Rabu

Filosofi Jawa Wejangan Sunan Kalijaga

Sunan Kalijaga alias Sunan Kalijogo merupakan seorang tokoh Wali Songo yang sangat lekat dengan umat Muslim Nusantara terutama di Pulau Jawa, karena performanya memasukkan pengaruh Islam ke dalam tradisi Jawa. Makam beliau berada di Kadilangu, Demak.

Wejangan Jawa, yang diajarkan oleh Kanjeng Sunan Kalijaga : kata kata wejangan dari kanjeng sunan kalijaga yang sangat menyejukkan hati.
  1. Memayu Hayuning Bawono, Ambrasto dur Hangkoro :
(Manusia hidup di dunia harus mengusahakan keselamatan, kebahagiaan dan kesejahteraan; serta memberantas sifat angkara murka, serakah dan tamak). 

 
 2.Urip Iku Urup : 
(Nasib itu Nyala, Nasib itu hendaknya memberi kegunaaan bagi orang lain dikurang lebih kita, terus besar kegunaaan yang dapat kami berbagi pasti bakal lebih baik),  
Urip iku urup ( Hidup itu Nyala ) memiliki makna hidup itu hendaknya membei manfaat bagi orang lain disekitar kita, semakin besar manfaat yang kita berikan tentu akan semakin baik bagi kita maupun orang lain, tetapi sekecil apapun manfaat yang kita berikan kepada orang lain jangan sampai kita menjadi orang yang meresahkan masyarakat.
Makna filosofi ini luar biasa, bahwa kita dilahirkan di dunia ini bukan untuk berdiri sendiri, berkuasa dan semua hanya untuk diri sendiri, akan tetapi kita lahir untuk saling memberi, menolong dan membantu sesama tanpa ada rasa pamrih. Semua agama banyak mengupas hal ini bahwasannya manusia sebagai makhluk sosial harus saling interaksi dan menolong kepada sesama.
Manfaat yang kita berikan ibarat api yang menyala, api bukan berarti bara yang membakar dan memusnahkan apa saja, tetapi api memiliki makna sebagai cahaya yang selalu menyala dan menyinari setiap langkah manusia ke jalan yang benar. Oleh karena itu hidup kita harus punya nilai manfaat yang selalu memberi cahaya yang terang agar setiap langkah kita dan saudara-saudara kita dapat berjalan ke arah kebenaran.
Janganlah hidup kita selalu membuat resah masyarakat, mengganggu ketenangan karena hal itu tidak sesuai kodrat kita sebagai makhluk mulia. Andai kita berbuat sesuatu yang keliru itu adalah lupa, tetapi kalau kekeliruan itu diulang kedua kalinya berarti sudah menjadi wataknya. Mari kita mengisi hidup kita dengan manfaat yang berguna dan mari kita saling menjaga agar langkah kita bisa bermanfaat bagi semua.
3. Suro Diro Joyo Jayaningrat, Lebur Dening Pangastuti : 
(segala sifat keras hati, picik, angkara murka, hanya dapat dikalahkan dgn sikap bijak, lembut hati dan sabar).  
Dari uraian kata perkataan "Suro Diro Joyoningrat Lebur Dening Pangastuti" dapat diartikan sebagai berikut:
Suro = Keberanian. Bahwa dalam diri manusia sudah tersimpan benih-benih sifat keberanian, terkadang sifat ini bermakna positif dan negatif. Ketika sifat berani lepas dari kendali, maka seseorang bisa terpengaruh melakukan kejahatan, kesewenang-wenangan dan angkara murka.
Diro = Kekuatan. Seiring dengan keberanian, ada pula kekuatan yang dianugerahkan Yang Maha Kuasa pada diri manusia, baik kekuatan lahir maupun kekuatan batin yang luar biasa. Sama halnya dengan keberanian, jika potensi kekuatan tidak terarah, maka akan lahirlah sikap angkara murka dan kedurjanaan.
Joyo = Kejayaan. Kejayaan adalah hasil dari keberanian dan kekuatan, baik dalam arti positif dan negatif. Manakala manusia sudah mencapai puncak kejayaannya dan lepas dari kendali nurani yang terjadi adalah manusia tersebut menjadi sombong, congkak , angkuh atau jauh dari nilai-nilai moral atau pun agama.
Ningrat = Terpandang atau bergelimang dengan kenikmatan duniawi. Ningrat disini bisa diartikan sebagai gelar kebangsawanan atau seorang pejabat yang serba kecukupan dan senantiasa hidup dalam gelimang harta.
Lebur = Hancur. Bisa juga diartikan sebagai hancur, sirna, tunduk atau menyerah dan kalah.
Dening = Dengan. Kata sambung.
Pangastuti = Kasih Sayang. Yaitu benih-benih kebaikan, baik dalam arti ibadah kepada kepada Tuhan Yang Maha Kuasa ataupun berbuat baik kepada sesama manusia.
Dengan demikian, maka secara umum kalimat “Surodiro Joyoningrat, Lebur Dening Pangastuti" memiliki arti dan pengertian sebagai berikut:
"Semua bentuk angkara murka yang bertahta dalam diri manusia akan dapat dihilangkan dengan sifat sifat lemah lembut, kasih sayang dan kebaikan"
Atau juga dapat diartikan: segala kekuatan jahat akan dapat dihilangkan dengan kebaikan dan kebenaran.
Bahwa semua bentuk angkara murka yang bertahta dalam diri manusia, akan sirna dengan sifat lembut, kasih sayang yang didasari dengan menyembah kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Artinya, angkara murka tidak dapat dihilangkan dengan angkara murka. Dengan kata lain, api tidak dapat dipadamkan dengan api. tapi api dapat dipadamkan dengan air.
Membalas suatu kejahatan dengan kejahatan lain tidak akan menyelesaikan masalah, justru yang timbul adalah masalah yang lebih hebat dan lebih besar.


