Jumat

Amalan Untuk Mengangkat Benda Jarak Jauh


Sungguh besar karunia Allah SWT yang benar-benar menjadi petunjuk dan pedoman serta penuntun sebagai manusia, Al-Qur’an mempunyai daya kekuatan ilahi yang dapat kita manfaatkan untuk mengangkat benda tanpa harus kita menyentuhnya sedikitpun melainkan dengan kekuatan mata dan daya sugesti pikiran kita. Nah, kalau anda mau mencoba silahkan diamalkan lelaku ini dengan baik, Insya Allah anda akan merasakan manfaatnya.


Bismillaahirrohmaanirrohiim,  

وَلْيَتَلَطَّفْ وَلَا يُشْعِرَنَّ بِكُمْ أَحَدًا

Wal-Yatalath-thof walaa yusy-'ironna bikum ahadan.
Artinya : “Dan hendaklah kamu berlaku lemah lembut dan janganlah sekali-kali mnceritakan halmu kepada seorangpun.” (QS.Al-Kahfi :19).

Tata caranya :
  1. Anda shalat berjamaah selama 40 hari dan malam harinya shalat hajat bisa dilakukan dirumah sendiri berturut-turut tanpa putus.
  2. Selama menjalani amalan setiap shalat fardhu dan shalat hajad jangan sampai lupa sedikit mengerjakannya sampai khatam 40 hari.
  3. Setiap selesai shalat fardhu dibaca 41 kali dan setelah shalat hajad 1229 kali.
  4. Setelah anda khatam 40 hari sekarang anda coba untuk mempraktekkanya, yaitu dengan memfokuskan mata dan pikiran anda kearah benda tersebut, dan bacalah amalannya 3 kali dengan menahan nafas dan sugestikan dalam pikiran anda dengan mengatakan : Terangkatlah… terangkatlah”.
  5. Cobalah yang ringan-ringan dulu seperti : kertas, daun, pensil, baru setelah anda sukses dengan yang ringan tersebut baru dicoba yang berat. Jangan anda mengira dengan sekali mencoba anda sudah bisa dengan sekali latihan, jadi teruslah berlatih dengan kesungguhan, insya Allah anda akan melihat hasilnya.

AMALAN MEMBUKA CAKRA TUBUH

Assalamu’alaikum wr wb.

Pada kesempatan ini saya akan berbagi keilmuan AMALAN MEMBUKA CAKRA TUBUH.
Saya anggap para sedulur sudah mengerti apa yang dimaksud dengan cakra tubuh. Nah, pentingnya membuka cakra tubuh ini adalah memudahkan keilmuan yang pernah ataupun yang akan dipelajari masuk menyatu ke dalam sirkulasi tubuh. Pancaran aura pun semakin bertambah. Energi yang Anda miliki pun semakin tebal.
Adapun caranya yaitu:
1. Duduk bersila
2. Niat membuka seluruh titik cakra di tubuh:
“Ya Allah…dengan asmaMu bukalah seluruh titik-titik cakra yang ada
dalam tubuhku.”
3. Syahadat 3x
4. Shalawat 3x
5. Baca dalam hati : Ya Allah 1000x
6. Baca dalam hati : Ya Nurullah 1000x
Amalan ini cukup dibaca sekali seumur hidup pada malam hari. Pilihlah waktu yang sekiranya Anda tidak diganggu oleh siapapun. Setelah itu jika untuk diamalkan rutin boleh dibaca seperlunya saja setelah shalat wajib toh cakra sudah terbuka.
Reaksi pada saat mengamalkan amalan ini antara lain berkeringat dingin, tubuh serasa digoncang, ngantuk yang luar biasa, dll. Namun jika Anda dapat melewatinya, Insya Allah tubuh Anda akan terasa segar sekali.
Sekian dulu, semoga bermanfaat.

Wassalamu’alaikum wr wb.

