Kamis

Doa memanggil indang kuda lumping

Doa memanggil idang kuda lumping
=================
Bissmillahirrohmanirrohiim
Assalamualaikum Wr.Wb
Sugeng rawuh poro simbah sesepuh
Niat ingsun manjing ingkang kulo si jabang bayine ( nama mu ) badhe ngundang sang hiyang moyo kakang kawah adi ari ari papat jejer kalimo pancer ingsun .ingkang kulo aturi rawuh simbah ( nama khodam ) ing jero badan ingsun krono allah tangala
amien 23 x
===============

Syarat kesurupan kuda lumping:
  • Niat dalam hati kusuk dalam membaca
  • konsentrasi
  • usahakan kalau di pentasan kuda lumping lakukan di dekat kendang
  • kalau di tempat sepi usakan ada teman agar waktu kesurupan ada yang mengawasinya.

 

Penjelasan dan makna do'a tersebut:

Mari kita bedah doa tersebut secara lebih rinci:

  • Bissmillahirrohmanirrohiim: Kalimat basmalah ini merupakan pembuka doa dalam agama Islam, yang mengandung makna memohon perlindungan dan keberkahan dari Allah SWT.
  • Assalamualaikum Wr.Wb: Salam pembuka yang umum digunakan dalam berbagai situasi, mengandung makna salam sejahtera.
  • Sugeng rawuh poro simbah sesepuh: Artinya "Selamat datang para leluhur yang mulia". Kalimat ini ditujukan untuk menyambut kedatangan roh-roh leluhur yang diundang.
  • Niat ingsun manjing ingkang kulo si jabang bayine ( nama mu ): Artinya "Niat saya memasuki (raga) saya yang bernama (namamu)". Kalimat ini menyatakan niat untuk menyatukan diri dengan kekuatan gaib yang akan diundang.
  • badhe ngundang sang hiyang moyo kakang kawah adi ari ari papat jejer kalimo pancer ingsun: Artinya "Ingin mengundang para leluhur, kakak beradik, dan kekuatan pusat diri". Kalimat ini secara spesifik menyebutkan jenis roh yang ingin diundang.
  • ingkang kulo aturi rawuh simbah ( nama khodam ) ing jero badan ingsun: Artinya "Yang saya mohon kehadirannya adalah simbah (nama khodam) di dalam tubuh saya". Kalimat ini menyebutkan nama khodam atau penjaga spiritual yang diharapkan hadir.
  • krono allah tangala: Artinya "Karena Allah yang maha kuasa". Kalimat ini menegaskan bahwa semua kekuatan berasal dari Allah SWT.

 

Makna dan Tujuan Doa:

Doa ini bertujuan untuk:

  • Memanggil kekuatan gaib: Secara khusus, doa ini memanggil roh leluhur, kakak beradik, dan khodam untuk masuk ke dalam tubuh penari kuda lumping.
  • Memberikan kekuatan: Diharapkan dengan kehadiran kekuatan gaib tersebut, penari akan mendapatkan kekuatan dan kemampuan khusus untuk melakukan gerakan-gerakan yang luar biasa dalam pertunjukan kuda lumping.
  • Menjaga keselamatan: Doa ini juga berfungsi sebagai pelindung bagi penari dan penonton dari pengaruh negatif kekuatan gaib.

Penting untuk diingat:

  • Kepercayaan: Doa ini didasarkan pada kepercayaan spiritual dan keyakinan akan adanya kekuatan gaib.
  • Ritual: Doa ini biasanya diucapkan dalam rangkaian ritual tertentu, seperti sebelum pertunjukan dimulai.
  • Pembimbing spiritual: Sebaiknya doa ini diucapkan di bawah bimbingan pembimbing spiritual yang berpengalaman.

Catatan:

  • Keragaman doa: Ada banyak variasi doa memanggil indang yang digunakan dalam berbagai daerah dan tradisi.
  • Makna simbolis: Setiap kata dan frasa dalam doa memiliki makna simbolis yang dalam dan terkait dengan kosmologi Jawa.


Disclaimer: Informasi yang diberikan di sini bersifat umum dan tidak dimaksudkan sebagai pengganti nasihat dari ahli agama atau spiritual.

