mengenai bid’ah yang baik dan bid’ah yang sesat”. (Tafsir Imam Qurtubiy juz 2 hal 87)

*3. Al Muhaddits Al Hafidh Al Imam Abu Zakariya Yahya bin Syaraf Annawawiy rahimahullah (Imam Nawawi)*
“Penjelasan mengenai hadits : “Barangsiapa membuat buat hal baru yang baik dalam islam, maka baginya pahalanya dan pahala orang yang mengikutinya dan tak berkurang sedikitpun dari pahalanya, dan barangsiapa membuat buat hal baru yang dosanya”, hadits ini merupakan anjuran untuk membuat kebiasaan kebiasaan yang baik, dan ancaman untuk membuat kebiasaan yang buruk, dan pada hadits ini terdapat pengecualian dari sabda beliau saw : “semua yang baru adalah Bid’ah, dan semua yang Bid’ah adalah sesat”, sungguh yang dimaksudkan adalah hal baru yang buruk dan Bid’ah yang tercela”. (Syarh Annawawi ‘ala Shahih Muslim juz 7 hal 104-105)

Dan berkata pula Imam Nawawi bahwa Ulama membagi bid’ah menjadi 5, yaitu Bid’ah yang wajib, Bid’ah yang mandub, bid’ah yang mubah, bid’ah yang makruh dan bid’ah yang haram.

Bid’ah yang wajib contohnya adalah mencantumkan dalil dalil pada ucapan ucapan yang menentang kemungkaran, contoh bid’ah yang mandub (mendapat pahala bila dilakukan dan tak mendapat dosa bila ditinggalkan) adalah membuat buku buku ilmu syariah, membangun majelis taklim dan pesantren, dan Bid;ah yang Mubah adalah bermacam macam dari jenis makanan, dan Bid’ah makruh dan haram sudah jelas diketahui, demikianlah makna pengecualian dan kekhususan dari makna yang umum, sebagaimana ucapan Umar ra atas jamaah tarawih bahwa inilah sebaik2 bid’ah”. (Syarh Imam Nawawi ala shahih Muslim Juz 6 hal 154-155)

*4. Al Hafidh AL Muhaddits Al Imam Jalaluddin Abdurrahman Assuyuthiy rahimahullah*
Mengenai hadits “Bid’ah Dhalalah” ini bermakna “Aammun makhsush”, (sesuatu yang umum yang ada pengecualiannya), seperti firman Allah : *“… yang Menghancurkan segala sesuatu”* (QS Al Ahqaf 25) dan kenyataannya tidak segalanya hancur, (atau pula ayat : *“Sungguh telah kupastikan ketentuanku untuk memenuhi jahannam dengan jin dan manusia keseluruhannya”* QS Assajdah-13), dan pada kenyataannya bukan semua manusia masuk neraka, tapi ayat itu bukan bermakna keseluruhan tapi bermakna seluruh musyrikin dan orang dhalim.pen) atau hadits : “aku dan hari kiamat bagaikan kedua jari ini” (dan kenyataannya kiamat masih ribuan tahun setelah wafatnya Rasul saw) (Syarh Assuyuthiy Juz 3 hal 189).

Maka bila muncul pemahaman di akhir zaman yang bertentangan dengan pemahaman para Muhaddits maka mestilah kita berhati - hati dari manakah ilmu mereka?, berdasarkan apa pemahaman mereka?, atau seorang yang disebut imam padahal ia tak mencapai derajat hafidh atau muhaddits?, atau hanya ucapan orang yang tak punya sanad, hanya menukil menukil hadits dan mentakwilkan semaunya tanpa memperdulikan fatwa fatwa para Imam?

Walillahittaufiq

Rabu

Hizib Nashor

Wirid Tawasul & HIzib


Hizib Nashr

Pendahuluan

Sebelum membaca Hizib Nashr, hendaknya membaca bacaan berikut ini :

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ. تَحَصَّنْتُ بِذِى الْمُلْكِ وَالْمَلَكُوتِ, وَاعْتَصَمْتُ بِذِى الْعِزَّةِ وَالْجَبَرُوتِ, وتَوَكَّلْتُ عَلَى الْمُلْكِ الْحَيِّ الْقَيُّومِ الحَلِيْمِ الَّذِى لاَ يَنَامُ وَلاَ يَمُوتُ, دَخَلْتُ فِى حِرْزِ اللهِ, دَخَلْتُ فِى حِفظِ اللهِ, وَ دَخَلْتُ فِى أَمَانِ اللهِ, بِحَقِّ كهيعص كُفِيْتُ, وبحمعسق حُمِيْتُ, وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ العَلِيِّ العَظِيْمِ.

Tahash-shantu bidzil mulki walmalakuut, wa’ta-shamtu bidzil ‘izzati wal jabaruut, watawakkaltu ‘alal malikil hayyil qayyuumil haliimil ladzii laa yanaamu walaa yamuut, dakhaltu fii hirzillaah, dakhaltu fii hifzhillaah, wa dakhaltu fii amaa-nillaah, bihaqqi kaaf haa yaa ‘aiin shaad kufiitu, wabi haa miim ‘aiin siin qaaf humiitu, walaa haula walaa quwwata illaa billaahil ‘aliyyil ‘azhiim.

“Dengan menyebut asma’ Allah Yang Maha Penyayang lagi Maha Pengasih. Aku berbenteng kepada Tuhan Yang memiliki kerajaan dan kekua-saan; aku berpegangn teguh pada Yang memiliki kemuliaan dan kekuasaan; aku bertakawakkal kepada Sang Raja Yang Hidup Abadi lagi Terus Menerus mengurus makhluk-Nya, Yang Maha Penyantun, Yang tak pernah tidur dan tidak mengenal mati. Aku masuk kedalam penjagaan Allah. Aku masuk kedalam Pemeliharaan Allah. Aku masuk kedalam Penga-manan Allah. Berkat kebenaran kaaf haa yaa ‘aiin shaad aku dijaga dan berkat haa miim ‘aiin siin qaaf akudilindungi. Tiada daya dan tiada kekuatan melainkan dengan pertolongan Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung.

