Jumat





quran30.net
Surat Ad-Dukhan dan Terjemahan - Al Qur'an dan Terjemahan

6-7 minutes




Surat Ad-Dukhan dan Terjemahan

(Kabut)

Surat ke : 44

Jumlah Ayat : 59
Juz : 25

أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّـيْطٰنِ الرَّجِيْمِ

بسم الله الرحمن الرحيم



Haa miim.


Demi Kitab (Al Quran) yang menjelaskan,


sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan.



Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah,



(yaitu) urusan yang besar dari sisi Kami. Sesungguhnya Kami adalah Yang mengutus rasul-rasul,



sebagai rahmat dari Tuhanmu. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui,



Tuhan Yang memelihara langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya, jika kamu adalah orang yang meyakini.



Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang menghidupkan dan Yang mematikan (Dialah) Tuhanmu dan Tuhan bapak-bapakmu yang terdahulu.



Tetapi mereka bermain-main dalam keragu-raguan.



Maka tunggulah hari ketika langit membawa kabut yang nyata,



yang meliputi manusia. Inilah azab yang pedih.



(Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, lenyapkanlah dari kami azab itu. Sesungguhnya kami akan beriman".



Bagaimanakah mereka dapat menerima peringatan, padahal telah datang kepada mereka seorang rasul yang memberi penjelasan,



kemudian mereka berpaling daripadanya dan berkata: "Dia adalah seorang yang menerima ajaran (dari orang lain) lagi pula seorang yang gila".



Sesungguhnya (kalau) Kami akan melenyapkan siksaan itu agak sedikit sesungguhnya kamu akan kembali (ingkar).



(Ingatlah) hari (ketika) Kami menghantam mereka dengan hantaman yang keras. Sesungguhnya Kami adalah Pemberi balasan.



Sesungguhnya sebelum mereka telah Kami uji kaum Fir'aun dan telah datang kepada mereka seorang rasul yang mulia,



(dengan berkata): "Serahkanlah kepadaku hamba-hamba Allah (Bani Israil yang kamu perbudak). Sesungguhnya aku adalah utusan (Allah) yang dipercaya kepadamu,



dan janganlah kamu menyombongkan diri terhadap Allah. Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan membawa bukti yang nyata.



Dan sesungguhnya aku berlindung kepada Tuhanku dan Tuhanmu, dari keinginanmu merajamku,



dan jika kamu tidak beriman kepadaku maka biarkanlah aku (memimpin Bani Israil)".



Kemudian Musa berdoa kepada Tuhannya: "Sesungguhnya mereka ini adalah kaum yang berdosa (segerakanlah azab kepada mereka)".



(Allah berfirman): "Maka berjalanlah kamu dengan membawa hamba-hamba-Ku pada malam hari, sesungguhnya kamu akan dikejar,



dan biarkanlah laut itu tetap terbelah. Sesungguhnya mereka adalah tentara yang akan ditenggelamkan".



Alangkah banyaknya taman dan mata air yang mereka tinggalkan,



dan kebun-kebun serta tempat-tempat yang indah-indah,



dan kesenangan-kesenangan yang mereka menikmatinya,



demikianlah. Dan Kami wariskan semua itu kepada kaum yang lain.



Maka langit dan bumi tidak menangisi mereka dan merekapun tidak diberi tangguh.



Dan sesungguhnya telah Kami selamatkan Bani Israil dari siksa yang menghinakan,



dari (azab) Fir'aun. Sesungguhnya dia adalah orang yang sombong, salah seorang dari orang-orang yang melampaui batas.



Dan sesungguhnya telah Kami pilih mereka dengan pengetahuan (Kami) atas bangsa-bangsa.



Dan Kami telah memberikan kepada mereka di antara tanda-tanda kekuasaan (Kami) sesuatu yang di dalamnya terdapat nikmat yang nyata.



Sesungguhnya mereka (kaum musyrik) itu benar-benar berkata,



"tidak ada kematian selain kematian di dunia ini. Dan kami sekali-kali tidak akan dibangkitkan,


maka datangkanlah (kembali) bapak-bapak kami jika kamu memang orang-orang yang benar".



Apakah mereka (kaum musyrikin) yang lebih baik ataukah kaum Tubba' dan orang-orang yang sebelum mereka. Kami telah membinasakan mereka karena sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang berdosa.



Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dengan bermain-main.



Kami tidak menciptakan keduanya melainkan dengan haq, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.



Sesungguhnya hari keputusan (hari kiamat) itu adalah waktu yang dijanjikan bagi mereka semuanya,



yaitu hari yang seorang karib tidak dapat memberi manfaat kepada karibnya sedikitpun, dan mereka tidak akan mendapat pertolongan,



kecuali orang yang diberi rahmat oleh Allah. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang.



Sesungguhnya pohon zaqqum itu,



makanan orang yang banyak berdosa.



(Ia) sebagai kotoran minyak yang mendidih di dalam perut,



seperti mendidihnya air yang amat panas.



Peganglah dia kemudian seretlah dia ke tengah-tengah neraka.



Kemudian tuangkanlah di atas kepalanya siksaan (dari) air yang amat panas.



Rasakanlah, sesungguhnya kamu orang yang perkasa lagi mulia.



Sesungguhnya ini adalah azab yang dahulu selalu kamu meragu-ragukannya.



Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada dalam tempat yang aman,



(yaitu) di dalam taman-taman dan mata-air-mata-air;



mereka memakai sutera yang halus dan sutera yang tebal, (duduk) berhadap-hadapan,



demikianlah. Dan Kami berikan kepada mereka bidadari.



Di dalamnya mereka meminta segala macam buah-buahan dengan aman (dari segala kekhawatiran),



mereka tidak akan merasakan mati di dalamnya kecuali mati di dunia. Dan Allah memelihara mereka dari azab neraka,



sebagai karunia dari Tuhanmu. Yang demikian itu adalah keberuntungan yang besar.



Sesungguhnya Kami mudahkan Al Quran itu dengan bahasamu supaya mereka mendapat pelajaran.



Maka tunggulah; sesungguhnya mereka itu menunggu (pula).



