Minggu

Mengenal Makhluk Humanoid: Antara Mitologi, Fiksi Ilmiah, dan Teknologi Robotika

Mengenal Makhluk Humanoid: Antara Mitologi, Fiksi Ilmiah, dan Teknologi Robotika

๐Ÿ”ฅ Siap-siap terkejut! Temukan rahasia makhluk yang tampak seperti manusia tapi menyimpan misteri luar biasa!

Artikel ini mengupas tuntas makhluk humanoid: dari legenda centaur dan elf, entitas alien di film fiksi ilmiah, hingga robot AI canggih seperti ASIMO dan Sophia.

Makhluk humanoid adalah entitas yang memiliki bentuk fisik, perilaku, atau karakteristik yang menyerupai manusia, namun bukan manusia itu sendiri. Istilah ini sering muncul dalam berbagai konteks budaya dan teknologi, mulai dari kisah-kisah mitologi kuno, dunia fiksi ilmiah yang futuristik, hingga kecanggihan dunia robotika masa kini.


1. Humanoid dalam Mitologi: Jejak Misterius di Cerita Kuno

Sejak zaman dahulu, berbagai peradaban menciptakan tokoh-tokoh legendaris yang bersosok manusia, namun memadukan elemen hewan atau kekuatan gaib. Humanoid mitologis kerap menjadi simbol moralitas, kekuatan alam, dan keabadian.

Contoh:

  • Centaur: Tubuh bagian atas manusia, tubuh bawah kuda (Yunani).

  • Satyr: Tubuh manusia dengan kaki kambing dan tanduk, melambangkan gairah alam (Yunani).

  • Elf: Makhluk bertelinga runcing, hidup di dunia tersembunyi, sering dikaitkan sihir dan umur panjang (Eropa).


2. Humanoid dalam Fiksi Ilmiah: Makhluk Luar Angkasa dan Teknologi Masa Depan

Dalam fiksi ilmiah, humanoid mewujud sebagai alien atau hasil rekayasa ilmiah yang menyerupai manusia. Cerita-cerita ini mengajukan pertanyaan filosofis: Apa artinya menjadi manusia? Seberapa jauh teknologi dapat menciptakan "nyawa"?

Contoh:

  • Alien Humanoid: Makhluk luar angkasa mirip manusia (Star Trek, Guardians of the Galaxy).

  • Android: Robot buatan menyerupai manusia (Data di Star Trek, Ava di Ex Machina).


3. Humanoid dalam Robotika: Ketika Mesin Meniru Manusia

Para ilmuwan berupaya menciptakan robot dengan gerakan, suara, dan ekspresi wajah seperti manusia. Tujuan utamanya: memudahkan interaksi sosial dan memperluas fungsi robot di kehidupan nyata.

Contoh Robot Terkenal:

  • ASIMO (Honda): Dapat berjalan, menari, naik tangga, dan berinteraksi sederhana.

  • Sophia (Hanson Robotics): Wajah ekspresif, percakapan alami, kewarganegaraan simbolis.


4. Evolusi Konsep Humanoid: Dari Mitologi MENUJU Kecerdasan Buatan

Perjalanan konsep humanoid mencerminkan perubahan paradigma manusia:

  1. Zaman Kuno: Lambang spiritualitas dan kekuatan alam.

  2. Era Modern: Representasi teknologi tinggi dan AI.

  3. Masa Depan: Kemungkinan humanoid bekerja, berinteraksi, dan membentuk hubungan sosial dengan manusia.


5. Humanoid dalam Budaya Populer: Dari Film hingga Game

Karakter humanoid menjadi favorit publik berkat desain unik dan konflik batin:

  • Optimus Prime (Transformers): Robot pemimpin.

  • Vision (Marvel Cinematic Universe): Android dengan kesadaran moral.

  • Master Chief (Halo): Prajurit biologis-tertingkatkan dengan elemen robotik.


6. Robot Humanoid dan Masa Depan Interaksi Sosial

Di Jepang dan beberapa negara lain, robot humanoid sudah dipakai untuk:

  • Menyambut tamu hotel

  • Menghibur anak di rumah sakit

  • Membantu lansia sehari-hari

Fitur Canggih: ekspresi wajah dinamis, bahasa alami, pengenalan emosi, dan pembelajaran AI.


7. Kontroversi dan Pertanyaan Etis

Semakin realistis humanoid, semakin besar tantangan etis:

  • Hak robot berpikir dan merasakan?

  • Dampak humanoid pada lapangan kerja manusia?

  • Batas moral hubungan manusia–robot?

Fenomena Uncanny Valley menyorot ketidaknyamanan ketika melihat bentuk hampir manusia namun terasa asing.


8. Teknologi Pendukung Humanoid: Otak di Balik Mesin

Kesuksesan robot dan makhluk buatan menyerupai manusia tak lepas dari kemajuan beberapa teknologi kunci:

  • Kecerdasan Buatan (AI): Algoritma machine learning dan deep learning yang memungkinkan robot belajar dan beradaptasi.

  • Sensor & Aktuator: Kamera, lidar, mikrofon, dan motor presisi tinggi yang meniru indera dan otot manusia.

  • Natural Language Processing (NLP): Teknologi pengolahan bahasa alami agar humanoid dapat memahami dan berkomunikasi.

  • Robotik Lengan & Kaki: Rangkaian sendi dan aktuator yang dirancang menyerupai sistem otot dan kerangka manusia.

Dengan integrasi teknologi ini, humanoid mampu bergerak, berekspresi, dan berinteraksi layaknya manusia sejati.


9. Kesimpulan: Humanoid adalah Cermin Diri Kita

Humanoid mencerminkan rasa ingin tahu, ambisi, dan keraguan manusia. Dari dongeng kuno hingga laboratorium canggih, mereka mengajukan satu pertanyaan utama: "Apa artinya menjadi manusia?"


Bonus: Fakta Menarik

  • Kata "humanoid" berasal dari Latin humanus (manusia) + akhiran -oid (mirip).

  • Robot Sophia mendapatkan kewarganegaraan Arab Saudi (2017).

  • Indonesia memiliki "DASMAN", robot humanoid pertama karya mahasiswa ITS.


Apakah kita siap menyambut era humanoid?

Artikel ini disusun untuk blog, naskah video, atau konten dokumenter edukatif.