BACAAN HIZIB NASHR

وَقَالَ مُوسَى إِنِّي عُذْتُ بِرَبِّي وَرَبِّكُمْ مِنْ كُلِّ مُتَكَبِّرٍ لاَ يُؤْمِنُ بِيَوْمِ الْحِسَابِ. اللّهُمَّ بِسَطْوَةِ جَبَرُوتِ قَهْرِكَ, وَبِسُرْعَةِ إغَاثَةِ نَصْرِكَ, وَبِغَيْرَتِكَ ِلانْتِهَاكِ حُرْمَاتِكَ, وَبِحِمَايَتِكَ لِمَنِ احْتَمَى بِآيَاتِكَ, نَسْئَلُكَ يَا أللهُ يَا أللهُ يَا أللهُ يَا سَمِيْعُ يَاقَرِيْبُ يَامُجِيْبُ يَاسَرِيْعُ, يَامُنْتَقِمُ يَاقَهَّارُ, يَاشَدِيْدَ الْبَطْشِ يَاجَبَّارُ, يَاعَظِيْمَ الْقَهْرِ, يَامَنْ لاَيُعْجِزُهُ قَهْرُالجَبَابِرَةِ, وَلاَ يَعْظُمُ عَلَيْهِ هَلاَكُ الْمُتَمَرِّدَةِ, مِنَ الْمُلُوْكِ وَاْلأَكَاسِرَةِ, وَاْلأَعْدَاءِ الْفَاجِرَةِ, أَسْئَلُكَ أَنْ تَجْعَلَ كَيْدَ مَنْ كاَدَنَا فِى نَحْرِهِ, وَمَكْرَ مَنْ مَكَرَ بِنَا عَائِدًا عَلَيْهِ, وَحُفْرَةَ مَنْ حَفَرَلَنَا حُفْرَةً وَاقِعًا فِيْهَا, وَمَنْ نَصَبَ لَنَا شَبَكَةَ الْخِدَاعِ, اِجْعَلْهُ يَاسَيِّدِى مُسَاقًا إِلَيْهَا, وَمُصَادًا فِيْهَا وَأَسِيْرًا لَدَيْهَا.

Waqaala muusaa innii ‘udztu birabbii warab-bikum min kulli mutakabbirin laa yukminu biyaumil hisaab. Alloohumma bisathwati jaba-ruuti qahrik, wabisur’ati ighaa-tsati nashrik, wabighairatika lintihaaki hurumaa-tik, wabihi-maayatika limanih-tamaa bi aayaatik, nas-aluka yaa Allooh, yaa Allooh, yaa Allooh, yaa samii’u yaa qariibu yaa mujiibu yaa sarii’u yaa muntaqimu yaa qahhaar, yaa syadiidal bathsyi yaa jabbaar, yaa ‘azhiimal qahri yaa man laa yu’jizuhuu qahrul jabaabirah, walaa ya’zhumu ‘alaihi halaakul mutamarridah, minal muluuki wal akaasirah, wal a’daa-il faajirah. As-aluka antaj’ala kaida man kaadanaa fii nahrih, wa makra man makara binaa ‘aa-idan ‘alaiih, wahufrata man hafara lanaa hufratan waaqi’an fiihaa, waman nashaba lanaa syabakatal khi-dzaa’, ij’al-hu yaa sayyidii musaaqan ilaihaa, wamushaadan fiihaa wa asiiran ladaihaa.

“Dan Musa berkata: "Sesungguhnya aku berlindung kepada Tuhanku dan Tuhanmu dari setiap orang yang menyombongkan diri yang tidak beriman kepada hari berhisab". (QS al-Mukmin : 27). Yaa Allah! Ddengan perantaraan kekuatan kekua-saan penaklukan-Mu; dengan perantaraan kece-patan datangnya pertolongan-Mu; dengan peranta-raan kecemburuan-Mu bagi pelanggaran terhadap larangan-larangan-Mu; dengan perantaraan perlin-dungan-Mu terhadap orang yang memohon perlindungan dengan ayat-ayat-Mu, kami memohon kepada-Mu, Ya Allah, Ya Allah, Ya Allah, Yaa Sami’ (Wahai Yang Maha Mendengar), Ya Qariib (Maha Dekat), Ya Mujib (Pengabul doa), Ya Sari’ (Maha Cepat), Ya Muntaqimu (Penuntut Balas), ya Qahhar (Maha Perkasa), wahai Yang Keras siksaan-Nya, wahai Maha Kuasa, wahai Yang Agung penundukan-Nya, wahai Dzat Yang penaklukan para penguasa tidak mampu melumpuhkan-Nya dan tidak sulit atas-Nya menghancurkan orang yang durhaka dari kalangan para raja, kaisar dan musuh yang kurangajar. Aku memohon kepada-Mu, kiranya Engkau jadikan persekongkolan orang yang bermaksud jahat kepada kami mengakibatkan ia terbantai sendiri, (jadikan) kemakaran orang yang makar kepada kami kembali kepada dirinya, (Jadikan) galian orang yang menggali lubang untuk kami membuatnya jatuh sendiri kedalamnya. Dan orang yang memasang jaring tipuan kepada kami, jadikan ia, wahai Tuhanku, terjerumus kedalamnya, binasa didalamnya dan menjadi tawanannya.