Jika Terdapat Kesalahan Atau Kekeliruan Dalam Penulisan Ayat-Ayat Al-Quran ini, Mohon Diinformasikan, Untuk Melihat Surat yang Yang Lain,
Silahkan Lihat Daftar IsiTerima Kasih

SyekhKiVanDhanu: RAMALAN WETON

SyekhKiVanDhanu: RAMALAN WETON: Weton Menurut kepercayaan Jawa, arti dari suatu peristiwa (dan karakter dari seseorang yang lahir dalam hari tertentu) dapat di...

Dzikir Penangkal Gangguan Jin dan Sihir

Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, amma ba’du,
1001 manfaat bagi orang yang merutinkan dzikir pagi-sore.. di dua waktu ini, Allah memotivasi kita untuk kita jadikan sebagai waktu berdzikir.
Allah perintahkan Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk selalu istighfar dan banyak berdzikir setiap pagi dan sore,
وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْبِكَ وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ بِالْعَشِيِّ وَالْإِبْكَارِ
“Mohonlah ampunan untuk dosamu dan bertasbihlah seraya memuji Tuhanmu pada waktu petang dan pagi.” (QS. Ghafir: 55).
Allah perintahkan Nabi Zakariya untuk rutin berdzikir setiap pagi dan sore,
وَاذْكُرْ رَبَّكَ كَثِيرًا وَسَبِّحْ بِالْعَشِيِّ وَالْإِبْكَارِ
Perbanyaklah berdzikir menyebut nama Rabmu, dan sucikan Dia setiap sore dan pagi. (QS. Ali Imran: 41).
Allah juga memuji orang yang rajin dzikir dan berdoa setiap pagi dan petang,
وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُ
“Bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap wajah-Nya…” (QS. al-Kahfi: 28).

Mengapa Ditekankan Dzikir Pagi & Petang?

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
وَاسْتَعِينُوا بِالْغَدْوَةِ وَالرَّوْحَةِ وَشَيْءٍ مِنْ الدُّلْجَةِ
Gunakanlah waktu pagi dan waktu sore, serta sebagian waktu malam untuk beribadah. (HR. Bukhari 39).
Imam Ali al-Qori menjelaskan, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan dzikir setip pagi dan sore, dan dua waktu ini adalah waktu istirahat dan waktu orang lalai.
Di samping itu, dua waktu ini menjelang pergantian suasana hari, dari gelap ke terang atau terang ke gelap.
Sehingga manusia butuh perlindungan untuk modal melintasi waktu malam atau waktu siang.
Ibnul Qoyim mengatakan,
أذكار الصباح والمساء بمثابة الدرع كلما زادت سماكته لم يتأثر صاحبه، بل تصل قوة الدرع إلى أن يعود السهم فيصيب من أطلقه
Dzikir pagi dan sore ibarat baju besi. Semakin banyak lapisan lempengnya, senjata tidak akan bisa menembus pemakainya. Bahkan, kekuatan baju besi bisa mencapai keadaan, dimana tombak bisa mental dan balik menyerang orang yang melemparnya.

Kapan Waktu Pagi dan Sore itu?

Mengenai waktu tepatnya, telah Allah sebutkan dalam al-Quran,
فَاصْبِرْ عَلَى مَا يَقُولُونَ وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ قَبْلَ طُلُوعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ غُرُوبِهَا
Bersabarlah terhadap komentar yang mereka ucapkan, dan bertasbihlah dengan memuji Rabmu sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya matahari. (QS. Thaha: 130).
Dan ketika kita tidak sempat melakukannya karena ketiduran atau ada kesibukan, kita bisa membacanya setelah terbit matahari untuk pagi atau terbenam matahari untuk waktu sore.

Baca Sambil Beraktivitas

Anda tidak harus membaca dzikir ini sambil duduk di atas sajadah, dengan tangan memegang tasbih. Anda bisa membaca dzikir ini dalam konndisi apapun. Kecuali di tempat yang tidak layak untuk menyebut nama Allah, seperti di toilet. Karena dzikir yang dipuji dalam al-Quran adalah dzikir yang dibaca setiap saat dan setiap kesempatan. Allah memuji Ulul Albab. Diantara sifat mereka adalah,
الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَى جُنُوبِهِمْ
Orang-orang yang rajin berdzikir kepada Allah ketika posisi berdiri, duduk, dan ketika berbaring.
Ketika anda berangkat kerja, anda bisa dzikir di kendaraan. Ketika pekerjaan anda padat di sore hari, anda bisa bekerja sambil berdzikir. Atau anda berdzikir di perjalanan pulang.

