Senin

Kitab Pegangan bagi penuntut ilmu Syar’i

Kitab (ekitab) yang menjadi pegangan bagi penuntut ilmu syar’i

كتب مختارة لطالب العلم

Dinukil dari kitab Kitabul ‘Ilmi, Penulis Asy Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin, Edisi Indonesia Tuntunan Ulama Salaf Dalam Menuntut Ilmu Syar’i, Penerjemah Abu Abdillah Salim bin Subaid, Penerbit Pustaka Sumayyah

Asy Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin

Pertama: Kitab-Kitab Aqidah

1. Kitab Tsalatsatul Ushul1 (( ثلاثة الأصول ))
2. Kitab Al-Qowa’idul Arba’2 (( القواعد الأربع ))
3. Kitab Kasyfu Syubuhat3 (( كشف الشبهات ))
4. Kitab At-Tauhid4 (( التوحيد ))

Keempat kitab ini merupakan karya Syaikhul Islam Al-Imam Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah.

5. Kitab Al-Aqidah Al-Wasithiyyah5 (( العقيدة الواسطية ))

Berisi pembahasan tentang tauhid asma’ wa sifat. Kitab ini termasuk kategori terbaik yang mengulas pembahasan itu. Kitab ini layak untuk dibaca dan di-muroja’ah (dipelajari).

6. Kitab Al-Hamawiyah (( الحموية ))
7. Kitab At-Tadmuriyah (( التدمرية ))

Kedua kitab tersebut (pembahasannya) lebih luas dibandingkan kitab Al-Aqidah Al-Wasithiyyah. Ketiga kitab ini adalah karya Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah.

8. Kitab Al-Aqidah Ath-Thahawiyah (( العقيدة الطحاوية )) karya Syaikh Abu Ja’far Ahmad bin Muhammad Ath-Thahawi

9. Kitab Syarh Al-Aqidah Ath-Thahawiyah (( شرح العقيدة الطحاوية )) karya Abul Hasan Ali bin Abil ‘Izzi

10. Kitab Ad-Durrar Ats-Tsaniyyah fii Al-Ajwibah An-Najdiyah ((الدرر السنية في الأجوبة النجدية )). Dihimpun oleh Syaikh Abdurrahman bin Qasim rahimahullah

11. Kitab Ad-Durrar Al-Mudiyyah fii Aqidatil Firqatil Mardiyyah ((الدرة المضية في عقيدة الفرقة المرضية )) karya Muhammad bin Ahmad As-Safarini Al-Hambali. Didalam kitab ini ditemui adanya ungkapan-ungkapan yang menyelisihi manhaj Salaf. Oleh karena itu penuntut ilmu harus mempelajari kitab ini melalui seorang Syaikh yang mengenal baik Aqidah Salafiyah, agar syaikh itu dapat memberikan penjelasan tentang berbagai macam ungkapan-ungkapan yang menyelisihi aqidah Salafush Sholih yang terdapat dalam kitab tersebut

Kedua: Kitab-kitab Hadits

1. Kitab Fathul Bari syarah Shohih Bukhari (( فتح الباري شرح صحيح البخاري )) karya Ibnu Hajar Al-Atsqalani rahimahullah

2. Kitab Subulus Salam syarah Bulughul Maram (( سبل السلام شرح بلوغ المرام )) karya Ash-Shan’ani. Kitab ini merangkum pembahasan hadits dan fiqh

3. Kitab Nailul Authar syarah Muntaqul Akhbar (( نيل الأوطار شرح منتقى الأخبار )) karya Asy-Syaukani

4. Kitab Umdatul Ahkam (( عمدة الأحكام )) karya Al-Maqdisi. Sebuah kitab yang khusus dan seluruh hadits dalam kitab ini terdapat dalam Shahihain (hadits-hadits riwayat Bukhari dan Muslim) maka tidak perlu lagi untuk mencari tahu tentang derajat keshahihannya

5. Kitab Arbain An-Nawawiyah (( الأربعين النووية )) karya Abu Zakaria An-Nawawi

Sebuah kitab yang bagus karena di dalamnya membahas masalah akhlak dari manhaj yang baik serta berbagai kaidah yang sarat faedah. Semisal hadits :

مِنْ حُسْنِ إِسْلاَمِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لاَ يَعْنِيْهِ

“Diantara kebaikan Islam seseorang ia meninggalkan hal-hal yang tidak berguna baginya.” (HR. Ahmad, Tirmidzi)

Ini adalah sebuah kaidah, andaikata engkau jadikan sebagai jalan yang engkau lalui, tentunya kaidah tersebut telah mencukupi. Demikian pula sebuah kaidah didalam hal ucapan. Rosulullah sholallohu ‘alaihi wasallam bersabda :

مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْراً أًوْ لِيَصْمُتْ

“Barangsiapa yang beriman kepada Alloh dan Hari Akhir hendaklah ia berkata baik atau diam.” (HR. Bukhari dan Muslim)

6. Kitab Bulughul Maram (( بلوغ المرام )) karya Al-Hafidz Ibnu Hajar Al-Atsqalani. Sebuah kitab yang berfaedah terlebih lagi kitab ini mencantumkan para perawi (periwayat hadits) sekaligus menerangkan derajat keshahihan dan kedha’ifan haditsnya. Beliau memberikan penjelasan atau ulasan terhadap hadits-hadits tersebut.

7. Kitab Nukhbatul Fikar (( نخبة الفكر )) karya Ibnu Hajar Al-Atsqalani. Kitab ini terhitung sebagai kitab yang lengkap. Apabila seorang penuntut ilmu bisa memahami kitab ini secara sempurna dan menguasai secara baik, kitab ini cukup mewakili berbagai kitab dalam ilmu Musthalah Hadits. Ibnu Hajar menggunakan metode yang handal dalam penyusunan kitab ini, yaitu As-Sabru wa Taqsim (percobaan dan pembagian, istilah dalam ushul fiqh-pent).

Apabila membaca kitab ini seorang penuntut ilmu akan mendapati pancaran semangat, karena kitab ini dilandasi diatas gejolak akal pikiran. Saya nasehatkan, baik bagi para penuntut ilmu untuk menghafal kitab ini, karena kitab ini merupakan rangkuman faedah dalam ilmu Musthalahul Hadits.

8. Al-Kutub As-Sittah (kitab Shahih Bukhari, Shahih Muslim, Sunan Abu Dawud, Sunan At-Tirmidzi, Sunan An-Nasa’i, dan Sunan Ibnu Majah) ((الكتب الستة " صحيح البخاري ، ومسلم ، والنسائي ، وأبو داوود ، وابن ماجه ، والترمزي " ))

Saya nasehatkan kepada para penuntut ilmu untuk memperbanyak membaca kitab-kitab di atas, karena dengan membacanya akan memperoleh dua keuntungan :

1. Merujuk ke kitab-kitab ushul (induk)
2. Pengulang-ulangan nama perawi dalam otaknya. Jika nama-nama perawi tersebut sering terulang maka hampir-hampir ia tidak membaca seorang perawi pun -misalnya- diantara perawi-perawi (yang dipakai oleh) Al-Bukhari pada sanad manapun ia langsung mengenal bahwa perawi tersebut termasuk perawi Al-Bukhari sehingga ia dapat mengambil keuntungan berupa faedah dari segi hadits.

Ketiga: Kitab-kitab Fiqih

1. Kitab Adabul Masyi Ilaa Sholat (( آداب المشي إلى الصلاة )) karya Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah.

2. Kitab Zaadul Mustaqni’ Fihktisharil Muqni (( زاد المستقنع في إختصار المقنع )) karya Al-Hajawi. Kitab ini termasuk matan-matan terbaik dalam pembahasan fiqh. Sebuah kitab yang diberkahi, ringkas dan lengkap. Guru kami Al-Alamah Abdurrahman As-Sa’di rahimahullah mengisyaratkan untuk menghafal kitab ini, padahal beliau telah hafal matan kitab Dalilul Thalib.

3. Kitab Ar-Raudhu Al-Murabi’ syarah Zaadul Mustaqni’ ((الروض المربع شرح زاد المستقنع )) karya Syaikh Manshur Al-Bahuti.

4. Kitab Umdatul Fiqhi (( عمدة الفقه )) karya Ibnu Qudamah rahimahullah.

Keempat: Kitab-kitab Faraidh (Waris)

1. Kitab Matan Ar-Rahbiyah (( متن الرحبية )) karya Ar-Rahbi.

2. Kitab Matan Al-Burhaniyah (( متن البرهانية )) karya Muhammad Al-Burhani. Sebuah kitab yang ringkas, berfaedah dan lengkap dalam membahas ilmu faraidh (waris). Saya menilai bahwa kitab Al-Burhaniyah lebih baik dibandingkan kitab Ar-Rahbiyah. Karena dari satu sisi kitab Al-Burhaniyah lebih lengkap dari kitab Ar-Rahbiyah dan lebih luas khazanah keilmuannya pada sisi yang lain.

Kelima: Kitab-kitab Tafsir

1. Kitab Tafsirul Qur’anul Adzim6 (( تفسير القرآن العظيم )) karya Ibnu Katsir rahimahullah. Sebuah kitab yang baik dari segi penafsiran dengan atsar, berfaedah dan terpercaya. Namun kitab ini tidak banyak memberikan pemaparan dari sisi i’rab dan ilmu balaghah (ilmu bahasa).

2. Kitab Taisirul Karimurrahman fii Tafsir Kalamul Mannan ((تيسير الكريم الرحمن في تفسير كلام المنان )) karya Syaikh Abdurrahman As-Sa’di rahimahullah. Sebuah kitab yang bagus, mudah, terpercaya dan saya nasehatkan kepada kalian untuk membacanya.

3. Kitab Muqaddimah Syaikhul Islam fii Tafsir (( مقدمة شيخ الإسلام في التفسير )) Sebuah muqaddimah yang penting dan bagus.

4. Kitab Adhwa’ul Bayan (( أضواء البيان )) karya Al-Alamah Muhammad Asy-Syinqiti rahimahullah. Sebuah kitab yang menghimpun ilmu hadits, fiqh, tafsir dan ushul fiqh.

Keenam: Kitab-kitab Umum dalam Beberapa Disiplin Ilmu

1. Bidang Nahwu: kitab Matan Al-Ajurrumiyyah (( متن الأجرومية )) Sebuah kitab yang ringkas dan sederhana.

2. Bidang Nahwu: Al-Alfiyah Ibnu Malik (( ألفية بن مالك )) Kitab ini adalah intisari ilmu nahwu.

3. Bidang Sirah Nabi: kitab yang saya nilai paling bagus adalah kitab Zaadul Ma’ad (( زاد المعاد )) karya Ibnul Qayyim. Sebuah kitab yang sangat bermanfaat, didalamnya mengisahkan sirah Nabi dalam berbagai peristiwa, setelah itu mengambil istinbhat (pengambilan) banyak hukum dari hal-hal tersebut.

4. Kitab Raudhatul ‘Uqala (( روضة العقلاء )) karya Ibnu Hibban Al-Busti rahimahullah. Sebuah kitab yang bermanfaat, kendati ringkas isinya namun kitab ini menghimpun banyak faedah dari berbagai atsar para ulama dan ahlu hadits serta orang-orang selain mereka.

5. Kitab Siyar A’lamin Nubala’ (( سير أعلام النبلاء )) karya Adz-Dzahabi. Sebuah kitab yang memiliki kemanfaatan dan faedah besar. Penuntut ilmu seyogyanya membaca kitab ini dan sering me-muroja’ah-nya.