4. Datan Serik Lamun Ketaman, Datan Sulit Lamun Kelangan : 
(Jangan gampang sakit hati manakala musibah menimpa diri; Jangan kecewa manakala kehilangan sesuatu).  
“jangan marah bila musibah menimpa diri dan jangan sedih bila kehilangan sesuatu”.
alkisah Pada suatu malam saya makan di sebuah restauran tenda yng menjual bebek goreng. Tempat duduk di restauran hanya berupa kursi plastik kaki empat yang warnanya putih. Tetapi pengunjungnya sangat ramai sehingga pelayan sangat sibuk.
Sambil menunggu pesanan datang saya melihat sebuah keluarga masuk, terdiri dari seorang bapak dan ibu dalam usia sekitar enampuluh tahun, sepasang orang muda dan dua anak kecil. Jelas mereka itu adalah kakek, nenek, anak dan mantu serta dua orang cucu.
Semua anggota keluarga ini mendapat tempat duduk masing-masing, kecuali si cucu laki-laki. Melihat cucunya berdiri, sang kakek yang duduk agak jauh terpisah, memanggil cucunya. Si cucu spontan lari dan langsung naik ke pangkuan sang kakek. Braaak…………….., ternyata kursi yang diduduki sang kakek tidak kuat menahan beban sewaktu si cucu meloncat naik ke pangkuan kakeknya. Kaki kursi melenyot dan sang kakek terjengkang ke belakang sambil terduduk. Sang cucu tetap berada di pangkuangnya. Semua orang di sekitarnaya terkejut dan ada yang lari ingin menolong sang kakek. Pemandangan selanjutnya mengagumkan saya.
Ternyata sang kakek tidak segera bangun dan tetap duduk di lantai sambil memangku sang cucu. “Wah, kita baru saja terjun dari pesawat terbang” kata sang kakek kepada cucunya. Si cucu yang tadinya ketakutan ikut tertawa, bahkan minta “terjun dari pesawat” lagi. Setelah cucunya tenang barulah sang kakek berdiri. Pelayan restauran dengan sigap menyediakan kursi kayu yang lebh kuat.
Sang kakek tidak marah-marah pada pemiik atau pelayan restauran sehingga susana dalam ruangan tetap ceriah, tidak mencekam. Sang kakek mendapat musibah dan tidak marah karenanya. Dia memahami nasihat “datan serik lamun ketaman”.
Musibah dapat datang setiap waktu dalam berbagai wujud dan skala. Orang dapat sakit, mengalami kebangkrutan usaha, rumahnya dirampok, kehilangan orang yang dicintai, kehilangan pekerjaan dan sebagainya. Itu semua adalah musibah.
Banyak orang mempercayai bahwa musibah adalah hukuman atau cobaan dari Tuhan. Bahkan juga ada yang meyakini musibah adalah kutukan dari Tuhan. Saya mempertanyakan kebenaran keyakinan tersebut. Saya yakin Tuhan saya (Allah) tidak pernah menuntut apapun bagi diri-Nya, selain beriman kepada-Nya. Saya menyakini bahwa Allah tidak mencelakakan tetapi selalu menginginkan umatnya berbahagia. Kalau begitu apa arti musibah?
Musibah adalah peringatan dari Allah bahwa kita harus berubah. Dengan lain perkataan kita harus menerima musibah sebagai peluang untuk perbaikan hidup yang harus diawali dari mengubah diri sendiri. Apa yang harus diubah?
Semua perilaku atau kegiatan yang kita lakukan merupakan buah dari pikiran atau sikap kita terhadap suatu keadaan dan sikap hidup kita. Dengan lain perkataan musibah adalah hasil dari rentetan pikiran, sikap, perilaku dan kebiasaan dalam hidup. Dengan demikian, kalau pikiran dan sikap kita berubah, maka perilaku juga akan berubah.
Mengapa orang menjadi sakit? Dua orang ahli, Caroline Myss PhD dan dan Dr Norman Shealy, menulis buku tentang holistic healing berjudul “Creation of Health”. Dalam buku tersebut kedua orang ahli tersebut menceritakan teori dan pengalaman mereka menyembuhkan orang sakit melalui perubahan pikiran dan sikap hidup.
Diceritakan bahwa penyakit tidak datang dari luar tetapi datang dari dalam diri kita, yaitu berupa keadaan stress (takut, cemas, kecewa, marah, dendam dsb). Keadaan stress ini memicu bekerjanya atau tidak bekerjanya hormon, enzim dan bahan kimiawi lain dalam tubuh, sehingga mempengaruhi sistem kekebalan (daya tahan) dan sistem penyembuhan (self healing system). Kanker, darah tinggi, diabetes dan segala jenis penyakit infeksi dan disfungsi organ-organ terpengaruh oleh stress.
Kalau stress ini dapat dihilangkan, maka penyakit akan sembuh. Karena stress datang dari pikiran dan sikap kita, maka stress dapat hilang kalau pikiran dan sikap hidup diubah. Terdengar sangat mudah, tetapi ternyata tidak semudah itu.
Yang tidak mudah adalah membangkitkan kesadaran orang untuk berubah. Musibah, termasuk sakit, adalah peringatan. Banyak orang yang kalau mendapat peringatan malahan marah, membela diri dan menyalahkan orang lain. Mereka tidak dapat menerima musibah dengan ikhlas.
Bagi mereka yang sulit menerima musibah sebagai peringatan untuk berubah, ingat nasihat di atas: Datan Serik Lamun Ketaman, Datan Susah Lamun Kelangan.
 