๐Ÿš€ Call to Action

Jika kamu terinspirasi oleh dunia makhluk humanoid, jangan lupa untuk:

  • Like dan Share artikel ini agar lebih banyak orang ikut terpesona!

  • Tinggalkan komentar kamu di bawah: mana bagian favoritmu atau topik humanoid apa yang ingin dibahas selanjutnya?

  • Subscribe ke blog kami untuk update konten teknologi, mitologi, dan futuristik setiap minggu!

Siapkah kamu mengeksplorasi lebih jauh misteri humanoid bersama kami? Ayo bergabung di komunitas pembaca kami dan jadilah bagian dari percakapan masa depan!

 

Kamis

๐Ÿ“ Daftar Jenis-Jenis Kertas dan Fungsinya

Berikut adalah nama-nama atau jenis kertas yang umum digunakan dalam dunia percetakan, industri kreatif, perkantoran, hingga pengemasan, lengkap dengan deskripsi dan fungsinya:


 

๐Ÿ“ Daftar Jenis-Jenis Kertas dan Fungsinya

1. HVS (Houtvrij Schrijfpapier)

  • Gramatur: 70–100 gsm

  • Warna: Putih doff

  • Fungsi: Kertas tulis, cetak dokumen, fotokopi, printer inkjet/laser

  • Umum ditemukan di: Perkantoran, sekolah, percetakan


2. Art Paper

  • Gramatur: 100–150 gsm

  • Ciri: Permukaan licin mengkilap (coated), cocok untuk cetak berwarna

  • Fungsi: Brosur, poster, flyer, katalog

  • Butuh laminasi jika ingin awet.


3. Art Carton

  • Gramatur: 190–310 gsm

  • Ciri: Lebih tebal dari art paper

  • Fungsi: Kartu nama, cover majalah, kemasan eksklusif


4. Ivory

  • Gramatur: 210–400 gsm

  • Ciri: Putih bersih, satu sisi licin/glossy dan satu sisi doff

  • Fungsi: Kotak makanan, undangan eksklusif, paper bag


5. Duplex

  • Gramatur: 250–400 gsm

  • Ciri: Satu sisi putih, sisi belakang abu-abu

  • Fungsi: Kotak nasi, kemasan sabun, dus produk


6. Karton BW/BC (Buff/Colored)

  • Gramatur: ±200–250 gsm

  • Warna: Coklat muda (BW) atau berwarna (BC)

  • Fungsi: Map, cover, kertas tugas sekolah


7. Kraft Paper

  • Gramatur: 70–200 gsm

  • Warna: Coklat alami (daur ulang)

  • Fungsi: Paper bag, pembungkus produk, kemasan ramah lingkungan


8. Corrugated / Karton Gelombang

  • Ciri: Lapisan bergelombang di tengah dua lapis karton

  • Fungsi: Kardus, box pengiriman

  • Tersedia dalam single wall atau double wall.


9. Concorde

  • Gramatur: ±220 gsm

  • Ciri: Tekstur berserat halus

  • Fungsi: Sertifikat, undangan, dokumen resmi


10. Jasmine Paper

  • Ciri: Mengilap, mengandung glitter, tampak mewah

  • Fungsi: Undangan pernikahan, kartu ucapan eksklusif


11. Linen Paper

  • Ciri: Bertekstur seperti kain linen

  • Fungsi: Undangan formal, piagam, dokumen premium


12. Stiker Cromo / Vinyl

  • Ciri: Kertas berperekat, mengkilap atau doff

  • Fungsi: Label produk, branding, dekorasi


13. Doorslag (Duslak)

  • Gramatur: 30 gsm

  • Fungsi: Kertas rangkap nota, bungkus sepatu/baju, pola baju


14. BC (Brief Card)

  • Gramatur: 160–230 gsm

  • Fungsi: Undangan, name card, kartu pelajar


15. Samson / Samson Kraft

  • Ciri: Warna coklat, terbuat dari daur ulang

  • Fungsi: Pembungkus makanan, kertas craft, label produk


16. Book Paper / Bookpaper

  • Gramatur: 55–90 gsm

  • Warna: Krem atau putih gading

  • Fungsi: Buku bacaan, novel, majalah, Al-Qur’an

  • Nyaman di mata karena tidak terlalu silau.


17. Kertas NCR (No Carbon Required)

  • Fungsi: Kertas rangkap yang otomatis meng-copy tulisan ke lembar bawah tanpa karbon

  • Digunakan dalam: Nota, kwitansi, faktur berlapis


18. Kertas Thermal

  • Ciri: Reaktif terhadap panas, tidak butuh tinta

  • Fungsi: Struk belanja, tiket parkir, mesin kasir


 

๐Ÿ“ฆ Ringkasan: Kategori Umum Kertas

Jenis Kertas Fungsi Umum
HVS Cetak dokumen biasa
Art Paper/Carton Brosur, kartu nama, kemasan
Duplex/Ivory Kotak makanan, produk komersial
Doorslag Nota rangkap, pembungkus produk
Linen/Jasmine Undangan premium, piagam
Kraft/Samson Paper bag, kemasan daur ulang
Thermal Struk belanja, kasir
Bookpaper Buku bacaan, novel
NCR Faktur, nota berlapis

 

daftar harga

 Berikut adalah infografis dan daftar harga pasar terkini dari berbagai jenis kertas percetakan yang umum digunakan di Indonesia (per April 2025):