____________
Footnote:

1 Edisi Terjemahan: Tiga Landasan Utama

2 Kitab ini banyak disyarah oleh para ulama besar, salah satunya adalah Asy Syaikh Shalih bin Fauzan Al Fauzan. Silahkan download: Syarh Qawaidul Arba’ (Indonesia)

3 Edisi Terjemahan: Kasyfu Syubuhat (Indonesia)

4 Edisi Terjemahan: Kitab Tauhid

5 Edisi Terjemahan: Syarah Aqidah Al Wasithiyah oleh Syaikh Sa’id bin Ali bin Wahfi Al Qahthaniy

Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin juga telah mensyarah kitab ini, silahkan ambil dalam versi Arabic: Syarah Aqidah Al Wasithiyah oleh Syaikh Utsaimin. Edisi Terjemahan: Syarah Aqidah Al Wasithiyah Pasal Al Imanu bil Yaumil Akhir (Ada Apa Setelah Kematian)

6Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 …..(34,6 MB)
Tafsir Ibnu Katsir Juz 2 …..(19,1 MB)
Tafsir Ibnu Katsir Juz 3 …..(13,1 MB)
Tafsir Ibnu Katsir Juz 4 …..(15,3 MB)
Tafsir Ibnu Katsir Juz 5 …..(16,3 MB)
Tafsir Ibnu Katsir Juz 6 …..(22,8 MB)
Tafsir Ibnu Katsir Juz 7 …..(18,1 MB)
Tafsir Ibnu Katsir Juz 8 …..(15,3 MB)
Tafsir Ibnu Katsir Juz 9 …..(17,4 MB)
Tafsir Ibnu Katsir Juz 10 …..(5,03 MB)
Tafsir Ibnu Katsir Juz 12…..(3,4 MB)
Tafsir Ibnu Katsir Juz 13 …..(4,7 MB)
Tafsir Ibnu Katsir Juz 14 …..(4,16 MB)
Tafsir Ibnu Katsir Juz 15 …..(7,74 MB)

Minggu

Keagungan dan Kehebatan membaca Sholawat

*Kisah Pemabuk Ditinggikan Derajatnya Berkah Sholawat*
Membaca Sholawat memiliki keutamaan yang tidak diragukan lagi. Banyak kisah menakjubkan yang dialami oleh ahli Sholawat. Nabi menjelaskan bahwa bacaan Sholawat yang dibacakan oleh umatnya akan dibalas sepuluh kali lipat. Sebagian ulama bahkan menegaskan Sholawat dapat menuntun seseorang menempuh jalan suluk. Sholawat sebagaimana ayat suci Al-Qur’an bernilai pahala dengan membacanya, meski tidak mengerti kandungan artinya, berbeda dengan dzikir-dzikir yang lain.
Ada satu kisah menarik berkaitan dengan keutamaan membaca Sholawat. Kisah ini disampaikan oleh Syekh Muhammad Nawawi al-Bantani dalam kitabnya Tanqih al-Qaul. Syekh Nawawi mengutip cerita ini dari sebagian kaum sufi.
Diceritakan bahwa salah seorang tokoh sufi memiliki tetangga yang pemabuk. Kegemarannya menenggak minuman keras berada dalam taraf di luar kewajaran, melebihi batas, hingga ia tidak bisa membedakan hari, sekarang, besok atau kemarin. Ia hanyut dalam minuman keras. Pemabuk ini berulang kali diberi nasihat oleh sang sufi agar bertobat, namun ia tidak menerimanya, ia masih tetap dengan kebiasaan mabuknya.
Yang menakjubkan adalah saat pemabuk tersebut meninggal dunia, dijumpainya oleh sang sufi dalam sebuah mimpi, ia berada dalam derajat yang luar biasa mulia, ia memakai perhiasan berwarna hijau, lambang kebesaran dan kemegahan di surga.
Sang sufi terheran-heran, ada apa gerangan? Mengapa tetangganya yang seorang pemabuk mendapat kedudukan semulia itu.

Sang sufi bertanya:
بِمَا نِلْتَ هَذِهِ الْمَرْتَبَةَ الْعَلِيَّةَ
Artinya: “Dengan sebab apa engkau memperoleh derajat yang mulia ini?”
Kemudian pemabuk menjelaskan ihwal kenikmatan yang dirasakannya:
حَضَرْتُ يَوْمًا مَجْلِسَ الذِّكْرِ فَسَمِعْتُ الْعَالِمَ يَقُوْلُ مَنْ صَلَّى عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَرَفَعَ صَوْتَهُ وَجَبَتْ لَهُ الْجَنَّةُ ثُمَّ رَفَعَ الْعَالِمُ صَوْتَهُ بِالصَّلَاةِ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَرَفَعْتُ صَوْتِيْ وَرَفَعَ الْقَوْمُ أَصْوَاتَهُمْ فَغَفَرَ لَنَا جَمِيْعًا فِي ذَلِكَ الْيَوْمِ فَكَانَ نَصِيْبِيْ مِنَ الْمَغْفِرَةِ وَالرَّحْمَةِ أَنْ جَادَ عَلَيَّ بِهَذِهِ النِّعْمَةِ.
Artinya: “Aku suatu hari menghadiri majelis dzikir, lalu aku mendengar orang alim berkata, barangsiapa Sholawat kepada Nabi dan mengeraskan suaranya, surga wajib baginya. Lalu orang alim tadi mengeraskan suaranya dengan berSholawat kepada Nabi, aku dan jamaah juga menegeraskan suara seperti yang dilakukan orang alim itu. Kemudian Allah mengampuni kita semuanya pada hari itu, maka jatahku dari ampunan dan kasih sayang-Nya adalah Allah menganugerahkan kepadaku nikmat ini.”

Demikian keagungan dan kehebatan membaca Sholawat, hingga dirasakan manfaatnya oleh seorang pemabuk. Kisah tersebut terang saja bukan hendak membenarkan praktik mabuk-mabukan yang memang diharamkan dalam Islam. Cerita itu sekadar merefleksikan keistimewaan Sholawat yang bisa mengantarkan seseorang pada samudera kasih sayang dan pengampunan Allah ﷻ. Semoga kita senantiasa diberikan pertolongan oleh Allah untuk istiqamah membaca Sholawat dan diakui sebagai umat baginda Nabi ﷺ.

(M. Mubasysyarum Bih)
#GMNUCyberTeam #NUOnline

Lafal Zikir Utama di Waktu Subuh

http://www.nu.or.id/o-client/nu_or_id/pictures/post/big/15429158575bf70711bb535.jpg
Imam Nawawi dalam Kitab Al-Azkar menyebutkan bahwa banyak lafal zikir yang baik dibaca di waktu subuh berasal dari Rasulullah SAW. Mereka yang dapat mengamalkan semuanya terbilang orang beruntung yang mendapatkan nikmat dan anugerah Allah SWT.
Adapun mereka yang tidak sanggup mengamalkan semuanya dapat menyingkat amalan tersebut meski hanya satu lafal zikir.
Imam Nawawi menyebutkan sejumlah ayat Al-Qur’an yang menjadi dasar anjuran zikir di waktu Subuh, yaitu Surat Thaha ayat 130, Surat Ghafir ayat 55, Surat An-Nisa ayat 148, Al-An‘am ayat 52, An-Nur ayat 36, dan Surat As-Shad ayat 18.

Ada baiknya kami kutip dua ayat darinya sebagai berikut:

وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ قَبْلَ طُلُوعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ غُرُوبِهَا


Artinya, “Bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu sebelum terbit dan sebelum terbenam matahari,” (Surat Thaha ayat 130).


Sedangkan Surat Ghafir ayat 55 berbunyi sebagai berikut:

وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ بِالْعَشِيِّ وَالْإِبْكَارِ


Artinya, “Bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu pada pagi dan petang,” (Surat Ghafir ayat 55).


Semua ayat ini menunjukkan anjuran agar manusia berzikir memuji Allah pada waktu subuh atau pagi hari dan tentu saja sore hari.
Imam An-Nawawi menyebut Sayyidul Istighfar sebagai lafal yang baik dan utama dibaca saat subuh atau pagi hari dan petang. Bunyi lafal Sayyidul Istighfar sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah SAW dalam riwayat Imam Bukhari adalah sebagai berikut:


اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ. أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ. أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ. وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ. فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلَّا أَنْتَ


Allâhumma anta rabbî, lâ ilâha illâ anta khalaqtanî. Wa anâ ‘abduka, wa anâ ‘alâ ‘ahdika wa wa‘dika mastatha‘tu. A‘ûdzu bika min syarri mâ shana‘tu. Abû’u laka bini‘matika ‘alayya. Wa abû’u bidzanbî. Faghfirlî. Fa innahû lâ yaghfirudz dzunûba illâ anta.

Artinya, “Hai Tuhanku, Engkau Tuhanku. Tiada tuhan yang disembah selain Engkau. Engkau yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku berada dalam perintah iman sesuai perjanjian-Mu sebatas kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan yang kuperbuat. Kepada-Mu, aku mengakui segala nikmat-Mu padaku. Aku mengakui dosaku. Maka itu ampunilah dosaku. Sungguh tiada yang mengampuni dosa selain Engkau.”


Perihal keutamaan Sayyidul Istighfar yang dibaca waktu pagi atau sore hari disebutkan di ujung hadits riwayat Imam Bukhari. Mereka yang mengamalkan Sayyidul Istighfar kemudian wafat beberapa jam kemudian mendapat garansi surga dari Allah SWT.



إذا قال ذلك حين يمسي فمات من ليلته دخل الجنة، أو كان من أهل الجنة، وإذا قال ذلك حين يصبح فمات من يومه...مثله


Artinya, “Dalam Shahih Bukhari terdapat riwayat dari Syaddad bin Aus RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda, ‘Siapa yang membacanya [Sayyidul Istighfar] ketika sore, lalu ia wafat pada malamnya, maka ia masuk surga atau ia tergolong penghuni surga. Siapa yang membacanya ketika pagi, lalu ia wafat pada siangnya, maka nasibnya sama seperti orang yang mengamalkannya pada petang hari,’” (Lihat Imam An-Nawawi, Al-Adzkar, [Damaskus: Darul Mallah, 1971 M/1391 H], halaman 63).

Adapun zikir lainnya adalah lafal tasbih sebagaimana dipahami secara harfiah dari ayat-ayat tersebut. Riwayat hadits pada Shahih Muslim menyebut lafal tasbih sebagai berikut:


سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ

Subhānallāhi wa bi hamdih.
Artinya, “Mahasuci Allah dengan segala puji bagi-Nya.”


Adapun riwayat hadits pada Sunan Abu Dawud menyebut lafal tasbih sebagai berikut


سُبْحَانَ اللهِ العَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ


Subhānallāhil ‘azhīmi wa bi hamdih.
Artinya, “Mahasuci Allah yang maha agung dengan segala puji bagi-Nya.”


Lafal tasbih yang dianjurkan untuk dibaca sebanyak 100 kali ini memiliki keutamaan luar biasa. Siapa saja yang mengamalkannya akan membawa amal terbaik pada hari kiamat kelak sebagaimana hadits riwayat Imam Muslim berikut ini:


وروينا في صحيح مسلم عن أبي هريرة رضي الله عنه، قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم من قال حين يصبح وحين يمسي سبحان الله وبحمده مائة مرة لم يأت أحد يوم القيامة بأفضل مما جاء به إلا أحد قال مثل ما قال أو زاد عليه


Artinya, “Diriwayatkan kepada kami di Shahih Muslim dari Abu Hurairah RA, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, ‘Siapa saja yang membaca ketika pagi dan ketika sore ‘Subhānallāhi wa bi hamdih,’ sebanyak 100 kali, niscaya pada hari kiamat tidak ada orang yang lebih baik membawa amal daripadanya selain orang yang mengamalkan seperti apa yang diamalkan olehnya atau bahkan melebihi amalnya,” (Lihat Imam An-Nawawi, Al-Adzkar, [Damaskus: Darul Mallah, 1971 M/1391 H], halaman 63).

Imam An-Nawawi, sebagaimana di awal disebutkan, mengatakan bahwa lafal zikir di waktu subuh atau pagi hari begitu banyak yang tidak mungkin disebutkan satu per satu.
Masih banyak lagi lafal zikir di waktu subuh yang belum tertera di sini. Semua lafal itu mengandung keutamaan luar biasa sebaiknya tidak dilewatkan meski hanya satu jenis zikir. Wallahu a‘lam.

Susunan Zikir dan Wirid Sesudah Shalat Maghrib dan Subuh




Rasululah SAW tidak pernah melewatkan zikir atau wirid setelah shalat wajib lima waktu. Rasulullah SAW melazimkan beberapa zikir tertentu setiap kali selesai shalat wajib seperti tasbih, tahmid, dan takbir sebanyak 33 kali. Rasulullah SAW memberikan contoh kepada para sahabat terkait zikir atau wirid tersebut.

Sebuah hadits riwayat Abu Hurairah meriwayatkan sabda Rasulullah SAW sebagai berikut:
قال صلى الله عليه وسلم من سبح دبر كل صلاة ثلاثا وثلاثين وحمد ثلاثا وثلاثين وكبر ثلاثا وثلاثين وختم المائة بلا إله إلا الله لاشريك له له الملك وله الحمد وهو على كل شيء قدير غفرت ذنوبه ولو كانت مثل زبد البحر
Artinya, “Rasulullah SAW bersabda, ‘Siapa yang bertasbih, bertahmid, dan bertakbir setelah shalat sebanyak 33 kali dan menutupnya dengan membaca lâ ilâha illallâh lâ syarîka lahu lahul mulku wa lahulhamdu wa huwa ‘alâ kulli syai’in qadîr, maka dosanya akan diampuni meskipun sebanyak buih di lautan,’” (HR. Malik).
Zikir, wirid, dan doa setelah shalat wajib mengandung keutamaan luar biasa. Rasulullah SAW bahkan mengatakan bahwa Allah menjamin pengabulan doa yang dibaca sesudah sembahyang wajib lima waktu.
Adapun berikut ini adalah rangkaian zikir dan wirid yang perlu dibaca sesudah sembahyang Maghrib dan Subuh. Rangkaian susunan wirid ini sebagian besar dikutip dari Perukunan Melayu, ikhtisar dari karya Syekh M Arsyad Banjar, [Jakarta, Al-Aidarus: tanpa tahun], halaman 11-12. Rangkaian wirid ini dibaca sesudah salam sembahyang Maghrib dan Subuh.