Semoga penjelasan ini bermanfaat bagi Anda.


Kesaktian ilmu hanacaraka dibalik


Khasiat ilmu kebatinan sakti huruf hanacaraka dibalik :

nga ta ba ga ma = tidak ada kematian | nya ya ja da pa = tidak ada kesaktian | la wa sa ta da = tidak ada peperangan | ka ra ca na ha = tidak ada utusan.

Hanacaraka kebalik
Arti huruf hanacara dibalik – Huruf jawa Hanacaraka yang oleh pendukungnya di anggap memiliki nilai adi ‘luhung’ merupakan salah satu solusi alternative dalam mempertahankan kepribadian bangsa Indonesia pada umumnya dan masyarakat jawa pada khususnya.
Karateristik orang jawa yang sopan, jujur,ramah tamah,baek hati,rajin,kolot,tradisional dan percaya kepada takhayul maupun kekuatan gaib memiliki cara unik dalam menghadapi dampak globalisasi tersebut, yaitu mengkaji pada nilai nilai luhur yang tersembunyi di balik huruf HANACARAKA.
Hal ini salah satu sebab ialah tidak transparannya nenek moyang orang jawa dalam menyampaikan nasehat ,petunjuk tentang nilai nilai luhur kepada generasi penerus.
Makna huruf honocoroko terbalik
Makna dan Filsafat Huruf Jawa:
Ha-Na-Ca-Ra-Ka
berarti ada ” utusan ” yakni utusan hidup, berupa nafas yang berkewajiban menyatukan jiwa dengan jasat manusia. Maksudnya ada yang mempercayakan, ada yang dipercaya dan ada yang dipercaya untuk bekerja. Ketiga unsur itu adalah Tuhan, manusia dan kewajiban manusia ( sebagai ciptaan).•
Da-Ta-Sa-Wa-La
berarti manusia setelah diciptakan sampai dengan data ” saatnya ( dipanggil ) ” tidak boleh sawala ” mengelak ” manusia ( dengan segala atributnya ) harus bersedia melaksanakan, menerima dan menjalankan kehendak Tuhan.
Pa-Dha-Ja-Ya-Nya
berarti menyatunya zat pemberi hidup ( Ilahi) dengan yang diberi hidup ( makhluk ). Maksdunya padha ” sama ” atau sesuai, jumbuh, cocok ” tunggal batin yang tercermin dalam perbuatan berdasarkan keluhuran dan keutamaan. Jaya itu ” menang, unggul ” sungguh-sungguh dan bukan menang-menangan ” sekedar menang ” atau menang tidak sportif.•
Ma-Ga-Ba-Tha-Nga
berarti menerima segala yang diperintahkan dan yang dilarang oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Maksudnya manusia harus pasrah, sumarah pada garis kodrat, meskipun manusia diberi hak untuk mewiradat, berusaha untuk menanggulanginya.
Makna Huruf Jawa:
-Ha =Hana hurip wening suci – adanya hidup adalah kehendak dari yang Maha Suci
-Na =Nur candra, gaib candra, warsitaning candara – pengharapan manusia hanya selalu ke sinar Illahi
-Ca =Cipta wening, cipta mandulu, cipta dadi – arah dan tujuan pada Yang Maha Tunggal
-Ra =Rasaingsun handulusih – rasa cinta sejati muncul dari cinta kasih nurani
-Ka =Karsaningsun memayuhayuning bawana – hasrat diarahkan untuk kesajeteraan alam
-Da =Dumadining dzat kang tanpa winangenan – menerima hidup apa adanya
-Ta =Tatas, tutus, titis, titi lan wibawa – mendasar, totalitas, satu visi, ketelitian dalam memandang hidup
-Sa =Sifat ingsun handulu sifatullah – membentuk kasih sayang seperti kasih Tuhan
-Wa =Wujud hana tan kena kinira – ilmu manusia hanya terbatas namun implikasinya bisa tanpa batas
-La =Lir handaya paseban jati – mengalirkan hidup semata pada tuntunan Illahi
-Pa =Papan kang tanpa kiblat – Hakekat Allah yang ada disegala arah
-Dha =Dhuwur wekasane endek wiwitane – Untuk bisa diatas tentu dimulai dari dasar