๐Ÿ“„ Jenis-Jenis Kertas Percetakan & Harga Pasar

Jenis Kertas Gramatur (GSM) Ukuran Harga per Rim Kegunaan Umum
HVS 60–100 A4, F4, 65x100 cm Rp 239.000 – Rp 506.000 Dokumen kantor, skripsi, fotokopi, flyer murah
Art Paper 85–150 65x100 cm, 79x109 cm Rp 309.500 – Rp 710.500 Brosur, poster, majalah, katalog
Art Carton 190–400 65x100 cm, 79x109 cm Rp 864.500 – Rp 2.411.000 Undangan, kartu nama, kemasan premium
Ivory 210–410 Bervariasi Rp 50.000 – Rp 100.000 (per 100 lembar) Dus makanan, paper bag, kemasan kosmetik
Duplex 250–450 79x109 cm Rp 708.500 – Rp 1.095.000 Dus produk, kalender, kemasan sederhana
BW (Bluish White) 160–250 Bervariasi Rp 50.000 – Rp 100.000 (per 100 lembar) Sertifikat, piagam, kartu nama
Manila 160–220 Bervariasi Rp 30.000 – Rp 60.000 (per 100 lembar) Map folder, sampul dokumen
Linen Jepang 230 Bervariasi Rp 80.000 – Rp 150.000 (per 100 lembar) Undangan eksklusif, kartu nama premium
Splendorgel 250–300 Bervariasi Rp 100.000 – Rp 200.000 (per 100 lembar) Undangan mewah, sertifikat, label
Canvas Paper 200–300 Bervariasi Rp 150.000 – Rp 300.000 (per 100 lembar) Cetak seni, dekorasi dinding
Tyvek 105–150 Bervariasi Rp 200.000 – Rp 400.000 (per 100 lembar) Dokumen tahan air, kemasan outdoor
Washi 70–100 Bervariasi Rp 100.000 – Rp 250.000 (per 100 lembar) Kartu ucapan, kerajinan tangan
Satin Paper 150–250 Bervariasi Rp 80.000 – Rp 150.000 (per 100 lembar) Album foto, portofolio desain

๐Ÿ“Œ Tips Memilih Kertas Sesuai Kebutuhan:

  • Dokumen Kantor & Fotokopi: Gunakan kertas HVS 70–80 gsm untuk efisiensi biaya.

  • Brosur & Majalah: Pilih Art Paper 100–120 gsm untuk hasil cetak berwarna yang tajam.

  • Undangan & Kartu Nama Premium: Gunakan Art Carton, Ivory, atau Linen Jepang dengan gramatur 210 gsm ke atas.

  • Kemasan Produk: Duplex cocok untuk kemasan sederhana, sementara Ivory dan Tyvek ideal untuk kemasan premium dan tahan lama.

  • Cetak Seni & Dekorasi: Canvas Paper dan Washi memberikan tekstur unik untuk karya seni dan dekorasi. 


 

 biaya cetak

Baik! Untuk menghitung biaya cetak, kita perlu mempertimbangkan beberapa komponen utama yang memengaruhi total biaya. Berikut ini adalah rumus dasar dan penjelasan setiap komponennya.


๐Ÿ“Š Rumus Umum Menghitung Biaya Cetak

Biaya Cetak = (Biaya Kertas + Biaya Cetak per Warna + Finishing + Tenaga Kerja + Overhead) × Jumlah Cetakan + Biaya Setting (jika ada)
 
 

 ๐Ÿงฉ Komponen Biaya Cetak

Komponen Penjelasan
๐Ÿงพ Biaya Kertas Harga per lembar atau per rim kertas, tergantung jenis kertas & ukuran.
๐ŸŽจ Biaya Cetak per Warna Biasanya dihitung per warna (misal: cetak 1 warna lebih murah dari full color).
✂️ Finishing Tambahan seperti laminasi, jilid, lipat, pond, UV spot, emboss, dll.
๐Ÿ‘ท Tenaga Kerja & Mesin Termasuk biaya penggunaan mesin, operator cetak, listrik, tinta, dll.
๐Ÿงพ Biaya Setting Biaya layout/desain awal, plat cetak (offset), atau biaya prepress.

๐Ÿ“Œ Contoh Simulasi Biaya Cetak Brosur A4 Full Color (1000 lembar)

Misal Anda ingin mencetak brosur A4 2 sisi full color 1000 lembar dengan kertas Art Paper 150 gsm dan laminasi glossy.

Komponen Estimasi Harga
Kertas (Art Paper 150 gsm @Rp500) Rp 500 × 1000 = Rp 500.000
Cetak Full Color (2 sisi) Rp 400/sisi × 2 × 1000 = Rp 800.000
Laminasi Glossy Rp 200/lembar × 1000 = Rp 200.000
Setting & Desain (sekali bayar) Rp 100.000

Total Biaya: Rp 1.600.000

๐Ÿ‘‰ Biaya per lembar: Rp 1.600/lembar


๐Ÿ“Ž Tips Menekan Biaya Cetak

  • Cetak dalam jumlah besar (lebih murah per unit).

  • Gunakan cetak digital untuk jumlah kecil (<500 lembar).

  • Pilih kertas lokal atau alternatif (HVS vs Art Paper).

  • Gabungkan beberapa pesanan dalam satu plat cetak (khusus offset).

  • Gunakan desain yang hemat warna jika memungkinkan.


 

✍️ Penutup

Kertas bukan sekadar media tulis, melainkan elemen penting dalam dunia percetakan, kemasan, seni, dan industri kreatif. Dengan memahami jenis-jenis kertas beserta karakteristik, fungsi, dan kisaran harganya, Anda dapat memilih bahan yang paling tepat sesuai kebutuhan—baik itu untuk mencetak skripsi, membuat undangan, membungkus produk, atau menciptakan karya seni bernilai tinggi.

Memilih jenis kertas yang tepat bukan hanya soal estetika, tapi juga efisiensi biaya dan hasil akhir yang profesional. Maka, penting bagi pelaku usaha, pelajar, hingga desainer grafis untuk mengenal dan membandingkan jenis-jenis kertas yang ada di pasaran.

Semoga informasi dan infografis ini bermanfaat untuk mendukung keputusan Anda dalam memilih kertas terbaik sesuai keperluan.


Sejarah Windows: Perjalanan Teknologi dari Windows 1.0 hingga Windows 11


Perjalanan Windows: Dari MS-DOS ke Windows 11, Apa yang Berubah?

Bayangkan dunia tanpa Windows—tanpa menu Start, tanpa multitasking, tanpa tampilan visual yang memudahkan pekerjaan kita. Sejak pertama kali diperkenalkan pada tahun 1985, Windows telah merevolusi cara kita berinteraksi dengan komputer, membawa kita dari antarmuka berbasis teks hingga pengalaman komputasi yang elegan dan intuitif.

Seiring waktu, setiap versi Windows membawa inovasi baru, dari Windows 95 dengan menu Start ikonik, hingga Windows 11 yang menawarkan produktivitas maksimal dengan desain modern. Bagaimana sistem operasi ini memengaruhi dunia digital dan apa yang akan terjadi selanjutnya? Mari kita telusuri evolusi Windows dari masa ke masa!

 

Windows pertama kali dirilis pada 20 November 1985 dan membawa perubahan besar dalam dunia komputasi dengan antarmuka grafisnya. Berikut beberapa fitur utama dari Windows versi pertama:

  • Antarmuka Grafis: Berbeda dengan MS-DOS yang berbasis teks, Windows menghadirkan tampilan visual dengan ikon dan menu.