اللَّهُمَّ بِحَقِّ كهيعص كهيعص كهيعص إِكْفِنَا هَمَّ الْعِدَا, وَلَقِّهِمُ الرَّدَى, وَاجْعَلْهُمْ لِكُلِّ حَبِيْبٍ فِدَا, وَسَلِّطْ عَلَيْهِمْ عَاجِلَ النِّقْمَةِ فِى الْيَوْمِ وَاْلغَدَا,

Alloohumma bihaqqi kaaf haa yaa ‘aiin shaad, kaaf haa yaa ‘aiin shaad, kaaf haa yaa ‘aiin shaad, ikfinaa hammal ‘idaa, walaqqihimur-radaa, waj’alhum likulli habiibin fidaa, wasallith ‘alaihim ‘aajilan-niqmati fil yaumi wal ghadaa.

Ya Allah! Berkat kebenaran Kaaf haa yaa ‘aiin shad (3x) tolonglah kami dari maksud/rencana musuh. Lemparkan mereka kedalam kebinasaan. Jadikan mereka sebagai korban bagi setiap orang yang dicintainya. Kuasakan atas mereka segera menda-patkan balasan pada hari ini dan esok.

اللّهُمَّ بَدِّدْ شَمْلَهُمْ وَفَرِّقْ جَمْعَهُمْ, اللّهُمَّ أَقْلِلْ عَدَدَهُمْ, اللّهُمَّ فُلَّ حَدَّهُمْ, اللّهُمَّ أجْعَلِ الدَّائِرَةِ عَلَيْهِمْ, اللّهُمَّ أَرْسِلِ الْعَذَابَ إِلَيْهِمْ,

Alloohumma baddid syamlahum wafarriq jam’a-hum. Alloohumma aqlil ‘adadahum. Alloohumma fulla haddahum. Alloohummaj’alid-daa-irata ‘alai-him. Alloohumma arsilil ‘adzaaba ilaihim.

Ya Allah! Cerai beraikan persatuan mereka dan pisah-pisahkan jamaah/organisasi mereka. Ya Allah! Sedikitkan jumlah mereka. Ya Allah! Buatlah batas-batas (barisan) mereka menjadi kocar kacir. Ya Allah! Jadikan lingkaran/melapetaka atas mereka. Ya Allah! Turunkan azab siksaan kepada mereka.

اللَّهُمَّ أَخْرِجْهُمْ عَنْ دَائِرَةِ الْحِلْمِ وَاللُّطْفِ, وَاَسْلُبْهُمْ مَدَدَ اْلإِمْهَالِ, وَغُلَّ أَيْدِيَهُمْ إِلَى أَعْنَاقِهِمْ, وَارْبُطْ عَلَى قُلُوبِهِمْ, وَلاَ تُبَلِّغْهُمُ اْلآمَالَ,

Alloohumma akhrijhum ‘an daa-iratil hilmi walluthfi, waslubhum madadal imhaali, waghulla aidiyahum ilaa a’naaqihim, warbuth ‘alaa qu-luubihim, walaa tuballighhumul aamaal.

Ya Allah!Usirlah mereka dari kawasan sifat Penyantun dan Kelamahlembutan-Mu. Rampaslah dari mereka bantuan keramahan. Kuncilah tangan-tangan mereka pada leher-lehernya dan ikatlah pada hati-hati mereka, serta jangan sampaikan/sukseskan angan-angan mereka.

اللَّهُمَّ قَلِّبْ تَدْبِيْرَهُمْ, وَقَرِّر تَدْمِيْرَهُمْ, وَاقْطَعْ دَابِرَهُمْ, وَخُذْهُمْ أَخْذَ عَزِيْزٍ مُقْتَدِرٍ,

Alloohumma qallib tadbiirahum, waqarrir tadmii-rahum, waqtha’ daabirahum, wakhudz-hum akh-dza ‘aziizin muqtadir.

Ya Allah! Ubahlah langkah mereka, tentukan penghancuran terhadap mereka, berantaslah mereka, dan siksalah mereka dengan siksaan yang sangat pedih.

اللّهُمَّ مَزِّقْهُمْ كُلَّ مُمَزَّقٍ مَزَّقْتَهُ لأَعْدَائِكَ, إِنْتِصَارًا ِلأَنْبِيَائِكَ وَرُسُلِكَ وَأَوْلِيَائِكَ,

Alloohumma mazziqhum kulla mumazzaqin mazzaqtahuu li-a’daa-ika, intishaaran li-anbiyaa-ika warusulika wa auliyaa-ika.

Ya Allah! Cabik-cabiklah mereka, sebagaimana Engkau mencabik-cabik para muruh-Mu untuk membantu para Nabi, Rasul dan auliya’-Mu.

3x اَللَّهُمَّ انْتَصِرْلَنَا اِنْتِصَارَكَ ِلأَحْبَابِكَ عَلَى أَعْدَائِكَ .

Alloohummantashir lanantishaaraka li-ahbaabi ka ‘alaa a’daa-ika (Dibaca 3 x).

Ya Allah! Menangkanlah kami, seperti kemenangan yang Engkau berikan kepada para kekasih-Mu.

3x اللَّهُمَّ لاَ تُمَكِّنِ اْلأَعْدَاءَ فِيْنَا وَلاَمِنَّا, وَلاَ تُسَلِّطْهُمْ عَلَيْنَا بِذُنُوبِنَا ,

Alloohumma laa tumakkinil a’daa-a fiinaa walaa minnaa, walaa tusallith-hum ‘alainaa bidzunuu-binaa (Dibaca 3 x).

Ya Allah! Jangan Engkau kokohkan para musuh pada kami dan dari kami dan jangan Engkau berikan kekuasaan pada mereka untuk menguasai kami disebabkan dosa-dosa kami.