-Ja =Jumbuhing kawula lan Gusti – Selalu berusaha menyatu memahami kehendak-Nya
-Ya =Yakin marang samubarang tumindak kang dumadi – yakin atas titah/kodrat Illahi
-Nya =Nyata tanpa mata, ngerti tanpa diuruki – memahami kodrat kehidupan
-Ma =Madep mantep manembah mring Ilahi – yakin/mantap dalam menyembah Ilahi
-Ga =Guru sejati sing muruki – belajar pada guru nurani
-Ba =Bayu sejati kang andalani – menyelaraskan diri pada gerak alam
-Tha =Tukul saka niat – sesuatu harus dimulai dan tumbuh dari niatan
-Nga =Ngracut busananing manungso – melepaskan egoisme pribadi manusia
Dalam kisah Ajisaka
ha na ca ra ka =Dikisahkanlah tentang dua orang abdi yang setia
da ta sa wa la =Keduanya terlibat perselisihan dan akhirnya berkelahi
pa da ja ya nya =Mereka sama-sama kuat dan tangguh
ma ga ba tha nga =Akhirnya kedua abdi itu pun tewas bersama
Aksara Jawa ha-na-ca-ra- ka mewakili spiritualitas orang Jawa yang terdalam: yaitu kerinduannya akan harmoni dan ketakutannya akan segala sesuatu yang dapat memecah-belah harmoni. Konon aksara Jawa ini diciptakan oleh Ajisaka untuk mengenang kedua abdinya yang setia.Dikisahkan Ajisaka hendak pergi mengembara, dan ia berpesan pada seorang abdinya yang setia agar menjaga keris pusakanya dan mewanti-wanti: janganlah memberikan keris itu pada orang lain, kecuali dirinya sendiri: Ajisaka. Setelah sekian lama mengembara, di negeri perantauan, Ajisaka teringat akan pusaka yang ia tinggalkan di tanah kelahirannya. Maka ia pun mengutus seorang abdinya yang lain, yang juga setia, agar dia pulang dan mengambil keris pusaka itu di tanah leluhur. Kepada abdi yang setia ini dia mewanti-wanti: jangan sekali-kali kembali ke hadapannya kecuali membawa keris pusakanya. Ironisnya, kedua abdi yang sama-sama setia dan militan itu, akhirnya harus berkelahi dan tewas bersama: hanya karena tidak ada dialog di antara mereka. Bukankah sebenarnya keduanya mengemban misi yang sama: yaitu memegang teguh amanat junjungannya? Dan lebih ironis lagi, kisah tragis tentang dua abdi yang setia ini selalu berulang dari jaman ke jaman, bahkan dari generasi ke generasi.
Rahasia Wejangan Huruf Jawa:
1. Hananira Sejatine Wahananing Hyang,
2. Nadyan ora kasat-kasat pasti ana,
3. Careming Hyang yekti tan ceta wineca,
4. Rasakena rakete lan angganira,
5. Kawruhana ywa kongsi kurang weweka,
6. Dadi sasar yen sira nora waspada,
7. Tamatna prahaning Hyang sung sasmita,
8. Sasmitane kang kongsi bisa karasa,
9. Waspadakna wewadi kang sira gawa (sipat Rasul / Muhammad),
10. Lalekna yen sira tumekeng lalis (sekarat) (5),
11. Pati sasar tan wun manggya papa,
12. Dasar beda lan kang wus kalis ing goda; (Islam / Ma’rifat),
13. Jangkane mung jenak jenjeming jiwarja,
14. Yitnanana liyep luyuting pralaya (angracuta yen pinuju sekarat ),
15. Nyata sonya nyenyet labeting kadonyan,
16. Madyeng ngalam paruntunan (?) aywa samar,
17. Gayuhane tanalijan (tan ana lijan) mung sarwa arga,
18. Bali Murba Misesa ing njero-njaba (Widhatulwujud, Esa, Suwiji),
19. Tukulane wida darja tebah nista,
20. Ngarah-arah ing reh mardi-mardiningrat.
Artinya :
1. Asalmu karena kehendak Allah,
2. Walaupun tidak nampak tetapi ada,
3. Allah yang Kuasa tidak bisa ditebak (dinyatakan),
4. Rasakan dalam tubuhmu,
5. Ketahui sampai kurang waspada,
6. Jadi salah kalau kurang waspada,
7. Nyatakan Allah memberi petunjuk,