Dzikir Pagi Sore dan Keutamaannya

Berikut daftar dzikir pagi sore yang bisa anda rutinkan, berikut keutamannya,
Pertama, Ayat kursi
أَعُوذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيطَانِ الرَّجِيم،
اللهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْـحَيُّ الْقَيُّومُ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ لَهُ مَا فِي السَّمَوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ
Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar
Keutamaan:
Dari Ubay bin Ka’ab radliallahu ‘anhu, bahwa suatu ketika ada seorang jin yang mencuri kebun kurmanya. Jin itu beliau tangkap, untuk dilaporkan kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Jin itupun memelas agar dilepaskan. Sebagai gantinya, dia memberikan satu wirid kepada Ubay. Jin itu mengatakan: Allahu laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyuum…(ayat kursi). Barangsiapa yang membacanya ketika sore maka dia akan dilindungi dari (gangguan) kami sampai pagi.  Barangsiapa yang membacanya ketika pagi maka dia akan dilindungi dari (gangguan) kami sampai sore. Kemudian, Ubay mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan menceritakan kejadian yang dia jumpai. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Si makhluq jelek itu benar.” (maksud makhluq jelek adalah jin tersebut). (HR. An-Nasa’i, At-Thabrani dan dishahihkan al-Albani)
Kedua, membaca Surat al-Ikhlas, al-Falaq, dan an-Nas.
Surat Al Ikhlas
بِسمِ اللهِ الرَّحْـمنِ الرَّحِيم،
قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ * اللهُ الصَّمَدُ * لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ * وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ
Katakanlah: “Dia-lah Allah, Yang Maha Esa * Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu * Dia tidak memiliki anak dan tidak memiliki orang tua * dan tiada satupun (makhluq) yang sepadan dengan-Nya.
Surat Al Falaq
بِسمِ اللهِ الرَّحْـمنِ الرَّحِيم،
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ * مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ * وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ * وَمِنْ شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ * وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ
Aku berlindung kepada Pemilik waktu subuh * dari kejahatan setiap apa yang Dia ciptakan * dari kejahatan malam apabila telah gelap * dan dari kejahatan tukang sihir yang meniup di simpul-simpul * serta dari kejahatan orang yang hasad apabila dia melakukan hasad.
Surat An Nas
بِسمِ اللهِ الرَّحْـمنِ الرَّحِيم،
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ * مَلِكِ النَّاسِ * إِلَهِ النَّاسِ * مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْـخَنَّاسِ * الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ * مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ.
Aku berlindung kepada Pemilik manusia * Raja manusia * Tuhan manusia * dari kejahatan makhluq pembisik yang bersembunyi * yang membisikkan di dada manusia * dari golongan jin dan manusia
Keutamaan:
Dari Abdullah bin Khubaib dari bapaknya radliallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Ucapkanlah: Qul huwa Allahu ahad dan al-Mu’awwidzataini ketika sore dan pagi tiga kali. Maka hal itu sudah cukup menjadi perlindungan bagimu dari (gangguan) segala sesuatu.” (HR. Abu Daud, At Turmudzi dan dishahihkan al-Albani)
Keterangan:
  • Al Mu’awwidzataini: surat Al Falaq dan surat An Nas
  • Tiga surat tersebut dibaca sekaligus kemudian diulangi 3 kali
Ketiga, Membaca Doa
أَصْبَحْنَا وَأَصْبَحَ الـمُلْكُ لِلَّهِ. وَالْـحَمْــــدُ لِلَّهِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْـــدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ اْلـمُلْكُ وَلَهُ الْـحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْـــرٌ، رَبِّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِي هَذَا الْيَومِ وَخَيْرَ مَا بَعْدَهُ. وَأَعُوذُ بِكَ مِن شَرِّ مَا فِي هَذَا الْيَومِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهُ، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكَسَلِ، وَسُوءِ الْكِبَرِ، رَبِّ أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابٍ فِي النَّار وَعَذَابٍ فِي الْقَبْرِ
Kami telah memasuki waktu pagi dan kerajaan milik Allah selalu abadi, segala puji bagi Allah. Tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah, semata-mata Dia, tiada sekutu baginya, semua kerajaan hanya milikNya, segala puji hanya milikNya, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Wahai Rab-ku, aku mohon kepada-Mu kebaikan yang ada di hari ini dan kebaikan yang ada pada sesudahnya. Dan aku berlindung kepadaMu dari kejahatan yang ada pada hari ini dan kejahatan yang ada pada sesudahnya. Wahai Rab-ku, aku berlindung kepadaMu dari kemalasan dan kondisi yang buruk di hari tua. Wahai Rab-ku, Aku berlindung kepadaMu dari siksaan di Neraka dan siksa di kubur
Keterangan:
  • Kondisi yang buruk di hari tua: semua keadaan buruk yang menimpa seseorang disebabkan lanjut usia. Seperti, pikun, kurang akal, atau pelupa.
  • Doa ini dibaca pagi hari. Untuk sore hari, kalimatnya diganti,
أَمْسَينَا وَ أَمْسَى الـمُلْكُ لِلَّهِ. وَالْـحَمْــــدُ لِلَّهِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْـــدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ اْلـمُلْكُ وَلَهُ الْـحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْـــرٌ، رَبِّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِي هَذِهِ اللَّيلَةِ وَ خَيْرَ مَا بَعْدَهَا. وَأَعُوذُ بِكَ مِن شَرِّ مَا فِي هَذِهِ اللَّيلَةِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهَا، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكَسَلِ، وَسُوءِ الْكِبَرِ، رَبِّ أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابٍ فِي النَّار وَعَذَابٍ فِي الْقَبْرِ
Kami telah memasuki waktu sore dan kerajaan milik Allah selalu abadi, segala puji bagi Allah. Tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah, semata-mata Dia, tiada sekutu baginya,… dst.
Hadis Selengkapnya:
Abdullah bin Mas’ud radliallahu ‘anhu menceritakan, “Ketika masuk waktu pagi, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa membaca: “Ashbah-na wa ash-bahal mulku lillaah…dst. dan ketika masuk waktu sore, beliau membaca, amsai-na wa amsal mulku lillaah…dst.” (HR. Muslim)
Keempat, Membaca doa
اللَّهُمَ بِكَ أَصْبَحْنَا، وَبِكَ أَمْسَيْنَا، وَبِكَ نَحْيَا، وَبِكَ نَمُوتُ وَإِلِيْكَ النُّشُورُ
Ya Allah, dengan-Mu kami memasuki waktu pagi, dan dengan-Mu kami memasuki waktu sore. Dengan-Mu kami hidup dan dengan-Mu kami mati. Dan hanya kepadaMu kebangkitan (semua makhluq)
Keterangan:
  • Dengan-Mu kami memasuki waktu pagi, artinya “dengan nikmat, penjagaan, dan mengingatMu kami memasuki waktu pagi..
  • Doa ini dibaca pagi hari. Untuk sore hari, kalimatnya diganti,
اللَّهُمَ بِكَ أَمْسَيْنَا، وَبِكَ أَصْبَحْنَا، وَبِكَ نَحْيَا، وَبِكَ نَمُوتُ وَإِلِيْكَ النُّشُورُ
Ya Allah, dengan-Mu kami memasuki waktu sore, dan dengan-Mu kami memasuki waktu pagi. Dengan-Mu….dst.
Hadis selengkapnya:
Dari Abu Hurairah radliallahu ‘anhu, beliau berkata: Ketika masuk waktu pagi, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa membaca: “Allahumma bika ashbahnaa….dst.” (HR. At-Turmudzi dan dishahihkan al-Albani)
Kelima, Sayyidul Istighfar (Pemimpin Istighfar)
اللَّهُمَ أَنْتَ رَبِّي لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ خَلَقْتَــنِـي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوءُ بِذَنْبِـي فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّـهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ
Ya Allah! Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau, Engkaulah yang menciptakan aku. Aku adalah hambaMu. Aku akan setia pada perjanjianku denganMu dan keyakinanku terhadap apa yang Engkau janjikan, sekuat kemampuanku. Aku berlindung kepadaMu dari kejelekan yang kuperbuat. Aku mengakui nikmatMu kepadaku dan aku mengakui dosaku, oleh karena itu, ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa kecuali Engkau
Keterangan:
  • Sayyidul istighfar : As Sayyid artinya pemimpin atau yang paling mulia. Disebut Sayyid karena dia menjadi tempat sandaran kebutuhan dan rujukan segala urusan.
  • Dzikir ini disebut pemimpin istighfar, karena dzikir ini mengandung ungkapan makna taubat yang menyeluruh. Di bagian awal, dzikir ini menyebutkan pujian untuk Allah dengan sanjungan yang sangat mulia. Kemudian, dilanjutkan dengan menyebutkan kondisi hamba pada keadaan yang paling lemah.  Sehingga, orang yang membaca dzikir ini, berada di puncak sikap menundukkan diri kepada Dzat Yang Maha Agung. Sehingga dia menjadi bacaan istighfar yang paling utama.
  • Makna ‘Aku akan setia pada perjanjianku denganMu’ : maksudnya adalah perjanjian untuk selalu mentauhidkan Allah. Perjanjian ini Allah terikat melalui pertanyaan Allah kepada semua keturunan Adam, yang disebutkan di surat Al A’raf, dimana Allah berfirman (yang artinya): “Bukankah aku ini Tuhan kalian? Mereka menjawab: Betul.” (QS. Al A’raf: 172)
  • Keyakinanku terhadap apa yang Engkau janjikan: maksudnya, aku yakin bahwa jika aku memenuhi janjiku maka Engkau akan memenuhi janjiMu berupa surgaMu.
Keutamaan:
Dari Syaddad bin Aus radliallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
سَيِّدُ الاِسْتِغْفَارِ أَنْ تَقُولَ اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّى ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ، ….» . قَالَ « وَمَنْ قَالَهَا مِنَ النَّهَارِ مُوقِنًا بِهَا ، فَمَاتَ مِنْ يَوْمِهِ قَبْلَ أَنْ يُمْسِىَ ، فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ ، وَمَنْ قَالَهَا مِنَ اللَّيْلِ وَهْوَ مُوقِنٌ بِهَا ، فَمَاتَ قَبْلَ أَنْ يُصْبِحَ ، فَهْوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ
“Sayyidul istighfar adalah bacaan: Allahumma anta rabbii….dst. Barangsiapa yang membacanya di siang hari dengan meyakini isinya, kemudian dia meninggal di hari itu sebelum masuk waktu sore maka dia termasuk penduduk surga. Barangsiapa yang membacanya di awal malam dengan meyakini isinya, kemudian dia meninggal sebelum masuk waktu pagi maka dia termasuk penduduk surga.” (HR. Ahmad, Bukhari dan yang lainnya).
Demikian bagian pertama untuk dzikir pagi petang yang manfaatnya ibarat baju besi bagi manusia. insyaaAllah bersambung ke zikir lainnya.
Allahu a’lam.