7x حم حم حم حم حم حم حم. حُمَّ اْلأَمْرُ وَجَاءَ النَّصْرُ فَعَلَيْنَا لاَ يُنْصَرُونَ .

Haamiim, Haamiim, Haamiim, Haamiim, Haa-miim, Haa miim, Haa miim. Hummal-amru wa jaa-annashru fa’alainaa laa yunsharuun (7x).

Haa miim (7x). Telah ditakdirkan suatu urusan dan telah datang pertolongan, sehingga mereka tidak mampu mengalahkan kami.

حمعسق حِمَايَتُنَا مِمَّا نَخَافُ, اَللَّهُمَّ بِحَقِّ طَهَ وَقَافِ, وَسُورَةِ اْلأَحْقَافِ, بِلُطْفِكَ يَاخَفِيَّ اْلأَلْطَافِ, نَجِّنَا مِمَّا نَخَافُ,

Haa miim ‘aiin siin qaaf himaayatunaa mimmaa nakhaafu. Alloohumma bihaqqi thaahaa wa qaaf wa suuratil-ahqaaf, biluthfika yaa khafiyyal al-thaaf, najjinaa mimmaa nakhaaf.

Haa miim ‘aiib siin qaaf adalah perlindungan kami dari apa saja yang kami takuti. Ya Allah! Berkat Thaha, Qaf dan surat al-Ahqaf, berkat kelemah-lembutan-Mu, wahai Yang Samar kelemah lembutannya, Selamatkan kami dari apa saja yang kami takuti.

اللّهُمَّ قنِاَ شَرَّ اْلأَسْوَى, وَلاَ تَجْعَلْنَا مَحَلاًّ لِلْبَلْوَى, اللّهُمَّ أَعْطِنَا أَمَلَ الرَّجَاءِ وَ فَوْقَ اْلأَمَلِ,

Alloohumma qinaa syarral aswaa, walaa taj’a-lnaa mahallan lilbalwaa. Alloohumma a’thinaa amalar-rajaa-i wafauqal amal.

Ya Allah Lindungi kami dari kejahatan yang paling buruk dan jangan Engkau jadikan kami sebagai tempat sasaran balak-bencana. Ya Allah! Anugerahilah kami pengharapan dan di atas harapan.

يَاهُوَ يَاهُوَ يَاهُوَ, يَامَنْ بِفَضْلِهِ لِفَضْلِهِ نَسْئَلُكَ, إِلَهِى الْعَجَلَ الْعَجَلَ الْعَجَلَ, إِلَهِى اْلإِجَابَةَ اْلإِجَابَةَ اْلإِجَابَةَ,

Yaa huu, Yaa huu, Yaa huu, Yaa man bifadhlihii lifadhlihii nas-al, ilaahil’ajalal ‘ajal, ilaahil ijaabatal ijaabatal ijaabah.

Wahai Dia, wahai Dia, wahai Dia! Wahai Dzat yang dengan kelebihan-Nya bagi kelebihan-Nya, kami memohon, wahai Tuhanku, segera (kabulkan), segera (kabulkan), segera (kabulkan). Tuhanku, semoga terkabul, semoga terkabul, semoga terkabul.

يَامَنْ أَجَابَ نُوحًا فِى قَوْمِهِ, يَامَنْ نَصَرَ إِبْرَاهِيْمَ عَلَى أَعْدَائِهِ, يَامَنْ رَدَّ يُوسُفَ عَلَى يَعْقُوبَ, يَامَنْ كَشَفَ الضُّرَّ عَنْ أَيُّوبَ, يَامَنْ أَجَابَ دَعْوَةَ زَكَرِيَّا, يَامَنْ قَبِلَ تَسْبِيْحَ يُونُسَ ابْنِ مَتَّى,

Yaa man ajaaba nuuhan fii qaumih. Yaa man nashara Ibraahiima ‘alaa a’daa-ih. Yaa man radda yuusufa ‘alaa ya’quub. Yaa man kasyafadh-dhurru ‘an ayyuub. Yaa man ajaaba da’wata zakariyyaa. Yaa man qabila tasbiiha yuunusabni matta.

Wahai Dzat Yang mengabulkan doa Nabi Nuh dalam masalah kaummnya. Wahai Tuhan Yang menolong Nabi Ibrahim atas para musuhnya. Wahai Tuhan Yang mengembalikan Nabi Yusuf kedalam pangkuan Nabi Ya’qub. Wahai Tuhan Yang menghilangkan penderitaan (bahaya) dari Nabi Ayyub. Wahai Tuhan Yang mengabulkan doa Nabi Zakariyya. Wahai Tuhan Yang menerima tasbihnya Nabi Yunus bin Matta.

نَسْئَلُكَ اللَّهُمَّ بِأَسْرَارِ أَصْحَابِ هَذِهِ الدَّعَوَاتِ الْمُسْتَجَابَاتِ, أَنْ تَتَقَبَّلَ مِنَّا مَابِهِ دَعَوْنَا, وَأَنْ تَعْطِيَنَا مَاسَأَلْنَاكَ, أَنْجِزْ لَنَا وَعْدَكَ الَّذِى وَعَدْتَهُ لِعِبَادِكَ الصَّالِحِيْنَ, بِالنَّصْرِ وَالظَّفَرِ وَالْفَتْحِ الْمُبِيْنَ, لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّى كُنْتَ مِنَ الظَّالِمِيْنَ,

Nas-alukalloohumma bi-asraari ashhaabi haadzihid-da’awaatil musta-jaabaat, an tataqab-bala minnaa maa bihii da’aunaaka, wa an tu’thiyanaa maa sa-alnaaka, anjiz lanaa wa’dakalladzii wa’adtahuu li’ibaa-dikas-shaali-hiin, binnashri wazh-zhafari walfat-hil mubiin. Laa ilaaha illaa anta sub-haanaka innii kuntu minazh-zhaalimiin.