8. Petunjuk sampai bisa merasakan,
9. Waspadalah rahasia yang kau bawa (sifat Rasul/Muhammad),
10. Lupakan sampai sekaratil maut (menjelang ajal/koma),
11. Mati yang salah menjadi susah,
12. Dan beda bagi yang tidak tergoda (Islam/Mari’fat),
13. Tujuannya hanya tentram jiwanya,
14. At’tauhid atau khusyuk waktu sekaratil maut,
15. Ternyata sepi (hilang) sifat dunia,
16. Dalam alam barzah ternyata samar (gaib),
17. Tujuan tidak lain hanya satu,
18. Pulang menguasai Lahir Batin (Esa),
19. Tumbuhnya benih menjauhkan aniaya,
20. Hati-hati manuju jalan kedunia,
Rahasia Piwulang Urip Huruf Jawa:
Huruf jawa merupakan abjad bahasa jawa yg di gunakan nenek moyang tanah jawa sebagai sarana baca tulis,berkomunikasi dan menulis kitab-kitab jawa kuno dari dulu hingga sekarang, Tidak terlepas dari itu pada era modern ini juga masih di gunakan orang jawa sebagai sarana spiritual kejawen mereka meyakini bahwa degan melakukan ritual tertntu huruf jawa mempunyai kekuatan ghaib yang sangat ampuh. Berikut ini adalah makna yg terkandung di setiap abjad huruf jawa.
Piwulang Urip Huruf Jawa:
HO : Hurip/hidup_trcipta awal kehidupan manusia yang terlahir di dunia.
NO : Legeno/telanjang,polos_ketika bayi yang baru lahir msh dalam keada’an suci lahir batin.
CO : Cipto,nalar,/stlh lahir dan brkembang mulai berkreasi mencari jati diri,mengenal TUHAN,bertaqwa padaNYA dan mencari sesuatu yg brguna untuk kehidupanya.
RO : Roso/perasa’an,nurani_sebagaimana mestinya hdup dgan nurani manusia bkan dengan naluri binatang atau makluk lainya.
KO : Karyo/karya_bekerja dengan baik mencari rizki yang halal adalah kewajiban dan sebagian dari ibadah.
DO : Dodo/dada_hati yang suci adalah guru sejati.
TO : Toto/menata,menyusun menentukan sebuah pilihan.
SO : Soko/tiang penyangga, tumpuan hidup agar selalu tegar.
WO : Weruh/melihat_bukan hanya dgan mata saja tetapi dgn akal dan nurani.
LO : Laku,lelakon/kisah_liku-liku kehidupan manusia.
PO : Podho,adil,/keseimbangan_besikap adil,derajad manusia itu sama di hadapan ALLAH,menghargai orang laen.
DHO : Dongo,do’a /berdo’a_mengakui kekuasa’an ALLAH dan hanya meminta padaNYA.
JO : Joyo, jaya/kemenangan_setiap manusia menginginkan dan brhak mendapat kemenangan(tercapainya cita2).
YO : Yogo,putro/anak,anak buah_menjadi seorang pemimpin yg bijaksana baik dalam keluara maupun sosial.
NYO : Nyawiji/bersatu,bersaudara_mengasihi sesama,tlng menolong.
MO : Sukmo/sukma,ruh,nyawa_rohani.
GO : Rogo/raga,tubuh_jasmaniBO : Buyut,tua/pikun,tua renta.
THO : Bathang,jisin/mayat.
NGO : Lungo/pergi_meninggal dunia kembali pada ALLAH.
UNEN UNEN JAWA
  • Pamulange sangsarane sesami = pelajarannya sengsaranya sesamaSekti tanpa aji = berhasil tanpa sarana
  • Sugih tanpa banda = bisa menginginkan apa saja tanpa persiapan
  • Ngluruk tanpa bala = menyusup tanpa teman, tetapi selalu mendapatkan hasil
  • Ngasorake tanpa peperangan = menang tanpa menggunakan kekerasan/perang (objek)apa kang sinedya teka,apa kang kacipta dadi = apa yang diinginkan/diamaui akan terjadi/ tercipta.
  • Digdaya tanpa aji = sakti tanpa ajian
  • Trimah mawi pasrah = menerima dengan menyerah
  • Suwung pamrih tebih adjrih = sepi hasrat jauh dari takut
  • Langgeng tan ana susah tana ana bungah= tenang tetap hidup nama
  • Murid gurune pribadi = murid gurunya pribadi.