HIKMAH QS. AL QIYAMAH

HIKMAH QS. AL QIYAMAH

Untuk Penyembuhan dan Penangkal Sihir (santet)

caranya : bacalah QS al Qiyamah sebanyak 7 kali setelah shalat subuh, Insya Allah diberi kesembuhan oleh Allah swt

AMALAN MELAWAN TUKANG SIHIR

DOA PENAWAR SIHIR


DOA MEMPERMUDAH KELAHIRAN BAYI

Apabila ada seseorang yang sedang mengalami kesulitan sewaktu melahirkan, bacakanlah ayat diatas sebanyak 9 (sembilan) kali tanpa nafas, lalu ditiupkan 3x kearah perut orang yang akan melahirkan. Insya Allah akan dipermudah oleh Allah swt.

Amalan untuk Orang Hamil

Amalkanlah bacaan ini dengan rutin / istiqamah setiap selesai shalat fardhu dibaca 33 kali. Semoga kehamilan Anda dijaga oleh Allah swt dan calon Putra Anda dijadikan Allah swt sebagai anak yang shalih dan shalihah, amiin.

DOA MENYAMBUT LAILATUL QADAR

Dari Aisyah radhiallahu ‘anha, beliau bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:
يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَأَيْتَ إِنْ عَلِمْتُ أَيُّ لَيْلَةٍ لَيْلَةُ القَدْرِ مَا أَقُولُ فِيهَا؟ قَالَ: قُولِي: اللَّهُمَّ إِنَّكَ عُفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي “
Wahai Rasulullah, jika aku menjumpai satu malam merupakan lailatul qadar, apa yang harus aku ucapkan di malam itu? Beliau menjawab: Ucapkanlah: ALLAHUMMA INNAKA ‘AFUWWUN TUHIBBUL 'AFWA FA'FU 'ANNII.(H.R. Ibnu Majah dan Ahmad dari 'Aisyah Radhiyallahu 'Anha)