5. Ngluruk Tanpo Bolo, Menang Tanpo Ngasorake, Sekti Tanpo Aji-Aji, Sugih Tanpa Bondho : 
(Berjuang tanpa butuh mengangkat massa; Menang tanpa merendahkan alias mempermalukan; Berwibawa tanpa mempercayakan kekuatan; Kaya tanpa didasari kebendaan).
Orang yang telah mencapai tahapan kepasrahan yang tinggi kepada Tuhan akan menjadi tenang, adem ayem, hal ini memang sulit namun orang harus selalu berusaha.
Ngluruk tanpa bala, tak semua peperangan harus dilakukan dengan melibatkan bala tentara. Adakalanya peperangan dapat dimenangkan tanpa harus melibatkan apalagi mengorbankan orang lain, dan itu dapat dilakukan dengan mengatur siasat.
Siasat itu bisa apa saja, ia adalah taktik untuk memenangkan peperangan. Dalam hal ini, seringkali mereka yang memakai otak lebih banyak dibanding mereka yang memakai otot lebih banyak, akan memenangkan peperangan.
Sejarah kemenangan terkenal dalam babad tanah Jawa yang tidak melibatkan bala tentara adalah kemenangan Raden Wijaya dalam menghadapi Kertanegara yang mempergunakan kekuatan tentara Mongolia yang sakit hati terhadap Raja Kertanegara. Sehingga praktis Raden Wijaya tak perlu menggunakan satupun bala tentaranya.  
Menang tanpa ngasorake, menang tanpa merendahkan. Seringkali saat kita memenangkan sesuatu lalu kita pongah dan terjatuh dalam penyakit merendahkan dan menyakiti hati musuh kita baik sengaja maupun karena kekhilafan kita. Menang tanpa ngasorake itu berfungsi sebagai dua hal, yaitu memperbanyak kawan dan menyedikitkan musuh.
Perlu teknik untuk menerapkan konsep ini. Pertama, adalah keinginan tulus untuk membangun kebaikan. Kedua, cara komunikasi yang baik dan efektif dengan menjunjtmg tinggi harga diri dan kehormatan musuh kita.
Sakti tanpa aji. Ada ungkapan khas dikalangan orang tua kita. Jurus paling sakti adalah tidak punya musuh. Dalam ungkapan yang lain adalah jurus paling sakti adalah budi pekerti.
Kesaktian bukan diukur dari seberapa banyak kita menguasai aji-aji, atau sekebal apa kita menghadapi senjata tajam, akan tetapi kesaktian tertinggi adalah perbuatan baik kita, budi pekerti kita. Karena dengan budi pekerti, maka kita tak akan mempunyai musuh, semua orang menyukai kita, dan penghuni langit-pun juga mendoakan kita.
Jika hal ini yang terjadi maka kita telah menjadi manusia yang sakti tanpa aji-aji. Dalam sebuah hadist disebutkan: “Barang siapa yang mengasihi yang ada di muka bumi, maka penghuni langit akan mengasihinya”. (Hadist)
Mengasihi sesama adalah puncak dari budi pekerti. Berbuat baik adalah kata lain daripadanya.
Sugih tanpa bandha, kekayaan tidak semata diukur dengan kepemilikan harta secara absolut. Kekayaan hati adalah hal yang sangat penting dalam kehidupan orang Jawa. Menjadi kaya jika hati kita sudah bisa nrimo (menerima), tidak membanding-bandingkan dengan orang yang secara materi yang berada diatasnya karena sadar bahwa masih ada juga yang berada dibawah kita di jagad ini.
Rasulullah SAW bersabda: “Tidaklah orang itu kaya, lantaran banyak benda. Sesungguhnya orang kaya itu, ialah orang kaya jiwa”. (HR. Bukhari dan Muslim).