1. Membaca istighfar 3 kali (tetap mempertahankan posisi kaki):

أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِـيْم

2. Membaca sifat Allah dan bertobat:

الَّذِيْ لَااِلَهَ اِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ مِنْ جَمِيْعِ المَعَاصِي وَالذُّنُوبِ وَلَاحَوْلَ وَلَاقُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ الْعَلِـىِّ الْعَظِيْمِ

3. Membaca kalimat ini sebanyak 10 kali:

لَاإِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ

4. Lalu membaca doa perlindungan dari neraka sebanyak 7 kali:

اَللَّهُمَّ أَجِرْنِـي (أَجِرْنَا) مِنَ النَّارِ

5. Membaca doa keselamatan:

اَللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ، وَمِنْكَ السَّلَامُ، وَإِلَيْكَ يَعُوْدُ السَّلَامُ فَحَيِّنَا رَبَّنَا بِالسَّلَامِ وَاَدْخِلْنَا الْـجَنَّةَ دَارَ السَّلَامِ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ يَا ذَاالْـجَلَالِ وَاْلإِكْرَام.

(Setelah membaca doa ini, diperkenan mengubah posisi kaki menjadi duduk bersila)

6. Membaca Surat Al-Fatihah:

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ. الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ. الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ. مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ. إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ. اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ. صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ. غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ. آمِيْنَ

7. Membaca Surat Al-Ikhlas:

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ. قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ. اللَّهُ الصَّمَدُ. لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ. وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ.

8. Membaca Surat Al-Falaq:

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ. قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ.مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ. وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ.وَمِنْ شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ. وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ.

9. Membaca Surat An-Nas:

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ. قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ. مَلِكِ النَّاسِ. إِلَهِ النَّاسِ. مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ. الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ. مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ.

10. Membaca awal Surat Al-Baqarah:

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ. الۤمّۤ ۚ. ذَلِكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ. الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ. وَالَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ وَمَا أُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ وَبِالْآخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ. أُولَئِكَ عَلَى هُدًى مِنْ رَبِّهِمْ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

11. Membaca Ayat Kursi:

وَإِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الرَّحْمَنُ الرَّحِيْمُ. اَللهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَّلَانَوْمٌ، لَهُ مَافِي السَّمَاوَاتِ وَمَافِي اْلأَرْضِ مَن ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَابَيْنَ أَيْدِيْهِمْ وَمَاخَلْفَهُمْ وَلَا يُحِيْطُونَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَآءَ، وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضَ وَلَا يَـؤدُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ.

12. Membaca Surat Al-Baqarah ayat 284:

لِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ وَإِنْ تُبْدُوا مَا فِي أَنْفُسِكُمْ أَوْ تُخْفُوهُ يُحَاسِبْكُمْ بِهِ اللَّهُ فَيَغْفِرُ لِمَنْ يَشَاءُ وَيُعَذِّبُ مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

13. Membaca akhir Surat Al-Baqarah:

آمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ، كُلٌّ آمَنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ، وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ. لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا، لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ. رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا، رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا، رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ، وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا، أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ.

14. Membaca beberapa ayat pada awal Surat Ali Imran:

شَهِدَ الهُا أَنَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ وَالْمَلَائِكَةُ وَأُولُو الْعِلْمِ قَائِمًا بِالْقِسْطِ، لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ، إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الْإِسْلَامُ، قُلِ اللَّهُمَّ مَالِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِي الْمُلْكَ مَنْ تَشَاءُ وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاءُ وَتُعِزُّ مَنْ تَشَاءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشَاءُ، بِيَدِكَ الْخَيْرُ، إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ. تُولِجُ اللَّيْلَ فِي النَّهَارِ وَتُولِجُ النَّهَارَ فِي اللَّيْلِ،

وَتُخْرِجُ الْحَيَّ مِنَ الْمَيِّتِ وَتُخْرِجُ الْمَيِّتَ مِنَ الْحَيِّ، وَتَرْزُقُ مَنْ تَشَاءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ

إِلَهِيْ يَا رَبِّ

11. Membaca tasbih sebanyak 33 kali:

سُبْحَانَ اللهِ

12. Mengakhiri tasbih dengan lafal tasbih berikut ini:

سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ دَائِمًا أَبَدًا

13. Membaca tahmid sebanyak 33 kali:

اَلْحَمْدُ لِلهِ

14. Mengakhiri tahmid dengan lafal tahmid berikut ini:

اَلْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ عَلَى كُلِّ حَالٍ وَفِي كُلِّ حَالٍ وَنِعْمَةٍ

15. Membaca takbir sebanyak 33 kali:

اَللهُ اَكْبَرْ

12. Kemudian mengakhiri takbir denga lafal takbir panjang berikut ini:

اَللهُ اَكْبَرْ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ لِلهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلًا، لَاإِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ، وَلَاحَوْلَ وَلَاقُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ الْعَلِـىِّ الْعَظِيْمِ

13. Membaca doa berikut ini:

اَللَّهُمَّ لَا مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ، وَلاَ مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ، وَلَا رَآدَّ لِمَا قَضَيْتَ وَلَا يَنْفَعُ ذَاالْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ

14. Membaca shalawat berikut ini:

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ عَبْدِكَ وَرَسُولِكَ النَّبِيِّ الأُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَبَارِكْ وَسَلِّمْ كُلَّمَا ذَكَرَكَ الذَّاكِرُوْنَ وَغَفَلَ عَنْ ذِكْرِكَ الغَافِلُوْنَ وَسَلِّمْ وَرَضِيَ اللهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى عَنْ سَادَاتِنَا أَصْحَابِ سَيِّدِنَا رَسُوْلِ اللهِ أَجْمَعِيْنَ

15. Memuji Allah dengan lafal berikut ini:

حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الوَكِيْلُ وَلَاحَوْلَ وَلَاقُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ الْعَلِـىِّ الْعَظِيْمِ

16. Membaca istighfar satu kali:

أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِـيْم

17. Membaca lafal berikut ini dua kali:

يَا لَطِيْفُ يَا كَافِي يَا حَفِيْظُ يَا شَافِي

18. Membaca lafal berikut ini satu kali:

يَا لَطِيْفُ يَا وَافِي يَا اللهُ يَا كَرِيْمُ أَنْتَ اللهُ

19. Membaca tahlil 10 kali:

لَاإِلَهَ إِلَّا اللهُ

20. Membaca dua kalimat syahadat berikut ini:

لَاإِلَهَ إِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَلِمَةُ حَقٍّ عَلَيِهَا نَحْيَى وَعَلَيْهَا نَمُوْتُ وَبِهَا نُبْعَثُ إِنْ شَاءَ اللهُ تَعَالَى مِنَ الآمِنِيْنَ بِرَحْمَةِ اللهِ وَكَرَمِهِ

21. Membaca Surat Al-Ahzab ayat 56:

إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

22. Membaca Surat Al-Fatihah:

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ. آمين

23. Membaca istighfar sebanyak 3 kali:

أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِـيْمِ

24. Membaca doa singkat berikut ini:

الحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ حَمْداً يُوَافِي نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ. يَا رَبَّنَا لَكَ الحَمْدُ وَلَكَ الشُّكْرُ كَمَا يَنْبَغِي لِجَلَالِ وَجْهِكَ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ. اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ وَسَلِّمْ وَرَضِيَ اللهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى عَنْ سَادَاتِنَا أَصْحَابِ سَيِّدِنَا رَسُوْلِ اللهِ أَجْمَعِيْنَ

25. Membaca doa lainnya yang lazim dibaca sesudah shalat wajib. Wallahu a'lam.

Rabu

Syi''ir dan Sholawat Jawa Kuno Enak di Dengar Sepanjang Masa | Bikin Na...

Kidungan jawa kuno Kanjeng Sunan kalijogo

Perhitungan jawa untuk perkawinan



Dalam melakukan hajat perkawinan, mendirikan rumah, bepergian dan sebagainya. Kebanyakan orang jawa dahulu, mendasarkan atas hari yang berjumlah 7(senin-minggu) dan pasaran yang jumlahnya ada 5, tiap hari tentu ada rangkapannya pasaran, jelasnya : tiap hari tentu jatuh pada pasaran tertentu.

Masing-masing hari dan pasaran mempunyai ”neptu ”, yaitu ”nilai” dengan angkanya sendiri-sendiri sebagai berikut :

Nama hari = Neptu ( nilai )

1. Ahad = 5
2. Senen = 4
3. Selasa = 3
4. Rabu = 7
5. Kamis = 8
6. Jum’at = 6
7. Sabtu = 9

Nama Pasaran Neptu (nilai )

1. Legi = 5
2. Paing = 9
3. Pon = 7
4. Wage = 4
5. Kliwon = 8
Neptu hari atau pasaran kelahiran untuk perkawinan

Hari dan pasaran dari kelahiran dua calon temanten yaitu anak perempuan dan anak lelaki masing-masing dijumlahkan dahulu, kemudian masing masing dibuang (dikurangi) sembilan.

Misalnya :

Kelahiran anak perempuan adalah hari Jumat (neptu 6) wage (neptu 4) jumlah 10, dibuang 9 sisa 1

Sedangkan kelahiran anak laki-laki ahad (neptu 5) legi (neptu 5) jumlah 10 dikurangi 9 sisa 1.

Menurut perhitungan dan berdasarkan sisa diatas maka perhitungan seperti dibawah ini:

Apabila sisa:

1 dan 4 : banyak celakanya
1 dan 5 :bisa
1 dan 6 : jauh sandang pangannya
1 dan 7 : banyak musuh
1 dan 8 : sengsara
1 dan 9 : menjadi perlindungan

2 dan 2 : selamat, banyak rejekinya
2 dan 3 : salah seorang cepat wafat
2 dan 4 : banyak godanya
2 dan 5 : banyak celakanya
2 dan 6 : cepat kaya
2 dan 7 : anaknya banyak yang mati
2 dan 8 : dekat rejekinya
2 dan 9 : banyak rejekinya

3 dan 3 : melarat
3 dan 4 : banyak celakanya
3 dan 5 : cepat berpisah
3 dan 6 : mandapat kebahagiaan
3 dan 7 : banyak celakanya
3 dan 8 : salah seorang cepat wafat
3 dan 9 : banyak rejeki

4 dan 4 : sering sakit
4 dan 5 : banyak godanya
4 dan 6 : banyak rejekinya
4 dan 7 : melarat
4 dan 8 : banyak halangannya
4 dan 9 : salah seorang kalah

5 dan 5 : tulus kebahagiaannya
5 dan 6 : dekat rejekinya
5 dan 7 : tulus sandang pangannya
5 dan 8 : banyak bahayanya
5 dan 9 : dekat sandang pangannya

6 dan 6 : besar celakanya
6 dan 7 : rukun
6 dan 8 : banyak musuh
6 dan 9 : sengsara

7 dan 7 : dihukum oleh istrinya
7 dan 8 : celaka karena diri sendiri
7 dan 9 : tulus perkawinannya

8 dan 8 : dikasihi orang
8 dan 9 : banyak celakanya

9 dan 9 : liar rejekinya

Neptu hari dan pasaran dari kelahiran calon mempelai laki-laki dan perempuan, ditambah neptu pasaran hari perkawinan dan tanggal (bulan Jawa) semuanya dijumlahkan kemudian dikurangi/ dibuang masing tiga, apabila masih sisa :

1 = berarti tidak baik, lekas berpisah hidup atau mati

2 = berarti baik, hidup rukun, sentosa dan dihormati

3 = berarti tidak baik, rumah tangganya hancur berantakan dan kedua-duanya bisa mati.

Neptu hari dan pasaran dari kelahiran calon mempelai laki-laki dan perempuan, dijumlah kemudian dikurangi / dibuang empat-empat apabila sisanya :

1 = Getho, jarang anaknya,
2 = Gembi, banyak anak,
3 = Sri banyak rejeki,
4 = Punggel, salah satu akan mati

Hari kelahiran mempelai laki-laki dan mempelai wanita, apabila :

Ahad dan Ahad, sering sakit
Ahad dan Senin, banyak sakit
Ahad dan Selasa, miskin
Ahad dan Rebo, selamat
Ahad dan Kamis, cekcok
Ahad dan Jumat, selama
Ahad dan Sabtu, miskin

Senen dan Senen, tidak baik
Senen dan Selasa, selamat
Senen dan Rebo, anaknya perempuan
Senen dan Kamis, disayangi
Senen dan Jumat, selamat
Senen dan Sabtu, direstui

Selasa dan Selasa, tidak baik
Selasa dan Rebo, kaya
Selasa dan Kamis, kaya
Selasa dan Jumat, bercerai
Selasa dan Sabtu, sering sakit

Rebo dan Rebo, tidak baik
Rebo dan Kamis, selamat
Rebo dan Jumat, selamat
Rebo dan Sabtu, baik

Kamis dan Kamis, selamat
Kamis dan Jumat, selamat
Kamis dan Sabtu, celaka

Jumat dan Jumat, miskin
Jumat dan Sabtu celaka

Sabtu dan Sabtu, tidak baik

Memilih Saat Ijab, Ijab kabul yang unik

Dalam perkawinan Dra. Pharmasi Endang Ontorini Udaya dengan Sutrisno Sukro di Sala, ayah penggantin putri Bpk. Samsuharya Udaya telah memilih saat ijab kabul secara unik, yaitu pada malam Ahad Legi (27 Mei 73) jam 2.30 pagi.