  • Multitasking: Memungkinkan pengguna menjalankan beberapa program secara bersamaan dalam jendela yang terpisah.

  • Dukungan Mouse: Navigasi dengan mouse menjadi salah satu inovasi besar.

  • Menu Drop-down & Scroll Bar: Mempermudah akses dan penggunaan berbagai program.

  • MS-DOS Executive: Sistem manajemen file sederhana untuk membuka aplikasi.

  • Clipboard: Fitur untuk menyalin dan menempelkan teks serta gambar antar aplikasi.

  • Aplikasi Awal: Termasuk Kalkulator, Notepad, Paint, dan game Reversi.

  • Windows Tiles: Alih-alih tumpang tindih, jendela diatur dalam format ubin.

Ini adalah dasar dari sistem operasi modern yang kita gunakan saat ini! Apakah kamu pernah menggunakan versi lama dari Windows?

Windows telah mengalami banyak evolusi sejak versi pertamanya pada tahun 1985. Berikut beberapa tonggak penting dalam perkembangannya:

  • Windows 3.0 (1990): Memperkenalkan antarmuka pengguna yang lebih canggih dan mendukung lebih banyak aplikasi.

  • Windows 95 (1995): Memperkenalkan menu Start dan taskbar, serta dukungan untuk plug and play.

  • Windows XP (2001): Stabil dan user-friendly, menjadi salah satu versi Windows paling populer.

  • Windows Vista (2007): Hadir dengan tampilan visual yang lebih menarik, tetapi mengalami beberapa masalah kompatibilitas.

  • Windows 7 (2009): Kembali ke jalur sukses dengan peningkatan performa dan tampilan yang lebih bersih.

  • Windows 8 (2012): Memperkenalkan antarmuka berbasis tile untuk layar sentuh.

  • Windows 10 (2015): Sistem operasi universal dengan pembaruan berkala dan integrasi dengan berbagai perangkat.

  • Windows 11 (2021): Desain modern dengan peningkatan produktivitas dan kompatibilitas aplikasi.

Setiap versi membawa inovasi baru yang mengubah cara kita berinteraksi dengan komputer. Apakah ada versi Windows yang paling berkesan bagi kamu?

 


Evolusi Windows: Dari Masa ke Masa

Windows telah berkembang pesat sejak pertama kali dirilis pada 20 November 1985. Dari antarmuka berbasis teks hingga sistem operasi modern dengan kecerdasan buatan, berikut perjalanan panjang Windows yang telah mengubah dunia teknologi.

Windows 1.0 (1985): Awal Era Komputasi Visual

Windows pertama kali muncul sebagai antarmuka grafis berbasis MS-DOS. Fitur utama yang ditawarkan meliputi multitasking, dukungan mouse, serta aplikasi sederhana seperti Notepad, Paint, dan Reversi.

Windows 95 (1995): Transformasi Menu Start

Windows 95 memperkenalkan menu Start, taskbar, dan dukungan plug and play, yang memungkinkan perangkat keras terhubung dengan mudah. Selain itu, sistem operasi ini menjadi sangat populer dengan tampilan yang lebih ramah pengguna.

Windows XP (2001): Stabilitas dan Popularitas

Windows XP menjadi salah satu versi yang paling sukses berkat desain yang sederhana dan stabilitas sistem. Pengguna menikmati tampilan klasik yang tetap modern untuk waktu yang lama.

Windows 7 (2009): Keandalan dan Kecepatan

Setelah Windows Vista mengalami kritik, Windows 7 hadir dengan perbaikan dalam performa dan antarmuka yang lebih bersih. Windows 7 dikenal sebagai sistem operasi yang cepat, ringan, dan efisien.

Windows 10 (2015): Sistem Operasi Universal

Windows 10 memperkenalkan konsep update berkala, integrasi dengan berbagai perangkat, serta dukungan untuk aplikasi modern. Dengan asisten digital Cortana, pengguna dapat berinteraksi lebih mudah.

Windows 11 (2021): Desain Elegan dan Produktivitas Maksimal

Windows 11 membawa desain yang lebih minimalis dan elegan dengan tata letak yang lebih intuitif. Fitur seperti Snap Layouts, Microsoft Teams terintegrasi, dan peningkatan performa menjadikannya sistem operasi yang ideal untuk produktivitas.

Kesimpulan

Perjalanan Windows dari 1985 hingga sekarang menunjukkan bagaimana teknologi terus berkembang untuk memenuhi kebutuhan pengguna. Dari sistem yang sederhana hingga pengalaman berbasis kecerdasan buatan, Windows tetap menjadi bagian penting dalam dunia komputasi modern.

Apakah ada versi Windows yang paling berkesan bagi kamu?

 

 

Rabu

HarmonyOS Next dan HarmonyOS 3.0: Era Baru Ekosistem Huawei

 

HarmonyOS Next dan HarmonyOS 3.0: Era Baru Ekosistem Huawei

Executive Summary:

Huawei, sebagai salah satu pemain utama di industri teknologi global, terus berinovasi dalam mengembangkan sistem operasinya. HarmonyOS Next dan HarmonyOS 3.0 merupakan dua iterasi penting dalam perjalanan ini. HarmonyOS Next menandai perubahan strategis yang mendasar, bergerak menuju kemandirian sepenuhnya dari Android, sementara HarmonyOS 3.0 berperan sebagai fondasi yang memperkuat ekosistem Huawei dengan berbagai fitur dan peningkatan. Laporan ini akan menganalisis perbedaan mendasar antara kedua sistem operasi ini, termasuk arsitektur inti dan kompatibilitas aplikasi, serta mengeksplorasi fitur-fitur utama, jadwal rilis, visi Huawei, aspek pengembangan aplikasi, dan potensi dampak HarmonyOS terhadap pasar sistem operasi global. Perbedaan strategis dengan HarmonyOS Next yang berfokus pada ekosistem native dan kemajuan teknologi yang ditawarkan oleh HarmonyOS 3.0 mengindikasikan babak baru dalam persaingan sistem operasi.

Fundamental Differences Between HarmonyOS Next and HarmonyOS 3.0:

  • Core Architecture Comparison (Microkernel vs. Hybrid):

    HarmonyOS Next dan HarmonyOS 3.0 memiliki perbedaan signifikan dalam arsitektur inti yang mendasari sistem operasi mereka. Perbedaan ini mencerminkan evolusi strategi Huawei dalam mengembangkan sistem operasi yang mandiri dan berkinerja tinggi.