Kami memohon kepada Engkau, Ya Allah, dengan perantaraan berbagai rahasia para pendoa yang terkabul tersebut, kiranya Engkau menerima dari kami apa saja yang kami mintakan kepada-Mu dan kiranya Engkau memberikan kepada kami apa saja yang kami mohonkan kepada-Mu. Wujudkan untuk kami janji-Mu yang telah Engkau janjikan kepada para hamba-Mu yang shalih, janji berupa bantuan, pertolongan dan kemenangan yang gemilang. Tiada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau. Aku sungguh termasuk golongan orang-orang yang zhalim.

3x إِنْقَطَعَتْ آمَالُنَا وَعِزَّتِكَ إلاَّ مِنْكَ, وَخَابَ رَجَاؤُنَا وَحَقِّكَ إلاَّ فِيْكَ

Inqatha’at aamaalunaa wa’izzatika illaa minka, wakhaaba rajaa-unaa wahaqqika illaa fiika (3 x).

Terputus angan-angan kami, Demi Kemuliaan-Mu, selain yang berasal dari-Mu. Gagal harapan kami, Demi Hak-Mu, selain yang ada pada-Mu.

إِنْ أَبْطَأَتْ غَارَةَ اْلأَرْحَامِ وَابْتَعَدَتْ * فَأَقْرَبُ الشَّيْئِ مِنَّاغـَارَةُ الَّلهِ

In abtha-at ghaaratul arhaami wabta’adat * Fa-aqrabus-syai-i minna ghaaratullooh

Jika terlambat dan menjadi jauh pasukan kerabat, maka sesuatu yang paling dekat dari kami adalah pasukan Allah.

يَاغَارَةَ اللهِ جِدِّى السَيْرَ مُسْرِعـَةً * فىِ حَلِّ عُقْدَتِنَا يَاغَـارَةَ اللهِ عَدَتِ الْعَـادُونَ وَجـــَارُوا * وَرَجــَوْنَا اللهَ مُجِــيْرًا وَكَــــفَى بِاللهِ وَلِـــيًّا * وَكَـــفَى بِاللهِ نَصِـيْرًا

Yaa ghaaratalloohi jiddis-saira musri’atan * Fii halli ‘uqdatinaa yaa ghaaratallooh. ‘Adatil ‘aaduuna wajaaruu * Warajaunallooha mujiiraa. Wakafaa billaahi waliyyaa * Wakafaa billaahi nashiiraa.

Wahai Pasukan Allah, bergegas-gegaslah bergerak secara cepat, didalam mengurai tali simpul kami, wahai pasukan Allah Telah kembali dan berlari orang-orang yang kembali, dan kami berharap kepada Allah sebagai orang yang lari. Cukuplah Allah sebagai Pelindungku. Dan cukup Allah sebagai Penolongku.

يَاوَاحِدُ يَاعَلِىُّ يَاحَلِيْمُ, وَحَسْبُنَا الَّلهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ, وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِالَّلهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ, سَلاَمٌ عَلَى نُوحٍ فِى الْعَالَمِيْنَ, إِسْتَجِبْ لَنَا آمِيْن آمِيْن آمِيْن.

Yaa waahidu yaa ‘aliyyu yaa haliimu, hasbunalloohu wani’mal wakiil. Walaa haula walaa quwwata illaa billaahil ‘aliyyil ‘azhiim. Salaamun ‘alaa nuhin fil ‘aalamiin. Istajib lanaa aamiin aamiin aamiin.

Wahai Yang Maha Esa, wahai Yang Maha Tinggi, wahai Yang Maha Penyantun! Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung. Tiada daya dan tiada kekuatan melainkan dengan pertolongan Allah. Salam sejahtera atas Nabi Nuh di alam semesta. Kabulkan doa kami. Amin. Amin. Amin

فَقُطِعَ دَابِرُ الْقَوْمِ الَّذِينَ ظَلَمُوا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ. وَصَلىَّ اللَّهُ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ سَيِّدِ الْمُرْسَلِيْنَ, وَعَلَىآلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ.

Faquthi’a daabiral qaumilladziina zhalamuu fa-ashbahuu laa yuraa illaa masaakinuhum, walham-dulillaahi rabbil ‘aalamiin. Wa shallalloohu ‘alaa sayyidinaa muhammadin sayyidil mursaliin, wa’alaa aalihii washahbihii ajma’iin.

Maka orang-orang yang zalim itu dimusnahkan sampai ke akar-akarnya. Sehingga jadilah mereka tidak diperlihatkan selain tempat-tempat tinggal mereka Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Semoga Allah melimpahkan rahma ta’zhim kepada junjungan kami, Muhammad yang menjadi penghulu para Rasul, beserta keluarga dan sahabatnya seluruhnya.

اللّهُمَّ أَنْتَ تَعْلَمُ أَعْدَائَنَا عَدَدًا, فَبَدِّدْ شَمْلَهُمْ بِدَدًا, وَلاَ تُبْقِ مِنْهُمْ أَحَدًا, إِنَّكَ أَنْتَ الْبَاقِى سَرْمَدًا.

Alloohumma anta ta’lamu a’daa-anaa ‘adadaa, fabaddid syamlahum bidadaa, wala tubqi minhum ahadaa, innaka antal baaqii sarmadaa.

Ya Allah! Engkau mengetahui pusuh-musuh kami berbilang-bilang, cerai beraikan persatuan mereka dengan sungguh-sungguh dan jangan Engkau sisakan dari mereka seorang pun, karena Engkau adalah Dzat Yang Maha Kekal abadi.