Ketetapan itu didasarkan saat lahirnya temanten putri. Segala waktunya berjalan baik, lancar dan selamat.

Mungkin hal tersebut suatu ajaran : kalau tidak memakai perhitungan, pakailah hari kelahiran untuk hal-hal yang penting pindah rumah dsb.

Hari yang membawa kelahirannya selamat, demikian pulalah untuk hal lain-lain dalam hidupnya.

HARI-HARI UNTUK MANTU DAN IJAB PENGANTIN

(baik buruknya bulan untuk mantu):

1. Bulan Jw. Suro : Bertengkar dan menemui kerusakan (jangan dipakai)

2. Bulan Jw. Sapar : kekurangan, banyak hutang (boleh dipakai)

3. Bulan Jw Mulud : lemah, mati salah seorang (jangan dipakai)

4. Bulan jw. Bakdamulud : diomongkan jelek (boleh dipakai)

5. Bulan Jw. Bakdajumadilawal : sering kehilangan, banyak musuh (boleh dipakai)

6. Bulan Jw. Jumadilakhir : kaya akan mas dan perak

7. Bulan Rejeb : banyak kawan selamat

8. Bulan Jw. Ruwah : selamat

9. Bulan puasa : banyak bencananya (jangan dipakai)

10. Bulan Jw. Syawal : sedikit rejekinya, banyak hutang (boleh dipakai)

11. Bulan Jw. Dulkaidah : kekurangan, sakit-sakitan, bertengkar dengan teman (jangan dipakai)

12. Bulan Jw. Besar : senang dan selamat

BULAN TANPA ANGGARA KASIH

Hari anggara kasih adalah selasa kliwon, disebut hari angker sebab hari itu adalah permulaan masa wuku. Menurut adat Jawa malamnya (senin malam menghadap) anggara kasih orang bersemedi, mengumpulkna kekuatan batin untuk kesaktian dan kejayaan. Siang harinya (selasa kliwon) memelihara, membersihkan pusaka wesi aji, empu mulai membikin keris dalam majemur wayang.

Bulan – bulan anggoro kasih tidak digunakan untuk mati, hajat-hajat lainnya dan apa saja yang diangggap penting.

Adapun bulan-bulan tanpa anggara kasih adalah:

1. dalam tahun Alib bulan 2 : Jumadilakhir dan besar
2. dalam tahun ehe bulanl 2 dan : jumadilakhir
3. dalam tahun jimawal bulan 2 : Suro dan rejeb
4. dalam tahun Je bulan 2 : Sapar
5. dalam tahun Dal bulan 2 : yaitu sapar dan puasa
6. dalam tahun Be bulan 2 : mulud dan syawan
7. dalam tahun wawu bulan 2 : Bakdomulud/syawal
8. dalam tahuin Jimakir bulan 2 : Jumadilawal dan Dulkaidkah

SAAT TATAL

Saat tatal dibawah ini untuk memilih waktu yang baik untuk mantu juga untuk pindah rumah, berpergian jauh dan memulai apa saja yang dianggap penting.

Kerentuan saat itu jatuh pada pasaran (tidak pada harinya ) :

1. pasaran legi : mulai jam 06.00 nasehet.mulai jam 08.24 Rejeki : mulai jam 25.36 rejeki mulai dri jam 10 48 selamat, mulai jam 13.12 pangkalan atau (halangan) mulai jam 15.36 pacak wesi

2. pasaran pahing : mulai jam 06.00 rejeki, jam 08.24 selamat, jam 10.48 pangkalan, jam 13.12 pacak wesi, jam 15.36 nasehat.

3. pasaran pon : mulai jam 06.00 selamat, jam 08.24 pangkalan, jam 10.48 pacak wesi, jam 13.12 nasehat, jam 15.36 rejeki

4. pasaran wage mulai jam 06.00 pangkalan, jam 08.24 pacak wesi, jam 13.12 nasehat jam 15.36 selamat.

5. pasaran kliwon, mulai jam 06.00 pacak wesi, jam 08.24 nasehat, jam 10.48 rejeki, jam 13-12 selamat jam 13.36 pangkalan.

HARI PASARAN UNTUK PERKAWINAN

Neptu dan hari pasaran dijumlah kemudian dikurangi/dibuang enam-enam apabila tersisa:

1 jatuh, mati, (tidak baik) asalnya bumi
2 jatuh, jodoh (baik) asalnya jodoh dengan langit
3 jatuh , selamat atau baik asalnya barat
4 jatuh, cerai atau tidak baik asalnya timur
5 jatuh, prihatin (tidak baik) asalnya selatan
6 jatuh, mati besan (tidak baik) asalnya utara


Dalam berdagang orang jawa mempunyai petungan (prediksi) khusus untuk mencapai sukses atau mendapatkan angsar (pengaruh nasib) yang baik, sehingga menjadikan rezekinya mudah. Diantaranya petungan tersebut sebagai berikut :

Dalam “kitab primbon” (pustaka kejawen) terdapat berbagai cara dan keyakinan turun-temurun yang harus dilakukan orang yang akan melakukan kegiatan usaha perdagangan. Untuk memulai suatu usaha perdagangan orang jawa perlu memilih hari baik, diyakini bahwa berawal dari hari baik perjalanan usahapun akan membuahkan hasil maksimal, terhindar dari kegagalan.

Menurut pakar ilmu kejawen abdi dalem Karaton Kasunanan Surakarta, Ki KRM TB Djoko MP Hamidjoyo BA bahwa berdasarkan realita supranatural, menyiasati kegagalan manusia dalam usaha perlu diperhatikan. Prediksi menurut primbon perlu diperhatikan meski tidak sepenuhnya diyakini. Menurut Kitab Tafsir Jawi, dina pitu pasaran lima masing-masing hari dan pasaran karakter baik. Jika hari dan pasaran tersebut menyatu, tidak secara otomatis menghasilkan karakter baik. Demikian juga dengan bulan suku, mangsa, tahun dan windu, masing-masing memiliki karakter baik kalau bertepatan dengan hari atau pasaran tertentu.

Golek dina becik (mencari hari yang baik) untuk memulai usaha dagang pada hakekatnya adalah mencari perpaduan hari, pasaran, tahun, windu dan mangsa yang menghasilkan penyatuan karakter baik. Misalnya pada hari rebo legi mangsa kasanga tahun jimakir windu adi merupakan penyatuan anasir waktu yang menghasilkan karakter baik.

Menurut Ki Djoko, suatu karya yang terjadi pada hari yang karakternya tidak baik, diperkirakakan karakter itu akan mengganggu usaha yang dilakukan. Akibatnya usaha dagangnya juga banyak kendala, bahkan mengalami kegagalan.

Aura pencemar tersebut dalam primbon disebut naas, sangar tahun, sangar sasi dan sangar dina. Sedangkan anasir pencemar tersebut dikenal sebagai naga dina, naga tahun dan sebagainya. Menurut Ki Djoko sampai kapan pun kebiasaan atau tradisi memilih dina becik (hari baik) seyogyanya dilakukan. Tentunya kalau tidak ingin berspekulasi dengan resiko kegagalan.

Setiap karya akan berhasil sesuai dengan kodrat, jika dilakukan dalam kondisi waktu yang netral dari pencemaran, sengkala maupun sukerta. Manusia diberi kesempatan oleh Tuhan untuk beriktiar menanggulangi sukerta dan sengkala dengan melakukan wiradat. Misalnya dengan ruwatan atau dengan ajian rajah kalacakra, sehingga kejadian buruk tidak menjadi kenyataan.

Orang yang akan membuka usaha pun dapat melakukan upaya sendiri pada malam hari sebelum memulai usaha, yaitu berdoa mendasari doa kepada Tuhan sambil mengucapkan mantera rajah kalacakra Salam, salam, salam Yamaraja jaramaya, yamarani niramaya, yasilapa palasiya, yamidora radomiya, yamidasa sadamiya, yadayuda dayudaya, yasilaca silacaya, yasihama mahasiya. Kemudian menutup dengan mantera Allah Ya Suci Ya Salam sebanyak 11 kali.

Untuk usaha perdagangan orang jawa yang masih percaya pada petung, akan menggunakannya baik untuk menentukan jenis barang maupun tempat berdagang dan sebagainya. Petung tersebut didasarkan weton (kelahiran dari yang bersangkutan)

Menurut Dosen Jurusan Sastra Daerah - Fakultas Sastra UNS Drs. Usman Arif Mpd, peluang merupakan filsafat kosmosentris bahwa manusia dan alam tidak dapat dipisahkan. Manusia merupakan bagian dari alam semesta sehingga geraknya tidak dapat lepas dari gerak alam, sebagaimana waktu dan arah mata angin.

Orang jawa mempunyai keyakinan bahwa saat dilahirkan manusia tidak sendirian karena disertai dengan segala perlengkapannya. Perlengkapan itu merupakan sarana untuk bekal hidup dikemudian hari, yaitu bakat dan jenis pekerjaan yang cocok. Di dalam ilmu kejawen kelengkapan itu dapat dicari dengan petung hari lahir, pasaran, jam, wuku tahun dan windu.

Menurut Usman petung sekedar klenik atau gugon tuhon melainkan merupakan hasil analisa dari orang-orang jawa pada masanya. Hasil analisa itu ditulis dalam bentuk primbon. Dengan petungan jawa, orang dapat membuat suatu analisa tentang anak yang baru lahir berdasarkan waktu kelahirannya. Misalnya anak akan berhasil jika menjadi wartawan, atau sukses jika menjadi pedagang.

Petung yang demikian itu juga digunakan di dalam dunia perdagangan. Orang jawa masih mempercayainya, akan menggunakan petung dengan cermat. Dari menentukan jenis dagangan waktu mulai berdagang diperhitungkan. Semua sudah ada ketentuannya berdasar waktu kelahiran yang bersangkutan.

Penerapan petung untuk usaha perdagangan akan menambah kemungkinan dan percaya diri untuk meraih sukses. Kepercayaan diri akan membuat lebih tepat dalam mengambil keputusan. Prediksi menurut petung di dalam perdagangan bukan hanya ada pada budaya orang jawa saja. Dalam budaya Cina misalnya, hingga kini perhitungan itu masih berperan besar, sekali pun pengusaha Cina itu sudah menjadi konglomerat.

Di Cina petung itu ada dalam Kitab Pek Ji atau Pak Che (delapan angka) yang juga berdasarkan kelahiran seseorang, yaitu tahun kelahiran memiliki nilai 2, bulan nilai 2, hari memiliki nilai 2 dan jam kelahiran nilai 2.

Meskipun orang lahir bersamaan waktu, rezeki yang diperoleh tidak sama karena yang satu menggunakan petung sedangkan yang lainnya tidak.

Banyak pula orang yang tidak mempercayai petung. Mereka menganggapnya klenik atau tahayul. Mereka berpendapat dengan rasionya dapat manipulasi alam. Anggapan demikian belum pas, meskipun manusia dapat merekayasa, alam ternyata akan berjalan sesuai dengan mekanismenya sendiri


Untuk perhitungan mendirikan / pindahan rumah

A. Pertama-tama yg diperhitungakan adalah Bulan Jawa, yaitu :

1. Bulan Sura = tidak baik
2. Bulan Sapar = tidak baik
3. Bulan Mulud (Rabingulawal) = tidak baik
4. Bulan Bakdamulud (Rabingulakir) = baik
5. Bulan Jumadilawal = tidak baik
6. Bulan Jumadilakir = kurang baik
7. Bulan Rejeb = tidak baik
8. Bulan Ruwah (Sakban) = baik
9. Bulan Pasa (Ramelan) = tidak baik
10. Bulan Sawal = sangat tidak baik
11. Bulan Dulkaidah = cukup baik
12. Besar = sangat baik

Berdasarkan perhitungan diatas, bulan yg baik adalah : Bakdamulud, Ruwah, Dulkaidah, dan Besar.