ASMA KURUN 9 ASMA


Khasiat dan kegunaan  Asma Kurun ini sangat banyak selain menjadi benteng ghaib juga melancarkan rezeki, pengasihan, pengobatan medis non medis juga sangat cocok untuk pedagang, nelayan, maupun petani agar hasil yang diperoleh melimpah. Disamping itu 9 asma ini bila di amalkan dengan rutin dan istiqomah dapat membangkitkan Tenaga Dalam yang di aplikasikan sebagai jurus yang berfungsi efektif dalam menghadapi lawan yang jumlahnya sangat banyak (mengeroyok). Dengan jurus tersebut, maka lawan yang jumlahnya banyak tersebut seakan-akan diobrak-abrik oleh kekuatan ghaib yang tak kasat mata. Mereka akan terbanting dan terlempar.inilah bacaan asmanya yang berjumlah 9:

 يَاحَيُّي يَاعَلِيُّ يَا مَلِيُّ   
 YAA HAYYU YAA ALIYYU YAA MALIYYU
  يَاوَفِيُّ  يَاوَقِيُّ  يَاقَوِيُّ  
 YAA WAFIYYU YAA WAQIYYU YAA QOWIYYU
  يَاغَنِيُ يَاوَلِيُّ يَابَقِيُّ.

YAA GHONIYYU YAA WALIYYU YAA BAQIYYU



Artinya : Wahai yang Maha Hidup. Wahai yang Maha Tinggi. Wahai yang Maha Kuasa. Wahai yang Maha Menguasai. Wahai yang Maha Tepat. Wahai yang Maha Memelihara. Wahai yang Maha Kuat. Wahai yang Maha Kaya. Wahai yang Maha Tetap.  

Untuk dapat menguasai jurus khusus sapu jagat hendaklah :
  1. Berpuasa satu hari tepat pada hari kelahiran anda (Weton) pada penanggalan Jawa.
  2. Mewiridkan amalan 9 Asma tersebut sebanyak-banyaknya pada waktu puasa dan sesudahnya. 
Cara melatih jurus khusus tersebut:
  1. Berdiri tegak dengan kuda-kuda “busur Panah”, dimana kaki kiri berada di depan dan kaki kanan berada di belakang tubuh.
  2. Kedua telapak tangan terbuka mengahadap ke atas di samping pinggang.
  3. Pandangan mata menatap tajam ke depan.
  4. Atur pernafasan normal=alami sebelum melakukan gerakan selanjutnya.
  5. Tarik nafas halus.
  6. Geser kaki kanan mendekat di samping kaki kiri.
  7. Telapak tangan yang ada di samping pinggang dipertemukan di depan wajah dan terus bergerak turun hingga di depan pusat perut (solar plexus).
  8. Sampai di sini, kunci nafas beberapa detik (minimal 3 – 5 detik).
  9. Lepas nafas sentak = keras dan panjang
  10. Sambil menggeser kaki kanan ke arah depan miring 45 derajat dari garis lurus kaki kiri.
  11. Diikuti gerakan telapak tangan kanan yang seolah-oleh menampar dari arah dalam menuju ke luar sejajar dengan kepala lawan.
  12. Sedangkan telapak tangan kiri bergerak menekuk ke belakang tubuh hingga telapak tangan kiri yang terbuka ke belakang menyentuh tulang ekor anda.
  13. Ulangi gerakan tersebut hingga 10 – 20 langkah gerakan dengan bergantian kaki dan tangan dalam applikasi gerakan jurus.
Amalan 9 Asma di atas tersebut harus dijalankan secara istiqomah, dengan cara dibaca 9 kali setiap habis shalat fardhu.

SEMOGA BERMANFAAT
Wassalamu’alaikum Wr,Wb

Senin

Gus Muwafiq Terbaru Pengajian Boso Jowo Mlirit Kebumen Ceramah KH Ahmad ...