DOA AKASAH



اَللَّهُمَّ صَلىِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى الِهِ وَصَحْبِهِ بِسْمِ اللهِ النُّوْرِ نُوْرٌعَلَى نُوْرٍ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِىْ خَلَقَ النُّوْرَ وَأَنْزَلَ التَّوْرَاةَ عَلَى جَبَلِ الِطُّوْرِفِى كِتَابٍ مَسْطُوْرٍ اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذَيْ بِالْغِنَآءِ مَذْكُوْرٌ وَبِالْعِزَّةِ وَالْجَلاَلِ مَشْهُوْرٌ وَعَلَى السَّرَّآءِ وَلضَّرَّآءِ مَشْكُورٌ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ خَلَقَ السَّموَاتِ وَاْلاَرْضِ وَجَعَلَ الظُّلُمَاتِ وَالنُّوْرَثُمَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْابِرَبِّهِمْ يَعْدِلُوْنَ گهيعۤص حمَ عۤسۤق اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ يَاحَيُّ يَا قَيُّوْمُ اَللهُ الَّطِيْفُ بِعِبَادِهِ يَرْزُقُ مَنْ يَشَآءُ وَهُوَ الْقَوِيُّ الْعَزِيْزُ يَاكَافِيْ كُلِّ شَىْءٍاِكْفِنِيْ وَاصْرِفْ عَنِّىْ كُلىَّ شَىْءٍ بِيَدِكَ الْخَيْرُ اِ نَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ . اَللَّهُمَّ يَاكَثِيْرَ النَّوَالِ وَيَادَائِمُ الْوَصَالِ وَيَاحَسَنَ الْفِعَالِ وَيَارَازِقَ الْعِبَادِ عَلَى كُلِّ حَالٍ وَيَابَدِيْعًا بِلاَمِثاَلٍ وَيَابَاقٍ بِلاَزَوَالٍ نَجِّنَامِنَ الْكُفْرِوَالضَّلاَلِ بِحَقِّ لاَاِلهَ اِلاَّالله ُمُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ صَلَّى لله ُعَلَيْهِ وَسَلَّمَ. اَللَّهُمَّ اِنَ دَخَلَ الشَّكُّ فِي اِيْمَانِىْ بِكَ وَلَمْ اَعْلَمْ بِهِ اَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَاَسْلَمْتُ وَاَقُوْلُ لاَ اِلهَ اِلاَّ الله ُمُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ صَلَّى الله ُعَلَيهِ وَسَلَّمَ.اَللَّهُمَّ اِنْ دَخَلَ الْكُفْرُفِيْ اِسْلاَمِيْ بِكَ وَلَمْ اَعْلَمْ بِهِ اَوْعَلِمْتُ ُتبْتُ عَنْهُ وَاَسْلَمْتُ وَاَقُوْلُ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ مُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ صَلَّى الله ُعَلَيهِ وَسَلَّمَ .اَللَّهُمَّ اِنْ دَخَلَ الشَّكُّ فِى تَوْحِيْدِىَ اِيَّاكَ وَلَمْ اَعْلَمْ بِهِ اَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَاَسْلَمْتُ وَاَقُوْلُ لاَ اِلهَ الاَّ الله مُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ صَلَّى الله ُعَلَيهِ وَسَلَّمَ . اَللَّهُمَّ اِنْ دَخَلَ الْغَيْبُ وَالْكِبْرُ وَالرِّيَاءُ واَلسُّمْعَةُ وَالنُّقْصَانُ فِىْ عَمَلِيْ لَكَ وَلَمْ اَعْلَمْ بِهِ اَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَاَسْلَمْتُ وَاَقُوْلُ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ مُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ صَلَّى الله ُعَلَيهِ وَسَلَّمَ . اَللَّهُمَّ اِنْ جَرَى الْكَذِبُ وَالْغِيْبَةُ وَالْنَّمِيْمَةُ وَالْبُهْتَانُ عَلَى لِسَانَيْ وَلَمْ اَعْلَمْ بِهِ اَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَاَسْلَمْتُ وَاقُوْلُ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ مُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ صَلَّى الله ُعَلَيهِ وَسَلَّمَ . اللَّمُ َّاِنْ دَخَلَ الْخَطْرَةُ وَالْوسْوَسَةُفِيْ صَدْرِيْ وَلَمْ اَعْلَمْ بِهِ اَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَاَسْلَمْتُ وَاَقُوْلُ لاَ اِلهَ اِلاَّ الله ُمُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ صَلَّى الله ُعَلَيهِ وَسَلَّمَ . اللَّهُمَّ اِنْ دَخَلَ التَّشْبِيْهُ َوالتَّقْصِيْرُ فِيْ مَعْرِفَتِىْ اِيَّاكَ وَلَمْ اَعْلَمْ بِهِ اَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَاَسْلَمْتُ وَاَقُوْلُ لاَ اِلهَ اِلاَّ الله ُمُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ صَلَّى الله ُعَلَيهِ وَسَلَّمَ . اَللَّهُمَّ اِنْ دَخَلَ النِّفَاقُ فِيْ قَلْبِيْ مِنَ الذُّنُوْبِ الْكَبَآئِرِ وَالصَّغَآئِرِ كُلِّهَا وَلَمْ اَعْلَمْ بِهِ اَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَاَسْلَمْتُ وَاَقُوْلُ لاَ اِلهَ اِلاَّ الله ُمُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ صَلَّى الله ُعَلَيهِ وَسَلَّمَ . اَللَّهُمَّ اِنْ دَخَلَ الرِّيآءُ فِيْ اَعْمَالِىْ وَاَقُوَلِيْ وَلَمْ اَعْلَمْ اَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَاَسْلَمْتُ وَاَقُوْلُ لاَ اِلهَ اِلاَّ الله ُمُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ صَلَّى الله ُعَلَيهِ وَسَلَّمَ . َللَّهُمَّ مَا عَمِلْتُ مِنْ سُوْءٍ وَلَمْ اَعْلَمْ بِهِ اَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَاَسْلَمْتُ وَاَقُوْلُ لاَ اِلهَ اِلاَّ الله ُمُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ صَلَّى الله ُعَلَيهِ وَسَلَّمَ . اَللَّهُمَّ مَااََرَدْتَ لِيْ مِنْ خَيْرٍ فَلَمْ اَشْكُرْهُ وَلَمْ اَعْلَمُ بِهِ اَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَاَسْلَمْتُ وَاَقُوْلُ لاَ اِلهَ اِلاَّ الله ُمُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ صَلَّى الله ُعَلَيهِ وَسَلَّمَ . اَللَّهُمَّ مَاقَدَّرْتَ عَلَيَّ مِنْ اَمْرٍفَلَمْ اَرْضَهُ وَلَمْ اَعْلَمُ بِهِ اَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَاَسْلَمْتُ وَاَقُوْلُ لاَ اِلهَ اِلاَّ الله ُمُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ صَلَّى الله ُعَلَيهِ وَسَلَّمَ . اَللَّهُمَّ مَااَنْعَمْتَ عَلَيَّ مِنْ نِعْمَةٍ فَعَصَيْتُكَ فِيْهِ وَلَمْ ْاَعْلَمُ بِهِ اَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَاَسْلَمْتُ وَاَقُوْلُ لاَ اِلهَ اِلاَّ الله ُمُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ صَلَّى الله ُعَلَيهِ وَسَلَّمَ . اَللَّهُمَّ اَوْلَيْتَنِيْ مِنْ نَعْمَآئِكَ فَغَفَلْتُ عَنْ شُكْرِكَ وَلَمْ اَعْلَمُ بِهِ اَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَاَسْلَمْتُ وَاَقُوْلُ لاَ اِلهَ اِلاَّ الله ُمُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ صَلَّى الله ُعَلَيهِ وَسَلَّمَ .