    • HarmonyOS Next: Sistem operasi ini dibangun di atas mikrokernel proprietari yang dikembangkan sendiri oleh Huawei.1 Langkah ini menggantikan sistem multi-kernel sebelumnya dengan mikrokernel HarmonyOS yang dirancang khusus.1 Perbedaan paling mendasar adalah bahwa HarmonyOS Next sepenuhnya meninggalkan kernel Linux yang menyerupai Unix dan lapisan kompatibilitas Android (AOSP).1 Arsitekturnya kini menggunakan "single framework" yang hanya mendukung aplikasi native HarmonyOS.1 Keputusan untuk beralih ke mikrokernel buatan sendiri menunjukkan upaya strategis Huawei untuk mencapai kemandirian teknologi. Dengan arsitektur yang lebih ramping dan fokus pada komponen esensial, HarmonyOS Next berpotensi menawarkan peningkatan kinerja dan keamanan yang signifikan.12 Langkah ini juga memungkinkan Huawei untuk mengoptimalkan sistem operasi secara khusus untuk perangkat kerasnya. Mikrokernel, dengan desain modularnya, secara inheren dapat memberikan keamanan yang lebih baik karena layanan kernel dan pengguna berjalan di ruang alamat yang terpisah.12

    • HarmonyOS 3.0: Berbeda dengan penerusnya, HarmonyOS 3.0 mempertahankan pendekatan hibrida dalam arsitekturnya, yang berarti sistem ini masih menggunakan kernel Linux dan basis kode AOSP.1 Versi-versi awal HarmonyOS bahkan menggunakan "kernel abstraction layer" (KAL) untuk mendukung arsitektur multi-kernel.13 HarmonyOS 3.0 juga mendukung pendekatan dual-framework, yang memungkinkan kompatibilitas dengan file APK Android serta aplikasi native HarmonyOS.1 Arsitektur ini menunjukkan bahwa HarmonyOS 3.0 berfungsi sebagai fase transisi bagi Huawei. Dengan mempertahankan kompatibilitas dengan aplikasi Android, Huawei dapat memastikan pengalaman yang lebih familiar bagi pengguna sekaligus memberikan waktu untuk mengembangkan ekosistem native HarmonyOS untuk masa depan.2

    Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas, berikut adalah tabel yang merangkum perbedaan inti dalam arsitektur antara HarmonyOS Next dan HarmonyOS 3.0:

FiturHarmonyOS NextHarmonyOS 3.0
Core KernelMikrokernel HarmonyOS buatan sendiriKernel Linux
Android Compatibility LayerTidak adaAda (AOSP)
Application FrameworkSingle framework (hanya aplikasi native)Dual framework (aplikasi native dan Android)
  • Application Compatibility Analysis (Native vs. Android-Compatible):

    Perbedaan mendasar dalam arsitektur antara HarmonyOS Next dan HarmonyOS 3.0 secara langsung memengaruhi kompatibilitas aplikasi pada kedua sistem operasi ini.

    • HarmonyOS Next: Sistem operasi ini secara eksklusif mendukung aplikasi native HarmonyOS dengan format.app.1 Ini berarti HarmonyOS Next tidak kompatibel dengan aplikasi Android secara native.1 Meskipun demikian, Huawei mengklaim bahwa lebih dari 15.000 aplikasi native didukung pada saat peluncuran 3, dan perusahaan memiliki target untuk mencapai 100.000 aplikasi native HarmonyOS pada tahun 2025.9 Beberapa laporan juga mengindikasikan adanya kemungkinan untuk menjalankan aplikasi Android melalui emulator seperti "EasyAbroad".12 Keputusan untuk sepenuhnya beralih ke aplikasi native merupakan langkah yang berani. Meskipun berpotensi meningkatkan kinerja dan keamanan karena aplikasi dioptimalkan untuk sistem, keberhasilan HarmonyOS Next sangat bergantung pada kemampuan Huawei untuk dengan cepat memperluas ekosistem aplikasi nativenya.3 Ketiadaan dukungan langsung untuk aplikasi Android bisa menjadi tantangan besar bagi pengguna yang sudah terbiasa dengan ekosistem tersebut, kecuali jika Huawei dapat menawarkan alternatif native yang memadai atau solusi emulasi yang lancar.

    • HarmonyOS 3.0: Sebaliknya, HarmonyOS 3.0 mempertahankan kompatibilitas dengan aplikasi Android.1 Selain itu, sistem operasi ini juga mendukung aplikasi native HarmonyOS yang dikemas untuk Huawei Mobile Services (HMS).1 Kompatibilitas ganda ini memberikan pengguna akses ke berbagai aplikasi yang lebih luas.2 Keputusan untuk menyertakan dukungan Android dalam HarmonyOS 3.0 sangat penting untuk mendorong adopsi pengguna dan memberikan jembatan menuju ekosistem native HarmonyOS Next di masa depan.2 Dengan mempertahankan kemampuan untuk menjalankan aplikasi Android, Huawei mempermudah pengguna yang sudah familiar dengan ekosistem Android untuk mencoba HarmonyOS tanpa kehilangan akses ke aplikasi favorit mereka. Strategi ini memberikan Huawei waktu untuk mengembangkan toko aplikasi nativenya dan mendorong para pengembang untuk membuat aplikasi khusus untuk HarmonyOS.