وَمَكَرُوا مَكْرًا وَمَكَرْنَا مَكْرًا وَهُمْ لاَ يَشْعُرُونَ. فَانْظُرْ كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ مَكْرِهِمْ أَنَّا دَمَّرْنَاهُمْ وَقَوْمَهُمْ أَجْمَعِينَ. فَتِلْكَ بُيُوتُهُمْ خَاوِيَةً بِمَا ظَلَمُوا.

Wamakaruu makran wamakarnaa makran wa hum laa yasy’uruun. Fanzhur kaifa kaana ‘aaqi-batu makrihim annaa dammarnaahum wa qauma-hum ajma’iin. Fatilka buyuutuhum khaawiyatan bimaa zhalamuu.

Dan merekapun merencanakan makar dengan sungguh-sungguh dan Kami merencanakan makar (pula), sedang mereka tidak menyadari. Maka perhatikanlah betapa sesungguhnya akibat makar mereka itu, bahwasanya Kami membinasakan mereka dan kaum mereka semuanya. Maka itulah rumah-rumah mereka dalam keadaan runtuh disebabkan kezaliman mereka. (QS an-Naml : 50).

تُدَمِّرُ كُلَّ شَيْءٍ بِأَمْرِ رَبِّهَا فَأَصْبَحُوا لاَ يُرَى إِلَّا مَسَاكِنُهُمْ .

Tudammiru kulla syai-in bi-amrirabbihaa fa-ashbahuu laa yuraa illaa masaakinuhum.

Yang menghancurkan segala sesuatu dengan perintah Tuhannya, maka jadilah mereka tidak ada yang kelihatan lagi kecuali (bekas-bekas) tempat tinggal mereka. (QS al-Ahqaf : 25).

فَهَلْ تَرَى لَهُمْ مِنْ بَاقِيَةٍ. وَهِيَ خَاوِيَةٌ عَلَى عُرُوشِهَا. فَقُطِعَ دَابِرُ الْقَوْمِ الَّذِينَ ظَلَمُوا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ.

Fahal taraa lahum min baaqiyah. Wahiya khaawiyatun ‘alaa ‘uruu-syihaa. Faquthi’a daabirul qaumilladziina zhalamuu walhamdu lillaahi rabbil ‘aalamiin.

Maka kamu tidak melihat seorangpun yang tinggal di antara mereka. (QS al-Haaqqah : 8). Maka orang-orang yang zalim itu dimusnahkan sampai ke akar-akarnya. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. (QS al-An’am : 45).

PENJELASAN :
----------------------------
Hizib di atas dibaca sekali atau tiga kali setelah sebelumnya didahului membaca hasbanah: Hasbunalloohu wa ni’mal wakiil sebanyak 450 x.
Jika menghadapi problem atau masalah yang serius, penting dan mendesak, Hizib di atas dapat dibaca sampai 41 kali, setelah sebelumnya membaca Hasbanah sepeerti di atas.
Demikian pula sewaktu menghadapi persoalan dan urusan sangat penting, serius dan mendesk, bacalah Hasbanah 100x, lalu membaca hizib Nashr 3x, lalu membaca Hasbanah lagi 100 x, diteruskan bacaan hizib 3 x. Begitu seterusnya sampai Hasbanah dibaca sebanyak 1000 x dan Hizib menjapai jumlah 30 x.
Sebelum mengamalkan hizib ini, hendaknya didahului dengan bacaan : 1) Istighfar, 2) Shalawat Nabi
________________________________ *)
Teks Doa diambil dari kitab asli berbahasa arab : "Khulashoh Syawariq al-Anwar" (KSA), tulisan Prof. DR. Sayyid Muhammad Alawi Al-Maliki Al-Hasani


Ratib Al Hadad

Wirid Tawasul & HIzib


Ratib Al Hadad
رَاتِبُ الْحَدَّادِ
( ِلْحَبِيْب عَبْدِ الله بْنِ عَلَوِي الْحَدَّاد )

الْفَاتِحَة : أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اَلرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ. ماَلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ. إِيِّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ. اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ. صِرَاطَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَّآلِّيْنَ. رَبِّ اغْفِرْلِيْ وَلِوَالِدَيَّ آمِيْنِ.
اَللهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ لَهُ مَا فِي السَّموَاتِ وَمَا فِي الأَرْضِ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَه إِلاَّ بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلاَ يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَا شَآءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّموَاتِ وَالأَرْضَ وَلاَ يَؤدُه حِفْظُهُمَا وَهُوَ العَلِيُّ العَظِيْمُ. آمَنَ الرَّسُوْلُ بِمَآ أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّه وَالْمُؤْمِنُوْنَ كُلٌّ آمَنَ بِاللهِ وَمَلآئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لاَ نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ وَقَالُوا سَمِعْناَ وَأَطَعْناَ غُفْراَنَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيْرُ. لاََ يُكَلِّفُ اللهُ نَفْسًا إِلاَّ وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ رَبَّنَا لاَ تُؤَاخِذْنَآ إِنْ نَسِيْنَآ أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلاَ تُحَمِّلْنَا مَالاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنآ أَنْتَ مَوْلاَنَا فَانْصُرْناَ عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ.

لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِي وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
(x3) سٌبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلّهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اْللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ
(x3)

سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ سُبْحاَنَ اللهِ الْعَظِيْمِ
(x3)

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ
(x3)

اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ، اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ (x3)

أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّآمَّاتِ مِنْ شَرِّمَا خَلَقَ
(x3)

بِسْمِ اللهِ الَّذِي لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الأَرْضِ وَلاَ فِي الْسَّمَآءِ وَهُوَ الْسَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
(x3)

رَضِيْنَا بِاللهِ رَبًّا وَبِالإِسْلاَمِ دِيْنًا وَبِمُحَمَّدٍ نَبِيًّا
(x3)

بِسْمِ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلّهِ وَالْخَيْرُ وَالشَّرُّ بِمَشِيْئَةِ اللهِ
(x3)

آمَنَّا بِاللهِ وَاليَوْمِ الآخِرِ تُبْناَ إِلَى اللهِ باَطِناً وَظَاهِرًا
(x3)

يَا رَبَّنَا وَاعْفُ عَنَّا وَامْحُ الَّذِيْ كَانَ مِنَّا
(x3)

ياَ ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْراَمِ أَمِتْناَ عَلَى دِيْنِ الإِسْلاَمِ
(x7)

ياَ قَوِيُّ ياَ مَتِيْنُ اكْفِ شَرَّ الظَّالِمِيْنَ
(x3)

أَصْلَحَ اللهُ أُمُوْرَ الْمُسْلِمِيْنَ صَرَفَ اللهُ شَرَّ الْمُؤْذِيْنَ
(x3)

يَا عَلِيُّ يَا كَبِيْرُ يَا عَلِيْمُ يَا قَدِيْرُ يَا سَمِيعُ يَا بَصِيْرُ يَا لَطِيْفُ يَا خَبِيْرُ
(x3)

ياَ فَارِجَ الهَمِّ يَا كَاشِفَ الغَّمِّ يَا مَنْ لِعَبْدِهِ يَغْفِرُ وَيَرْحَمُ
(x3)

أَسْتَغْفِرُ اللهَ رَبَّ الْبَرَايَا أَسْتَغْفِرُ اللهَ مِنَ الْخَطَاياَ
(x4)

لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ
(x25)

مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ وَشَرَّفَ وَكَرَّمَ وَمَجَّدَ وَعَظَّمَ وَرَضِيَ اللهُ تَعاَلَى عَنْ اَهْلِ بَيْتِهِ الطَّيِّبِيِنَ الطَّاهِرِيْنَ وَأَصْحَابِهِ الأَكْرَمِيْنَ الْمُهْتَدِيْنَ. وَأَزْوَاجِهِ الطَّاهِرَاتِ أُمَّهَاتِ الْمُؤْمِنِيْنَ. وَالتَّابِعِيْنَ وَ التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَعَلَيْناَ مَعَهُمْ وَفِيْهِمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. بِسْم اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ. قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ. اَللهُ الصَّمَدُ. لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يٌوْلَدْ. وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ (x25)

بِسْم اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ. قُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ. مِنْ شَرِّ ماَ خَلَقَ. وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ. وَمِنْ شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ. وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَد. بِسْم اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ. قُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِ. مَلِكِ النَّاسِ. إِلهِ النَّاسِ. مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ. اَلَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِي صُدُوْرِ النَّاسِ. مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ. اَلْفَاتِحَةَ إِلَى رُوحِ سَيِّدِنَا الشَّيْخِ الْكَبِيْرِ الْقُطْبِ الشَّهِيْرِ الْفَقِيْهِ الْمُقَدَّمِ مُحَمَّدِ بْنِ عَلِي بَاعَلَوِي وَأُصُولِهِ وَفُرُوعِهِ وَجَمِيْعِ سَادَاتِنَا آلِ بَاعَلَوِي، أَنَّ اللهَ يُعْلِيْ دَرَجَاتِهِمْ فِي الْجَنَّةِ وَيُعِيْدُ عَلَيْنَا مِنْ بَرَكَاتِهِمْ وَ أَسْرَارِهِمْ وَأَنْوَارِهِمْ وَ عُلُوْمِهِمْ وَ نَفَحَاتِهِمْ فِي الدِّيْنِ وَالدُّنْيَا وَالآخِرَةِ. (بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اَلرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ. ماَلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ. إِيِّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ. اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ. صِرَاطَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَّآلِّيْنَ)

اَلْفَاتِحَةَ إِلَى أَرْوَاحِ ساَدَاتِنَا الصُّوْفِيَّةِ أَيْنَمَا كَانُوْا مِنْ مَشَارِقِ الأَرْضِ إِلَى مَغَارِبِهَا أَنَّ اللهَ يَحْمِيْنَا بِحِمَايَتِهِمْ وَيُمِدُّنَا بِمَدَدِهِمْ وَيُعِيْدُ عَلَيْنَا مِنْ بَرَكَاتِهِمْ وَ أَسْرَارِهِمْ وَأَنْوَارِهِمْ وَ عُلُوْمِهِمْ وَ نَفَحَاتِهِمْ فِي الدِّيْنِ وَالدُّنْيَا وَالآخِرَةِ. (بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اَلرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ. ماَلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ. إِيِّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ. اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ. صِرَاطَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَّآلِّيْنَ)

اَلْفَاتِحَةَ إِلَى رُوْحِ سَيِّدِنَا الشَّيْخِ الْكَبِيْرِ الْقُطْبِ الشَّهِيْرِ الْحَبِيْبِ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَلَوِي بْنِ مُحَمَّدٍ الْحَدَّادِ صَاحِبِ الرَّاتِبِ وَأُصُوْلِهِ وَفُرُوْعِهِ وَجَمِيْعِ سَادَاتِنَا آلِ بَاعَلَوِي أَنَّ اللهَ يُعْلِيْ دَرَجَاتِهِمْ فِي الْجَنَّة وَيُعِيْدُ عَلَيْنَا مِنْ بَرَكَاتِهِمْ وَ أَسْرَارِهِمْ وَأَنْوَارِهِمْ وَ عُلُوْمِهِمْ وَ نَفَحَاتِهِمْ فِي الدِّيْنِ وَالدُّنْيَا وَالآخِرَةِِ. (بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اَلرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ. ماَلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ. إِيِّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ. اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ. صِرَاطَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَّآلِّيْنَ)