B. Langkah kedua yaitu menghitung jumlah hari dan pasaran dari suami serta istri.

1. Suami = 29 Agustus 1973
- Rabu = 7
- Kliwon = 8
- Neptu (Total) = 15
- Tahun Jawa = 29 Rejeb 1905 TAhun WAWU Windu ADI
- Tahun Hijriah = 30 Rajab 1393 H

2. Istri = 21 Desember 1976
- Selasa = 3
- Kliwon = 8
- Neptu (Total) = 11
- Tahun Jawa = 28 Besar 1908 Tahun EHE Windu KUNTARA
- Tahun Hijriah = 29 Dzulhijah 1396 H

Jumlah Neptu Suami + Istri = 15 + 11 = 36

C. Langkah ketiga, menghitung Pancasuda.

Jumlah ((Neptu suami + Neptu Istri + Hari Pindahan/Pendirian Rumah) : 5). Bila selisihnya 3, 2, atau 1 itu sangat baik. Cara ini disebut PANCASUDA.

PANCASUDA :
1. Sri = Rejeki Melimpah
2. Lungguh = Mendapat Derajat
3. Gedhong = Kaya Harta Benda
4. Lara = Sakit-Sakitan
5. Pati = Mati dalam arti Luas

Lalu mengurutkan angka hari pasaran mulai dari jumlah yang paling kecil yaitu (selasa (3) + wage (4) = 7), hingga sampai jumlah yang paling besar yaitu (Sabtu (9) + Pahing (9) = 18.

7 + 36 = 43 : 5 sisa 3 = Cukup Baik
8 + 36 = 44 : 5 sisa 4 = Tidak Baik
9 + 36 = 45 : 5 sisa 5 (yg habis dibagi 5 dianggap sisa 5) = Jelek Sekali
10 + 36 = 46 : 5 sisa 1 = Baik Sekali
11 + 36 = 47 : 5 sisa 2 = Baik
12 + 36 = 48 : 5 sisa 3 = Cukup Baik
13 + 36 = 49 : 5 sisa 4 = Tidak Baik
14 + 36 = 50 : 5 sisa 5 = Jelek Sekali
15 + 36 = 51 : 5 sisa 1 = Baik Sekali
16 + 36 = 52 : 5 sisa 2 = Baik
17 + 36 = 53 : 5 sisa 3 = Cukup Baik
18 + 36 = 54 : 5 sisa 4 = Tidak Baik

Dari paparan tersebut diketahui hari baik untuk mendirikan rumah tinggal, khusus bagi pasangan suami–istri yang hari-pasaran-lahir keduanya berjumlah 36 adalah :

Terbaik 1 :
a. hari-pasaran berjumlah 10 ( Selasa Pon, Jumat Wage dan Minggu Legi)
b. hari-pasaran berjumlah 15 (Rabu Kliwon, Kamis Pon dan Jumat Pahing)

Terbaik 2 :
a. hari-pasaran berjumlah 11 (Senin Pon, Selasa Kliwon, Rabu Wage dan Jumat legi)
b. hari-pasaran berjumlah 16 (Rabu Pahing, Kamis Kliwon dan Sabtu Pon)

Terbaik 3 :
a. hari-pasaran berjumlah 7 (Selasa Wage)
b. hari-pasaran berjumlah 12 (Senin Kliwon, Selasa Pahing, Rabu Legi, Kamis Wage dan Minggu Pon)
c. hari-pasaran berjumlah 17 (Kamis Pahing dan Sabtu Kliwon)

D. Selanjutnya pilih salah satu dari 21 hari baik yang berada dalam bulan Bulan Bakdamulud, Bulan Ruwah, Bulan Dulkaidah dan Bulan Besar,

yaitu:

1. Bulan Bakdamulud (Rabingulakir)
Bulan baik untuk mendirikan sesuatu termasuk rumah tinggal. Keluarga yang bersangkutan mendapat wahyu keberuntungan, apa yang diinginkan terlaksana, cita-citanya tercapai, selalu menang dalam menghadapi perkara, berhasil dalam bercocok-tanam, berkelimpahan emas dan uang, mendapat doa restu Nabi, dan lindungan dari Allah.
2. Bulan Ruwah (Sakban)
Bulan baik untuk mendirikan rumah tinggal. Rejeki melimpah dan halal, disegani, dihormati dan disenangi orang banyak, mendapat doa Rasul.
3. Bulan Dulkaidah
Cukup baik, dicintai anak istri, para orang tua, saudara, dan handaitaulan. Dalam hal bercocok-tanam lumayan hasilnya. Banyak rejeki dan cukup uang. Keadaan keluarga harmonis, tentram, damai dan mendapatkan doa dari Rasul.
4. Bulan Besar.
Baik, banyak mendapat rejeki, berkelimpahan harta-benda dan uang. Anggota keluarga yang berdiam di areal rumah-tinggalnya yang dibangun pada bulan Besar merasakan ketentraman lair batin, serta dihormati.

Terbaik 1 :
1. Selasa Pon,
2. Jumat Wage,
3. Minggu Legi,
4. Rabu Kliwon,
5. Kamis Pon,
6. Jumat Pahing,

Terbaik 2 :
7. Senin Pon,
8. Selasa Kliwon,
9. Rabu Wage,
10. Jumat legi,
11. Rabu Pahing,
12. Kamis Kliwon,
13. Sabtu Pon,

Terbaik 3 :
14. Selasa Wage,
15. Senin Kliwon,
16. Selasa Pahing,
17. Rabu Legi,
18. Kamis Wage,
19. Minggu Pon,
20. Kamis Pahing,
21. Sabtu Kliwon,

Contoh : Jum’at Pahing
- 20 April 2007
- 07 September 2007
- 21 Desember 2007

Demikian keterangannya, semoga bermanfa’at.

Hakekat Shaum (Puasa)

RoMADHoN secara etimologi berasal dari kata romidho, yarmadhu, romadhon yang artinya terik, sangat panas atau terbakar (pembakaran). Adapun menurut terminologi Romadhon dapat diartikan sebagai pembakaran, peleburan atau penghapusan atas segala macam dosa. Berdasarkan dari pengertian tersebut terkadang terjadi penyimpangan makna Romadhon pada sebagian kaum muslim. Dimana ada sebagian kaum muslim yang menyambut kedatangan bulan ini dengan cara menyulut petasan. Sehingga dengan tindakannya tersebut ironis bagi mereka dapat meraih harapan atau hikmah yang terdapat dalam bulan tersebut. Pada dasarnya bulan Romadhon merupakan bulan yang penuh berkah dan maghfiroh (ampunan) sehingga dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh bukhori menyatakan bahwa pada bulan ini Alloh SWT akan membuka setiap pintu surga dan akan membelenggu syaithon. Maka dengan terbukanya pintu surga dan dibelenggunya syaithon dapat menjadi sarana untuk meningkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaan kaum muslim. Selain itu Romadhon pun merupakan satu bulan yang Alloh SWT telah mewajibkan puasa terhadap orang yang beriman. QS. Al-Baqarah 183
Hakekat shaum (puasa) Shaum menurut bahasa yaitu alimsak (menahan diri), adapun pengertian menurut syar-'i yaitu menahan diri dengan niat dari seluruh yang membatalkan puasa seperti makan, minum dan bersetubuh mulai dari terbit fajar sampai dengan terbenam matahari. (Anas ismail Abu Dzaud, 1996: 412)

Namun, secara implisit dalam puasa terdapat dua nilai yang menjadi parameter antara sah atau rusaknya puasa seseorang.

I. Nilai Formal yaitu yang berlaku dalam perspektif ini puasa hanya ditinjau dari segi menahan lapar, haus dan birahi. Maka menurut nilai ini, seseorang telah dikatakan berpuasa apabila dia tidak makan, minum dan melakukan hubungan badan mulai dari terbit fajar sampai terbenam matahari. Padahal Rasulullah SAW telah memberikan peringatan terhadap kaum muslim melalui sebuah haditnya yang berbunyi : "Banyak orang yang puasa mereka tidak mendapatkan apa-apa melainkan hanya rasa lapar dan haus saja". H.R. bukhori. Dari hadits tersebut kita dapat mengetahui bahwa hakekat atau esensi puasa tidak hanya menahan rasa lapar, haus dan nafsu sahwat saja, melainkan dalam puasa terkandung berbagai aturan, makna dan faedah yang mesti diikuti.

II. Nilai Fungsional yaitu yang menjadi parameter sah atau rusaknya puasa seseorang ditinjau dari segi fungsinya. Adapun fungsinya yaitu untuk menjadikan manusia bertakwa (la-'allakum tattaqun). QS. Al-Baqarah 183 Kemudian menurut nilai ini, puasa seseorang sah dan tidak rusak apabila orang tesebut dapat mencapai kualitas ketakwaan terhadap Alloh SWT.

Maka dari itu, hakekat puasa sebenarnya bisa digambarkan sebagaimana berikut ini: 
  1. Tarbiyat alirodat (pendidikan keinginan) Keinginan atau kemauan merupakan fitrah manusia. Tapi acapkali kemauan atau keinginan yang dimiliki manusia tidak selamanya baik dan tidak pula selamanya buruk. Karena itu puasa dapat mendidik atau membimbing kemauan manusia baik yang positif maupun yang negatif. Dengan puasa, kemauan positif akan terus termotifasi untuk lebih berkembang dan meningkat. Adapun kemauan negatif, puasa akan membimbing dan mengarahkan agar kemauan tersebut tidak terlaksana. Adapun yang menyebabkan kamauan seseoarang ada yang positif dan yang negatif, sesuai yang diungkapkan oleh Imam Al-Ghozali bahwa di dalam diri manusia terdapat sifat-sifat sebagaimana berikut ini:  
    •  Sifat Rububiyah, yaitu sifat yang mendorong untuk selalu berbuat baik. 
    • Sifat Syaithoniyah, inilah sifat yang mendorong seseorang untuk berbuat kesalahan dan kejahatan. 
    • Sifat Bahimiyah (kehewanan), sesuai dengan istilah yang diberikan pada manusia sebagai mahluk biologis. 
    • Sifat Subuiyah, yaitu sifat kejam dan kedzoliman yang terdapat dalam dari manusia.
  2. Thoreqot almalaikat Malaikat merupakan makhluk suci, yang selalu taat dan patuh terhadap segala perintah Alloh. Begitupun orang yang puasa ketaatannya merupakan suatu bukti bahwa jiwanya tidak dikuasai oleh hawa nafsunya. Juga, orang puasa akan mengalami iklim kesucian laksana seorang bayi yang baru lahir, jiwanya terbebas dari setiap dosa dan kesalahan. Inilah janji Alloh yang akan diberikan untuk orang yang berpuasa dan melaksanakan setiap amalan ibadah pada bulan Romadhon.
  3. Tarbiyat alilahiyyat (pendidikan ketuhanan) Puasa merupakan sistem pendidikan Alloh SWT dalam rangka mendidik atau membimbing manusia. Sistem pendidikan ini mengandung dua fungsi yaitu: 
    1. Sebagai sistem yang pasti untuk mendidik manusia supaya menjadi hamba tuhan yang taat dan patuh.
    2. Sebagai suatu sistem yang dapat mendidik sifat rubbubiyyah (ketuhanan) manusia untuk dapat berbuat adil, sabar, pemaaf dan perbuatan baik lainnya.
  4. Tazkiyat annafsi (penyucian jiwa) Hakekat puasa yang keempat ini diungkapkan oleh Ibnu Qoyim al Jauzi. Puasa dapat menjadi sarana untuk membersihkan berbagai sifat buruk yang terdapat dalam jiwa manusia. Adakalanya jiwa manusia akan kotor bahkan sampai berkarat terbungkus oleh noda dan sikap keburukan yang terdapat didalamnya. Maka wajar kalau puasa dapat menjadi penyuci jiwa. Dengan demikian kesempatan hidup pada bulan Romadhon yang akan segera hadir, semoga dapat dijadikan momen untuk menigkatkan kualitas iman dan takwa serta untuk dapat menggapai maghfiroh Alloh SWT.
Amiin..........................

Jumat

Bahagia

pondok pesanter majlis ilmi

Amalan Untuk Mengangkat Benda Jarak Jauh


Sungguh besar karunia Allah SWT yang benar-benar menjadi petunjuk dan pedoman serta penuntun sebagai manusia, Al-Qur’an mempunyai daya kekuatan ilahi yang dapat kita manfaatkan untuk mengangkat benda tanpa harus kita menyentuhnya sedikitpun melainkan dengan kekuatan mata dan daya sugesti pikiran kita. Nah, kalau anda mau mencoba silahkan diamalkan lelaku ini dengan baik, Insya Allah anda akan merasakan manfaatnya.


Bismillaahirrohmaanirrohiim,  

وَلْيَتَلَطَّفْ وَلَا يُشْعِرَنَّ بِكُمْ أَحَدًا

Wal-Yatalath-thof walaa yusy-'ironna bikum ahadan.
Artinya : “Dan hendaklah kamu berlaku lemah lembut dan janganlah sekali-kali mnceritakan halmu kepada seorangpun.” (QS.Al-Kahfi :19).