Ilmu Carakan Walik

Amalan Caraka Balik / Amalan Ilmu Carakan Walik / Honocoroko Di Balik
Sungguh kekayaan bangsa yang luar biasa, diantaranya adalah berbagai keilmuan leluhur yang masih bisa dipelajari dan di amalankan hingga kini, diantaranya adalah Amalan Ilmu Carakan Walik.
Sebuah Amalan khusus dengan menggunakan bacaan honocoroko di balik, di dalam masyarakt jawa dikenal huruf caraka atau penulisan dan bacaan huruf yang berbeda yang hanya dikuasai oleh masyarakat jawa.

Adapun Amalan Caraka balik sebagai berikut
  • nga ta ba ga ma = tidak ada kematian
  • nya ya ja da pa = tidak ada kesaktian
  • la wa sa ta da = tidak ada peperangan
  • ka ra ca na ha = tidak ada utusan.

Arti caraka walik

Nga – Ngracut busananing manungso – melepaskan egoisme pribadi, manusia.
Tha – Tukul saka niat – sesuatu harus dimulai, tumbuh dari niatan.
Ba – Bayu sejati kang andalani -menyelaraskan diri pada gerak alam.
Ga – Guru sejati sing muruki -belajar pada guru nurani
Ma – Madep mantep manembah mring Ilahi – yakin, mantap dalam menyembah Ilahi
Nya – Nyata tanpa mata, ngerti tanpa diuruki – memahami kodrat kehidupan
Ya – Yakin marang samubarang tumindak kang dumadi – yakin atas titah / kodrat Illahi
Ja – Jumbuhing kawula lan Gusti – selalu berusaha menyatu, memahami kehendak Nya
Dha – Dhuwur wekasane endek tumindak kang dumadi – yakin atas titah / kodrat Illahi
Ja – Jumbuhing kawula lan Gusti – selalu berusaha menyatu, memahami kehendak Nya
Dha – Dhuwur wekasane endek wiwitane – Untuk bisa diatas tentu dimulai dari dasar
Pa – Papan kang tanpa kiblat – Hakekat Allah yang ada disegala arah
La – Lir handaya paseban jati -mengalirkan hidup semata pada tuntunan Illahi
Wa – Wujud hana tan kena kinira – ilmu manusia hanya terbatas namun implikasinya bisa tanpa batas
Sa – Sifat ingsun handulu sifatullah- membentuk kasih sayang seperti kasih Tuhan
Ta – Tatas, tutus, titis, titi lan wibawa – mendasar, totalitas,
satu visi, ketelitian dalam memandang hidup
Da – Dumadining dzat kang tanpa winangenan – menerima hidup apa adanya
Ka – Karsaningsun memayuhayuning bawana -hasrat diarahkan untuk kesajetraan alam
Ra – Rasaingsun handulusih rasa cinta sejati muncul dari cinta kasih nurani
Ca – Cipta wening, cipta mandulu, cipta dadi-satu arah
dan tujuan pada Yang Maha Tunggal
Na – Nur candra,gaib candra,warsitaning candara-
pengharapan manusia hanya selalu ke sinar Illahi
Ha – Hana hurip wening suci – adanya hidup adalah kehendak dari yang Maha Suci