    Berikut adalah tabel yang merangkum perbedaan dalam kompatibilitas aplikasi antara HarmonyOS Next dan HarmonyOS 3.0:

FiturHarmonyOS NextHarmonyOS 3.0
Dukungan Aplikasi NativeYa (.app format)Ya (.hap format)
Kompatibilitas Aplikasi AndroidTidak secara nativeYa
Metode Instalasi AplikasiHuawei AppGallery (aplikasi native)Huawei AppGallery (native dan Android)

HarmonyOS Next: Ushering in a New Ecosystem:

  • Independence from Android: Implications and Advantages:

    Langkah Huawei dengan HarmonyOS Next untuk sepenuhnya independen dari Android memiliki implikasi yang luas dan menawarkan berbagai potensi keuntungan. Keputusan ini didorong oleh keinginan untuk melepaskan diri dari ketergantungan pada AOSP dan kernel Linux 1 dan sebagai respons terhadap pembatasan perdagangan yang diberlakukan oleh Amerika Serikat.5 Dengan menggunakan kernel Harmony (mikrokernel) yang dikembangkan sendiri 1, Huawei memiliki kendali penuh atas sistem operasi dan pengalaman pengguna.42 Kemandirian ini berpotensi menghasilkan peningkatan kinerja, efisiensi, dan keamanan karena sistem dapat dioptimalkan secara khusus untuk perangkat keras Huawei tanpa adanya lapisan kompatibilitas Android yang mungkin membebani kinerja.1 Tujuan utama Huawei adalah untuk membangun sistem operasi yang benar-benar independen, sebuah pencapaian signifikan bagi industri teknologi Tiongkok dan langkah penting menuju kedaulatan digital.3

  • Key Features:

    HarmonyOS Next hadir dengan serangkaian fitur utama yang dirancang untuk memberikan pengalaman pengguna yang inovatif dan kompetitif.

    • Native Application Support and the Role of Ark Compiler: Fokus utama HarmonyOS Next adalah dukungan eksklusif untuk aplikasi native HarmonyOS.1 Untuk memastikan kinerja aplikasi yang optimal, Huawei menggunakan Ark Compiler, yang dirancang untuk mengoptimalkan aplikasi secara khusus untuk perangkat Huawei, menjanjikan kinerja yang lebih cepat dan lancar.1 Aplikasi diinstal melalui Huawei Ark Compiler dan Huawei Mobile Services (HMS).8 Pada saat peluncuran, Huawei mengklaim lebih dari 15.000 aplikasi native dan meta-layanan tersedia di berbagai industri.3 Ark Compiler memainkan peran penting dalam memastikan bahwa aplikasi native HarmonyOS dapat memberikan pengalaman pengguna yang kompetitif dibandingkan dengan aplikasi Android dan iOS.1 Selain itu, fokus pada meta-layanan mengindikasikan strategi untuk menyediakan fungsionalitas tanpa memerlukan instalasi aplikasi penuh.4

    • Artificial Intelligence Integration (Pangu Model and XiaoYi Assistant): HarmonyOS Next mengintegrasikan kecerdasan buatan (AI) secara mendalam di tingkat sistem operasi.4 Fitur-fitur AI ini didukung oleh model bahasa besar Pangu dan model DeepSeek dari Huawei.4 Asisten virtual XiaoYi ditingkatkan dengan kemampuan persepsi, penalaran, perencanaan, dan tanya jawab pengetahuan yang lebih baik.1 Fitur-fitur AI yang ditawarkan meliputi text-to-speech, terjemahan real-time, kueri berbasis gambar, ringkasan dokumen, pemetaan pikiran, dan pengeditan gambar berbasis AI.27 Huawei juga menawarkan fitur "Huawei Intelligence" yang dapat diakses oleh pengembang aplikasi pihak ketiga.43 Integrasi AI yang mendalam ini menjadi pembeda utama bagi HarmonyOS Next, dengan tujuan untuk memberikan pengalaman pengguna yang lebih cerdas dan intuitif yang dapat bersaing dan bahkan melampaui Android dan iOS.4

    • Performance Enhancements and Efficiency Gains: HarmonyOS Next diklaim menawarkan peningkatan kelancaran dan kinerja sebesar 30% dibandingkan versi sebelumnya.3 Selain itu, masa pakai baterai diklaim diperpanjang hingga 56 menit 3, dan sistem ini meningkatkan penjadwalan memori serta menambahkan memori ekstra sebesar 1.5GB untuk pengalaman multitasking yang lebih baik.3 Kernel Harmony juga diklaim tiga kali lebih efisien dalam penggunaan memori dibandingkan kernel Linux 14, dan sistem ini dilaporkan mencapai konsumsi daya 20% lebih rendah dalam komunikasi antar modul perangkat lunak.6 Peningkatan kinerja dan efisiensi ini sangat penting untuk menarik pengguna dan menunjukkan keunggulan arsitektur native HarmonyOS Next.1

    • Huawei Share 2.0: Enhanced Inter-Device Connectivity: HarmonyOS Next menjanjikan koneksi dan berbagi file yang mulus antar perangkat yang menjalankan sistem operasi ini.3 Fitur ini memungkinkan berbagi galeri lintas perangkat, sinkronisasi clipboard, dan casting video dalam aplikasi.3 Kecepatan transfer file juga ditingkatkan, dengan klaim transfer file sebesar 1.2GB hanya dalam 8 detik.46 Huawei Share 2.0 juga meningkatkan fitur "Super Device" untuk kolaborasi antara berbagai jenis perangkat.64 Integrasi multi-perangkat yang mulus merupakan kekuatan inti HarmonyOS, dan Huawei Share 2.0 bertujuan untuk lebih meningkatkan kemampuan ini dalam ekosistem HarmonyOS Next.3

HarmonyOS Next: Release Timeline and Device Support:

  • Public Beta Schedule and Key Milestones:

    Huawei telah menunjukkan kemajuan yang signifikan dalam pengembangan dan pengujian HarmonyOS Next. Beberapa tonggak penting dalam jadwal rilis beta publik meliputi pengumuman pratinjau internal pertama pada 4 Agustus 2023 1 dan rilis pratinjau pertama untuk pengembang publik terdaftar pada 18 Januari 2024.1 Beta publik secara resmi diluncurkan pada 8 Oktober 2024 1, dan HarmonyOS 5.0.0 (dipasarkan sebagai "HarmonyOS NEXT 5") diluncurkan secara resmi pada 22 Oktober 2024.1 Huawei terus merilis pembaruan beta, termasuk versi 5.0.0.150 pada April 2025.85 Jadwal rilis yang terstruktur ini menunjukkan siklus pengembangan yang matang dan komitmen Huawei untuk menyediakan sistem operasi yang stabil dan kaya fitur.1

  • Official Release Date and Initial Device Compatibility:

    HarmonyOS NEXT 5 diluncurkan secara resmi pada 22 Oktober 2024.1 Perangkat pertama yang menampilkan HarmonyOS Next saat penjualan adalah Huawei Mate 70, yang mulai dijual di Tiongkok pada November 2024.1 Beta publik awal mendukung perangkat seri Huawei Pura 70, seri Huawei Pocket 2, dan Huawei MatePad Pro 11 inci (2024).1 Huawei berencana untuk memperluas ketersediaan HarmonyOS Next ke lebih banyak perangkat pada tahun 2025, termasuk Huawei Mate XT Ultimate Design, Nova Flip, seri Nova 13, MatePad Pro 12.2, MatePad Air 12 inci, dan seri MatePad 11.5.3 Peluncuran HarmonyOS Next pertama kali pada seri Huawei Mate 70 menandakan kesiapan Huawei untuk menjadikannya sebagai sistem operasi utama untuk perangkat unggulannya.1 Rencana untuk memperluas dukungan ke lebih banyak perangkat pada tahun berikutnya menunjukkan dorongan strategis untuk menjadikan HarmonyOS Next sebagai masa depan ekosistem Huawei.