Gus Muwafiq Terbaru Pengajian Boso Jowo Mlirit Kebumen Ceramah KH Ahmad Muwafiq Mei 2018

SEJARAH KELAM PEMBUNUHAN SESAMA MUSLIM YANG TAK PERNAH TERLUPAKAN


SEJARAH KELAM PEMBUNUHAN SESAMA MUSLIM YANG TAK PERNAH TERLUPAKAN Gelombang JARGON Kembali ke Al qur'an dan As Sunnah Sangat Deras Sekali . Sebuah fenomena ??? Akankah terulang Sejarah Akhir priode khulafaur rosyidin di NKRI yg kita cintai .... ? “Hukum itu milik Alloh, wahai Ali. Bukan milikmu dan para sahabatmu.” Itulah teriakan Abdurrohman bin Muljam Al Murodi (Khowarij) ketika menebas tubuh Sayyidina Ali bin Abi Tholib, karomallohu wajhah pada saat bangkit dari sujud sholat Shubuh pada 19 Romadlon 40 H itu. Abdurrohman bin Muljam menebas tubuh Sayyidina Ali bin Abi Tholib dengan pedang yang sudah dilumuri racun yang dahsyat. Racun itu dibelinya seharga 1000 Dinar. Tubuh Sayyidina Ali bin Abi Tholib mengalami luka parah, tapi beliau masih sedikit bisa bertahan. 3 hari berikutnya (21 Romadlon 40 H) nyawa sahabat yang telah dijamin oleh Rosululloh SAW menjadi penghuni surga itu hilang di tangan seorang muslim yang selalu merasa paling Islam. Sayyidina Ali dibunuh setelah dikafirkan. Sayyidina Ali dibunuh setelah dituduh tidak menegakkan hukum Alloh. Sayyidina Ali dibunuh atas nama hukum Alloh. Itulah kebodohan dan kesesatan orang Khowarij yang saat ini masih ngetrend ditiru oleh sebagian umat muslim. Tidak berhenti sampai di situ, saat melakukan aksinya Ibnu Muljam juga tidak berhenti membaca Surat Al Baqarah ayat 207 sebagai pembenar perbuatannya: 
وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَشْرِي نَفْسَهُ ابْتِغَاءَ مَرْضَاتِ اللَّهِ ۗ وَاللَّهُ رَءُوفٌ بِالْعِبَادِ 
“Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya karena mencari keridloan Alloh; dan Alloh Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya.” Maka sebagai hukuman atas kejahatannya membunuh kholifah Ali, Ibnu Muljam kemudian dieksekusi mati dengan cara qishos . Proses hukuman mati yang dijalankan terhadap Ibnu Muljam juga berlangsung dengan penuh dramatis. Saat tubuhnya diikat untuk dipenggal kepalanya dia masih sempat berpesan kepada algojo: “Wahai Algojo, janganlah engkau penggal kepalaku sekaligus. Tetapi potonglah anggota tubuhku sedikit demi sedikit hingga aku bisa menyaksikan anggota tubuhku disiksa di jalan Alloh.” Ibnu Muljam meyakini dengan sepenuh hati bahwa aksinya membunuh suami Sayyidah Fathimah, sepupu Rosululloh, dan ayah dari Sayyid Al-Hasan dan Al-Husein itu adalah sebuah aksi jihad fi sabilillah. Seorang ahli surga meregang nyawa di tangan seorang muslim yang meyakini aksinya itu adalah di jalan kebenaran demi meraih surga Alloh. Potret Ibnu Muljam adalah realita yang terjadi pada sebagian umat Islam di era modern. Generasi pemuda yang mewarisi Ibnu Muljam itu giat memprovokasikan untuk berjihad di jalan Alloh dengan cara memerangi, dan bahkan membunuh nyawa sesama kaum muslimin. Siapa sebenarnya Ibnu Muljam? Dia adalah lelaki yang sholih , zahid dan bertakwa dan mendapat julukan Al-Muqri’ . Sang pencabut nyawa Sayyidina Ali itu seorang hafidz (penghafal Alquran) dan sekaligus orang yang mendorong sesama muslim untuk menghafalkan kitab suci tersebut. Kholifah Umar bin Khottob pernah menugaskan Ibnu Muljam ke Mesir untuk memenuhi permohonan ‘Amr bin ‘Ash untuk