6. Ojo Gumunan, Ojo Getunan, ojo Kagetan, ojo Aleman : 
(Jangan mudah terheran-heran; Jangan mudah rugi; Jangan mudah terkejut-kejut; Jangan mudah kolokan alias manja).  

7. Ojo Ketungkul Marang Kalungguhan, Kadonyan lan Kemareman : 
(Janganlah terobsesi alias terkungkung oleh keinginan untuk mendapatkan kedudukan, kebendaan dan kepuasan duniawi).  

8. Ojo Milik Barang Kang Melok, Aja Mangro Mundak Kendo : 
(Jangan tergiur oleh hal-hal yang tampak mewah, cantik, indah; Jangan berfikir mendua agar tak kendor niat dan kendor semangat).  

9. Ojo Kuminter Mundak Keblinger, ojo Cidra Mundak Cilaka
 (Jangan merasa paling pandai agar tak salah arah; Jangan suka berbuat curang agar tak celaka).  

10. Ojo Adigang, Adigung, Adiguno : 
(Jangan sok kuasa, sok besar, sok sakti)

Adem bangetkan kata kata wejangan dari kanjeng sunan kalijaga.
 
Riwayat Pendek Sunan Kalijaga

Usia Sunan Kalijaga diperkirakan mencapai lebih dari 100 tahun. Dengan demikian ia mengalami masa akhir kekuasaan Majapahit (1478), Kesultanan Demak, Kesultanan Cirebon dan Banten, bahkan juga Kerajaan Pajang yang lahir pada 1546 dan awal keberadaan Kerajaan Mataram dibawah Kepemimpinan Panembahan Senopati. Ia ikut pula mendesain pembangunan Masjid Agung Cirebon dan Masjid Agung Demak. Tiang "tatal" (pecahan kayu) yang merupakan salah satu dari tiang masjid demak merupakan buatan Sunan Kalijaga.