اَللَّهُمَّ مَآاَوْلَيْتَنِيْ مِنْ الآئكَ فَلَمْ اُءَدِّحَقَّهُ وَلَمْ اَعْلَمْ بِهِ اَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَاَسْلَمْتُ وَاَقُوْلُ لاَ اِلهَ اِلاَّ الله ُمُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ صَلَّى الله ُعَلَيهِ وَسَلَّمَ . اَللَّهْمَّ مَا مَنَنْتَ عَلَيَّ مِنَ الْحُسْنَى فَلَمْ اَحْمَدْكَ وَلَمْ اَعْلَمْ بِهِ اَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَاَسْلَمْتُ وَاَقُوْلُ لاَ اِلهَ اِلاَّ الله ُمُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ صَلَّى الله ُعَلَيهِ وَسَلَّمَ . اَللَّهْمَّ مَااَحْبَبْتَ لِيْ بِهِ عَلَيَّ مِنَ النَّظَرفِيْكَ فَغَمَضْتُ عَنْهُ وَلَمْ اَعْلَمْ بِهِ اَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَاَسْلَمْتُ وَاَقُوْلُ لاَ اِلهَ اِلاَّ الله ُمُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ صَلَّى الله ُعَلَيهِ وَسَلَّمَ .اَللَّهُمَّ مَاصَنَعْتُ فِى عُمْرِىْ بِمَالَمْ تَرْضَ وَلَمْ اَعْلَمْ بِهِ اَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَاَسْلَمْتُ وَاَقُوْلُ لاَ اِلهَ اِلاَّ الله ُمُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ صَلَّى الله ُعَلَيهِ وَسَلَّمَ .اَللَّهُمَّ مَا قَصَرْتُ مِنْ عَمَلِيْ فِيْ رَجَآئِكَ وَلَم اَعْلَمْ بِهِ اَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَاَسْلَمْتُ وَاَقُوْلُ لاَ اِلهَ اِلاَّ الله ُمُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ صَلَّى الله ُعَلَيهِ وَسَلَّمَ . اَللَّهُمَّ اِنِ اعْتَمَدْتُ عَلَى اَحَدٍ سِوَاكَ فِى الشَّدَآئِدِ وَلَمْ اَعْلَمْ بِهِ اَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَاَسْلَمْتُ وَاَقُوْلُ لاَ اِلهَ اِلاَّ الله ُمُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ صَلَّى الله ُعَلَيهِ وَسَلَّمَ . اَللَّهُمَّ اِنِ السْتَعَنْتُ غَيْوَكَ فِى النَّوَآئِبِ وَلَمْ اَعْلَمْ بِهِ اَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَاَسْلَمْتُ وَاَقُوْلُ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ مُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ صَلَّى الله ُعَلَيهِ وَسَلَّمَ . اَللَّهُمَّ مَااَصْلَحَ فِيْ شَأْنِيْ بِفَضْلِكَ وَرَأَيْتُهُ مِنْ غَيْرِكَ وَلَمْ اَعْلَمْ بِهِ اَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَاَسْلَمْتُ وَاَقُوْلُ لاَ اِلهَ اِلاَّ الله ُمُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ صَلَّى الله ُعَلَيهِ وَسَلَّمَ . َللَّهُمَّ اِنِ زَلَّتْ قَدَمِيْ عَنِ الصِّرَاطِ بِالسُّؤاَلِ مِنْ غَيْرِكَ يُثَبِّتْنِيْ وَلَمْ اَعْلَمْ بِهِ اَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَاَسْلَمْتُ وَاَقُوْلُ لاَ اِلهَ اِلاَّ الله ُمُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ صَلَّى الله ُعَلَيهِ وَسَلَّمَ .اَللَّهُمَّ يَاحَيُّ يَاقَيُّوْمُ يَامَنَّانُ ياَدَيَّانُ يَاسُلْطَانُ يَالآاِلهَ اِلاَّ اَنْتَ سُبْحَانَكَ اِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِيْنَ فَاسْتَجَبْنَالَهُ وَنَجَّيْنهُ مِنَ الْغَمِّ وَكَذَلِكَ نُنْجِى الْمُؤْ مِنِيْنَ وَزَكَرِيَّآ اِذْنَادَى َربَّهُ رَبِّ لاَتَذَرْنِيْ فَرْداً وَاَنْتَ خَيْرُ الْوَارِثِيْنَ . اَللَّهُمَّ بِحَقَّ لآ اِلهَ اِلاَّ الله ُ وَبِعِزَّتِهِ وَبِحَقِّ الْكُرْسِيِّ وَسَعَتِهِ وَبِحَقِّ الْعَرْشِ َوعَظَمَتِهِ وَبِحَقِّ الْقَلَمِ َوجَرَيَانِهِ وَبِحَقِّ اللَّْوْحِ وَحَفَظَتِهِ وَبِحَقِّ الْمِْيزَانِ وَخِفَّتِهِ وَبِحَقِّ الصِّرَاطِ وَرِقَّتِهِ وَبِحَقِّ جِبْرَآئِيْلَ وَاَمَا نَتِهِ وَبِحَقِّ مِيْكَائِيْلَ وَشَفَقَتِهِ وَبِحَقِّ اِسْرَافِيْلَ َوَنَفْخَتِهِ وَبِحَقِّ عِزْرَآئِيْلَ وَقَبْضََتِهِ وَبِحَقِّ رِضْوَاَنَ وَجَنَّتِهِ وَبِحَقِّ مَالِكٍ وَجَهَنَّمِهِ وَبِحَقِّ آدَمَ وَصَفْوَتِهِ وَبِحَقِّ شِيْثٍ وَنُبُوَّتِهِ وَبِحَقِّ نُوْحٍ وَسَفِينَتِهِ وَبِحَقِّ اِبْراَهِيْمَ وَخُلَّتِهِ وَبِحَقِّ اِسْحقِّ وَدِيَانَتِهِ وَبِحَقِّ اِسْمَاعِيْلَ وَذَبِيْحَتِهِ وَبِحَقِّ يَعْقُوْبَ وَحَسْرَتِهِ وَبِحَقِّ يُوْسُفَ وَغُرْبَتِهِ وَبِحَقِّ مُوَسَى وَايَاتِهِ وَبِحَقِّ هَارُوْنَ وَحُرْمَتِهِ وَبِحَقِّ هُوَد وٍهَيْبَتِهِ َوبِحَقِّ صَالِحٍ وَنَاقَتِهِ وَبِحَقِّ لُوْطٍ وَجِيْرَتِهِ وَبِحَقِّ يُوْنُسَ وَدَعْوَتِهِ وَبِحَقِّ دَانِيَالَ وَكَرَامَتِهِ وَبِحَقِّ زَكَرِيَّا وَطَهَارَتِهِ وَبِحَقِّ عَيْسَى وَرُوْحَا نِيَّتِهِ وَبِحَقِّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى صلَّىالله ُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَفَاعَتِهِ . اَللَّهُمَّ يَاحَيُّ يَاقَيُّوْمُ يَالآاِلهَ اِلاَّ اَنْتَ سُبْحَنَكَ اِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظَّلِمِيْنَ فَاسْتَجَبْنَالَهُ وَنَجَّيْنَهُ مِنَ الْغَمِّ وَكَذَلِكَ نُنْجِى الْمُؤْمِنِيْنَ لاَ اِلهَ اِلاَّ هُوَعَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهَوَرَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ حَسْبِيَ الله ُوَنِعْمَ الْوَكِيْلُ نِعْمَ الْمَوْلىَ وَنِعْمَ النَّصِيْرُ وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ اِلاَّ بِاللهِ الْعَلِى الْعَظِيْمِ رَبَّنَآ آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ وَصَلَّى الله ُ عَلَىخَيْرِ خَلْقِهِ وَنُوْرِعَرْشِهِ سَيِّدِنَا وَنَبِيِّنَا وَشَفِيْعِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى الِهِ وَاَصْحَابِهِ اَجْمَعِيْنَ بِرَحْمَتِكَ يَااَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ اَمِيْنَ اَمِيْنَ يَارَبَّ الْعَالَمِيْنَ 