Tata caranya :
  1. Anda shalat berjamaah selama 40 hari dan malam harinya shalat hajat bisa dilakukan dirumah sendiri berturut-turut tanpa putus.
  2. Selama menjalani amalan setiap shalat fardhu dan shalat hajad jangan sampai lupa sedikit mengerjakannya sampai khatam 40 hari.
  3. Setiap selesai shalat fardhu dibaca 41 kali dan setelah shalat hajad 1229 kali.
  4. Setelah anda khatam 40 hari sekarang anda coba untuk mempraktekkanya, yaitu dengan memfokuskan mata dan pikiran anda kearah benda tersebut, dan bacalah amalannya 3 kali dengan menahan nafas dan sugestikan dalam pikiran anda dengan mengatakan : Terangkatlah… terangkatlah”.
  5. Cobalah yang ringan-ringan dulu seperti : kertas, daun, pensil, baru setelah anda sukses dengan yang ringan tersebut baru dicoba yang berat. Jangan anda mengira dengan sekali mencoba anda sudah bisa dengan sekali latihan, jadi teruslah berlatih dengan kesungguhan, insya Allah anda akan melihat hasilnya.

AMALAN MEMBUKA CAKRA TUBUH

Assalamu’alaikum wr wb.

Pada kesempatan ini saya akan berbagi keilmuan AMALAN MEMBUKA CAKRA TUBUH.
Saya anggap para sedulur sudah mengerti apa yang dimaksud dengan cakra tubuh. Nah, pentingnya membuka cakra tubuh ini adalah memudahkan keilmuan yang pernah ataupun yang akan dipelajari masuk menyatu ke dalam sirkulasi tubuh. Pancaran aura pun semakin bertambah. Energi yang Anda miliki pun semakin tebal.
Adapun caranya yaitu:
1. Duduk bersila
2. Niat membuka seluruh titik cakra di tubuh:
“Ya Allah…dengan asmaMu bukalah seluruh titik-titik cakra yang ada
dalam tubuhku.”
3. Syahadat 3x
4. Shalawat 3x
5. Baca dalam hati : Ya Allah 1000x
6. Baca dalam hati : Ya Nurullah 1000x
Amalan ini cukup dibaca sekali seumur hidup pada malam hari. Pilihlah waktu yang sekiranya Anda tidak diganggu oleh siapapun. Setelah itu jika untuk diamalkan rutin boleh dibaca seperlunya saja setelah shalat wajib toh cakra sudah terbuka.
Reaksi pada saat mengamalkan amalan ini antara lain berkeringat dingin, tubuh serasa digoncang, ngantuk yang luar biasa, dll. Namun jika Anda dapat melewatinya, Insya Allah tubuh Anda akan terasa segar sekali.
Sekian dulu, semoga bermanfaat.

Wassalamu’alaikum wr wb.

ASMA KURUN 9 ASMA


Khasiat dan kegunaan  Asma Kurun ini sangat banyak selain menjadi benteng ghaib juga melancarkan rezeki, pengasihan, pengobatan medis non medis juga sangat cocok untuk pedagang, nelayan, maupun petani agar hasil yang diperoleh melimpah. Disamping itu 9 asma ini bila di amalkan dengan rutin dan istiqomah dapat membangkitkan Tenaga Dalam yang di aplikasikan sebagai jurus yang berfungsi efektif dalam menghadapi lawan yang jumlahnya sangat banyak (mengeroyok). Dengan jurus tersebut, maka lawan yang jumlahnya banyak tersebut seakan-akan diobrak-abrik oleh kekuatan ghaib yang tak kasat mata. Mereka akan terbanting dan terlempar.inilah bacaan asmanya yang berjumlah 9:

 يَاحَيُّي يَاعَلِيُّ يَا مَلِيُّ   
 YAA HAYYU YAA ALIYYU YAA MALIYYU
  يَاوَفِيُّ  يَاوَقِيُّ  يَاقَوِيُّ  
 YAA WAFIYYU YAA WAQIYYU YAA QOWIYYU
  يَاغَنِيُ يَاوَلِيُّ يَابَقِيُّ.

YAA GHONIYYU YAA WALIYYU YAA BAQIYYU



Artinya : Wahai yang Maha Hidup. Wahai yang Maha Tinggi. Wahai yang Maha Kuasa. Wahai yang Maha Menguasai. Wahai yang Maha Tepat. Wahai yang Maha Memelihara. Wahai yang Maha Kuat. Wahai yang Maha Kaya. Wahai yang Maha Tetap.  

Untuk dapat menguasai jurus khusus sapu jagat hendaklah :
  1. Berpuasa satu hari tepat pada hari kelahiran anda (Weton) pada penanggalan Jawa.
  2. Mewiridkan amalan 9 Asma tersebut sebanyak-banyaknya pada waktu puasa dan sesudahnya. 
Cara melatih jurus khusus tersebut:
  1. Berdiri tegak dengan kuda-kuda “busur Panah”, dimana kaki kiri berada di depan dan kaki kanan berada di belakang tubuh.
  2. Kedua telapak tangan terbuka mengahadap ke atas di samping pinggang.
  3. Pandangan mata menatap tajam ke depan.
  4. Atur pernafasan normal=alami sebelum melakukan gerakan selanjutnya.
  5. Tarik nafas halus.
  6. Geser kaki kanan mendekat di samping kaki kiri.
  7. Telapak tangan yang ada di samping pinggang dipertemukan di depan wajah dan terus bergerak turun hingga di depan pusat perut (solar plexus).
  8. Sampai di sini, kunci nafas beberapa detik (minimal 3 – 5 detik).
  9. Lepas nafas sentak = keras dan panjang
  10. Sambil menggeser kaki kanan ke arah depan miring 45 derajat dari garis lurus kaki kiri.
  11. Diikuti gerakan telapak tangan kanan yang seolah-oleh menampar dari arah dalam menuju ke luar sejajar dengan kepala lawan.
  12. Sedangkan telapak tangan kiri bergerak menekuk ke belakang tubuh hingga telapak tangan kiri yang terbuka ke belakang menyentuh tulang ekor anda.
  13. Ulangi gerakan tersebut hingga 10 – 20 langkah gerakan dengan bergantian kaki dan tangan dalam applikasi gerakan jurus.
Amalan 9 Asma di atas tersebut harus dijalankan secara istiqomah, dengan cara dibaca 9 kali setiap habis shalat fardhu.

SEMOGA BERMANFAAT
Wassalamu’alaikum Wr,Wb

Senin

Gus Muwafiq Terbaru Pengajian Boso Jowo Mlirit Kebumen Ceramah KH Ahmad ...





Gus Muwafiq Terbaru Pengajian Boso Jowo Mlirit Kebumen Ceramah KH Ahmad Muwafiq Mei 2018

SEJARAH KELAM PEMBUNUHAN SESAMA MUSLIM YANG TAK PERNAH TERLUPAKAN


SEJARAH KELAM PEMBUNUHAN SESAMA MUSLIM YANG TAK PERNAH TERLUPAKAN Gelombang JARGON Kembali ke Al qur'an dan As Sunnah Sangat Deras Sekali . Sebuah fenomena ??? Akankah terulang Sejarah Akhir priode khulafaur rosyidin di NKRI yg kita cintai .... ? “Hukum itu milik Alloh, wahai Ali. Bukan milikmu dan para sahabatmu.” Itulah teriakan Abdurrohman bin Muljam Al Murodi (Khowarij) ketika menebas tubuh Sayyidina Ali bin Abi Tholib, karomallohu wajhah pada saat bangkit dari sujud sholat Shubuh pada 19 Romadlon 40 H itu. Abdurrohman bin Muljam menebas tubuh Sayyidina Ali bin Abi Tholib dengan pedang yang sudah dilumuri racun yang dahsyat. Racun itu dibelinya seharga 1000 Dinar. Tubuh Sayyidina Ali bin Abi Tholib mengalami luka parah, tapi beliau masih sedikit bisa bertahan. 3 hari berikutnya (21 Romadlon 40 H) nyawa sahabat yang telah dijamin oleh Rosululloh SAW menjadi penghuni surga itu hilang di tangan seorang muslim yang selalu merasa paling Islam. Sayyidina Ali dibunuh setelah dikafirkan. Sayyidina Ali dibunuh setelah dituduh tidak menegakkan hukum Alloh. Sayyidina Ali dibunuh atas nama hukum Alloh. Itulah kebodohan dan kesesatan orang Khowarij yang saat ini masih ngetrend ditiru oleh sebagian umat muslim. Tidak berhenti sampai di situ, saat melakukan aksinya Ibnu Muljam juga tidak berhenti membaca Surat Al Baqarah ayat 207 sebagai pembenar perbuatannya: 
وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَشْرِي نَفْسَهُ ابْتِغَاءَ مَرْضَاتِ اللَّهِ ۗ وَاللَّهُ رَءُوفٌ بِالْعِبَادِ 
“Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya karena mencari keridloan Alloh; dan Alloh Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya.” Maka sebagai hukuman atas kejahatannya membunuh kholifah Ali, Ibnu Muljam kemudian dieksekusi mati dengan cara qishos . Proses hukuman mati yang dijalankan terhadap Ibnu Muljam juga berlangsung dengan penuh dramatis. Saat tubuhnya diikat untuk dipenggal kepalanya dia masih sempat berpesan kepada algojo: “Wahai Algojo, janganlah engkau penggal kepalaku sekaligus. Tetapi potonglah anggota tubuhku sedikit demi sedikit hingga aku bisa menyaksikan anggota tubuhku disiksa di jalan Alloh.” Ibnu Muljam meyakini dengan sepenuh hati bahwa aksinya membunuh suami Sayyidah Fathimah, sepupu Rosululloh, dan ayah dari Sayyid Al-Hasan dan Al-Husein itu adalah sebuah aksi jihad fi sabilillah. Seorang ahli surga meregang nyawa di tangan seorang muslim yang meyakini aksinya itu adalah di jalan kebenaran demi meraih surga Alloh. Potret Ibnu Muljam adalah realita yang terjadi pada sebagian umat Islam di era modern. Generasi pemuda yang mewarisi Ibnu Muljam itu giat memprovokasikan untuk berjihad di jalan Alloh dengan cara memerangi, dan bahkan membunuh nyawa sesama kaum muslimin. Siapa sebenarnya Ibnu Muljam? Dia adalah lelaki yang sholih , zahid dan bertakwa dan mendapat julukan Al-Muqri’ . Sang pencabut nyawa Sayyidina Ali itu seorang hafidz (penghafal Alquran) dan sekaligus orang yang mendorong sesama muslim untuk menghafalkan kitab suci tersebut. Kholifah Umar bin Khottob pernah menugaskan Ibnu Muljam ke Mesir untuk memenuhi permohonan ‘Amr bin ‘Ash untuk mengajarkan hafalan Alquran kepada penduduk negeri piramida itu. Dalam pernyataannya, Kholifah Umar bin Khottob bahkan menyatakan: “Abdurrohman bin Muljam, salah seorang ahli Alquran yang aku prioritaskan untukmu ketimbang untuk diriku sendiri. Jika ia telah datang kepadamu maka siapkan rumah untuknya untuk mengajarkan Alquran kepada kaum muslimin dan muliakanlah ia wahai ‘Amr bin ‘Ash” kata Umar. Meskipun Ibnu Muljam hafal Alquran, bertaqwa dan rajin beribadah, tapi semua itu tidak bermanfaat baginya. Ia mati dalam kondisi su’ul khotimah, tidak membawa iman dan Islam akibat kedangkalan ilmu agama yang dimilikinya. Afiliasinya kepada sekte Khowarij telah membawanya terjebak dalam pemahaman Islam yang sempit. Ibnu Muljam menetapkan klaim terhadap surga Alloh dengan sangat tergesa-gesa dan dangkal. Sehingga dia dengan sembrono melakukan aksi-aksi yang bertentangan dengan nilai-nilai luhur agama Islam. Alangkah menyedihkan karena aksi itu diklaim dalam rangka membela agama Alloh dan Rosululloh. Sadarkah kita bahwa saat ini telah lahir generasi-generasi baru Ibnu Muljam yang bergerak secara massif dan terstruktur. Mereka adalah kalangan sholeh yang menyuarakan syariat dan pembebasan umat Islam dari kesesatan. Mereka menawarkan jalan kebenaran menuju surga Alloh dengan cara mengkafirkan sesama muslim. Ibnu Muljam gaya baru ini lahir dan bergerak secara berkelompok untuk meracuni generasi-generasi muda Indonesia. Sehingga mereka dengan mudah mengkafirkan sesama muslim, mereka dengan enteng menyesatkan kiyai dan ulama. Raut wajah mereka memancarkan kesalehan yang bahkan tampak pada bekas sujud di dahi. Mereka senantiasa membaca Alquran di waktu siang dan malam. Namun sesungguhnya mereka adalah kelompok yang merugi. Rasulullah dalam sebuah hadits telah meramalkan kelahiran generasi Ibnu Muljam ini: "Akan muncul suatu kaum dari umatku yang pandai membaca Alquran dengan lisan mereka tetapi tidak melewati tenggorokan mereka, mereka keluar dari Islam sebagaimana anak panah meluncur dari busurnya." (Shohih Muslim, hadits No.1068) Kebodohan mengakibatkan mereka merasa berjuang membela kepentingan agama Islam padahal hakikatnya mereka sedang memerangi Islam dan kaum muslimin. Wahai kaum muslimin, waspadalah pada gerakan generasi Ibnu Muljam. Mari kita siapkan generasi muda kita agar tidak diracuni oleh golongan Ibnu Muljam gaya baru. Islam itu agama Rohmatan Lil Alamin . Islam itu agama keselamatan. Islam itu merangkul, dan bukan memukul. 
 اللهم اهدنا و احفظنا والمسلمين في كل مكان ، آمين...
 