Kelahiran Sunan Kalijaga

Sunan Kalijaga diperkirakan lahir pada tahun 1450 dengan nama Raden Said. Dirinya merupakan putra adipati Tuban yang bernama Tumenggung Wilatikta alias Raden Sahur. Nama lain Sunan Kalijaga antara lain Lokajaya, Syekh Malaya, Pangeran Tuban, dan Raden Abdurrahman.

Selasa

Bagaimana Cara Meruqyah Diri Sendiri?


Bagaimana cara meruqyah diri sendiri, mohon penjelasannya. Terima kasih ustaz…

Jawab:
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du,
Ruqyah termasuk bagian dari doa. Hanya saja, umumnya dalam bentuk memohon perlindungan dari gangguan sesuatu yang tidak diinginkan. Baik penyakit batin atau fisik.
Ibnul Atsir mengatakan,
والرقية : العوذة التي يرقى بها صاحب الآفة كالحمى والصرع وغير ذلك من الآفات

Ruqyah adalah doa memohon perlindungan, yang dibacakan untuk orang yang sedang sakit, seperti demam, kerasukan, atau penyakit lainnya. (an-Nihayah fi Gharib al-Atsar, 2/254)
Karena itu, kalimat yang dibaca dalam ruqyah sifatnya khusus. Sementara doa lebih umum, mencakup semua bentuk permohonan.

al-Qarrafi mengatakan,
والرقى ألفاظ خاصة يحدث عندها الشفاء من الأسقام و الأدواء والأسباب المهلكة

Ruqyah adalah lafadz khusus yang diucapkan dengan niat mengucapkannya untuk kesembuhan dari penyakit, dan segala sebab yang merusak. (Aunul Ma’bud, 10/264)
Karena itu, prinsip dari ruqyah adalah membaca ayat al-Quran atau doa-doa dari hadis, dengan niat untuk melindungi diri dari penyakit dalam diri kita, baik fisik maupun non fisik. Di sinilah kita bisa membedakan antara ruqyah dengan membaca al-Quran biasa. Bacaan al-Quran bisa menjadi ruqyah, jika diniatkan untuk ruyah.
Dan kondisi hati sangat menentukan kekuatan ruqyah. Semakin tinggi tawakkal seseorang ketika meruyah, semakin besar peluang untuk dikabulkan oleh Allah. Karena itu, sebelum melakukan ruqyah, orang perlu menyiapkan suasana hati yang baik. Tanamkan tawakkal kepada Allah, dan perbesar husnudzan (berbaik sangka) bahwa Allah akan menyembuhkannya.

Apa yang bisa dilakukan?
Ada beberapa adab yang bisa anda lakukan ketika hendak meruqyah,
[1] Berwudhu terlebih dahulu, karena ketika membaca kalimat thayibah, dianjurkan dalam keadaan suci.
[2] Baca ayat al-Quran yang sering digunakan untuk ruqyah, dengan niat ruqyah. Seperti ayat kursi, dua ayat terakhir surat al-Baqarah, atau surat al-Ikhlas, al-Falaq, dan an-Nas, atau ayat lainnya.
[3] Bisa juga dengan menggunakan doa yang pernah diajarkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
[4] Bisa juga dengan mengusapkan tangan ke anggota tubuh yang bisa dijangkau, atau ke anggota tubuh yang sakit.
[5] Atau menggunakan media air. Caranya, kita membaca ayat-ayat ruqyah dengan mendekatkan segelas air bersih di mulut. Selesai baca, air diminum.

[6] Selanjutnya, tawakkal kepada Allah.

Beberapa Praktek Ruqyah diri Sendiri

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan kepada kita beberapa doa dan ruqyah yang bisa kita baca ketika sakit. Diantaranya,

Pertama, doa ketika ada bagian anggota tubuh yang sakit.

Caranya,
[1] Letakkan tangan di bagian tubuh yang sakit
[2] Baca “bismillah” 3 kali
[3] Lanjutkan dengan membaca doa berikut 7 kali,

أَعُوذُ بِعِزَّةِ اللهِ وَقُدْرَتِهِ مِنْ شَرِّ مَا أَجِدُ وَأُحَاذِرُ

(A’uudzu bi ‘izzatillahi wa qudratihi min syarri maa ajidu wa uhaadziru )
“Aku berlindung dengan keperkasaan Allah dan kekuasaan-Nya, dari kejelekan yang aku rasakan dan yang aku khawatirkan.”