Huawei's Vision for HarmonyOS Next and its Global Market Potential:

  • Establishing an Independent and Integrated Smart Device Ecosystem:

    Visi Huawei untuk HarmonyOS Next adalah untuk menciptakan lingkungan perangkat lunak yang mandiri dan dapat bersaing langsung dengan Android dan iOS.2 Fokusnya adalah pada integrasi yang mulus di berbagai perangkat, termasuk smartphone, tablet, perangkat wearable, perangkat rumah pintar, dan bahkan kokpit mobil.3 Huawei bertujuan untuk mencapai "satu sistem, ekosistem terpadu" yang menghubungkan berbagai perangkat dan skenario 4, memanfaatkan teknologi terdistribusi untuk sinergi perangkat keras dan berbagi sumber daya.3 Visi Huawei melampaui sekadar smartphone, dengan tujuan untuk menciptakan ekosistem holistik di mana semua perangkat Huawei bekerja sama secara mulus, menawarkan pengalaman pengguna yang unik dan terintegrasi.3

  • Potential Impact on the Global Operating System Market and Competition with Android and iOS:

    Huawei bertujuan untuk menjadikan HarmonyOS Next sebagai sistem operasi seluler utama ketiga di dunia, menantang dominasi Android dan iOS.1 Di Tiongkok, HarmonyOS telah berhasil melampaui pangsa pasar iOS.5 Namun, Huawei menghadapi tantangan signifikan di pasar global karena dominasi Android dan iOS, kekhawatiran keamanan, dan ketegangan geopolitik.5 Keberhasilan HarmonyOS Next secara global akan sangat bergantung pada kemampuannya untuk membangun ekosistem aplikasi native yang kuat dan mendapatkan kepercayaan pengguna di seluruh dunia.3 Adopsi awal di luar Tiongkok mungkin terjadi di kawasan Asia Tenggara.5 Meskipun HarmonyOS Next menunjukkan potensi yang kuat di Tiongkok, kesuksesannya di pasar global masih belum pasti. Mengatasi dominasi Android dan iOS yang sudah mapan memerlukan upaya besar dalam menarik pengembang dan meyakinkan pengguna untuk beralih, terutama di luar Tiongkok.5

HarmonyOS 3.0: Features and Enhancements for Application Development:

  • Overview of Key Features and Improvements:

    HarmonyOS 3.0 menghadirkan berbagai fitur dan peningkatan yang bertujuan untuk meningkatkan pengalaman pengguna dan memfasilitasi pengembangan aplikasi. Sistem operasi ini menawarkan pengalaman yang lebih baik di berbagai perangkat, termasuk smartphone, tablet, printer, mobil, dan TV.13 Peningkatan utama meliputi SDK yang disempurnakan dengan API versi 8 101, serta ArkUI dan ArkCompiler yang dioptimalkan untuk pengembangan UI dan kinerja aplikasi yang lebih baik.101 HarmonyOS 3.0 juga menawarkan homescreen, privasi, dan kinerja yang ditingkatkan 104, serta konektivitas Super Device yang lebih kuat.13 Secara keseluruhan, HarmonyOS 3.0 berfokus pada penyempurnaan pengalaman pengguna dan menyediakan alat dan kemampuan yang lebih baik bagi pengembang untuk menciptakan aplikasi untuk berbagai perangkat Huawei.13

  • Focus on API 8 SDK, JavaScript (JS), and Extended TypeScript (eTS) for Development:

    HarmonyOS 3.0 memberikan penekanan yang signifikan pada pengembangan aplikasi menggunakan API 8 SDK, JavaScript (JS), dan Extended TypeScript (eTS). SDK API versi 8 yang disempurnakan memungkinkan pengembangan aplikasi yang lebih baik menggunakan JS dan eTS.101 ArkUI dan ArkCompiler dioptimalkan untuk meningkatkan kemampuan menggambar UI dan mempercepat peluncuran aplikasi JS.101 HarmonyOS 3.0 juga memperkenalkan pengembangan UI deklaratif dengan eTS melalui ArkUI 3.0.124 Untuk membantu pengembang memahami mekanisme inti dan pengembangan deklaratif, Huawei menyediakan sampel berbasis eTS.113 Selain itu, JS API 7 menambahkan hampir 6000 antarmuka yang mencakup berbagai subsistem.126 Fokus pada teknologi web-friendly seperti JavaScript dan pengenalan Extended TypeScript bertujuan untuk mempermudah pengembang web untuk beralih ke platform HarmonyOS dan membangun UI yang canggih.101

ArkUI and ArkCompiler in HarmonyOS 3.0: Facilitating Advanced UI and Performance:

  • Detailed Explanation of ArkUI for User Interface Development:

    ArkUI adalah framework pengembangan UI deklaratif yang digunakan untuk membangun antarmuka pengguna aplikasi HarmonyOS.101 Framework ini berevolusi menjadi pengembangan deklaratif penuh pada HarmonyOS 3.1 dengan peningkatan kemampuan tata letak dan komponen.124 ArkUI mendukung gambar 2D dan 3D, animasi, penanganan event, dan data binding.124 Integrasinya dengan DevEco Studio IDE memungkinkan pratinjau real-time dan debugging selama proses pengembangan.124 ArkUI menawarkan dua paradigma pengembangan: berbasis JavaScript (mirip web) dan berbasis TypeScript (deklaratif).124 ArkUI menjadi komponen kunci yang memungkinkan pengembang untuk menciptakan antarmuka pengguna yang menarik secara visual dan interaktif untuk aplikasi HarmonyOS, dengan fokus pada kemudahan penggunaan dan kemampuan beradaptasi lintas perangkat.101

  • Role of ArkCompiler in Enhancing Application Performance:

    ArkCompiler adalah platform kompilasi dan runtime terpadu yang mendukung berbagai bahasa pemrograman (JS, TS, ArkTS, C, C++) dan platform chip (ARM, RISC-V, x86).1 Compiler ini mengoptimalkan eksekusi aplikasi tanpa bergantung pada Virtual Machine (VM) 15, mempercepat peluncuran aplikasi dan mengurangi latensi.15 ArkCompiler memiliki platform kompilasi dan runtime multi-bahasa yang terkomponen dan dapat dikonfigurasi.134 ArkCompiler 3.0 diperkenalkan dengan HarmonyOS 3.0, yang semakin meningkatkan proses kompilasi dan pembangunan aplikasi.113 ArkCompiler memainkan peran penting dalam meningkatkan kinerja aplikasi HarmonyOS dengan memungkinkan kompilasi dan eksekusi kode yang efisien, berkontribusi pada pengalaman pengguna yang lebih lancar dan cepat.15

HarmonyOS 3.0: The Multi-Device Experience and Distributed Architecture:

  • Focus on Multi-Device Collaboration and Synchronization:

    HarmonyOS 3.0 dirancang untuk menghubungkan perangkat dan mengoordinasikan tugas, menciptakan dunia digital yang imersif bagi pengguna.13 Sistem operasi ini mendukung kolaborasi antara berbagai perangkat melalui fitur "Super Device" 64, memungkinkan interaksi yang mulus dan widget layanan yang berguna untuk menjembatani kesenjangan antar perangkat.66 Pengguna dapat menghubungkan berbagai perangkat seperti ponsel, tablet, notebook, dan smart TV untuk berkolaborasi 64, dan HarmonyOS 3.0 mendukung fitur-fitur seperti pemindaian lintas perangkat, galeri yang dapat dioperasikan, clipboard lintas perangkat, dan casting video dalam aplikasi.64 Penekanan yang kuat pada pengalaman multi-perangkat ini memungkinkan pengguna untuk dengan mudah terhubung dan berkolaborasi di seluruh perangkat Huawei mereka.13

  • Understanding the Updated Distributed System Architecture:

    HarmonyOS adalah sistem operasi pertama dengan arsitektur terdistribusi, yang memungkinkan pengalaman tanpa batas di seluruh perangkat.72 Arsitektur ini menggunakan teknologi bus virtual terdistribusi 73 dan menawarkan platform komunikasi bersama, manajemen data terdistribusi, penjadwalan tugas terdistribusi, dan periferal virtual.72 Berdasarkan arsitektur mikrokernel, HarmonyOS menawarkan kinerja yang lebih baik dan keamanan yang lebih tinggi dibandingkan sistem operasi tradisional.1 Kernel abstraction layer memastikan kompatibilitas sekaligus mempertahankan optimasi kinerja.1 Arsitektur terdistribusi ini merupakan aspek fundamental dari HarmonyOS, memungkinkan tingkat integrasi dan kolaborasi lintas perangkat yang menjadi pembeda utama dari sistem operasi tradisional.15 Desain mikrokernel mendasari aspek kinerja dan keamanan dari arsitektur ini.1

Expert Analysis and Future Outlook:

  • Perspectives from Technology Experts on Huawei's Strategy:

    Para ahli teknologi melihat HarmonyOS Next sebagai langkah berani menuju kemandirian sepenuhnya dari Android.3 Namun, terdapat berbagai pendapat mengenai potensi keberhasilannya secara global, dengan tantangan utama terkait ekosistem aplikasi dan adopsi pengguna di luar Tiongkok.5 Beberapa ahli percaya bahwa HarmonyOS Next memiliki potensi untuk menjadi pemain signifikan ketiga di pasar sistem operasi, terutama di Tiongkok.4 Fokus pada AI dan integrasi multi-perangkat yang mulus dipandang sebagai potensi keunggulan.4 Keberhasilan HarmonyOS Next akan sangat bergantung pada kemampuannya untuk menarik pengembang untuk membangun aplikasi native untuk platform tersebut.3

  • Analysis of the Potential for HarmonyOS Next and 3.0 to Compete with Android and iOS:

    HarmonyOS 3.0 menyediakan fondasi dengan kemampuan multi-perangkat dan alat pengembang, tetapi ketergantungannya pada kompatibilitas Android membatasi potensi disruptifnya.13 HarmonyOS Next, di sisi lain, menghadirkan tantangan yang lebih serius dengan menawarkan kemandirian penuh, potensi peningkatan kinerja, dan integrasi AI yang kuat.1 Keberhasilannya akan sangat bergantung pada kemampuannya untuk menarik pengembang dan membangun ekosistem aplikasi native yang kuat.3 Faktor geopolitik dan kepercayaan pengguna juga akan memainkan peran penting dalam adopsi globalnya.5

Conclusion:

HarmonyOS Next dan HarmonyOS 3.0 merepresentasikan langkah signifikan dalam evolusi sistem operasi Huawei. HarmonyOS 3.0 membangun fondasi yang kuat dengan fokus pada pengalaman multi-perangkat dan penyediaan alat yang ditingkatkan untuk pengembang, sambil mempertahankan kompatibilitas dengan aplikasi Android. Namun, HarmonyOS Next menandai perubahan strategis yang lebih radikal dengan bergerak menuju ekosistem native yang sepenuhnya independen. Dengan arsitektur mikrokernel yang baru, integrasi AI yang mendalam, dan janji peningkatan kinerja, HarmonyOS Next memiliki potensi untuk menjadi penantang serius di pasar sistem operasi global, terutama di Tiongkok di mana ia telah menunjukkan pertumbuhan yang menjanjikan. Meskipun demikian, keberhasilannya di pasar global akan sangat bergantung pada kemampuannya untuk mengatasi tantangan dalam membangun ekosistem aplikasi native yang kaya dan mendapatkan kepercayaan pengguna di tengah persaingan ketat dari Android dan iOS. Masa depan ekosistem HarmonyOS akan terus dipengaruhi oleh inovasi teknologi Huawei, dukungan dari para pengembang, dan respons dari pasar global yang terus berubah.

 

Isi Lengkap dan Detail dari Primbon Jawa Betal Jemur

  Isi Lengkap dan Detail dari Primbon Jawa Betal Jemur I. Pendahuluan Primbon Jawa merupakan khazanah pengetahuan tradisional yang diwariska...