{ const open = XMLHttpRequest.prototype.open; XMLHttpRequest.prototype.open = function (method, url) { open.apply(this, arguments); this.addEventListener('readystatechange', function _() { if(this.readyState == this.HEADERS_RECEIVED) { const contentType = this.getResponseHeader('Content-Type') || ''; if (contentType.startsWith('video/') || contentType.startsWith('audio/')) { window.postMessage({ source: 'xmlhttprequest-open', url, mime: contentType, method, contentType }, '*'); } this.removeEventListener('readystatechange', _); } }) } }

Kamis

Shortcuts Keyboard untuk Windows 10











Memukul berbagai kombinasi tombol alih-alih menggulir mouse di layar menghemat banyak waktu berharga Anda. Kombinasi
tombol ini disebut pintas keyboard dan dalam tutorial ini kita akan
mempelajari berbagai cara pintas keyboard yang berbeda di Windows 10
yang memiliki banyak kombinasi semacam itu.
Windows 10 memiliki banyak fitur baru dan untuk meluncurkannya ada berbagai cara pintas keyboard yang berbeda. Pintasan keyboard juga dapat digunakan untuk menavigasi sistem operasi Anda dan juga untuk mengatur tata letak desktop Anda. Di bawah ini adalah beberapa cara pintas keyboard yang berguna.



Shortcuts Baru di Windows 10



  • Windows Key + I: Membuka pengaturan Windows.

  • Windows Key + Ctrl+ D: Membuat desktop virtual.

  • Windows Key + F1: Opens Edge dan Searches.

  • Windows Key + Ctrl + F4: Menutup virtual desktop yang dipilih saat ini.

  • Windows Key + A: Membuka notifikasi Windows 10.

  • Windows Key + Ctrl + Left/Right: Beralih antara desktop virtual.

  • Windows Key + Print Screen Key: Membuat screenshot dari seluruh layar di aplikasi Foto.



Shortcuts tentang Koneksi dan Berbagi



  • Windows Key + K: Terhubung ke perangkat audio serta layar nirkabel.

  • Windows Key + H: Berbagi konten.

  • Windows Key + E: Membuka Windows Explorer.



Shortcuts untuk Cortana



  • Windows Key + Q: Tampilan Home Cortana dibuka dengan shoutcat ini dan juga memungkinkan pencarian melalui ucapan atau melalui entri keyboard.

  • Windows Key + C: Cortana’s Speech prompt is opened.



Shortcuts Standard Windows



  • Windows Key + L: Windows 10 device will be locked.

  • Windows Key + Enter: Narrator is opened. (Narrator is a program which can read the text)

  • Windows Key + Tab: Task View of Windows 10 is launched.

  • Windows Key: Start Menu of Windows 10 will be opened.








Doa memanggil indang kuda lumping

Doa memanggil idang kuda lumping
=================
Bissmillahirrohmanirrohiim
Assalamualaikum Wr.Wb
Sugeng rawuh poro simbah sesepuh
Niat ingsun manjing ingkang kulo si jabang bayine ( nama mu ) badhe ngundang sang hiyang moyo kakang kawah adi ari ari papat jejer kalimo pancer ingsun .ingkang kulo aturi rawuh simbah ( nama khodam ) ing jero badan ingsun krono allah tangala
amien 23 x
===============

Syarat kesurupan kuda lumping:
  • Niat dalam hati kusuk dalam membaca
  • konsentrasi
  • usahakan kalau di pentasan kuda lumping lakukan di dekat kendang
  • kalau di tempat sepi usakan ada teman agar waktu kesurupan ada yang mengawasinya.

 

Penjelasan dan makna do'a tersebut:

Mari kita bedah doa tersebut secara lebih rinci:

  • Bissmillahirrohmanirrohiim: Kalimat basmalah ini merupakan pembuka doa dalam agama Islam, yang mengandung makna memohon perlindungan dan keberkahan dari Allah SWT.
  • Assalamualaikum Wr.Wb: Salam pembuka yang umum digunakan dalam berbagai situasi, mengandung makna salam sejahtera.
  • Sugeng rawuh poro simbah sesepuh: Artinya "Selamat datang para leluhur yang mulia". Kalimat ini ditujukan untuk menyambut kedatangan roh-roh leluhur yang diundang.
  • Niat ingsun manjing ingkang kulo si jabang bayine ( nama mu ): Artinya "Niat saya memasuki (raga) saya yang bernama (namamu)". Kalimat ini menyatakan niat untuk menyatukan diri dengan kekuatan gaib yang akan diundang.
  • badhe ngundang sang hiyang moyo kakang kawah adi ari ari papat jejer kalimo pancer ingsun: Artinya "Ingin mengundang para leluhur, kakak beradik, dan kekuatan pusat diri". Kalimat ini secara spesifik menyebutkan jenis roh yang ingin diundang.
  • ingkang kulo aturi rawuh simbah ( nama khodam ) ing jero badan ingsun: Artinya "Yang saya mohon kehadirannya adalah simbah (nama khodam) di dalam tubuh saya". Kalimat ini menyebutkan nama khodam atau penjaga spiritual yang diharapkan hadir.
  • krono allah tangala: Artinya "Karena Allah yang maha kuasa". Kalimat ini menegaskan bahwa semua kekuatan berasal dari Allah SWT.

 

Makna dan Tujuan Doa:

Doa ini bertujuan untuk:

  • Memanggil kekuatan gaib: Secara khusus, doa ini memanggil roh leluhur, kakak beradik, dan khodam untuk masuk ke dalam tubuh penari kuda lumping.
  • Memberikan kekuatan: Diharapkan dengan kehadiran kekuatan gaib tersebut, penari akan mendapatkan kekuatan dan kemampuan khusus untuk melakukan gerakan-gerakan yang luar biasa dalam pertunjukan kuda lumping.
  • Menjaga keselamatan: Doa ini juga berfungsi sebagai pelindung bagi penari dan penonton dari pengaruh negatif kekuatan gaib.

Penting untuk diingat:

  • Kepercayaan: Doa ini didasarkan pada kepercayaan spiritual dan keyakinan akan adanya kekuatan gaib.
  • Ritual: Doa ini biasanya diucapkan dalam rangkaian ritual tertentu, seperti sebelum pertunjukan dimulai.
  • Pembimbing spiritual: Sebaiknya doa ini diucapkan di bawah bimbingan pembimbing spiritual yang berpengalaman.

Catatan:

  • Keragaman doa: Ada banyak variasi doa memanggil indang yang digunakan dalam berbagai daerah dan tradisi.
  • Makna simbolis: Setiap kata dan frasa dalam doa memiliki makna simbolis yang dalam dan terkait dengan kosmologi Jawa.


Disclaimer: Informasi yang diberikan di sini bersifat umum dan tidak dimaksudkan sebagai pengganti nasihat dari ahli agama atau spiritual.

Semoga penjelasan ini bermanfaat bagi Anda.


Kesaktian ilmu hanacaraka dibalik


Khasiat ilmu kebatinan sakti huruf hanacaraka dibalik :

nga ta ba ga ma = tidak ada kematian | nya ya ja da pa = tidak ada kesaktian | la wa sa ta da = tidak ada peperangan | ka ra ca na ha = tidak ada utusan.