Dalilnya: 
Dari Utsman bin Abil Ash radhiyallahu ‘anhu, bahwa beliau mengadukan rasa sakit di badannya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.. Lalu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyuruhnya, “Letakkanlah tanganmu di atas tempat yang sakit dari tubuhmu,” lalu beliau ajarkan doa di atas. (HR. Muslim 5867 dan Ibnu Hibban 2964)

Kedua, ruqyah sebelum tidur 
Gabungkan dua telapak tangan, lalu dibacakan surat al-Ikhlas, al-Falaq dan an-Naas, lalu tiupkan ke kedua telapak tangan. Kemudian usapkan kedua telapak tangan itu ke seluruh tubuh yang bisa dijangkau. Dimulai dari kepala, wajah dan tubuh bagian depan.Kemudian diulang sampai tiga kali.

Ini berdasarkan hadis dari A’isyah radhiyallahu ‘anha, yang menceritakan kebiasaan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sebelulm tidur. (HR. Bukhari 5017 dan Muslim 2192).

Ketiga, ruqyah ketika terluka 
Ambil ludah di ujung jari, kemudian letakkan di tanah, selanjutnya letakkan campuran ludah dan tanah ini di bagian yang luka, sambil membaca,

بِسْمِ اللَّهِ تُرْبَةُ أَرْضِنَا بِرِيقَةِ بَعْضِنَا يُشْفَى سَقِيمُنَا بِإِذْنِ رَبِّنَا

(Bismillah, turbatu ardhinaa bi riiqati ba’dhinaa, yusyfaa saqimuna bi idzni rabbinaa..)
“Dengan nama Allah, Debu tanah kami dengan ludah sebagian kami semoga sembuh orang yang sakit dari kami dengan izin Rabb kami.” (HR. Bukhari 5745 & Muslim 5848).

Mencegah Lebih Baik dari Pada Mengobati 
Teori ini berlaku umum, baik dalam ilmu medis konvensional maupun ilmu medis nabawi. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lebih banyak mengajarkan kepada umatnya untuk lebih banyak berdzikir, merutinkan dzikir dalam setiap keadaan, terutama setiap pagi dan sore.
Banyak diantara doa dan dzikir pagi-sore yang dijadikan sebab untuk mendapat penjagaan dari Allah dari setiap gangguan makhluk yang kelihatan maupun yang tidak kelihatan.
Karena itulah, di dua waktu ini, Allah memotivasi kita untuk kita untuk memperbanyak berdzikir, Allah perintahkan Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk selalu istighfar dan banyak berdzikir setiap pagi dan sore,

وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْبِكَ وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ بِالْعَشِيِّ وَالْإِبْكَارِ

“Mohonlah ampunan untuk dosamu dan bertasbihlah seraya memuji Tuhanmu pada waktu petang dan pagi.” (QS. Ghafir: 55).

Allah perintahkan Nabi Zakariya untuk rutin berdzikir setiap pagi dan sore,

وَاذْكُرْ رَبَّكَ كَثِيرًا وَسَبِّحْ بِالْعَشِيِّ وَالْإِبْكَارِ

“Perbanyaklah berdzikir menyebut nama Rabmu, dan sucikan Dia setiap sore dan pagi.” (QS. Ali Imran: 41).

Allah juga memuji orang yang rajin dzikir dan berdoa setiap pagi dan petang,
وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُ

“Bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap wajah-Nya…” (QS. al-Kahfi: 28).


Allahu a’lam.

Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasisyariah.com)

Kamis

Mutiara Hati

Mutiara Hati Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Awan masih diselimuti embun dan udara yang masih menyejukkan badan. Ketika orang-orang masih terlelap tidur dan azan subuh pun berkumandang, aku merasakan kepedihan batin ketika ku lihat ibu yang sudah bangun terlebih dahulu daripada aku. Ia yang seharusnya masih beristirahat di tempat tidur kini sudah harus mempersiapkan segera peralatan untuk membuat kue yang akan ku jajakan nanti. Ingin rasanya aku yang mengerjakannya tetapi, pasti ibu tidak mengizinkannya. Hanya menjajakan kue lah yang bisa kubantu pada saat matahari belum terbit.