Karomah Caraka Walik

  • mantra Jawa Kuno untuk menangkal roh jahat.
  • menjadi ilmu penolak yang sangat ampuh.
  • bisa menolak segala malapetaka.
  • Tolak balak berbagai kiriman gaib santet, teluh tenung sihir dan guna guna
  • termasuk menolak tuju, teluh, teranjana, leak, desti, pepasangan, sesawangan, rerajahan, dsb.
bacaan itu juga ada di bait terakhir mantra untuk memanggil jailangkung, fungsinya untuk menolak  bencana/malapetaka yang tidak diinginkan penjelasannya adalah sebagai berikut:
Caraka walik,atau caraka sungsang memang biasa digunakan untuk menangkal atau membalikkan suatu malapetaka, santet, teluh, dsb. arti secara harfiah,saya ambil dari Kawruh Pepak Boso Jowo disitu di tulis makna harfiah aksara jawa
  • Hanacaraka = ada ucapan, ada kata-kata
  • Datasawala = saling perselisihan
  • Padajayanya =adanya adu kekuatan yg sama jaya nya (sama kuatnya)
  • Magabathanga= terjadilah bangkai/mati (Jawa=bathang)
jika di balik maka yg terjadi adalah kebalikannya
  • Tidak ada ucapan
  • Tidak adanya perselisihan
  • Tidak ada adu kekuatan
  • Tidak adanya tumpah darah yg akibatkan kematian.

Amalan Ilmu Carakan Walik, ilmu carakan sungsang, keampuhan honocoroko, ilmu hanacaraka dibalik, caroko balik, aksara jawa dibaca dari belakang, hanacaraka dibaca terbalik, ha na ca ra ka dibalik

  • keampuhan honocoroko
  • honocoroko walik
  • manfaat honocoroko walik
  • ilmu honocoroko dibalik
  • amalan carakan walik
  • amalan honocoroko walik
  • ilmu honocoroko
  • ilmu hanacaraka dibalik
  • mantra honocoroko
  • honocoroko dibalik

Jumat

Surat Ad-Dukhan dan Terjemahan

Surat Ad-Dukhan dan Terjemahan (Kabut)
Surat ke : 44
Jumlah Ayat : 59
Juz : 25

أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّـيْطٰنِ الرَّجِيْمِ
بسم الله الرحمن الرحيم

kHaa miim.

Demi Kitab (Al Quran) yang menjelaskan,

sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan.


Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah,


(yaitu) urusan yang besar dari sisi Kami. Sesungguhnya Kami adalah Yang mengutus rasul-rasul,


sebagai rahmat dari Tuhanmu. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui,


Tuhan Yang memelihara langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya, jika kamu adalah orang yang meyakini.


Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang menghidupkan dan Yang mematikan (Dialah) Tuhanmu dan Tuhan bapak-bapakmu yang terdahulu.


Tetapi mereka bermain-main dalam keragu-raguan.


Maka tunggulah hari ketika langit membawa kabut yang nyata,


yang meliputi manusia. Inilah azab yang pedih.


(Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, lenyapkanlah dari kami azab itu. Sesungguhnya kami akan beriman".


Bagaimanakah mereka dapat menerima peringatan, padahal telah datang kepada mereka seorang rasul yang memberi penjelasan,


kemudian mereka berpaling daripadanya dan berkata: "Dia adalah seorang yang menerima ajaran (dari orang lain) lagi pula seorang yang gila".


Sesungguhnya (kalau) Kami akan melenyapkan siksaan itu agak sedikit sesungguhnya kamu akan kembali (ingkar).


(Ingatlah) hari (ketika) Kami menghantam mereka dengan hantaman yang keras. Sesungguhnya Kami adalah Pemberi balasan.


Sesungguhnya sebelum mereka telah Kami uji kaum Fir'aun dan telah datang kepada mereka seorang rasul yang mulia,


(dengan berkata): "Serahkanlah kepadaku hamba-hamba Allah (Bani Israil yang kamu perbudak). Sesungguhnya aku adalah utusan (Allah) yang dipercaya kepadamu,


dan janganlah kamu menyombongkan diri terhadap Allah. Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan membawa bukti yang nyata.


Dan sesungguhnya aku berlindung kepada Tuhanku dan Tuhanmu, dari keinginanmu merajamku,


dan jika kamu tidak beriman kepadaku maka biarkanlah aku (memimpin Bani Israil)".