Artinya:
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
Ya Allah, semoga Engkau rahmati junjungan kami nabi Muhammad s.a.w dan seluruh keluarga serta para sahabatnya. Dengan nama Allah yang Maha Bersinar Cahaya di atas segala cahaya. Segala puji hanya bagi Allah yang Maha Pencipta segala cahaya penerang dan yang menurunkan kitab Taurat di atas bukit Sinai. Di dalam kitab ini firmanNya tertulis: segala puji hanya bagi Allah yang kekayaanNya terbentang amat luas. Segala keperkasaan dan kebesaranNya amat benar dengan kemasyhuran Nya. PemberianNya mengembirakan atau pun menyusahkan hati, namun harus tetap di syukuri. Segala puji hanya bagi Allah Zat yang menciptakan langit dan bumi, menciptakan gelap dan terang pada akhirnya orang orang yang derhaka bakal diadili semua. Kaf Ha Ya ‘Ain Sad Ha Mim ‘Ain Sin Qaf. Hanya kepadaMu kami menyembah dan kepadaMu kami memohon pertolongan. Wahai Zat yang Maha Hidup wahai Zat yang Maha Berdiri Sendiri. Allah Tuhan kami yang Maha Pengasih dan Penyayang kepada hambaNya, Dialah Maha Pemberi rezeki kepada sesiapa yang dikehendakiNya kerana Dialah yang Maha Kuat lagi Maha Mulia.

Ya Tuhan kami yang Maha Mencukup segalanya, memohon kiranya dicukupkan segala yang kami perlukan dan tukarkanlah segala yang mencelakakan kami. Di tangan kekuasaanMu terletak segala yang baik kerana Engkaulah yang Maha Berkuasa atas segalanya. Ya Allah wahai Zat yang Maha banyak Pemberiannya. Wahai Zat yang Maha Kekal tali perhubungnya. Wahai zat yang Maha Elok perbuatannya, Wahai Zat yang Maha Pemberi rezeki kepada hambaNya dalam segala hal. Wahai Zat yang Maha tiada bandingan segala ciptaanNya tanpa contoh yang KeabadianNya yang tanpa berubah sedikitpun. Selamatkan kami dari segala bahaya kekafiran dan kesesatan atas hak yang terkandong dalam kalimat La Ilaha Illallah Muhammadur Rasulullah SAW. Ya Allah jika imanku kemasukan ayat wasangka atau keraguan pada hal aku tidak tahu mengapa demikian atau aku memang mengetahuinya, maka dengan ini aku bertaubat dan menyerahkan diri kepadaMu dengan mengucap La Illaha Illallah Muhammadur Rasulullah SAW. Ya Allah jika Islamku bercampur kekafiran tanpa aku ketahui sebabnya atau memang aku ketahui sebabnya, maka dengan ini aku bertaubat kepadaMu dan menyerahkan diri kepadaMu dengan mengucap La Ilaha Illallah Muhammadur Rasulullah SAW.

Ya Allah jika di dalam tauhid ku kemasukan keraguan keraguan tanpa aku ketahui sebabnya atau kerana sebab yang aku ketahui , aku bertaubat kepada mu dan menyerahkan diri dengan mengucap La Ilaha Illallah Muhammadur Rasulullah SAW.