Ayam berkokok menunjukkan saat aku harus menjajakan kue buatan ibu yang masih panas. Udara yang begitu sejuk membuat aku bersemangat untuk menjajakan kue buatan ibu. Saat-saat suasana ini lah yang aku suka ketika menjajakan kue yaitu, udara yang begitu segar serta alam-alam yang turut merasakan kebahagiaan dan bertasbih menyebut nama-Nya. Seakan-akan diri ini tidak ingin beranjak dari suasana seperti ini. Aku merasa diri ini sangat beruntung sekali bisa merasakan anugerah yang tak terhingga yang di berikan-Nya kepada diriku.

Ibu selalu berkata kepadaku “Bersyukurlah nak terhadap apa ya
... baca selengkapnya di Mutiara Hati Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Minggu

In O2SN Semarang

In O2SN Semarang Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Selasa, 14 Mei – Jum’at 17 Mei 2013 di Semarang

O2SN kepanjangan dari Olimpiade Olahraga Siswa Nasional. Peserta O2SN terdiri para juara 1, atau wakil dari masing masing karesidenan di Jawa Tengah. Ada 6 karesidenan di Jawa Tengah, yang terdiri dari Kedu, Semarang, Pekalongan, Surakarta, Pati, dan Banyumas. Di O2SN SMP Tingkat Provinsi Jateng ini diadakan macam-macam lomba meliputi: atletik, renang, voli, bulu tangkis, karate, pencak silat, dan catur Dan seperti biasanya, saya selalu ikut cabang lomba catur. hehehehehe lucu ya? garing sih! ah sudah lupakan tulisan ini, anggap saya tak ada. eh masih aja dibaca nih tulisan. ish kebangetan ente! Peace bro! Gitu aja langsung cemberut.

Dari Kabupaten Magelang hanya 2 cabang lomba yang diikutkan, soalnya cuma ada 2 itu yang juara 1 waktu perlombaan tingkat karesidenan, yaitu cabang voli putra putri dan cabang catur putri. Ngenes banget Semobil sama anak anak voli putri, mereka cerewet banget *eh. Mereka sih asyik lah, Tapi mobil jadi seperti kapal pecah. Lah memang udah pernah lihat kapal pecah? pasti belum kan? Lah selama ini yang selalu bilang kalau kamar gue kaya kapal pecah, dapat kalimat kapal pecahnya dari siapa?! Ah sudah lupakan, disini saya gak akan bahas tentang Kapal Pecah, isn’t topic in this day, and i hate when someone said to me, “Len, your bedroom as Broken out Ship!”

Perjalanan dari Magelang sampai Semarang memakan waktu kurang lebih 3 jam. Dar
... baca selengkapnya di In O2SN Semarang Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Kamis

Sukses dengan Pelayanan dan ?Public Relations? yang Baik

Sukses dengan Pelayanan dan ?Public Relations? yang Baik Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

“Memberi lebih kepada orang lain akan membuatmu kaya dikemudian hari. Memberi kontribusi untuk orang lain, kamu akan mendapatkan balasannya.” ~ Lao Zi

Hidup dengan pelayanan dan pengabdian yang tulus sehingga kita menjadi luar biasa dan keluar sebagai pemenang! Anehnya, kita terlalu terburu-buru ingin menikmati hasil-hasil segera secara instan. Yang terkadang lupa akan keuntungan jangka panjang. Ibarat ingin memetik buah yang pohonnya baru ditanam kemarin.

Banyak diantara kita yang tidak sabar dalam menghadapi segala hal. Mulai dari menghadapi pelanggan, tantangan, atau proses menuju tujuan. Mudah emosi dan bertindak ceroboh adalah hal yang bisa menutup jalur-jalur sukses kita sebagai pemenang.

Ada sebuah kisah dari negeri China yang bisa kita jadikan pelajaran. Wang Mou, pemilik toko sutera dan satin Dong Hua yang terkenal di Hua Dong pada jaman dinasti Qing, dulu hanyalah seorang pedagang kaki lima yang berjualan sutera dan satin di pinggir jalan. Karena pelayanannya kepada para pelanggan baik, maka dagangannya sangat laris. Akibat pelayanan yang baik itu pulalah ia mendapat modal dari salah seorang pelanggan yang kaya untuk membuka toko sutera dan satin. Pelayanan yang baik dan memuaskan telah menjadi
... baca selengkapnya di Sukses dengan Pelayanan dan ?Public Relations? yang Baik Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1