mengajarkan hafalan Alquran kepada penduduk negeri piramida itu. Dalam pernyataannya, Kholifah Umar bin Khottob bahkan menyatakan: “Abdurrohman bin Muljam, salah seorang ahli Alquran yang aku prioritaskan untukmu ketimbang untuk diriku sendiri. Jika ia telah datang kepadamu maka siapkan rumah untuknya untuk mengajarkan Alquran kepada kaum muslimin dan muliakanlah ia wahai ‘Amr bin ‘Ash” kata Umar. Meskipun Ibnu Muljam hafal Alquran, bertaqwa dan rajin beribadah, tapi semua itu tidak bermanfaat baginya. Ia mati dalam kondisi su’ul khotimah, tidak membawa iman dan Islam akibat kedangkalan ilmu agama yang dimilikinya. Afiliasinya kepada sekte Khowarij telah membawanya terjebak dalam pemahaman Islam yang sempit. Ibnu Muljam menetapkan klaim terhadap surga Alloh dengan sangat tergesa-gesa dan dangkal. Sehingga dia dengan sembrono melakukan aksi-aksi yang bertentangan dengan nilai-nilai luhur agama Islam. Alangkah menyedihkan karena aksi itu diklaim dalam rangka membela agama Alloh dan Rosululloh. Sadarkah kita bahwa saat ini telah lahir generasi-generasi baru Ibnu Muljam yang bergerak secara massif dan terstruktur. Mereka adalah kalangan sholeh yang menyuarakan syariat dan pembebasan umat Islam dari kesesatan. Mereka menawarkan jalan kebenaran menuju surga Alloh dengan cara mengkafirkan sesama muslim. Ibnu Muljam gaya baru ini lahir dan bergerak secara berkelompok untuk meracuni generasi-generasi muda Indonesia. Sehingga mereka dengan mudah mengkafirkan sesama muslim, mereka dengan enteng menyesatkan kiyai dan ulama. Raut wajah mereka memancarkan kesalehan yang bahkan tampak pada bekas sujud di dahi. Mereka senantiasa membaca Alquran di waktu siang dan malam. Namun sesungguhnya mereka adalah kelompok yang merugi. Rasulullah dalam sebuah hadits telah meramalkan kelahiran generasi Ibnu Muljam ini: "Akan muncul suatu kaum dari umatku yang pandai membaca Alquran dengan lisan mereka tetapi tidak melewati tenggorokan mereka, mereka keluar dari Islam sebagaimana anak panah meluncur dari busurnya." (Shohih Muslim, hadits No.1068) Kebodohan mengakibatkan mereka merasa berjuang membela kepentingan agama Islam padahal hakikatnya mereka sedang memerangi Islam dan kaum muslimin. Wahai kaum muslimin, waspadalah pada gerakan generasi Ibnu Muljam. Mari kita siapkan generasi muda kita agar tidak diracuni oleh golongan Ibnu Muljam gaya baru. Islam itu agama Rohmatan Lil Alamin . Islam itu agama keselamatan. Islam itu merangkul, dan bukan memukul. 
 اللهم اهدنا و احفظنا والمسلمين في كل مكان ، آمين...
 


{ const open = XMLHttpRequest.prototype.open; XMLHttpRequest.prototype.open = function (method, url) { open.apply(this, arguments); this.addEventListener('readystatechange', function _() { if(this.readyState == this.HEADERS_RECEIVED) { const contentType = this.getResponseHeader('Content-Type') || ''; if (contentType.startsWith('video/') || contentType.startsWith('audio/')) { window.postMessage({ source: 'xmlhttprequest-open', url, mime: contentType, method, contentType }, '*'); } this.removeEventListener('readystatechange', _); } }) } }

HAM Pancasila: Jalan Tengah antara Kebebasan dan Tanggung Jawab Sosial

HAM Pancasila: Jalan Tengah antara Kebebasan dan Tanggung Jawab Sosial   I. Pendahuluan: Mengontekstualisasikan Hak Asasi Manusia di Indones...