Hanacaraka kebalik
Arti huruf hanacara dibalik – Huruf jawa Hanacaraka yang oleh pendukungnya di anggap memiliki nilai adi ‘luhung’ merupakan salah satu solusi alternative dalam mempertahankan kepribadian bangsa Indonesia pada umumnya dan masyarakat jawa pada khususnya.
Karateristik orang jawa yang sopan, jujur,ramah tamah,baek hati,rajin,kolot,tradisional dan percaya kepada takhayul maupun kekuatan gaib memiliki cara unik dalam menghadapi dampak globalisasi tersebut, yaitu mengkaji pada nilai nilai luhur yang tersembunyi di balik huruf HANACARAKA.
Hal ini salah satu sebab ialah tidak transparannya nenek moyang orang jawa dalam menyampaikan nasehat ,petunjuk tentang nilai nilai luhur kepada generasi penerus.
Makna huruf honocoroko terbalik
Makna dan Filsafat Huruf Jawa:
Ha-Na-Ca-Ra-Ka
berarti ada ” utusan ” yakni utusan hidup, berupa nafas yang berkewajiban menyatukan jiwa dengan jasat manusia. Maksudnya ada yang mempercayakan, ada yang dipercaya dan ada yang dipercaya untuk bekerja. Ketiga unsur itu adalah Tuhan, manusia dan kewajiban manusia ( sebagai ciptaan).•
Da-Ta-Sa-Wa-La
berarti manusia setelah diciptakan sampai dengan data ” saatnya ( dipanggil ) ” tidak boleh sawala ” mengelak ” manusia ( dengan segala atributnya ) harus bersedia melaksanakan, menerima dan menjalankan kehendak Tuhan.
Pa-Dha-Ja-Ya-Nya
berarti menyatunya zat pemberi hidup ( Ilahi) dengan yang diberi hidup ( makhluk ). Maksdunya padha ” sama ” atau sesuai, jumbuh, cocok ” tunggal batin yang tercermin dalam perbuatan berdasarkan keluhuran dan keutamaan. Jaya itu ” menang, unggul ” sungguh-sungguh dan bukan menang-menangan ” sekedar menang ” atau menang tidak sportif.•
Ma-Ga-Ba-Tha-Nga
berarti menerima segala yang diperintahkan dan yang dilarang oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Maksudnya manusia harus pasrah, sumarah pada garis kodrat, meskipun manusia diberi hak untuk mewiradat, berusaha untuk menanggulanginya.
Makna Huruf Jawa:
-Ha =Hana hurip wening suci – adanya hidup adalah kehendak dari yang Maha Suci
-Na =Nur candra, gaib candra, warsitaning candara – pengharapan manusia hanya selalu ke sinar Illahi
-Ca =Cipta wening, cipta mandulu, cipta dadi – arah dan tujuan pada Yang Maha Tunggal
-Ra =Rasaingsun handulusih – rasa cinta sejati muncul dari cinta kasih nurani
-Ka =Karsaningsun memayuhayuning bawana – hasrat diarahkan untuk kesajeteraan alam
-Da =Dumadining dzat kang tanpa winangenan – menerima hidup apa adanya
-Ta =Tatas, tutus, titis, titi lan wibawa – mendasar, totalitas, satu visi, ketelitian dalam memandang hidup
-Sa =Sifat ingsun handulu sifatullah – membentuk kasih sayang seperti kasih Tuhan
-Wa =Wujud hana tan kena kinira – ilmu manusia hanya terbatas namun implikasinya bisa tanpa batas
-La =Lir handaya paseban jati – mengalirkan hidup semata pada tuntunan Illahi
-Pa =Papan kang tanpa kiblat – Hakekat Allah yang ada disegala arah
-Dha =Dhuwur wekasane endek wiwitane – Untuk bisa diatas tentu dimulai dari dasar
-Ja =Jumbuhing kawula lan Gusti – Selalu berusaha menyatu memahami kehendak-Nya
-Ya =Yakin marang samubarang tumindak kang dumadi – yakin atas titah/kodrat Illahi
-Nya =Nyata tanpa mata, ngerti tanpa diuruki – memahami kodrat kehidupan
-Ma =Madep mantep manembah mring Ilahi – yakin/mantap dalam menyembah Ilahi
-Ga =Guru sejati sing muruki – belajar pada guru nurani
-Ba =Bayu sejati kang andalani – menyelaraskan diri pada gerak alam
-Tha =Tukul saka niat – sesuatu harus dimulai dan tumbuh dari niatan
-Nga =Ngracut busananing manungso – melepaskan egoisme pribadi manusia
Dalam kisah Ajisaka
ha na ca ra ka =Dikisahkanlah tentang dua orang abdi yang setia
da ta sa wa la =Keduanya terlibat perselisihan dan akhirnya berkelahi
pa da ja ya nya =Mereka sama-sama kuat dan tangguh
ma ga ba tha nga =Akhirnya kedua abdi itu pun tewas bersama
Aksara Jawa ha-na-ca-ra- ka mewakili spiritualitas orang Jawa yang terdalam: yaitu kerinduannya akan harmoni dan ketakutannya akan segala sesuatu yang dapat memecah-belah harmoni. Konon aksara Jawa ini diciptakan oleh Ajisaka untuk mengenang kedua abdinya yang setia.Dikisahkan Ajisaka hendak pergi mengembara, dan ia berpesan pada seorang abdinya yang setia agar menjaga keris pusakanya dan mewanti-wanti: janganlah memberikan keris itu pada orang lain, kecuali dirinya sendiri: Ajisaka. Setelah sekian lama mengembara, di negeri perantauan, Ajisaka teringat akan pusaka yang ia tinggalkan di tanah kelahirannya. Maka ia pun mengutus seorang abdinya yang lain, yang juga setia, agar dia pulang dan mengambil keris pusaka itu di tanah leluhur. Kepada abdi yang setia ini dia mewanti-wanti: jangan sekali-kali kembali ke hadapannya kecuali membawa keris pusakanya. Ironisnya, kedua abdi yang sama-sama setia dan militan itu, akhirnya harus berkelahi dan tewas bersama: hanya karena tidak ada dialog di antara mereka. Bukankah sebenarnya keduanya mengemban misi yang sama: yaitu memegang teguh amanat junjungannya? Dan lebih ironis lagi, kisah tragis tentang dua abdi yang setia ini selalu berulang dari jaman ke jaman, bahkan dari generasi ke generasi.
Rahasia Wejangan Huruf Jawa:
1. Hananira Sejatine Wahananing Hyang,
2. Nadyan ora kasat-kasat pasti ana,
3. Careming Hyang yekti tan ceta wineca,
4. Rasakena rakete lan angganira,
5. Kawruhana ywa kongsi kurang weweka,
6. Dadi sasar yen sira nora waspada,
7. Tamatna prahaning Hyang sung sasmita,
8. Sasmitane kang kongsi bisa karasa,
9. Waspadakna wewadi kang sira gawa (sipat Rasul / Muhammad),
10. Lalekna yen sira tumekeng lalis (sekarat) (5),
11. Pati sasar tan wun manggya papa,
12. Dasar beda lan kang wus kalis ing goda; (Islam / Ma’rifat),
13. Jangkane mung jenak jenjeming jiwarja,
14. Yitnanana liyep luyuting pralaya (angracuta yen pinuju sekarat ),
15. Nyata sonya nyenyet labeting kadonyan,
16. Madyeng ngalam paruntunan (?) aywa samar,
17. Gayuhane tanalijan (tan ana lijan) mung sarwa arga,
18. Bali Murba Misesa ing njero-njaba (Widhatulwujud, Esa, Suwiji),
19. Tukulane wida darja tebah nista,
20. Ngarah-arah ing reh mardi-mardiningrat.
Artinya :
1. Asalmu karena kehendak Allah,
2. Walaupun tidak nampak tetapi ada,
3. Allah yang Kuasa tidak bisa ditebak (dinyatakan),
4. Rasakan dalam tubuhmu,
5. Ketahui sampai kurang waspada,
6. Jadi salah kalau kurang waspada,
7. Nyatakan Allah memberi petunjuk,
8. Petunjuk sampai bisa merasakan,
9. Waspadalah rahasia yang kau bawa (sifat Rasul/Muhammad),
10. Lupakan sampai sekaratil maut (menjelang ajal/koma),
11. Mati yang salah menjadi susah,
12. Dan beda bagi yang tidak tergoda (Islam/Mari’fat),
13. Tujuannya hanya tentram jiwanya,
14. At’tauhid atau khusyuk waktu sekaratil maut,
15. Ternyata sepi (hilang) sifat dunia,
16. Dalam alam barzah ternyata samar (gaib),
17. Tujuan tidak lain hanya satu,
18. Pulang menguasai Lahir Batin (Esa),
19. Tumbuhnya benih menjauhkan aniaya,
20. Hati-hati manuju jalan kedunia,
Rahasia Piwulang Urip Huruf Jawa:
Huruf jawa merupakan abjad bahasa jawa yg di gunakan nenek moyang tanah jawa sebagai sarana baca tulis,berkomunikasi dan menulis kitab-kitab jawa kuno dari dulu hingga sekarang, Tidak terlepas dari itu pada era modern ini juga masih di gunakan orang jawa sebagai sarana spiritual kejawen mereka meyakini bahwa degan melakukan ritual tertntu huruf jawa mempunyai kekuatan ghaib yang sangat ampuh. Berikut ini adalah makna yg terkandung di setiap abjad huruf jawa.
Piwulang Urip Huruf Jawa:
HO : Hurip/hidup_trcipta awal kehidupan manusia yang terlahir di dunia.
NO : Legeno/telanjang,polos_ketika bayi yang baru lahir msh dalam keada’an suci lahir batin.
CO : Cipto,nalar,/stlh lahir dan brkembang mulai berkreasi mencari jati diri,mengenal TUHAN,bertaqwa padaNYA dan mencari sesuatu yg brguna untuk kehidupanya.
RO : Roso/perasa’an,nurani_sebagaimana mestinya hdup dgan nurani manusia bkan dengan naluri binatang atau makluk lainya.
KO : Karyo/karya_bekerja dengan baik mencari rizki yang halal adalah kewajiban dan sebagian dari ibadah.
DO : Dodo/dada_hati yang suci adalah guru sejati.
TO : Toto/menata,menyusun menentukan sebuah pilihan.
SO : Soko/tiang penyangga, tumpuan hidup agar selalu tegar.
WO : Weruh/melihat_bukan hanya dgan mata saja tetapi dgn akal dan nurani.
LO : Laku,lelakon/kisah_liku-liku kehidupan manusia.
PO : Podho,adil,/keseimbangan_besikap adil,derajad manusia itu sama di hadapan ALLAH,menghargai orang laen.
DHO : Dongo,do’a /berdo’a_mengakui kekuasa’an ALLAH dan hanya meminta padaNYA.
JO : Joyo, jaya/kemenangan_setiap manusia menginginkan dan brhak mendapat kemenangan(tercapainya cita2).
YO : Yogo,putro/anak,anak buah_menjadi seorang pemimpin yg bijaksana baik dalam keluara maupun sosial.
NYO : Nyawiji/bersatu,bersaudara_mengasihi sesama,tlng menolong.
MO : Sukmo/sukma,ruh,nyawa_rohani.
GO : Rogo/raga,tubuh_jasmaniBO : Buyut,tua/pikun,tua renta.
THO : Bathang,jisin/mayat.
NGO : Lungo/pergi_meninggal dunia kembali pada ALLAH.
UNEN UNEN JAWA
  • Pamulange sangsarane sesami = pelajarannya sengsaranya sesamaSekti tanpa aji = berhasil tanpa sarana
  • Sugih tanpa banda = bisa menginginkan apa saja tanpa persiapan
  • Ngluruk tanpa bala = menyusup tanpa teman, tetapi selalu mendapatkan hasil
  • Ngasorake tanpa peperangan = menang tanpa menggunakan kekerasan/perang (objek)apa kang sinedya teka,apa kang kacipta dadi = apa yang diinginkan/diamaui akan terjadi/ tercipta.
  • Digdaya tanpa aji = sakti tanpa ajian
  • Trimah mawi pasrah = menerima dengan menyerah
  • Suwung pamrih tebih adjrih = sepi hasrat jauh dari takut
  • Langgeng tan ana susah tana ana bungah= tenang tetap hidup nama
  • Murid gurune pribadi = murid gurunya pribadi.

Ilmu Carakan Walik

Amalan Caraka Balik / Amalan Ilmu Carakan Walik / Honocoroko Di Balik
Sungguh kekayaan bangsa yang luar biasa, diantaranya adalah berbagai keilmuan leluhur yang masih bisa dipelajari dan di amalankan hingga kini, diantaranya adalah Amalan Ilmu Carakan Walik.
Sebuah Amalan khusus dengan menggunakan bacaan honocoroko di balik, di dalam masyarakt jawa dikenal huruf caraka atau penulisan dan bacaan huruf yang berbeda yang hanya dikuasai oleh masyarakat jawa.

Adapun Amalan Caraka balik sebagai berikut
  • nga ta ba ga ma = tidak ada kematian
  • nya ya ja da pa = tidak ada kesaktian
  • la wa sa ta da = tidak ada peperangan
  • ka ra ca na ha = tidak ada utusan.

Arti caraka walik

Nga – Ngracut busananing manungso – melepaskan egoisme pribadi, manusia.
Tha – Tukul saka niat – sesuatu harus dimulai, tumbuh dari niatan.
Ba – Bayu sejati kang andalani -menyelaraskan diri pada gerak alam.
Ga – Guru sejati sing muruki -belajar pada guru nurani
Ma – Madep mantep manembah mring Ilahi – yakin, mantap dalam menyembah Ilahi
Nya – Nyata tanpa mata, ngerti tanpa diuruki – memahami kodrat kehidupan
Ya – Yakin marang samubarang tumindak kang dumadi – yakin atas titah / kodrat Illahi
Ja – Jumbuhing kawula lan Gusti – selalu berusaha menyatu, memahami kehendak Nya
Dha – Dhuwur wekasane endek tumindak kang dumadi – yakin atas titah / kodrat Illahi
Ja – Jumbuhing kawula lan Gusti – selalu berusaha menyatu, memahami kehendak Nya
Dha – Dhuwur wekasane endek wiwitane – Untuk bisa diatas tentu dimulai dari dasar
Pa – Papan kang tanpa kiblat – Hakekat Allah yang ada disegala arah
La – Lir handaya paseban jati -mengalirkan hidup semata pada tuntunan Illahi
Wa – Wujud hana tan kena kinira – ilmu manusia hanya terbatas namun implikasinya bisa tanpa batas
Sa – Sifat ingsun handulu sifatullah- membentuk kasih sayang seperti kasih Tuhan
Ta – Tatas, tutus, titis, titi lan wibawa – mendasar, totalitas,
satu visi, ketelitian dalam memandang hidup
Da – Dumadining dzat kang tanpa winangenan – menerima hidup apa adanya
Ka – Karsaningsun memayuhayuning bawana -hasrat diarahkan untuk kesajetraan alam
Ra – Rasaingsun handulusih rasa cinta sejati muncul dari cinta kasih nurani
Ca – Cipta wening, cipta mandulu, cipta dadi-satu arah
dan tujuan pada Yang Maha Tunggal
Na – Nur candra,gaib candra,warsitaning candara-
pengharapan manusia hanya selalu ke sinar Illahi
Ha – Hana hurip wening suci – adanya hidup adalah kehendak dari yang Maha Suci

Karomah Caraka Walik

  • mantra Jawa Kuno untuk menangkal roh jahat.
  • menjadi ilmu penolak yang sangat ampuh.
  • bisa menolak segala malapetaka.
  • Tolak balak berbagai kiriman gaib santet, teluh tenung sihir dan guna guna
  • termasuk menolak tuju, teluh, teranjana, leak, desti, pepasangan, sesawangan, rerajahan, dsb.
bacaan itu juga ada di bait terakhir mantra untuk memanggil jailangkung, fungsinya untuk menolak  bencana/malapetaka yang tidak diinginkan penjelasannya adalah sebagai berikut:
Caraka walik,atau caraka sungsang memang biasa digunakan untuk menangkal atau membalikkan suatu malapetaka, santet, teluh, dsb. arti secara harfiah,saya ambil dari Kawruh Pepak Boso Jowo disitu di tulis makna harfiah aksara jawa
  • Hanacaraka = ada ucapan, ada kata-kata
  • Datasawala = saling perselisihan
  • Padajayanya =adanya adu kekuatan yg sama jaya nya (sama kuatnya)
  • Magabathanga= terjadilah bangkai/mati (Jawa=bathang)
jika di balik maka yg terjadi adalah kebalikannya
  • Tidak ada ucapan
  • Tidak adanya perselisihan
  • Tidak ada adu kekuatan
  • Tidak adanya tumpah darah yg akibatkan kematian.

Amalan Ilmu Carakan Walik, ilmu carakan sungsang, keampuhan honocoroko, ilmu hanacaraka dibalik, caroko balik, aksara jawa dibaca dari belakang, hanacaraka dibaca terbalik, ha na ca ra ka dibalik

  • keampuhan honocoroko
  • honocoroko walik
  • manfaat honocoroko walik
  • ilmu honocoroko dibalik
  • amalan carakan walik
  • amalan honocoroko walik
  • ilmu honocoroko
  • ilmu hanacaraka dibalik
  • mantra honocoroko
  • honocoroko dibalik

Demokrasi Pancasila Berdasarkan Agama dan Relevansinya terhadap Perilaku Sosial

  Demokrasi Pancasila Berdasarkan Agama dan Relevansinya terhadap Perilaku Sosial   BAB I PENDAHULUAN   Demokrasi Pancasila bukan...