Kemudian Musa berdoa kepada Tuhannya: "Sesungguhnya mereka ini adalah kaum yang berdosa (segerakanlah azab kepada mereka)".


(Allah berfirman): "Maka berjalanlah kamu dengan membawa hamba-hamba-Ku pada malam hari, sesungguhnya kamu akan dikejar,


dan biarkanlah laut itu tetap terbelah. Sesungguhnya mereka adalah tentara yang akan ditenggelamkan".


Alangkah banyaknya taman dan mata air yang mereka tinggalkan,


dan kebun-kebun serta tempat-tempat yang indah-indah,


dan kesenangan-kesenangan yang mereka menikmatinya,


demikianlah. Dan Kami wariskan semua itu kepada kaum yang lain.


Maka langit dan bumi tidak menangisi mereka dan merekapun tidak diberi tangguh.


Dan sesungguhnya telah Kami selamatkan Bani Israil dari siksa yang menghinakan,


dari (azab) Fir'aun. Sesungguhnya dia adalah orang yang sombong, salah seorang dari orang-orang yang melampaui batas.


Dan sesungguhnya telah Kami pilih mereka dengan pengetahuan (Kami) atas bangsa-bangsa.


Dan Kami telah memberikan kepada mereka di antara tanda-tanda kekuasaan (Kami) sesuatu yang di dalamnya terdapat nikmat yang nyata.


Sesungguhnya mereka (kaum musyrik) itu benar-benar berkata,


"tidak ada kematian selain kematian di dunia ini. Dan kami sekali-kali tidak akan dibangkitkan,

maka datangkanlah (kembali) bapak-bapak kami jika kamu memang orang-orang yang benar".


Apakah mereka (kaum musyrikin) yang lebih baik ataukah kaum Tubba' dan orang-orang yang sebelum mereka. Kami telah membinasakan mereka karena sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang berdosa.


Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dengan bermain-main.


Kami tidak menciptakan keduanya melainkan dengan haq, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.


Sesungguhnya hari keputusan (hari kiamat) itu adalah waktu yang dijanjikan bagi mereka semuanya,


yaitu hari yang seorang karib tidak dapat memberi manfaat kepada karibnya sedikitpun, dan mereka tidak akan mendapat pertolongan,


kecuali orang yang diberi rahmat oleh Allah. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang.


Sesungguhnya pohon zaqqum itu,


makanan orang yang banyak berdosa.


(Ia) sebagai kotoran minyak yang mendidih di dalam perut,


seperti mendidihnya air yang amat panas.


Peganglah dia kemudian seretlah dia ke tengah-tengah neraka.


Kemudian tuangkanlah di atas kepalanya siksaan (dari) air yang amat panas.


Rasakanlah, sesungguhnya kamu orang yang perkasa lagi mulia.


Sesungguhnya ini adalah azab yang dahulu selalu kamu meragu-ragukannya.


Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada dalam tempat yang aman,


(yaitu) di dalam taman-taman dan mata-air-mata-air;


mereka memakai sutera yang halus dan sutera yang tebal, (duduk) berhadap-hadapan,


demikianlah. Dan Kami berikan kepada mereka bidadari.


Di dalamnya mereka meminta segala macam buah-buahan dengan aman (dari segala kekhawatiran),


mereka tidak akan merasakan mati di dalamnya kecuali mati di dunia. Dan Allah memelihara mereka dari azab neraka,


sebagai karunia dari Tuhanmu. Yang demikian itu adalah keberuntungan yang besar.


Sesungguhnya Kami mudahkan Al Quran itu dengan bahasamu supaya mereka mendapat pelajaran.


Maka tunggulah; sesungguhnya mereka itu menunggu (pula).


Jika Terdapat Kesalahan Atau Kekeliruan Dalam Penulisan Ayat-Ayat Al-Quran ini, Mohon Diinformasikan, Untuk Melihat Surat yang Yang Lain,
IsiTerima Kasih

HAM Pancasila: Jalan Tengah antara Kebebasan dan Tanggung Jawab Sosial

HAM Pancasila: Jalan Tengah antara Kebebasan dan Tanggung Jawab Sosial   I. Pendahuluan: Mengontekstualisasikan Hak Asasi Manusia di Indones...