Ya Allah , jika umur ku ini aku perguna kan untuk melakukan perkara engkau tidak redhai tanpa sebab yang aku ketahui atau aku sengaja berbuat yang tidak berkenaan di sisi mu , maka aku bertaubat dan menyerahkan diri kepada mu dengan mengucap La Ilaha Illallah Muhammadur Rasulullah SAW. . Ya Allah jika aku per singkat kan amalan ku dengan mengharapkan pahala dari mu tanpa aku ketahui atau aku sengaja berbuat demikian , maka aku bertaubat dan menyerahkan diri kepada mu dengan mengucap La Ilaha Illallah Muhammadur Rasulullah SAW. ya Allah , jika dalam saat genting aku menyandarkan pertolongan kepada sesama manusia tatapi bukan kepada mu aku tidak ketahui sebabnya atau aku bertaubat dan menyerahkan diri kepada mu dengan mengucap La Ilaha Illallah Muhammadur Rasulullah SAW.. ya Allah , setiap kebaikan yang aku rasakan itu tidak lain tidak bukan melainkan kurniaan mu tatapi aku melihatnya bukan dari mu , aku tidak ketahui sebabnya atau memang aku sengaja berbuat demikian , maka aku bertaubat dan menyerahkan diri kepadamu dengan mengucap La Ilaha Illallah Muhammadur Rasulullah SAW.


Ya Allah , jika kakiku tergelincir ketika meniti titian sira tal mustakin, kerana engkau tidak ada kepastian ketika menjawab pertanyaan dan per tanggung jawab kepadamu , aku tidak ketahui sebabnya atau aku ketahui sebelumnya , maka aku bertaubat dan menyerahkan diri kepada mu dengan mengucap La Ilaha Illallah Muhammadur Rasulullah SAW. . ya Allah , wahai zat yang Maha hidup , Maha berdiri sendiri , yang Maha mengasihi , Maha banyak kurniaannya , Maha pemurah , Maha menguasai , tiada Tuhan selain engkau . Maha suci engkau dari segala sifat kekurangan dan cela . aku adalah orang yang menzalimi diri sendiri , sebab itu aku memohon dikabulkan segala permintaan kami dan mohon diselamatkan dari segala kesusahan demikian pula yang nabi zakaria tatkala berdoa " Tuhanku , jangan biarkan aku hidup Sendirian tanpa keturunan . " ya Allah melalui hak yang dimilik kalimat La Ilaha Illallah Muhammadur Rasulullah SAW , serta keagungan nya dan hak yang dimilik singgahsana Allah dengan segala kemuliaan nya dan hak Arasy kerajaan Allah dengan segala keagungan nya , dengan hak kalam dan segala ilmu dan hikmah kebijaksanaan nya yang berjalan tanpa henti , dengan hak Luh mahfuz dan pengawasannya ,

Dengan hak Mizan/timbangan dengan dua matanya, dengan hak Jambatan dan kelembutannya, dengan hak malaikat Jibril dan kejujurannya, dengan hak malaikat Mikail dan belas kasihannya,, dengan hak malaikat Israfil dan peniupannya dengan hak malaikat izrail dan terpelihnya, dengan hak malaikat Ridwan dan syurganya, dengan hak nabi Adam dan terpilihnya, dengan hak nabi Syith dan kenabiannya, dengan hak nabi Nuh dan bahteranya, dengan hak nabi Ibrahim terpilih sebagai kekasih Allah, dengan hak nabi Ishak dan keagamaannya, dengan hak nabi Ismail dan korbankannya, dengan hak nabi Ya’akub dan kedukaanya, dengan hak nabi Yusuf dan terasingnya, dengan hak nabi Harun dan kehormatannya, dengan hak nabi Hud dan kewibawaannya, dengan hak nabi Salih dan untanya, dengan hak nabi Lut dan pemikirannya, dengan hak nabi Yunus dan dakwahnya, dengan hak nabi Danial dan kekeramatannya, dengan hak nabi Zakaria dan kesuciannya, dengan hak nabi Isa dan kehidupan kerohaniannya dan dengan hak Nabi Muhammad SAW yang terpilih dan syafaatnya.


Ya Alah, wahai Zat yang Maha Hidup, Maha Berdiri Sendiri, Tiada Tuhan selain Engkau, Maha SUci Engkau: Sesungguhnya aku ini termasuk orang-orang yang zalim. Maka kami memohon engkau mengabulkan doa kami,, menghapuskan segala dosa kami serta selamatkan kami dari kesusahan dan juga kesusahan kaum Muslim. Tiada Tuhan selain Allah, Allah jua kusembah, hanya kepadaMu aku bertawakkal. Dia lah Tuhan yang menguasai ‘Arasy yang Agung. Allah yang mencukupkan segala keperluan. Dia sebaik-baik Pelindung, semulia-mulia Penolong. Tiada daya dan kekuatan melainkan Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Agung. Ya Tuhan kami, berikanlah kami kebaikan di dunia dan di akhirat dan lindungilah kami dari azab neraka. Semoga Allah sentiasa mencurahkan rahmatNya keatas makhluk Nya yang paling mulia, cahaya “ArasyNyaو penghulu kami nabi kami dan yang memberi syafaat kepada kami iaitu nabi Muhammad, seluruh keluarganya dan para sekalian sahabatnya. Dengan rahmatMu wahai Zat yang Maha Pengasih, semoga Engkau mengabulkan wahai Tuhan Sekalian alam.

SHALAWAT NURIDZ DZAT


اللهم صل وسلم و بارك علي سيدنا معمد النور الذات و السر الساري في سائر الاسماء و الصفات و علي اله وصعبه و سلم

Allaahumma shalli wasallim 'ala sayyidinaa Muhammadinin nuuridz dzaatii was sirris saarii fii saairil asmaai wash shifaati wa'alaa aalihi wa shahbihii wasallim
Artinya :

Ya Allah berikanlah rahmat keselamatan dan berkah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW merupakan cahaya Dzat (Allah) dan merupakan rahasia yang mengalir pada seluruh nama dan sifat dan berikanlah pula salam sejahtera, barokah atas keluarganya dan para sahabatnya.

Lafadz sholawat Nuridzzati disusun oleh Imam Syadzali, kata beliau satu sholawat nilainya sama dengan 100.000 sholawat. Gunanya ialah untuk menghilangkan segala macam kesusahan, untuk membuka pintu rizqi dan memudahkannya

HAM Pancasila: Jalan Tengah antara Kebebasan dan Tanggung Jawab Sosial

HAM Pancasila: Jalan Tengah antara Kebebasan dan Tanggung Jawab Sosial   I. Pendahuluan: Mengontekstualisasikan Hak Asasi Manusia di Indones...