اَلْفَاتِحَةَ أَنَّ اللهَ يُغِيْثُ الْمُسْلِمِيْنَ وَيَرْحَمُ الْمُسْلِمِيْنَ وَيُفَرِّجُ عَلَى الْمُسْلِمِيْنَ وَيَشْفِيْ أَمْرَاضَ الْمُسْلِمِيْنَ بِالْعَافِيَةِ وَيُغَزِّرُ أَمْطَارَهُمْ وَيُرَخِّصُ أَسْعَارَهُمْ وَيُصْلِحُ سَلاَطِيْنَهُمْ وَيَكْفِيْهِمْ شَرَّ الْفِتَنِ وَ الْبَلِيَّاتِ وَ الْمِحَنِ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، وَ يَحْفَظُ الْحُجَّاجَ وَ الْمُسَافِرِيْنَ وَ الْغُزَاةِ وَ الْمُجَاهِدِيْنَ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ فِيْ الْبَرِّ وَ الْبَحْرِ وَ الْجَوِّ أَجْمَعِيْنَ. أَنَّ اللهَ يُصْحِبُهُمُ السَّلاَمَةَ وَ يَرُدُّهُمْ إِلَى أَوْطَانِهِمْ سَالِمِيْنَ آمِنِيْنَ غَائِمِيْنَ وَ إِيَّانَا فِيْ خَيْرٍ وَ عَافِيَةٍ وَ إِلَى أَرْوَاحِ وَالِدِيْنَ وَ وَالِدِيْكُمْ وَ أَمْوَاتِنَا وَ أَمْوَاتِكُمْ وَ أَمْوَاتِ الْمُسْلِمِيْنَ أَجْمَعِيْنَ. أَنَّ اللهَ يَتَغَشَّاهُمْ بِالرَّحْمَةِ وَ الْمَغْفِرَةِ وَ يُسْكِنُهُمُ الْجَنَّةَ وَ يَخْتِمُ لَنَا وَلَكُمْ بِالْحُسْنَى فِيْ خَيْرٍ وَ لُطْفٍ وَ عَافِيَةٍ وَ إِلَى حَضْرَةِ النَّبِيِّ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّم. (بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اَلرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ. ماَلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ. إِيِّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ. اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ. صِرَاطَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَّآلِّيْنَ)

بِسْم اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ اللهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ، حَمْدًا يُوَافِي نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ. اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَهْلِ بَيْتِهِ وَسَلِّمْ. اَللّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ بِحَقِّ الْفَاتِحَةِ الْمُعَظَّمَةِ وَالسَّبْعِ الْمَثَانِيْ أَنْ تَفْتَحَ لَنَا بِكُلِّ خَيْرٍ. وَأَنْ تَتَفَضَّلَ عَلَيْنَا بِكُلِّ خَيْرٍ. وَأَنْ تُعَامِلَنَا مُعَامَلَتَكَ لأَهْلِ الْخَيْرِ. وَأَنْ تَجْعَلَنَا مِنْ أَهْلِ الْخَيْرِ، وَأَنْ تَحْفَظَنَا فِي دِيْنِنَا وَأَنْفُسِنَا وَأَوْلاَدِنَا وَاَهْلِيْنَا وَأَصْحَابِنَا وَأَحْبَابِنَا مِنْ كُلِّ مِحْنَةٍ وَ فِتْنَةٍ وَبُؤْسٍ وَضَيْرٍ، إِنَّكَ وَلِيُّ كُلِّ خَيْرٍ، وَمُعْطٍ لِكُلِّ خَيْرٍ، وَمُتَفَضِّلٌ بِكُلِّ خَيْرٍ، يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْن. وَ صَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ. وَ الْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.

اَللّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ رِضَاكَ وَالْجَنَّةَ، وَنَعُوْذُ بِكَ مِنْ سَخَطِكَ وَالنَّارِ (x3)

يَا عَالِمَ السِّرِّ مِنَّا لاَ تَهْتِكِ السِّتْرَ عَنَّا وَ عَافِنَا وَاعْفُ عَنَّا وَ كُنْ لَنَا حَيْثُ كُنَّا (x3)

يَا الله بِهَا يَا الله بِهَا يَا الله بِحُسْنِ الخْاَتِمَةِ (x3)

يَا لَطِيْفًا بِخَلْقِهِ، يَا عَلِيْمًا بِخَلْقِهِ، يَا خَبِيْرًا بِخَلْقِهِ اُلْطُفِ بِنَا يَا لَطِيْفُ يَا عَلِيْمُ يَا خَبِيْرُ (x3)

يَا لَطِيْفًا لَمْ يَزَلْ اُلْطُفْ بِنَا فِيْمَا نَزَلَ، إِنَّكَ لَطِيْفٌ لَمْ تَزَلْ اُلْطُفْ بِنَا وَ الْمُسْلِمِيْنَ (x3)

جَزَى اللهُ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَنَّا خَيْرًا، جَزَى اللهُ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَنَّا مَا هُوَ أَهْلُهُ (x3)

الْحَمْدُ لِلّهِ عَلَى نِعْمَةِ الإِيْمَانِ وَ الإِسْلاَمِ وَ تَوْفِيْقِهِ وَكَفَى بِهَا مِنْ نِعْمَةٍ.


HAM Pancasila: Jalan Tengah antara Kebebasan dan Tanggung Jawab Sosial

HAM Pancasila: Jalan Tengah antara Kebebasan dan Tanggung Jawab Sosial   I. Pendahuluan: Mengontekstualisasikan Hak Asasi Manusia di Indones...